PENGOLAHAN IKAN CAKALANG ASAP (Katsuwonus pelamis) DENGAN PENILAIAN ORGANOLEPTIK | Author : Azis Husen | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mendapatkan asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu, terdiri dari uap dan partikel padatan yang berukuran sangat kecil agar penempelan dan pelarutan asap berjalan efektif sehingga memberikan rasa dan aroma yang khas pada ikan. Hasil pembakran dari tiga bahan bakar, yakni kayu mangrove, sabut kelapa, dan tempurung kelapa ternyata menghasilkan aroma dan rasa yang berbeda pada produk dan warnanya menjadi keemasan atau kecoklatan. Proses pengasapan yang digunakan adalah media drum tertutup, dan jumlah ikan yang digunakan sebanyak 16 ekor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengolahan ikan asap cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan analisis organoleptik. Ikan diasapi dengan menggunakan suhu panas 88-99 0C dengan pengasapan kontrol sehingga hasil pengasapan ikan merata. Pengujian organoleptik sebanyak 26 panelis terhadap produk pengasapan ikan cakalang. Pengujian terhadap variabel penampakan ikan dengan nilai tertinggi rata-rata 7.76, sabut kelapa dengan nilai rata-rata 6.22, dan tempurung kelapa 6. Hasil pengujian ikan cakalang asap dengan menggunakan kayu mangrove, tampurung kelapa, sabut kelapa mendapatkan nilai sangat berbeda nyata pada variabel penampakan, rasa warna, tekstur, dan aroma. |
| PENGARUH IKLIM GLOBAL TERHADAP KEBAKARAN HUTAN DI KOTA TERNATE | Author : Aqshan Shadikin Nurdin | Abstract | Full Text | Abstract :Forest fires are a major issue in forest and land control. Human and climate factors are one of the causes of forest fires, so the rate of forest destruction is increasing. This study aims to identify factors causing forest fires around protected forest areas and provide recommendations on forest fire control activities that will be conducted by communities around protected forest area Ternate City. The method used in this research is descriptive qualitative method with interview respondent chosen by purposive sampling and how to get informant with technique "Snowball". The results showed that forest and land fires that occurred throughout the year 2015, have caused various losses for the community both economic losses, ecological losses and social losses, forest fires and land that occurs most often in Forest Protected Areas with an area of 113,89 Ha. |
| PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN TAMBAH PADA PROSES PEMBUATAN MORTAR DENGAN BAHAN DASAR PASIR APUNG | Author : Dahri Kabir, Imran, Mufti Amir Sultan | Abstract | Full Text | Abstract :Sumber daya alam yang terdapat di Kota Tidore Kepulauan, salah satunya berupa ketersediaan batu apung,yang telah dimanfaatkan untuk membuat bata pres. Di Kota Tidore juga terdapat abu batubara (fly ash) yang berasal dari PLTU yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat sehingga batu bara ini dicoba untuk bahan campuran bata semen untuk mengurangi berat semen dalam pembuatan bata semen. Tinjauan pada penelitian ini berupa sifat-sifat mekanis bata batu apung dan tahapan yang dilakukan antara lain: pengujian karakteristik material, perencanaan komposisi campuran 1PC: 4PS, dan variasi limbah batu bara fly ash yang digunakan yaitu 0%, 10%, 20%, 30, 40% dan 50% dengan jumlah sampel 60 buah. Hasil dari penelitian ini adalah semakin besar bahan tambah fly ash semakin tinggi nilai kuat tekan, untuk bahan tambah fly ash sebagai bahan tambah semen menghasilkan kuat tekan bata 133,88 kg/cm², 150,87 kg/cm², 161,06 kg/cm², 196,40 kg/cm², 243,29 kg/cm², dan 243,29 kg/cm². Dalam syarat-syarat fisis menunjukan bata semen pasir apung berada pada tingkat mutu bata semen mutu I. |
| PENINGKATAN ILLUMINAN SELASAR KELAS GEDUNG FAKULTAS TEKNIK DENGAN PIPA CAHAYA | Author : Utdin Furqon Amali | Abstract | Full Text | Abstract :Pemanfaatan cahaya matahari sebagai pencahayaan ruangan selama ini kurang optimal. Pemanfaatan bukaan pada dinding yang bersebelahan lansung dengan ruang luar optimal dapat menerangi ruangan dengan kedalaman dua (2) kali tinggi bukaan. Ditambah lagi apabila ruangan tersebut mempunyai tingkat privasi visual yang tinggi atau ruangan yang tidak berhubungan langsung dengan ruang luar, maka ruang tersebut akan sulit untuk dapat memanfaatkan cahaya matahari sebagai penerangan di dalam ruang pada siang hari. Dengan memanfaatkan pipa cahaya, yaitu ruang yang dimanfaatkan untuk mentranportasikan cahaya dan sinar matahari ke dalam ruangan yang berada jauh di dalam bangunan, diharapkan dapat meningkatkan penerangan di selasar kelas gedung fakultas teknik. Dengan menggunakan metode simulasi, dengan bantuan program DiaLux, kita dapat membandingkan pencahayan yang ada di dalam ruangan sesudah dan sebelum memanfaatkan pipa cahaya. Dari hasil simulasi tersebut dapat diketahui bahwa di dalam ruangan yang menggunakan pipa cahaya, penyebaran pencahayaan lebih merata dan tingkat kontras di dalam ruangan lebih rendah. Dengan demikian penggunaaan pipa cahaya, dapat meningkatkan keseragaman penyebaran pencahayaan di dalam ruangan dan menurunkan tingkat kontras di dalam ruangan. |
| PENGARUH UMUR DAUN PALA DAN JENIS PENGERINGAN TERHADAP SIFAT KIMIA DAN ORGANOLEPTIK TEH HERBAL DAUN PALA | Author : Maya Lestari, Erna Rusliana, Muhammad Saleh, Hamidin Rasulu | Abstract | Full Text | Abstract :The purpose of this study for knowing the influnces by ege of nutmeg’s leaf and the type of drying are used to chemical and organoleptic properties of herbal tea by nutmeg’s leaf that produced. This study uses a randomized’s cluster design (RAK) factorial. Principal variable in this research is the analysis of chemical properties (antioxidant, moisture content, ash content, and crude fiber) and organoleptic (taste, color and smell).the old nutmeg’s leaf and the young with two drying type have chemical properties, namely: antioxidants 59.71%-76.83%, from 6.64 to 7.52% moisture content, ash content of 4.77%-6.66% and crude fiber 17.66%-24.02%. organoleptic properties: a sense of 3,06%-3,41%, 3,08%-3,48% aroma and color of 3,06%-3,25%. Herbal tea leaf is the best treatment young old nutmeg with a sun drying (MM). |
| KERAGAMAN DAN HERITABILITAS GENOTIP JAGUNG MERAH (Zea Mays L.) LOKAL | Author : Gilsy Herlinda, Sri Soenarsih D.A.S, Sartika Syafi | Abstract | Full Text | Abstract :This study aims to determine which components of diversty that most affect the results of the local red corn corps and heritability value caused by the variety of environment or genetic variation. This research was conducted in experimental garden of Agricultural Faculty of Khairun University of Ternate, with altitude of 80 m asl (above sea level), from September to November 2016. The method used in this research is direct observation and description of heritability genotype. The result of the analysis of various quantitative characters obtained showed a narrow genetic diversity of values ranging from 2.00-42.19% (rather low) and 1.60-39.16% (low) followed by heritability in the broad sense of 0.63-0.90%. The qualitative character with the color variation of the seed, the color of the male flowers, the color of the stem and the color of the female flower is controlled by 2-3 genes with the action of the epistatic gene. |
| MORFOMETRI CANGKANG PADA GENUS Strombus DAN Cerithidea DI PANTAI KOTA TERNATE SELATAN | Author : Iklima Ishak, Zulkifli Ahmad, Ade Haerullah | Abstract | Full Text | Abstract :Gastropoda merupakan salah satu sumber daya hayati yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Cangkang gastropoda sudah terpilin sejak masa embrio. Gastropoda umumnya bercangkang tunggal yang terpilin membentuk spiral dengan bentuk dan warna yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mencandra morfometri dan mendeskripsikan non-morfometri cangkang pada genus Strombus dan Cerithidea di tiga lokasi sampling, yakni pantai Bastiong, Fitu, dan Jambula dengan metode survei jelajah bebas. Teknik pengumpulan data meliputi morfometrik dan non morfometrik. Hasil penelitian genus Strombus dan Cerithidea ditemukan sebanyak 111 individu dari 14 jenis yang teridentifikasi. Parameter morfometri genus Strombus dan Cerithidea yang ditemukan di tiga lokasi sampling menunjukkan Panjang Cangkang (PC), Lebar Cangkang (LC), Lebar Kolumela (LK), Tinggi Aperture (TA) dan Lebar Aperture (LA) yang berbeda-beda, serta pengamatan non-morfometrik pada genus Strombus, berupa tipe cangkangnya concentric dan putaran cangkang sinistral, sedangkan pada genus Cerithidea tipe cangkangnya multispiral dan arah putaran dekstral. Kedua genus tersebut memiliki warna dan bentuk yang beragam. |
|
|