STATUS MUTU PERAIRAN TELUK GORONTALO DENGAN MENGGUNAKAN METODE POLLUTION INDEX | Author : Miftahul Khair Kadim, Nuralim Pasisingi | Abstract | Full Text | Abstract :Water quality is very vital to support the survival of organisms. Determination of water quality status needs to be carried out as a reference for monitoring water pollution of an aquatic system. This study aims to assess the status of water quality in the Gorontalo Bay. There are 5 observation stations selected based on the coastal conditions and ecological characteristics. Sampling of water quality parameters was conducted along the Gorontalo Bay in May to July 2017. Sampling procedure based on APHA standard method. The water quality data are analyzed using Pollution Indeks method. Gorontalo Bay has Pollution Index average score of 4.74. This value shows that the quality status of the Gorontalo Bay is considered as polluted category.
|
| MAXIMUM ECONOMIC YIELD PERIKANAN TANGKAP PELAGIS KECIL DI WPPNRI 711 | Author : Djamarel Hermanto, Tridoyo Kusumastanto, Luky Adrianto, Mr. Supartono | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah hasil tangkapan pelagis kecil yang optimal dilihat dari segi ekonomi dengan tetap berdasarkan pada keberlanjutan pemanfaatan perikanan tangkap. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 711 yang kaya akan pelagis kecil dan merupakan wilayah yang subur kegiatan penangkapan legal dan penangkapan ilegal, dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan nelayan lokal dan pengawas kelautan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, TNI-AL dan Badan Keamanan Laut (Bakamla). Data sekunder, mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2016 dianalisis. Pendekatan analisis bioekonomi menggunakan model Gordon Schaefer dan untuk analisis manfaat ekonominya menggunakan model surplus produksi Fox dalam penelitian ini. Manfaat optimal pengelolaan ekonomi perikanan tangkap pelagis kecil di WPPNRI 711 adalah upaya penangkapan 4.592 unit, hasil tangkapan 15.361 ton per tahun dan manfaat ekonomi 293,93 miliar rupiah per tahun. Tingkat pengelolaan yang dilakukan oleh nelayan baik dilihat dari usaha maupun hasil tangkapan yang didaratkan menunjukkan kondisi masih dibawah tingkat optimum sehingga masih dapat dikembangkan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ekonomi perikanan tangkap pelagis kecil tersebut. |
| THE EFFECTIVETY OF CAROTENOID SPIRULINA PLATENSIS WHICH IS PRODUCED IN CULTURE MEDIA FROM KETCHUP WASTE AS AN ANTIOXIDANT | Author : Luthfiana Aprilianita Sari, Endang D. Masithah, Mochammad Amin Alamsjah | Abstract | Full Text | Abstract :S. platensis is a health supplement as an antioxidant, sourced from carotenoid of S. platensis. Carotenoids can serve as singlet oxygen absorber and deactivate free radicals. The purpose of this study was to determine the effects of ketchup waste as organic fertilizer for the carotenoid of S. platensis. Also, to determine antioxidant activity (carotenoid) of S. platensis which is produced in culture media from ketchup waste compared to S. platensis commercial. The study consisted of two phases examination exploration of production time in order to obtain the highest value of carotenoid of S. pletensis and the effect of ketchup waste as an antioxidant (carotenoid) of S. pletensis by Difenil Pikril Hidrasil (DPPH). The results showed that carotenoid as an antioxidant S. platensis can produces carotenoid (1,5566 µg/mL) and antioxidant activity (DPPH 18,30%). |
| STRATEGI PENGEMBANGAN SATWAS SDKP DALAM PENGAWASAN DAN PELAYANAN PUBLIK DI BRONDONG LAMONGAN JAWA TIMUR | Author : Amira Bilhuda, Darmawan Ockto Sucipto, Gatut Bintoro | Abstract | Full Text | Abstract :Satuan Kerja Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Brondong berdiri pada tahun 2003 dan pada awal tahun 2017 berubah nama menjadi Satuan Pengawas Sumberdaya Kelautan Perikanan (Satwas SDKP) pada tahun 2017. Sistem pengawasan perikanan tangkap yang dilakukan oleh petugas Satwas SDKP terdiri dari pengawasan kapal perikanan, alat tangkap yang digunakan serta hasil tangkapan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2017. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan survey. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis SWOT dan analisis AHP (Analytical Hierarchy Proccess). Pelayanan publik yang disediakan oleh satwas SDKP antara lain penerbitan Surat Laik Operasional (SLO), Hasil Pemeriksaan Kapal (HPK) dan Verifikasi Pendaratan Ikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan cara survey. Strategi kebijakan untuk meningkatkan pengawasan dan pelayanan public di Satwas SDKP Brondong adalah meningkatkan kerjasama dengan petugas Syahbandar, meningkatkan kualitas SDM Petugas SDKP, meningkatkan “sadar lapor” terhadap nelayan serta meningkatkan intensitas patroli laut |
| KEMAMPUAN ZOO-TEKNIK LARVA IKAN GABUS (Oxyeleotris heterodon Weber, 1908) DALAM UPAYA DOMESTIKASI IKAN ENDEMIK DANAU SENTANI | Author : John Dominggus Kalor, Galuh P.W. Utami, Isdy Sulistyo, Suhestri Suryaningsih JFMR, pp. 31-38 | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan zooteknik larva ikan gabus Sentani, dengan mengamati volume dan penyusutan kuning telur (yolk), perkembangan bukaan mulut, laju pertumbuhan spesifik, dan tingkat mortalitas larva, serta pakan yang cocok untuk ikan gabus Sentani pada stadia larva. Menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan adalah pemberian pakan berupa (P1) kuning telur, (P2) tepung spirulina, (P3) biofloc, (P4) infusoria, (P5) Naupli Artemia, dan (P6) pakan buatan (pellet). Hasil penelitian menunjukan bahwa 0 jam setelah menetas larva ikan Gabus Sentani memiliki volume kuning telur (yolk) sebesar 0,0444 mm³ . Penyusutan volume kuning telur (yolk) 24 jam setelah menetas menjadi 0,0133 mm³, dan 48 jam setelah menetas menjadi 0,0043 mm³. Awal perkembangan bukaan mulut larva terjadi 24 jam setelah menetas dengan MH 45° dan MH 90° mencapai 0,13 mm dan 0,24 mm. Laju pertumbuhan spesifik menunjukan hasil terbaik pada perlakuan pakan menggunakan tepung spirulina yaitu laju pertumbuhan spesifik pada hari ke 6 mencapai 0,006 mm dan laju pertumbuhan spesifik pada hari ke 10 mencapai 0,019 mm, sedangkan pada perlakuan menggunakan kuning telur laju pertumbuhan spesifik pada hari ke 6 hanya mencapai 0,002 mm dan pada hari ke 12 mencapai 0,011 mm. Pemberian dengan 6 jenis pakan yang berbeda belum dapat menurunkan tingkat mortalitas larva ikan Gabus Sentani karena seluruh larva mati pada hari ke 13, namun larva yang diberi pakan tepung spirulina dapat hidup hingga hari ke 10 dan larva yang diberi kuning telur dapat bertahan hidup hingga hari ke 12. Jenis pakan tepung spirulina dan kuning telur memiliki kriteria yang paling sesuai sebagai pakan pada stadia larva. |
| UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK Chaetoceros calcitrans TERHADAP BAKTERI Aeromonas salmonicida | Author : Mr. Maftuch, Febby Hadi Setyawan, Heny Suprastyani | Abstract | Full Text | Abstract :The impact of use antibiotic can cause problems on aquaculture such as bacterial resistance and residues for consumer. Therefore, one of alternatives that can be used to inhibit or kill bacteria, one of which is the use of plankton Chaetoceros calcitrans. This research aims to know the influence of the granting C. calcitrans extract that can inhibit or kill bacteria and know the best dose for inhibit A. salmonicida bacteria. The experiment method used randomize completely design consist of four treatment and two control. A treatment (0.3 ppm), B treatment (15.3 ppm), C treatment (30.3 ppm), D treatment (45.3 ppm), positive control (add chlorampenicol 5ppm) and negative control (without extract). The result of research showed the highest average of clear zone diameter in D treatment 5.37 mm and the lowest average of clear zone diameter in A treatment 2.89 mm, with linear equation y = 3.2067 + 0.0509x and coefficients R2 = 0.9262. The relationship between C. calcitrans extract in inhibitng gwoth of A. salmonicida bacteria showed that the average diameter of the clear zone has increase in line with the addition of extracts. Form the research showed that the extract of C. calcitrans was bacteriostatic (inhibits the growth of bacteria) and best obtained at the treatment dosage of D with a dose of 45.3 ppm and included into the category of middle. |
|
|