FORMULASI DAN EVALUASI FISIK TABLET EKSTRAK DAUN ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) DENGAN PERBANDINGAN VARIASI BAHAN PENGIKAT (MICROCRYSTAL CELLULOSE) DAN PENGISI (LACTOSE MONOHIDRAT) SECARA KEMPA LANGSUNG | Author : Nuraini, Muhammad Nurmiftahuddin, Yusransyah | Abstract | Full Text | Abstract :Daun asam jawa mengandung senyawa golongan flavonoid, saponin, tanin, steroid, glikosida, tetapi negatif terhadap glikosida jantung dan glikosida antar kuinon. Daun asam jawa mengandug asam galat yang mempunyai efek antipiretik sebanding dengan Paracetamol 300 mg/kg bb. Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh tablet yang memenuhi persyaratan sebagai suatu sediaan farmasi dari ekstrak daun asam jawa (Tamarindus indica L.). Formulasi ini menggunakan metode kempa langsung dengan bahan tambahan yang digunakan yaitu Microcrystal cellulose (Avicel pH102), Laktosa monohidrat, Talkum, Koloidal sillika (Aerosil 200) dan Mg Stearat. Formulasi yang dibuat adalah V formulasi dengan perbandingan 2 eksipien antara Microcrystal cellulose (Avicel pH102) konsentrasi 60 mg, 45 mg, 36,05 mg, 27,1 mg, 12,1 mg dan Laktosa monohidrat 12,1 mg, 27,1 mg, 36,05 mg, 45 mg, 60 mg. Hasil dari pengujian tablet menunjukan bahwa formulasi V telah memenuhi persyaratan tablet yang baik seperti pada uji massa granul dan beberapa uji sifat fisik tablet, tetapi tidak memenuhi persyaratan pada uji waktu hancur tablet dengan rata-rata waktu yaitu 15,3 menit. Hasil waktu hancur formulasi V lebih mendekati waktu yang telah ditetapkan farmakope yaitu harus kurang dari 15 menit dibandingkan dengan formulasi I-IV. |
| FORMULASI SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN KEMANGI (OCIMUM BASILIUM L) SEBAGAI ANTIFUNGI DENGAN VARIASI TIPE BASIS SALEP DAN EVALUASI SIFAT FISIKNYA | Author : Sofi Nurmay Stiani, Rini Rumantir, Sefi Megawati | Abstract | Full Text | Abstract :Berdasarkan penelitian Anandini Nindya Lestari Umar (2011) telah membuktikan bahwa ekstrak daun Kemangi dengan kosentrasi 50% berdasarkan uji kadar hambat minimum (KHM) dengan metode sokletasi dengan pelarut etanol 70% menghambat pertumbuhan Candida Sp lebih baik dibandingkan Ketokonazol 2% pada kandidiasis vulvovaginalis secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk membuat salep yang memenuhi persyaratan, mengetahui sifat fisik salep ekstrak etanol Daun Kemangi (Ocimum basilium L) dengan variasi tipe basis salep dan mengidentifikasi kandungan senyawa kimia yang terdapat pada Daun Kemangi (Ociumum basilium L). Hasil dari penelitian ini adalah Ekstrak etanol daun kemangi (Ocimum basilium L) dapat dijadikan sediaan salep yang memenuhi syarat, evaluasi sifat fisik meliputi uji organoleptik, uji daya sebar, daya lekat, dan proteksi. Uji organoleptis meliputi warna, bau, homogenitas, dan konsistensi. Dari ketiga basis salep tersebut didapat bahwa basis salep hidrokarbon dan basis salep serap (absorpsi) stabil tidak mengalami perubahan setelah diamati selama 1 minggu. Sedangkan basis salep larut air mengalami perubahan bau dari hari pertama bau khas ekstrak daun kemangi dan mengalami perubahan bau pada hari ketiga menjadi bau khas PEG. Uji daya sebar, dari hasil uji daya sebar pada ketiga formula didapatkan hasil bahwa (Formula 1) basis larut air yang memiliki daya sebar lebih luas yaitu 5,67 cm2 dibandingkan (Formula 2) basis hidrokarbon 3,91 cm2 dan (Formula 3) basis absorpsi 3,73 cm2. Uji daya lekat, dilihat dari data yang didapatkan basis hidrokarbon memiliki daya lekat paling besar dan yang paling kecil daya lekatnya ada pada basis larut air. Uji Proteksi, dari data yang didapat ketiga formula memiliki kemampuan proteksi yang paling baik adalah basis hidrokarbon, dimana memiliki kemampuan melindungi kulit dari pengaruh luar. Kandungan kimia yang terdapat dalam ekstrak Daun kemangi adalah flavonoid yang berfungsi sebagai antifungi. |
| UJI AKTIVITAS LARVASIDA EKSTRAK ETIL ASETAT HERBA ANTING-ANTING (Alcalypha indica. L) TERHADAP LARVA NYAMUK Aedes aegypti | Author : Dina Pratiwi, Eka Ayu Prastiwi, Meta Safitri | Abstract | Full Text | Abstract :Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang dapat menimbulkan kematian. Upaya pencegahan terhadap vektor DBD telah banyak dilakukan, salah satunya dengan menggunakan insektisida buatan. Namun insekstida buatan dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan maupun lingkungan. Bahaya penggunaan insektisida buatan tersebut dapat diminimalisir dengan menggunakan insektisida alami, salah satunya adalah ekstrak etil asetat herba Anting-anting (Alcalypha indica. L). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi paling efektif dari ekstrak. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 4 kali ulangan. Kelompok perlakuan terdiri dari konsentrasi ekstrak etil asetat herba Anting-anting (Alclypha indica. L) 0,045%, 0,09%, 0,135%, dan 0,18%. Kelompok kontrol negatif yaitu aquades dan kelompok kontrol positif yaitu larutan abate 0,1%. Hasil penelitian menunjukkan adanya senyawa aktif alkaloid, flavonoid, triterpenoid, dan steroid pada ekstrak etil asetat. Hasil penelitian dilakukan analisis data dengan Analysis of Variance (ANOVA) dilanjutkan dengan uji Tukey, Analis Probit dan penentuan nilai LC50. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak herba herba Anting-anting (Alcalypha indica. L) efektif sebagai aktivitas larvasida dengan LC50 sebesar 72,4435 ppm. |
| ALUR DISTRIBUSI OBAT DAN ALAT KESEHATAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MALINGPING | Author : Nita Rusdiana, Bayu Saputra, Fajrin Noviyanto | Abstract | Full Text | Abstract :Telah dilakukan penelitian dirumah sakit umum Malingping tentang ketersediaan infrastruktur pelayanan kesehatan, seperti pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit yang terjangkau dari sisi jarak tempuh dan biaya ekonomis yang masih sangat terbatas. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran mengenai Pendistribusian Obat dan Alat Kesehatan serta mempelajari gambaran mengenai terjadinya masalah yang dikaitkan dengan obat dan alat kesehatan bagaimana cara pengiriman dan cara penerimaan obat secara merata. Dengan menggunakan metode survey dan wawancara, Hasil penelitian menunjukkan mekanisme pendistribusian obat dan alat kesehatan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Malingping pada umumnya sudah efektif karena obat dan alat kesehatan di distribusikan secara merata untuk memenuhi kebutuhan para pasien yang membutuhkan, hal ini terbukti dengan pengiriman dan penerimaan obat yang selalu tepat waktu, tepat jenis dan jumlah yang tepat. |
| UJI METABOLIT SEKUNDER AIR PERASAN KULIT BUAH NAGA DAGING PUTIH ( Hylocereus undatus )SERTA PROFIL KROMATOGRAMNYA | Author : Abdul Aziz Setiawan, Fajrin Noviyanto | Abstract | Full Text | Abstract :Kromatografi Lapis Tipis (KLT) adalah sub bagian dari sub kromatografi cair, dimana fase geraknya cair dan fase diamnya berupa lapis tipis pada permukaan lempeng yang rata. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam air perasan kulit buah naga dan untuk mengetahui nilai Rf yang terdapat dalam air perasan kulit buah naga. Analisis KLT menggunakan fase diam silika gel F254 dan fase gerak yang digunakan untuk uji tanin methanol: aquadest (32,3 : 1 v/v), uji saponin kloroform : metanol (19:1 v/v),dan uji flavonoid methanol : aquadest (13,5:10 v/v). Hasil dari penelitian menujukkan bahwa air perasan kulit buah naga mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid dan saponin. Nilai Rf sampel untuk flavonoid yaitu 0,85 dan saponin 0,8375. |
| PENGEMBANGAN FORMULASI DAN UJI EVALUASI FISIK SEDIAAN PEWARNA RAMBUT EKSTRAK BIJI PINANG (Areca catechu L.) SEBAGAI PEWARNA ALAMI | Author : Mohammad Zaky, Abdul Aziz Setiawan, Tuwistika Riski Susanti, Dina Pratiwi | Abstract | Full Text | Abstract :Sediaan pewarna rambut adalah kosmetik yang digunakan dalam tatarias rambut untuk mewarnai rambut. Biji pinang mengandung zat penyamak (tanin) dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam pewarnaan batik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan ekstrak biji pinang sebagai pewarna alami pada sediaan pewarna rambut dan mengetahui evaluasi fisik sediaan perwarna rambut dari biji pinang sebagai pewarna rambut alami. Sediaan pewarna rambut dibuat dengan formula yang terdiri dari berbagai konsentrasi ekstrak biji pinang yaitu 0, 5, 15, 25 dan 35%. Evaluasi fisik yang dilakukan antara lain uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji stabilitas terhadap rambut, uji stabilitas terhadap pencucian dan uji stabilitas terhadap sinar matahari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji pinang dapat mempengaruhi warna rambut uban yang diperoleh. Sediaan berupa gel, pH sediaan pada kisaran 2,6 – 3,8 dan vikositas pada kisaran 8000 – 9600 cps. Pewarnaan rambut dari rambut uban menjadi warna chocolate brown terjadi pada konsentrasi ekstrak 35%. Hasil uji stabilitas terhadap pencucian dapat bertahan sampai 7 kali pencucian, uji stabilitas terhadap sinar matahari menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan warna pada rambut yang diberi perlakuan. |
| FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN FAST DISSOLVING TABLET AMLODIPINE BESYLATE MENGGUNAKAN SODIUM STARCH GLYCOLATE SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR | Author : Banu Kuncoro, Mohammad Zaky, Ida lestari | Abstract | Full Text | Abstract :Fast Dissolving Tablet merupakan tablet yang ketika diletakan di lidah akan terdisentegrasi serta melepaskan obat secara cepat dengan bantuan saliva. Fast Dissolving Tablet mengkombinasikan keuntungan obat pada sediaan cair dan tablet konvensional. Teknologi ini dapat memecahkan permasalahan pemberian obat secara oral pada pasien pediatric, geriatric maupun pada keadaan dimana pasien tidak mendapat air untuk menelan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi optimal penggunaan sodium starch glycolate sebagai superdisintegrant dengan konsentrasi 2%, 3%, 4%, 6% dan 8%. Metode pembuatan tablet ini menggunakan kempa langsung. Pengujian fisik dilakukan meliputi organoleptis, keseragaman bobot, keseragaman ukuran, kekerasan, keregasan, waktu hancur, waktu pembasahan dan uji kesukaan rasa. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin tinggi konsentrasi sodium starch glycolate, semakin menurunkan waktu hancur tablet. Sodium starch glycolate dengan konsentrasi 8% menghasilkan waktu hancur paling optimal dengan waktu hancur 16,7 detik.
|
| UJI AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA FRAKSI N-HEKSAN DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB) TERHADAP TIKUS PUTIH SPRAGUE DAWLEY YANG DI INDUKSI GLUKOSA | Author : Abdul Aziz Setiawan, Siti Soleha, Meta Safitri | Abstract | Full Text | Abstract :Diabetes melitus merupakan penyakit yang ditandai dengan hipergilkemia serta terjadi perubahan progresif terhadap stuktur sel beta pankreas. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji efek fraksi n-heksan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb). Terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus putih jantan sprague dawley yang diinduksikan Glukosa. Sebanyak 24 ekor tikus putih jantan sprague dawley dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kelompok normal, kelompok positif, kelompok negatif, kelompok fraksi daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) dosis 100 mg/200gBB, 150 mg/200gBB dan 300 mg/200gBB. Data diperoleh dari pemeriksaan kadar gula darah puasa, 30 menit setelah induksi Glukosa, dan pada menit ke 60, 90, 120, 180 setelah pemberian sediaan pada masing-masing kelompok perlakuan. Data dianalisis secara statistika dengan Oneway ANOVA dan dilanjutkan uji LSD untuk melihat beda nyata antar perlakuan. Pada tes homogenitas di dapat nilai 0,009 < 0,05 ini menandakan bahwa data tidak homogen, maka dilanjutkan dengan uji kruskal wallis dan didapat nilai 0,004 < 0,05 ini menunjukan data terdistribusi homogen. Data Hasil penelitian menunjukan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb) dengan dosis 150 mg/200gBB dan 300 mg/200gBB memiliki efek menurunkan kadar glukosa darah tikus putih jantan sprague dawley terbaik setara dengan kontrol positif yang diberikan Glibenklamid dengan dosis 0,09 mg/200gBB. |
|
|