HORTIKULTURA: POTENSI, PENGEMBANGAN DAN TANTANGAN |
Author : Dyah Pitaloka |
Abstract | Full Text |
Abstract :Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebunkebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman. |
|
SOLUSI NUMERIK PERSAMAAN NON-LINIER DENGAN METODE BISECTION DAN REGULA FALSI |
Author : Jatining Wigati |
Abstract | Full Text |
Abstract :Model matematika sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan; bidang fisika, kimia, ekonomi, bidang rekayasa atau teknik. Model matematika yang disedehanakan dan linier sering tidak representatif untuk diaplikasikan dalam desain. Oleh karena itu dibutuhkan solusi numerik untuk persamaan non-linier agar dapat diaplikasikan secara nyata pada bidang desain. Tujuan percobaan makalah ini adalah untuk membandingkan akurasi dan kecepatan iterasi metode bisection dan regula falsi menggunakan Scilab v.6.6.0, dan untuk mendeskripsikan secara objektif aplikasi penyelesaian secara numerik pada desain. Persamaan non-linier yang digunakan sebagai simulasi adalah fungsi transedental, f(x), yang mengandung trigonometri. Domain x ditentukan -4 kurang dari x kurang dari 4. Hasil percobaan menunjukkan bahwa: 1) pada nilai error 1x10 -5 , didapatkan akar-akar persamaan yang sama. Meskipun demikian, terdapat perbedaan jumlah iterasi yang dibutuhkan masing-masing metode; metode bisection memer-lukan 19 kali iterasi, sedangkan metode regula falsi hanya memer-lukan 8 dan 12 kali iterasi untuk menemukan akar persamaan positif dan negative secara berturut-turut, dan 2) pemrograman ini dapat digunakan untuk menyelesaikan persamaan non-linier lain, baik aljabar maupun transedental, dengan mengganti definisi f(x) di awal program. |
|
ANALISIS KEANDALAN ALAT BERAT TERHADAP TINGKAT PRODUKTIVITAS STUDI KASUS PCS |
Author : Mochamad Sulaiman |
Abstract | Full Text |
Abstract :Prinsip utama semua perusahaan ialah bertujuan untuk selalu berkembang mencapai kemajuan dan mencapai keuntungan yang maksimal. PCS merupakan salah satu anak perusahaan sebuah BUMN yang bergerak pada bidang penyedia jasa alat berat pada induk perusahaan BUMN bidang pertanian. Ketergantungan dengan alat berat pada kelancaran proses produksi sangatlah tinggi dan vital. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat keandalan alat berat wheel loader yang dipakai dalam proses produksi. Serta bagaimana pengaruhnya terhadap produktivitas dari perusahaan tersebut. Penelitian dan pengambilan data dilakukan di office dan area kerja PCS pada wilayah produksi perusahaan BUMN induknya. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, dan jenis penelitian survei analitik. Hasil penelitian menunjukan (1) tingkat keandalan alat berat (0.560) sangat tinggi pengaruhnya terhadap indeks produktivitas alat berat (0.73) itu sendiri dan juga pada produksi maupun kinerja perusahaan secara keseluruhan, (2) kerusakan alat berat yang paling sering adalah karena kerusakan pada bak dan mesin penggerak, yang mana kerusakan disebabkan oleh faktor area kerja yang kadar korosif tinggi serta tingkah laku operator yang kurang disiplin, dan (3) perlu adanya perbaikan Sistem Manajemen Perawatan lebih lanjut. Seperti pemantapan dan penekanan prinsip 5R pada tempat kerja, pengetanan jadwal inspeksi alat berat, serta peningkatan skill operator.
|
|
PENGARUH KADAR GARAM DAPUR (NaCl) DALAM MEDIA PENDINGIN TERHADAP TINGKAT KEKERASAN PADA PROSES PENGERASAN BAJA ST-60 |
Author : Yuliana Aziza |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pengerasan bahan (hardening) merupakan salah satu proses perlakuan panas dengan kondisi non-equilibrium. Proses pengerasan baja dilakukan untuk memperbaiki sifat mekanis baja yakni sifat kekerasan yang dibutuhkan dalam dunia industri sebagai bahan pembuatan komponen otomotif dan konstruksi pemesinan.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kekerasan baja ST-60 setelah mengalami perlakuan hardening dengan media pendingin air yang dicampur dengan garam dapur (NaCl) sebanyak 20 %, 25%, dan 30 %. Metode dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Sedangkan desain penelitiannya adalah penelitian eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Teknik analisis data menggunakan analisis uji beda t dan anova yakni uji paired sample t test dan one way anova. Objek penelitian ini adalah baja karbon menengah ST-60 yang kemudian diberi perlakuan yakni hardening dengan media pendingin yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai kekerasan pada baja ST-60 dengan media pendingin 20 % NaCl sebesar 264.5 HV, untuk kadar garam 25% NaCl menunjukkan angka kekerasan 278 HV, sedangkan baja dengan kadar 30 % NaCl sebesar 311 HV. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai kekerasan pada baja ST-60 antara sebelum dan setelah mengalami proses hardening yang kemudian didinginkan dengan media pendingin larutan garam 20 %, 25% dan 30 % sehingga dapat sisimpulkan bahwa kadar garam dapur (NaCl) berpengaruh terhadap tingkat kekerasan baja ST-60. Tingkat kekerasan baja akan meningkat seiring bertambahnya kadar garam yang dimasukkan kedalam media larutan pendingin baja ST60. Tingkat kekerasan baja tertinggi dicapai pada spesimen yang dikeraskan dan didinginkan dengan media pendingin larutan garam dengan kadar 30 % NaCl. |
|
PEMODELAN PEMANENAN ENERGI LISTRIK DARI MEKANISMEAUTOMATIC CLOSED DOOR |
Author : Talifatim Machfuroh |
Abstract | Full Text |
Abstract :Perkembangan teknologi telah mendorong peningkatan penggunaan energi, terutama penggunaan energi pada bangunan. Alternatifpemenuhan kebutuhan energi bangunan adalah dengan memanfaatkan bagian dari bangunan yang bergerak, untuk sebagai penghasil energi listrik. Untuk itu diperlukan sebuah mekanisme pengkonversi yang dapat mengubah energi getaran mekanis menjadi energi listrik, diantaranya dapat menggunakan: piezoelektrik, elektrostatik dan elektromagnetik.Automatic door closer adalah sebuah alat mekanik yang digunakan untuk menutup pintu sesaat setelah pintu terbuka. Automatic door closer biasanya ditempatkan pada daun pintu bagian atas dan dekat dengan kusen atas pintu. Gerakan dari automatic door closerpada saat membuka dan menutup secara otomatis dapat dimanfaat sebagai pembangkit energi listrik dengan mengghubungkannya pada linier generator. Pada engsel pemutar pada automatic door closer dipasang roda gigi yang dihubungkan dengan roda gigi lain, dimana roda gigi yang kedua dipasangkan dengan rack yang kedua sisinya terdapat magnet yang sudah diberi lilitan. Gelombang magnet tersebut bergerak naik turun melewati kumparan sehingga menghasilkan energi mekanik yang kemudian diubah menjadi energi listrik. Energi listrik ini adalah energi bangkitan dari pergerakan buka tutup dari daun pintu. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa mekanisme automatic door closer dengan penambahan harvesting energy system mampu menghasilkan daya output sebesar 4,68 watt dan voltase yang dihasilkan sebesar 33,5 volt. Daya yang dihasilkan memang relatif kecil dikarenakan input yang diberikan juga kecil. Daya ini dapat untuk menghidupkan lampu-lampu kecil. |
|
MODIFIKASI SPCE (SCREEN PRINTED CARBON ELECTRODE) DENGAN PEDOT-PSS (POLY (3,4-ETHYLENEDIOXYTHIOPHENE) POLY (STYRENE SULFONIC ACID)) UNTUK PENENTUAN FENOL |
Author : Farahdilla Andhika |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pada penelitian ini, modifikasi Screen Printed Carbon Electrode (SPCE) secara fisik dilakukan dengan menggunakan poly (3,4-ethylenedioxythiophene)–poly (styrene sulfonic acid) (PEDOT-PSS) untuk meningkatkan sensitivitas penentuan fenol secara voltametri.Pengukuran fenol dilakukan dengan metode differential pulse voltammetry(DPV) pada kisaran potensial -0,5-1 Volt, durasi 180 detik, potensial deposisi -0,5 Volt, dan kecepatan penyapuan 100 mV/s pada pH 6-9, rentang konsentrasi fenol 0-100 µM, serta konsentrasi PEDOT-PSS sebesar 0-100%. Berdasarkan hasil penelitian, peningkatan konsentrasi PEDOT-PSS berpengaruh terhadap respon arus. Kondisi optimum dicapai pada pH 8 dengan konsentrasi PEDOT-PSS 50%, sensitivitas sebesar 0.009 µA/µM dengan batas deteksi 0.1595 µM. |
|
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MINI GENERATOR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FLUKS MAGNETIK DENGAN METODE PROJECT BASED LEARNING |
Author : Ihtiari Prastyaningrum & Hendrik Pratama |
Abstract | Full Text |
Abstract :Konsep mengenai medan elektromagnetik merupakan konsep dasar dalam sistem generator untuk pembangkit tenaga listrik. Generator menggunakan konsep hukum Faraday dimana medan magnet menimbulkan arus listrik. Timbulnya arus listrik pada generator ini dipengaruhi oleh banyaknya fluks magnetik yag dihasilkan oleh medan magnet dalam generator. Konsep mengenai fluks magnetik pada prinsip sebuah generator belum dipahami sepenuhnya oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektro Universitas PGRI Madiun. Dengan penerapan metode project based learning dimana mahasiswa langsung berhubungan dengan prototipe generator pemahaman konsep mengenai fluks magnetik dalam sistem kerja generator dapat dipahami. Desain penelitian menggunakan sistem one group pretest posttest design. Pengumpulan data dilakukan dalam bentuk observasi dan tes pilihan ganda. Hasil penelitian menunjukkan data bahwa perhitungan N-gain ternormalisasi diperoleh rata-rata kenaikan kemampuan berpikir kritis dari 17 orang peserta didik adalah 0,47 (kategori sedang). Nilai rerata mean diperoleh rerata nilai postes (85,33) lebih tinggi daripada nilai pretes (45,12). Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan media pembelajaran mini generator dengan model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan pemahaman konsep mengenai fluks magnetik. |
|
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU BERPRESTASI DI SMA NEGERI 1 SUMBERPUCUNG MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING |
Author : Farid Wahyudi |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penentuan guru berprestasi di SMA Negeri 1 Sumberpucung adalah guru yang secara subjektif dipilih oleh kepala sekolah. Oleh karena itu untuk mengoptimalkan proses penilaian kompetensi/potensi dari guru yang ada di SMA Negeri 1 Sumberpucung, perlu dibangun sebuah sistem berbasis komputer yang dinamakan sistem pendukung keputusan, dengan menggunakan metode yang sesuai yaitu profile matching. Sistem pendukung keputusan menggunakan metode profile matching pada tahap awal yang dilakukan adalah penghitungan gap pada masing-masing kriteria kemudian dilakukan pembobotan pada hasil gap pada masing-masing kriteria. Langkah berikutnya adalah menentukan dan menghitung core factor dan secondary factor, kemudian dilakukan penghitungan nilai total dari masing-masing kriteria dan langkah terakhir yang dilaku-kan adalah menghitung nilai akhir dengan prosentase yang telah ditentukan oleh tim penyeleksi sehingga dihasilkan sebuah rangking yang digunakan sebagai pendukung keputusan guru berprestasi. Dari kasus yang diangkat oleh penulis bahwa peserta yang mempunyai gap yang semakin kecil maka akan membuat kesempatan untuk lolos menjadi guru berprestasi semakin besar karena mempunyai profil individu yang selisih paling sedikit dengan profil ideal, yang terbukti pada peserta 201.502 mempu-nyai nilai akhir 5,64 yang menjadikan peserta tersebut menduduki peringkat pertama. |
|