KARAKTERISASI MORFOLOGI POLEN PADA SEPULUH FAMILI TUMBUHAN BERBUNGA | Author : Zainal Abidin, Dwi Gusmalawati, Moch. Faizul Huda, Shaddiqah Munawaroh Fauziah, Yunia Efrice Banyo | Abstract | Full Text | Abstract :Polen dapat digunakan untuk mengidentifikasi tumbuhan, karena memiliki karakter morfologi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis morfologi polen pada 10 famili tumbuhan berbunga. Analisis morfologi polen ini menggunakan metode asetolisis yaitu melisiskan dinding sel polen dengan asam asetat glasial dan asam sulfat pekat (H2SO4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Liliaceae memiliki panjang aksis polar (P), diameter ekuator (E), dan indeks P/E tertinggi yaitu mencapai 66 µm, 40 µm dan 1.65. Semua famili memiliki unit polen yang sama yaitu monad. Punicaceae, Poaceae, Euphorbiaceae, Oxalidaceae, Apcynaceae, Sapindaceae, Acanthaceae, dan Rubiacea memiliki bentuk polen Subspheroidal, sedangkan Iridaceae dan Liliaceae memiliki bentuk polen prolat. Punicaceae, Euphorbiaceae, Oxalidaceae, Sapindaceae, dan Acanthaceae memiliki ukuran Perminuta, Poaceae, Apcynaceae, Iridaceae, dan Rubiaceae memiliki ukuran Minuta-, sedangkan hanya Liliaceae yang memiliki ukuran magna. Punicaceae, Euphorbiaceae, Apocynaceae, Sapindaceae, Iridaceae, Acanthaceae, dan Rubiaceae memiliki tipe apertura tricolporate, Poaceae dan Oxalidaceae memiliki tipe monocolpate, sedangkan Liliaceae tipe inaperturate. Semua famili memiliki skulptur tipe scarbat, kecuali Liliaceae yang memiliki tipe reticulate. Sepuluh famili tumbuhan berbunga pada penelitian ini memiliki karakter morfologi yang bervariasi, sehingga dapat dijadikan acuan dalam mengidentifikasi tumbuhan. |
| SIMULASI NUMERIK METODE BEDA HINGGA NON UNIFORM GIRD DALAM MENYELESAIKAN MASALAH NILAI BATAS PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA | Author : Pangestuti Prima Darajat | Abstract | Full Text | Abstract :Pada penelitian ini disimulasikan implementasi dari metode beda hingga nonuniform grid untuk menyelesaikan masalah nilai batas persamaan differensial biasa. Penelitian ini bertujuan mendapatkan pemahaman yang baik mengenai implementasi metode beda hingga nonuniform gird, dan mendapatkan solusi dengan akurasi tinggi untuk penyelesaian numerik persamaan diferensial biasa. Dibentuk aproksimasi turunan berdasarkan deret Taylor yang kemudian di implementasikan pada persamaan diferensial biasa yang telah didiskritisasi dengan gird yang berbeda. Penyelesaian persamaan diferensial tersebut disimulasikan menggunakan program MATLAB sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang karakteristik, efisiensi, serta, akurasi dari metode beda hingga non uniform gird. |
| ALGORITMA SUPERVISED LEARNING DAN UNSUPERVISED LEARNING DALAM PENGOLAHAN DATA | Author : Heri Abijono, Puput, Novi | Abstract | Full Text | Abstract :Seiring dengan zaman yang semakin berkembang seperti saat ini, kini kita berada pada zaman yang mana teknologi menjadi satu hal yang paling penting dan tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia. Dengan teknologi informasi dan komunikasi yang ada sekarang ini, semakin memudahkan kita untuk melakukan segala aktifitas. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi juga menghasilkan begitu banyak data yang dapat diolah, sehingga banyak informasi yang tidak terbuang sia-sia. Machine learning dapat digunakan sebagai sistem pengolahan data sehingga dapat mempermudah pengguna dalam mengolah informasi yang begitu banyak (big data), kemudian informasi ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam berbagai bidang keilmuan yang membutuhkannya. |
| PENGARUH TANAMAN REFUGIA TERHADAP POPULASI MUSUH ALAMI WERENG BATANG COKLAT (NILAPARVATA LUGENS STAL.) PADA BUDIDAYA TANAMAN PADI (ORYZA SATIVA L.) | Author : Imam Habibi, Ainyatus Syarifatul Fuadah | Abstract | Full Text | Abstract :Padi merupakan salah satu komoditas utama yang digunakan sebagai makanan pokok seluruh masyarakat di Negara Indonesia bahkan dunia. Upaya peningkatan produksi padi menghadapi tantangan yang semakin berat. Salah satu hama yang menjadi faktor kerusakan terbesar pada hasil tanaman padi adalah serangan wereng batang coklat (Nilaparvata lugens Stal.). Salah satu alternatif yang bisa digunakan untuk pengendalian hama wereng batang coklat yang lebih ramah lingkungan menggunakan teknik Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dengan rekayasa lingkungan menggunakan tanaman refugia. Tanaman refugia yang dapat digunakan yaitu tanaman kemangi, tanaman kubis bunga dan tanaman seledri. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tanaman refugia terhadap keanekaragaman dan kelimpahan musuh alami WBC pada tanaman padi serta hasil panen bobot 100 butir gabah. Penelitian ini dimulai pada September sampai Desember 2019. Bertempat di Laboratorium Lapang Terpadu, Universitas Islam Kadiri, di Desa Rejomulyo, Kecamatan Kota Kediri, dengan kedaan topografi berada pada ketinggian 67 mdpl, dengan rerata suhu dan kelembapan harian (35°C dan 50 %), Kecepatan angin 3,6 m/s (13,03 km/jam), memiliki jenis tanah lempung berpasir, pH ± 6,2 dan curah hujan 3,5 mm/bulan. Dengan variabel pengamatan yang dilakukan yaitu keanekaragaman dan kelimpahan musuh alami WBC, serta berat 100 butir gabah. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan tanaman refugia berpengaruh nyata terhadap kemerataan populasi musuh alami WBC yaitu famili formicidae dan carabidae pada budidaya tanaman padi dengan tanaman kemangi sebagai tanaman refugia namun hasil panen bobot 100 butir gabah tidak berpengaruh nyata. |
| PENGARUH JUMLAH ULIR DAN KEKASARAN PERMUKAAN TERHADAP KINERJA TURBIN ULIR MIKRO HIDRO | Author : Adi Putra, Andi Joditiadhi, Ikhwanul Qiram | Abstract | Full Text | Abstract :Pemanfaatan energi potensial air salah satunya adalah menggunakan teknologi turbin ulir sebagai pembangkit listrik mikrohidro. Beberapa parameter yang mempengaruhi kinerja turbin ulir adalah jumlah ulir, kekasaran permukaan,sudut kemiringan poros dan debit aliran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah ulir dan kekasaran permukaan terhadap kinerja turbin ulir. Penelitian dilakukan dengan eksperimen, dimana turbin menggunakan variasi jumlah ulir 7, 9, 11. Kekasaran menggunakan variasi grid 0 (tanpa kekasaran), grid 40, grid 60. Sudut kemiringan poros menggunakan 30°, 33°, 36° dan debit aliran menggunakan bukaan valve 50° (502,14), 70° (22,42), (90°) 803,52. Analisis kinerja turbin ditinjau berdasarkan kecepatan putaran (Rpm) dan tegangan (volt) yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan debit aliran, jumlah dan sudut turbin serta kekasaran permukaan sudu mempengaruhi unjuk kerja turbin ulir. Semakin rendah jumlah ulir dan tingkat kekasaran maka putaran dan tegangan akan semakin meningkat dan sebaliknya. Jumlah sudu dan tingkat kekasaran permukaan sudu akan memicu peningkatan luas hambatan aliran fluida. Hasil pengujian menunjukkan kinerja turbin terbaik pada variasi 7 ulir, dengan sudut kemiringan 33o dengan kekasaran grid 0 (tanpa kekasaran) menghasilkan tegangan 7,26 volt pada 2928,40 rpm. |
| SISTEM KENDALI LEVITASI MAGNETIK REPULSIF MENGGUNAKAN METODE PROPORTIONAL-INTEGRAL-DERIVATIVE (PID) | Author : Sutoko | Abstract | Full Text | Abstract :Sifat dasar kemagnetan membuat teknik levitasi menjadi dimungkinkan, namun terdapat perbedaan mendasar jika dibandingkan dengan sifat kelistrikan. Pada interaksi antar muatan listrik, diketahui bahwa muatan yang sama akan saling menolak, sementara muatan yang berlawanan akan saling menarik. Karena adanya muatan listrik bersih, maka levitasi elektris bisa dimungkinkan. Pada interaksi magnetis dimungkinkan melakukan levitasi dengan lebih mudah melalui modifikasi medan magnet. Modifikasi ini bisa dilakukan melalui sistem kendali dan perangkat elektromagnet, seperti induktor. Tanpa sistem kendali, levitasi magnetis hanya bisa dilakukan menggunakan bahan diamagnetis. Saat ini bahan diamagnetis yang memiliki efek paling besar adalah superkonduktor. Selain mahal, temperatur superkonduktor harus dibuat sangat rendah sehingga tidak praktis dipakai dalam teknik levitasi. Pada penelitian ini akan dikembangkan sebuah teknik levitasi magnetis yang bersifat repulsif menggunakan sistem kendali proportional-integral-derivative (PID). Sistem yang dikendalikan berupa kekuatan efektif elektromagnet dalam menstabilkan objek yang ditolak oleh kutub magnet permanen sehingga tetap berada pada posisi dan orientasi yang sama. Hasil yang telah didapatkan adalah proses levitasi magnetik repulsif berhasil secara optimum mempertahankan objek magnet neodimium dengan ketinggian 4 mm selama 5 detik menggunakan nilai Kp sebesar 1 dan nilai Kd sebesar 1,5. |
| RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL ARDUINO PADA GERBANG OTOMATIS MENGGUNAKAN RFID | Author : Diki Okiandri, Syarifuddin Syarifuddin | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini difokuskan untuk mengembangkan sebuah sistem kendali buka-tutup gerbang menggunakan RFID (Radio Frequency Identification). Sistem ini akan bekerja setelah sensor RFID mendeteksi tag card yang dihadapkan, yang secara otomatis akan membaca tag card untuk membuka membuka pintu gerbang yang berupa piston pneumatik. Metode penelitian yang digunakan adalah prototyping. Sistem program ini dapat melaksanakan tugasnya berdasarkan yang terdapat di dalamnya seperti yang dilakukan manusia. Pada pengujian tegangan dari catu daya sewaktu belum dibebani kerja alat adalah 12,5 volt. Ketika gerbang dalam kondisi sedang membuka, tegangan turun menjadi 12,1 volt. Ketika semua komponen peralatan sedang bekerja, tegangan turun menjadi 11,8 volt. Penurunan tegangan menandakan bahwa sistem masih mampu bekerja dengan baik. Hasil dari perancangan sistem tersebut adalah suatu miniatur pintu gerbang yang dapat dikendalikan dengan RFID dengan bantuan papan mikrokontroler Arduino UNO (ATmega328) yang bekerja dengan tegangan 5 VDC dan 12 VDC. |
|
|