SISTEM KEAMANAN NILAI AKADEMIK ONLINE BERBASIS KODE HASH DENGAN IDENTITAS SERVER SEBAGAI PARAMETER VALIDASI STUDI KASUS: SISTEM DATA NILAI AKADEMIK FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS MATARAM | Author : Ario Yudo Husodo, I Gede Pasek Suta Wijaya Pasek Suta Wijaya, Heri Wijayanto | Abstract | Full Text | Abstract :Pada Sistem Informasi Akademik Fakultas Teknik Universitas Mataram (SIA FT Unram) dimungkinkan adanya pihak tidak berwenang untuk mengubah data akademik mahasiswa. Hal ini dikarenakan data akademik mahasiswa disimpan dalam bentuk teks biasa pada basis data server SIA FT Unram. Pengubahan nilai akademik secara illegal ini tentunya dapat merugikan banyak pihak. Keamanan data yang disimpan pada basis data SIA FT Unram merupakan suatu aspek yang perlu dijaga. Keamanan data SIA FT Unram berguna untuk menciptakan system informasi yang dapat menjaga privasi dan validitas data yang disimpan. Pada penelitian ini dibangun system pengamanan informasi penting pada basis data SIA FT Unram menggunakan metode encryption of data in motion. Metode yang digunakan pada penelitian ini berbasis kode hash sebagai kode validasi keabsahan suatu nilai akademik .Metode ini memetakan data akademik mahasiswa menjadi string dengan panjang yang tetap. Pada metode ini dilakukan pengkodean terhadap suatu nilai akademik menggunakan identitas server dan beberapa variabel lain sebagai parameter. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengembangkan system pengamanan data nilai akademik yang cepat dan aman. Kode hash yang dihasilkan pada penelitian ini memiliki panjang 98 karakter. Waktu eksekusi pembuatan kode hash kurang dari 1 detik untuk 10 data nilai akademik mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa system keamanan yang dibangun telah dapat mengamankan data nilai akademik SIA FT Unram. Metode yang dikembangkan pada penelitian ini juga terbukti tidak mengurangi waktu kerja SIA FT Unram secara signifikan. |
| PEMANFAATAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DALAM PRODUKSI ETERNIT YANG RAMAH LINGKUNGAN | Author : Tarkono Tarkono, Hadi Ali | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian mengenai sifat fisis dan mekanik eternit berbasis serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) telah dilakukan. Pembuatan eternit berbasis serat TKKS merupakan usaha untuk mengeliminir bahaya dari serat asbes yang persediaanya terbatas. Metode penyusunan serat dengan variasi persentase serat 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% dan 35% terhadap vulume CaCO3 dan sebuk marmer. Dalam penelitian ini digunakan campuran serat TKKS, semen, powder marmer dan batu kapur. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa eternit berbasis serat TKKS menghasilkan karakteristik beton serat pada kondisi optimum menghasilkan nilai daya hantar panas (?) = 0,623 kkal/mhoC, kerapatan (?) = 1519 k g/cm3, daya serap air = 24,28 %, kekuatan lentur = 92,016 kg/cm2. Penggunaan serat TKSS pada produksi eternit memiliki potensi untuk diproduksi secara masal. Nilai daya hantar panas, kerapatan dan daya serap air telah memenuhi standar eternit, sedangkan kuat lentur belum memenuhi standar. |
| PEMANFAATAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DALAM PRODUKSI ETERNIT YANG RAMAH LINGKUNGAN | Author : Tarkono Tarkono, Hadi Ali | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian mengenai sifat fisis dan mekanik eternit berbasis serat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) telah dilakukan. Pembuatan eternit berbasis serat TKKS merupakan usaha untuk mengeliminir bahaya dari serat asbes yang persediaanya terbatas. Metode penyusunan serat dengan variasi persentase serat 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% dan 35% terhadap vulume CaCO3 dan sebuk marmer. Dalam penelitian ini digunakan campuran serat TKKS, semen, powder marmer dan batu kapur. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa eternit berbasis serat TKKS menghasilkan karakteristik beton serat pada kondisi optimum menghasilkan nilai daya hantar panas (?) = 0,623 kkal/mhoC, kerapatan (?) = 1519 k g/cm3, daya serap air = 24,28 %, kekuatan lentur = 92,016 kg/cm2. Penggunaan serat TKSS pada produksi eternit memiliki potensi untuk diproduksi secara masal. Nilai daya hantar panas, kerapatan dan daya serap air telah memenuhi standar eternit, sedangkan kuat lentur belum memenuhi standar. |
| KERUSAKAN LAHAN UNTUK PRODUKSI BIOMASSA DI KABUPATEN LOMBOK BARAT | Author : Bustan Bustan, M Dahlan, Joko Priyono | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi (tingkat kerusakan) lahan di Lombok Barat saat ini, khususnya yang berkaitan dengan kemampuan lahan memproduksi biomasa, Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survai. Pekerjaan itu diawali dengan pembuatan peta dasar (skala 1:50.000) menggunakan citra satelit Alos Avnir-2, sebagai peta sementara; kemudian dioverlay dengan peta topografi dan landuse. Selanjutnya, dilakukan penentuan titik sample (sampling site), pengecekan kondisi lahan riil kelapang, dan pengambilan sample. Peta dasar dikoreksi berdasarkan hasil pengamatan lapang, dan selanjutnya dibuat peta sebaran lahan berdasarkan tingkat produktivitasnya sebagai penghasil biomassa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa luas penghasil biomassa, selain kawasan hutan konservasi, pemukiman, dan tubuh air di Kabupaten Lombok Barat adalah 96,050.43 ha atau 91.13 % dari luas wilayah secara keseluruhan 105392.00 Ha. Secara keseluruhan, tingkat kerusakan lahan berdasarkan produksi biomassa di Kab. Lombok Barat yang tergolong sangat baik dan baik (produktif) sebagai penghasil biomasa adalah 57,236 ha (54 %), tingkat kerusakan lahan yang tergolong sedang dan buruk adalah 47,594 ha (45 %), dan tingkat kerusakan lahan yang tergolong sangat buruk (tidak produktif sebagai penghasil biomasa) hanya seluas 561.21 ha (±1 %). Persentase tutupan lahan oleh vegetasi dan kemiringan lereng merupakan faktor pembatas umum kekritisan lahan di kawasan lindung/hutan; sedangkan pada lahan usahatani, faktor pembatas utama berkaitan dengan keterbatasan sumberdaya air untuk usahatani. |
| ETEKSI WSSV (WHITE SPOT SYNDROM VIRUS) PADA LOBSTER AIR TAWAR (PROCAMBARUS CLARKII) MENGGUNAKAN METODE REAL TIME-PCR | Author : Nefi Andriana, Muhamad Ali, Sulaiman N. Depamede | Abstract | Full Text | Abstract :Serangan virus White Spot Syndrome (WSSV) telah memberikan dampak finansial yang cukup besar sejak tahun 1992. Tingkat mortalitas yang mencapai 100% menyebabkan banyak pembudidaya udang dan lobster menderita kerugian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut sangat diperlukan informasi tentang cara penyebaran virus WSSV sehingga dapat diketahui solusi yang tepat untuk menghentikan penyebarannya pada tambak-tambak udang maupun lobster. Pada penelitian ini, Lobster Air Tawar yang dibudidayakan di BBI Aik Bukak dijadikan kontrol negatif (belum terinfeksi virus WSSV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penularan virus WSSV pada lobster air tawar dapat berlangsung melalui konsumsi udang yang telah terinfeksi virus WSSV serta melalui aliran air. Pleopod atau kaki renang yang dideteksi dengan teknologi Real Time Polimerase Chain Reaction (RT-PCR) mengandung virus WSSV yang lebih dominan dibandingkan insang |
| PENGEMBANGAN KRITERIA ANALISIS RISIKO BAGI DEVELOPER PERUMAHAN DI KOTA MATARAM | Author : Rajabi Mubarak, Suryawan Murtiadi, Heri Sulistiyono | Abstract | Full Text | Abstract :Persaingan antar developer perumahan tidak dapat dihindari, hal ini membutuhkan pertimbangan yang tepat dalam menjalankan usaha untuk memenangkan pasar. Kurangnya informasi dalam pengambilan keputusan akan menimbulkan risiko yang dapat menimbulkan kegagalan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel risiko, variasi keseragaman, faktor-faktor yang berpengaruh dan strategi developer perumahan dalam pengelolaan risikonya serta karakteristik responden dalam menentukan faktor risiko. Survei dilakukan di kota Mataram pada awal tahun 2015. Dari hasil kuesioner, data dianalisis dengan analisis faktor, average index, dan analisis cluster. Penelitian dilakukan terhadap 33 variabel awal risiko developer, didapat 21 variabel yang signifikan terhadap peningkatan risiko. Selanjutnya 21 variabel tersebut dikelompokkan menjadi 7 kelompok faktor risiko dengan keseragaman sebesar 60.855%. 7 kelompok faktor risiko tersebut adalah 1. Ekonomi dan Biaya, 2. Produktivitas dan Strategi Usaha, 3. Lingkungan dan Kemitraan, 4. Perencanaan, 5. Tenaga Kerja dan Dana, 6. Pemerintah dan Sosial, 7. Teknis Penyelenggaraan Proyek. Berdasarkan karakteristik responden, hasil analisis cluster terbentuk 3 cluster responden dalam menentukan faktor risiko, yaitu: 1) faktor ekonomi dan biaya, faktor pemerintah dan sosial, faktor teknis penyelenggaraan proyek, lingkungan dan kemitraan, 2) faktor tenaga kerja dan dana, faktor lingkungan dan kemitraan, faktor perencanaan, faktor produktivitas dan strategi usaha, faktor ekonomi dan biaya, faktor pemerintah dan sosial, 3) faktor perencanaan. Dari analisis nilai frekuensi risiko dan dampak risiko, didapatkan 2 kriteria risiko yaitu kriteria risiko”tinggi” dan kriteria risiko “sedang”. Berbagai keputusan dalam merespon dan penanganan risiko-risiko tersebut dilakukan berdasarkan karakteristik risikonya |
| ANALISIS PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PRIORITAS PENATAAN PEMAKAMAN DI KOTA MATARAM BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS | Author : Lalu Agus Supriyadi, Didi Supriyadi Agustawijaya, I Ketut Budastra | Abstract | Full Text | Abstract :Pertumbuhan ekonomi dan penduduk serta pembangunan yang pesat ditandai penambahan pusat-pusat aktivitas baru di kota Mataram. Hal ini dikhawatirkan berimplikasi pada keterbatasan areal pemakaman sebagai bagian dari RTH publik sesuai amanat Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang Tata Ruang. Permasalahan pemakaman yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Mataram adalah belum terpetakan dan tertatanya areal permakaman yang sudah ada serta cara mendapatkan lahan pengembangan makam sampai tahun 2030 sesuai amanat RTRW Kota Mataram. Untuk mencapai tujuan perancangan pengambilan keputusan berbasis spasial perlu dilakukan inventarisasi, estimasi kebutuhan areal makam dan pengembangan makam serta penentuan prioritas penataan fisik makam. Penelitian ini menggunakan teknologi berbasis sistem informasi geografis dengan jumlah makam yang terinventarisasi di Kota Mataram sebanyak 100 makam. Total luasannya 494.890 m2 yang terdiri dari 83 makam muslim, 1 makam pahlawan dan 16 makam non muslim. Berdasarkan PERMENPU nomor 5/PRTM/2008, estimasi kebutuhan lahan pemakaman sampai tahun 2030 seluas 114,89 ha dengan kekurangan lahan makam muslim 33,53 ha dan non muslim 7,85 ha. Hasil analisis menunjukkan terdapat 18 lokasi area pengembangan makam di Kota Mataram seluas 61 ha (610.625 m2) dengan 16 lokasi untuk pengembangan makam muslim umum. Dari hasil Analitik Hirarki Proses lanjutan, makam yang paling diprioritaskan dalam penataan fisik adalah makam Bagirati di Kecamatan Cakranegara dengan bobot 32%. |
| Potensi Nilai Gizi Tumbuhan Pangan Lokal Pulau Lombok Sebagai Basis Penguatan Ketahanan Pangan Nasional | Author : Immy Suci Rohyani, Evy Aryanti, Suripto Suripto | Abstract | Full Text | Abstract :Di pulau Lombok terdapat beberapa jenis tumbuhan lokal yang dahulunya sering dimanfaatkan oleh masayarakat sebagai pangan alternatif. Pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan pangan tersebut biasanya berasal dari pengalaman hidup, pengetahuan dari turun temurun dan kearifan lokal masyarakat yang perlu mendapat perhatian dalam upaya pemanfaatan yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan nilai gizi beberapa jenis tumbuhan pangan lokal yang dikenal dan sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pangan alternatif. Penelitian ini merupakan salah satu upaya pelestarian tumbuhan pangan lokal untuk penguatan ketahanan pangan nasional. Penelitian ini menggunakan enam jenis tumbuhan pangan lokal yang dipilih berdasarkan nilai skor dan bobot tertinggi terhadap pengetahuan serta aktifitas pemanfaatan tumbuhan pangan tersebut oleh masyarakat setempat. Metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan gizi pada tumbuhan lokal tersebut diantaranya yaitu pemanasan untuk uji kadar air (AOAC, 1970, Renggana 1979), Kjeldhal untuk uji kandungan protein, spectrometri untuk uji karbohidrat, titrasi Yodium (Jacobs) untuk uji vitamin C dan AAS flame untuk uji Ca (kalsium). Hasil yang diproleh bahwa buah Juwet/Jamblang (Syzygium cumini) memiliki kadar air yang paling tinggi diantara keenam jenis tumbuhan lokal yang diuji, kondisi ini menyebabkan buah Juwet/Jamblang (Syzygium cumini) memiliki daya simpan yang paling rendah. Kandungan karbohidrat dan vitamin C tertinggi ditemukan pada buah Bune/Buni (Antidesma burnius), karbohidrat yang tinggi diduga berasal dari kadar glukosa hal ini ditandai dengan rasa yang sangat manis pada buah tersebut. Umbi sabrang (Coleus tuberosa) memiliki kadar protein dan kalsium yang paling tinggi sehingga umbi sabrang (Coleus tuberosa) sangat baik dikonsumsi sebagai cemilan maupun pengganti nasi |
|
|