Penerapan Metode Eksperimen Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar Pada Materi Elastisitas Bahan |
Author : Nurussaniah Nurussaniah |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dan aktivitas siswa setelah diajarkan menggunakan metode eksperimen pada materi elastisitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah The One Shot Case Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN Model Singkawang 2014/2015 yang terdiri dari tiga kelas. Sampel yang dipilih terdiri dari satu kelas (kelas eksperimen) yang diambil menggunakan teknik cluster random sampling. Teknik pengumpul data yang digunakan yaitu pengukuran dan observasi langsung. Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar berupa tes esai, sedangkan data aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui ketercapaian hasil belajar siswa terhadap KKM menggunakan statistik inferensial. Sedangkan untuk mengetahui aktivitas siswa menggunakan rumus persentase. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa thitung>ttabel yaitu 4,256 > 1,703 hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode eksperimen mencapai KKM pada materi elastisitas bahan. Hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan metode eksperimen mempreroleh nilai rata-rata sebesar78 dan aktivitas siswa tergolong baik dengan persentase nilai rata-rata 70,89%. |
|
Penerapan Model Discovery Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas X Pada Materi Kalor |
Author : Uray Elly Sapitri, Yudi Kurniawan, Emi Sulistri |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai keterampilan berpikir kritis siswa membuat keputusan, membandingkan dan memecahkan masalah pada materi kalor dengan diterapkan model Discovery Learning. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan sampel diambil dengan menggunakan teknik cluster random sampling dengan jumlah sampel 20 siswa kelas X di salah satu SMA di kota Singkawang. Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa telah mengisi pertanyaan mengenai materi kalor pada tes yang berbentuk tes uraian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Discovery Learning dapat meningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yaitu pada indikator membuat keputusan dengan skor N-gain 0,37 dengan kategori sedang, indikator membandingkan dengan skor N-gain 0,39 dengan kategori sedang, indikator pemecahan masalah dengan skor N-gain 0,33 dengan kategori sedang.Hasil penelitian ini bisa menjadi referensi bagi peneliti masa depan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. |
|
The Three Tier-Test untuk Mengungkap Kuantitas Siswa Yang Miskonsepsi Pada Konsep Gaya Pegas |
Author : Septi Maulini, Yudi Kurniawan, Riski Muliyani |
Abstract | Full Text |
Abstract :Sebelum memasuki ruang pembelajaran para siswa telah memiliki konsep masing-masing mengenai fisika. Konsep tersebut berasal dari interaksi siswa dengan lingkungan. Konsep awal yang dimiliki siswa tersebut sering kali mengalami miskonsepsi atau tidak cocok dengan konsep yang dimiliki oleh fisikawan.Faktor lain yang menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi adalah proses pembelajaran yang dilakukan masih berfokus pada hafalan dan rumus sehingga pada saat siswa diberikan bentuk soal mengenai penguasaan konsep, siswa mengalami kesulitan. Berhasil atau tidaknya siswa dalam mempelajari fisika sangat ditentukan oleh penguasaan konsep yang dimiliki. Penguasaan konsep yang kurang dapat menyebabkan siswa mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai atau konsep yang salah dengan pengertian ilmiah dengan para ahli. Konsep yang salah atau tidak sesuai yaitu konsep yang bertentangan dengan konsepsi para fisikawan.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kuantitas siswa yang miskonsepsi pada konsep gaya pegas. Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Siswa diwajibkan untuk menjawab soal (dalam bentuk three tier-test) tentang konsep gaya pegas pada lembar jawaban, kemudian lembar jawaban siswa dianalisis. Terdapat dua sub konsep distribusi miskonsepsi pada materi Gaya Pegas yaitu; 1. Pada susunan pegas seri gaya terbesar terjadi pada pegas yang dekat dengan beban; 2. Gaya yang bekerja pada masing-masing pegas paralel sama dengan gaya yang diberikan dimana . Hasilnya menunjukkan bahwa persentase kuantitas siswa yang miskonsepsi yang terjadi pada kedua konsep adalah sama. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat memberikan solusi untuk mereduksi kuantitas siswa yang miskonsepsi pada materi gaya pegas. |
|
Analisis Konsentrasi Cairan Infus Terhadap Tegangan Pada Sensor Infus |
Author : Rizka Silviana Hartanti |
Abstract | Full Text |
Abstract :Rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit akan berobat ataupun bahkan menginap untuk kesembuhan penyakitnya. Pasien yang di rawat di rumah sakit banyak yang membutuhkan infus untuk menstabilkan dirinya dari sakit yang dideritanya .Infus digunakan sebagai cairan atau obat untuk penyembuhan pada pasien. Cairan infus yang habis maka harus segera diganti dengan yang baru. Untuk memudahkan pihak keluarga dan perawat dengan mengirim informasi bahwa infus habis maka di butuhkan sensor infus.Cairan infus memiliki berbagai macam jenis dengan konsentrasi yang berbeda. Untuk itu diperlukan adanya penelitian mengenai analisis konsentrasi cairan infus terhadap tegangan yang keluar pada sensor infus.Metode penelitian yang dilakukan yaitu menggunakan rangkaian sensor infus. Sensor infus yang digunakan adalah sensor infus yang terdiri dari sensor cahaya dengan detector cahaya photodioda dan receiver cahaya yaitu infrared yang dipasang di leher botol kaca infus sebagai variabel control yang berisi cairan infus NaCl dengan berbagai konsentrasi sebagai variabel bebas kemudian diukur tegangan yang keluar sebagai variabel terikat. Hasil penelitian yang dilakukan adalah ketika kondisi sensor tanpa hambatan menghasilkan tegangan rata-rata 4,19V.Kondisi sensor melalui botol kaca kosong menghasilkan tegangan rata-rata 4,35V. Kondisi sensor melalui botol kaca berisi cairan infus NaCl dengan konsentrasi masing-masing 1,67%; 3,34%; 6,69% menghasilkan tegangan rata-rata masing-masing yaitu 4,40V; 4,43V; 4,45V. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi cairan didalam botol kaca maka semakin besar cahaya yang diserap dan semakin kecil cahaya yang diteruskan.Ketika hambatan yang dilalui semakin besar maka cahaya dari infrared yang sampai ke photodioda semakin kecil sehingga tegangan yang dihasilkan semakin besar. Sehingga pada penelitian ini ketika tegangan dalam rentang 4,40-4,45V maka alarm pada sensor infus tidak berbunyi. |
|
Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation (GI) untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Gerak Lurus Kelas X |
Author : Nadiya Nadiya, Haris Rosdianto, Eka Murdani |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran peningkatan keterampilan berpikir kritis dan respon siswa terhadap model pembelajaran group investigation pada materi gerak lurus.Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling yang berjumlah 28 orang siswa di salah satu Madrasah Aliyah di kota Singkawang. Bentuk tes yang digunakan berupa tes uraian.Hasil penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dari keterampilan berpikir kritis siswa pada materi gerak lurus.Kategori keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan kategori N-gain.Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator menyimpulkan dengan skor sebesar 0,65 dengan kategori sedang, indikator penyelidikan dengan skor sebesar 0,48 dengan kategori sedang, indikator menganalisis dengan skor sebesar 0,52 dengan kategori sedang, indikator pemecahan masalah dengan skor sebesar 0,48 dengan kategori sedang dan indikator membuat keputusan dengan skor sebesar 0,67 dengan kategori sedang. Rata-rata persentase keseluruhan dari angket respon siswa terhadap keterampilan berpikir kritis siswa sebesar 83,6% dengan kategori positif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa setiap indikator berkategori sedang. Hasil penelitian ini bisa menjadi referensi bagi peneliti lain untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada indikator menyimpulkan, penyelidikan, menganalisis, pemecahan masalah dan membuat keputusan. |
|
Pengaruh Kuat Arus Listrik DC Pada Selenoid Terhadap Kecepatan Linear Sel Biologis |
Author : Nuri Nuri |
Abstract | Full Text |
Abstract :Sel biologis merupakan kumpulan partikel yang bermuatan listrik. Jika sel biologis didekatkan dengan muatan listrik yang mengalir maka akan terpengaruh akibat adanya medan listrik dari muatan pada kabel penghantar. Hal ini dipicu adanya gaya interaksi antara muatan dalam inti sel dengan awan elektron yang menyelubunginya, terhadap medan listrik luar yang berasal dari aliran muatan kawat selenoid. Dalam kajian ini ditinjau secara mikroskopis pengaruh muatan listrik yang mengalir pada selenoid terhadap sel darah. Penelitian dilakukan pada setetes darah yang ditempatkan pada preparat microscop, di depan pereparat dipasang sebuah selenoida 1000 lilitan dengan panjang 5 cm, tegangan DC konstan 12 volt dengan nilai kuat arus diubah-ubah. Dengan perbesaran 1000 kali untuk memudahkan pengamatan, dibantu dengan camera digital yang terkoneksi langsung dengan laptop. Hasil yang didapatkan adalah dalam keadaan tanpa arus listrik sel darah diam, pada saat arus menaglir 0,05 A - 0,38 A dihasilkan kecepatan dengan rentang nilai antara 11,11 pixel/sekon hingga 28,57 pixel/sekon. Kesimpulannya perubahan kuat arus pada selenoid berkorelasi positif terhadap kecepatan sel darah. |
|
Penerapan Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Think-Pair-Share Dalam Materi Usaha Dan Energi Ditinjau Dari Gender Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri 1 Sungai Ambawang |
Author : Ira Nofita Sari, Masriana Masriana |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran model kooperatif tipe think-pair-share dalam materi usaha dan energi ditinjau dari gender siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungai Ambawang. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa laki-laki dan hasil belajar siswa perempuan. Metode yang digunakan dalam peneltian ini adalah metode eksperimen dan bentuk penelitian eksperimen yang digunakan adalah Pre-Eksperimental Designs dengan rancangan penelitian The One-Shot Case Study.Sampel yang digunakan ialah kelas XI IPA 1 yang diambil secara purposive sampling.. Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran dengan alat pengumpul data berupa tes yang berbentuk essay. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh kesimpulan: (1) Rata-rata hasil belajar siswa laki-laki yang diajarkan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dalam materi usaha dan energi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungai Ambawang mencapai KKM (72) dengan nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0,715 > 0,05). (2) Rata-rata hasil belajar siswa perempuan yang diajarkan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share dalam materi usaha dan energi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungai Ambawang mencapai KKM (72) dengan nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0,185 > 0,05). (3) Terdapat perbedaan antara rata-rata hasil belajar siswa laki-laki dengan rata-rata hasil belajar siswa perempuan yang diajarkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share dalam materi usaha dan energi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sungai Ambawang dengan nilai signifikansi lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0,101 > 0,05). |
|
Pemurnian Minyak Goreng Bekas Pakai (Jelantah) dengan Menggunakan Arang Bonggol Jagung |
Author : Fitri Choiri Hidayati |
Abstract | Full Text |
Abstract :Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Proses pemanasan tinggi pada minyak akan menghasilkan asam lemak bebas. Selain itu juga akan menghasilkan senyawa karbonil, dan peroksida yang dapat menyebabkan keracunan kronis pada manusia. Minyak goreng bekas yang terus menerus digunakan umumnya mengandung senyawa berbahaya tersebut. Penggunaan karbon dari tongkol jagung yang direkatkan dengan tepung kanji menjadi salah satu cara untuk memurnikan minyak bekas pakai tersebut. Berdasarkan hal tersebut, peneliti mencoba untuk melakukan penelitian bagaimana mengubah minyak bekas pakai (jelantah) menjadi minyak yang dapat dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan karbon tongkol jagung dapat memurnikan minyak goreng bekas pakai (jelantah) serta dapat menurunkan kadar asam lemak bebasnya. Hasil dari penelitian ini adalah penggunaan karbon dari tongkol jagung terbukti dapat memurnikan minyak goreng bekas pakai, warna yang semula coklat kehitaman mengalami degradasi warna yang jernih, kandungan asam lemak bebasnya juga dihitung persentasenya dan didapat penurunan kadar minyak goreng bekas yang semula 1,62 % menjadi 0,69 %. Ini menunjukkan bahwa hasil FFA minyak bekas hasil pemurnian mendekati FFA mutu minyak goreng yang ditetapkan SNI syarat mutu minyak goreng yaitu sebesar 0,3 %. |
|