Peranan Suplemen dalam Tata Laksana Infertilitas |
Author : Josephine Herwita Atepela Brenda C |
Abstract | Full Text |
Abstract :Infertilitas adalah tidak terjadinya kehamilan setelah 12 bulan menjalani hubungan seksual rutin tanpa proteksi atau kontrasepsi. Infertilitas memiliki dampak buruk baik secara pribadi maupun sosial karena meningkatkan angka kekerasan dalam rumah tangga, perceraian, stres emosional, dan rendahnya kepercayaan diri. Infertilitas dapat disebabkan oleh faktor pria ataupun wanita. Suplementasi antioksidan dan mikronutrien banyak diteliti untuk meningkatkan fertilitas baik secara langsung maupun tidak langsung dengan mengurangi stres oksidatif dan meningkatkan fungsi reproduksi. |
|
Diagnosis dan Tata Laksana Ruptur Kandung Kemih |
Author : Nicholas Andrian Singgih |
Abstract | Full Text |
Abstract :Ruptur kandung kemih merupakan kegawatdaruratan di bidang urologi yang jarang. Evaluasi klinis yang tepat dan pemeriksaan radiologi memiliki peranan penting dalam diagnosis. Penatalaksanaan yang terlambat dan tidak tepat akan menyebabkan penurunan kualitas hidup hingga peningkatan mortalitas. |
|
Diagnosis dan Tata Laksana Dismenore Primer |
Author : Meilisva Audila Anggraini, Intan Wahyu Lasiaprillianty, Ario Danianto |
Abstract | Full Text |
Abstract :Dismenore dibagi atas jenis primer (tanpa kondisi patologik pelvis) dan sekunder (dengan kondisi patologik pelvis). Diagnosis dismenore primer berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang teliti. Penanganan di fasilitas kesehatan primer adalah diagnosis dan tata laksana dismenore primer dan menyingkirkan kecurigaan dismenore sekunder. Obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) dan terapi hormonal merupakan terapi lini pertama untuk dismenore primer. |
|
Vaksinasi COVID-19 dan Kesehatan Mata |
Author : Mohammad Alif Azizi, Jodii Arlan Kurnia |
Abstract | Full Text |
Abstract :Vaksinasi COVID-19 secara massal berisiko efek samping, di antaranya efek samping pada mata. Data VAERS hingga tanggal 13 Februari 2021, melaporkan 46 laporan kasus efek samping pada okular dan adneksa. Manifestasi pada mata setelah pemberian vaksin COVID-19 relatif ringan dan sementara. Sampai saat ini, tidak ada bukti yang mendukung bahwa individu harus menghindari vaksinasi COVID-19 untuk alasan kesehatan mata. |
|
Mechanical Lateral Distal Femoral Angle (MLDFA), Medial Proximal Tibia Angle (MPTA), and Mechanical Axis Deviation (MAD) Value in Young Adults in North Sumatera |
Author : Iman Dwi Winanto, Yoyos Dias Ismiarto |
Abstract | Full Text |
Abstract :Introduction. Reference value to determine the angle of lower extremity is only based on clinical measurement and radiological assessment, which is limited to tibiofemoral angle (TFA). Although this examination can estimate the lower extremity angle, it is not satisfactory for a comprehensive analysis. Material and Method. A descriptive study in RSUP Haji Adam Malik Hospital in August - September 2019 to measure mechanical lateral distal femoral angle (MLDFA), medial proximal tibia angle (MPTA), and mechanical axis deviation (MAD). Results. Thirty nine subjects were included in this study. The mean age was 26.77±4,65 years old (range: 22 to 39 years); 69,2% were male (n = 27) and 30,8% were female (n = 12). The average mechanical lateral distal femoral angle (MLDFA) was 87,93o ±2,16o . The average medial proximal tibia angle (MPTA) was 86,28o ±2,26o . The average mechanical axis deviation (MAD) was 1.56±1,48 mm. Our results of MLDFA and MPTA measurement, but not in MAD, are consistent with study conducted by Farr, et al. Conclusion. Our MLDFA, MPTA, but not MAD measurement results are similar to studies involving Caucasian population. |
|
Fatigue sebagai Gejala Sisa COVID-19 |
Author : Brigitta Gladiola, Budi Riyanto Wreksoatmodjo |
Abstract | Full Text |
Abstract :COVID-19 merupakan penyakit akibat infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus-2 (SARS-CoV-2). Dewasa ini, makin banyak penelitian menunjukkan adanya gejala menetap pasca-infeksi COVID-19. Prevalensi pasien pasca-COVID-19 yang memiliki gejala fatigue pada 1-3 bulan pasca-infeksi mencapai 52-70%. Beberapa teori mekanisme fatigue pasca-infeksi COVID-19 antara lain teori disfungsi hipotalamus dan teori GABA. Tata laksana pasien pasca-infeksi COVID-19 dengan gejala fatigue masih perlu diteliti lebih lanjut. Beberapa anjuran intervensi yaitu berolahraga, terapi mindfulness, latihan pernapasan, serta peregangan tubuh/stretching. Sampai saat ini, belum ada tata laksana berbasis bukti ilmiah untuk mengatasi gejala fatigue pasca-infeksi COVID-19. |
|
Mechanical Ventilation Management in COVID-19 Patients |
Author : Wibowo -, Frischa -, Harjanto -, Bernadus Realino |
Abstract | Full Text |
Abstract :Coronavirus disease 2019 (COVID-19), caused by Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus-2 (SARS-CoV-2), was first reported in Wuhan, Hubei, China, and has spread to more than 200 other countries around the world. COVID-19 can be complicated by severe pneumonia, ARDS, sepsis, and septic shock in severe cases. About 80% of cases are mild or moderate, 13.8% have severe disease, and 6.1% fall into a critical condition. Positive responses in COVID-19 patients with respiratory failure are usually seen right after the initiation of NIV and HFNC. If there is no substantial improvement in gas exchange and respiratory rate within a few hours, invasive mechanical ventilation should be started without delay. Delayed intubation increases COVID-19 ARDS mortality |
|
The Role of Conventional Chest X-Ray in Detection and Evaluation of Long COVID-19 |
Author : Andri -, Yuanita Amanda |
Abstract | Full Text |
Abstract :A 52-year-old woman came to ER with shortness of breath, fever, and cough with oxygen saturation of 80% on room air. The COVID-19 PCR test was positive. CXR showed it infiltrates ground-glass opacities in both lungs and cardiomegaly. Chest X-ray at discharge from the hospital showed decreased infiltrate and fibrosis in two lung. She came to the ER 4 days later with worsened shortness of breath. CXR showed diffuse infiltrates in both lungs and cardiomegaly. Discussion: COVID-19 patients can develop long-term sequelae and complications (long COVID-19). Although CT is now considered the primary investigation for COVID-19, CXR is still valid for detecting and monitoring its progression. Conclusion: CXR is useful for detecting and monitoring the rapid advancement of lung abnormalities in long COVID-19. |
|
Diagnosis Alopesia Areata Pada Anak: Kasus Serial |
Author : http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1824 |
Abstract | Full Text |
Abstract :Alopesia areata (AA) merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan alopesia non-sikatrisial. Kondisi ini merupakan dermatosis yang umum ditemui pada anak. Gambaran klinisnya berupa alopesia non-sikatrisial fokal, perlu dibedakan dari kondisi dapatan serupa lainnya, terutama yang sering terjadi pada anak. Kami melaporkan 5 kasus AA pada anak berusia di bawah 18 tahun. Diagnosis berdasarkan pemeriksaan klinis dan penunjang. Pemahaman karakteristik AA perlu diketahui untuk diagnosis, terutama pada pasien anak. |
|
Probiotik sebagai Pencegahan Diare terkait Antibiotik pada Anak |
Author : Marissa Leviani Hadiyanto, Sedyo Wahyudi |
Abstract | Full Text |
Abstract :Hampir setiap antibiotik berpotensi menyebabkan diare, antibiotik spektrum luas yang menargetkan bakteri anaerob memiliki insiden diare terkait antibiotik lebih tinggi. Diare terkait antibiotik muncul ketika antibiotik mengganggu keseimbangan ekologi mikrobiota dalam saluran cerna, dengan mengubah keragaman dan jumlah bakteri di usus. Gambaran klinis diare terkait antibiotik pada anak bervariasi, mulai dari diare ringan encer menyemprot terkadang disertai darah, hingga kolitis hemoragik disertai toksemia. Probiotik telah diusulkan untuk pencegahan diare terkait antibiotik pada anak, di antaranya Lactobacillus sp., Saccharomyces sp., Streptococcus sp., Bifidobacterium sp, dan Bacillus sp |
|
Peran Pemeriksaan Radiologi pada Penanganan Kegawatdaruratan Pneumothorax Sekunder pada Pneumonia COVID-19 |
Author : Jessieca Liusen |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pneumothorax pada COVID-19 memerlukan penanganan segera untuk mencegah mortalitas dan morbiditas. Pencitraan radiologi foto polos thorax dan CT (computed tomography) scan thorax merupakan modalitas imaging yang sering digunakan untuk deteksi dini COVID-19 beserta pneumothorax. Pemasangan chest tube menjadi pilihan untuk penanganan pneumothorax pada COVID-19. Pleurodesis dan bulektomi merupakan alternatif tindakan pembedahan definitif pada pneumothorax refrakter atau persisten |
|