PENGARUH AUDITORY VISUAL THERAPY (AVT) TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK GANGGUAN PENDENGARAN USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN) DI SLB DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA |
Author : Ketut Mendri, Atik Badiah |
Abstract | Full Text |
Abstract : Gangguan pendengaran yang terjadi pada anak perlu untuk dilakukan deteksi seawal mungkin mengingat peranan pendengaran dalam proses perkembangan bicara sangatlah penting. Fungsi pendengaran dan juga perkembangan bicara sudah termasuk ke dalam program evaluasi perkembangan anak secara umum yang biasa dilakukan mulai dari tingkatan Posyandu oleh profesi di bidang kesehatan khususnya profesi perawat. Perkembangan bahasa anak tunarungu pada awalnya tidak berbeda dengan perkembangan bahasa anak normal karena bahasa sangat dipengaruhi oleh pendengarannya sehingga perkembangannya terhambat.Pada awalnya perkembangan bahasa anak tuna rungu tidak berbeda dengan anak normal, pada usia awal bayi akan menangis jika lapar, haus, buang air besar, buang air kecil, atau sakit. |
|
MENGENDALIKAN KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN OLAH SEHAT LAFIDZI 21 |
Author : Sulastri S, Tety Mulyati Arofi |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pendahuluan: Diabetes Mellitus merupakan suatu sindroma klinis kelainan metabolik yang ditandai oleh adanya hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Perawatan pasien Diabetes bertujuan mengendalikan kadar glukosa darah sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang dapat mengganggu kehidupan normal pasien. Berbagai penatalaksanaan untuk mengendalikan kadar glukosa darah dapat dilakukan, di antaranya olah sehat Lafidzi 21. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Olah Sehat Lafidzi 21 terhadap kadar glukosa darah pasien Diabetes tipe 2 di Klub Diabetes Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan quasi-experimental dengan kelompok kontrol. Olah Sehat Lafidzi 21 dilakukan oleh penderita Diabetes setiap hari selama 14 hari. Hasil: penelitian menunjukkan penurunan kadar glukosa darah puasa yang signifikan pada kelompok intervensi setelah melakukan Olah Sehat Lafidzi 21 (p =0,00). Simpulan: Olah Sehat Lafidzi 21 mampu menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan pada penderita diabetes tipe 2 di Diabetes Klub Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih. |
|
HUBUNGAN KOMPLIKASI INTRA HEMODIALISIS DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) STAGE V YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RUANG HEMODIALISA BRSU TABANAN TAHUN 2017 |
Author : Kadek G Pebriantari, IGA Puja Astuti Dewi |
Abstract | Full Text |
Abstract :Latar Belakang. Hemodialisis aman dan bermanfaat untuk pasien, namun bukan berarti tanpa efek samping. Berbagai komplikasi dapat terjadi pada saat pasien menjalani hemodialisis. Komplikasi ini dapat mengakibatkan timbulnya masalah baru yang lebih kompleks, yaitu dapat mempengaruhi kualitas hidup bahkan menimbulkan kematian
Tujuan. Untuk mengetahui hubungan komplikasi intra hemodialisis dengan kualitas hidup pada pasien Chronic Kidney Disease (CKD) Stage V yang menjalani hemodialisis.
Metode. Jenis penelitian adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini berjumlah 166 responden diambil dengan teknik non probability sampling yaitu total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi,dianalisa dengan uji non parametric (Chi Square).
Hasil. Rata – rata jumlah komplikasi intra hemodialisis adalah kurang dari dua komplikasi (sedikit komplikasi). Hipertensi intra hemodialisis adalah komplikasi terbanyak yang ditemukan (52,3%). Kejang dan penurunan kesadaran merupakan komplikasi yang tidak pernah dialami oleh responden selama penelitian (0%).Kualitas hidup pasien CKD stage V yang menjalani HD di BRSU Tabanan masuk dalam kategori kualitas baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p < 0.001 bahwa ada hubungan yang signifikan antara komplikasi intra hemodialisis dengan kualitas hidup pada pasien yang menjalani HD. Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR = 0,005, artinya responden yang memiliki banyak komplikasi mempunyai peluang 0,005 kali memiliki kualitas hidup buruk dibanding responden yang memiliki sedikit komplikasi.
Kesimpulan. Ada hubungan yang signifikan antara komplikasi intra hemodialisis dengan kualitas hidup pada pasien yang menjalani hemodialisis. |
|
MODEL KOLABORASI PERAWAT SANITARIAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIARE BALITA DI KOMUNITAS |
Author : Muryoto 1, Atik Badiah |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, di Kabupaten Sleman insiden rate diare 34,8 per seribu penduduk atau 2909 balita dengan cakupan pelayanan 70 persen di Puskesmas Gamping I sekitar 325 balita. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2013. Kolaborasi perawat dan sanitarian dalam pelayanan kesehatan di komunitas menggunakan pendekatan input-proses-output-efek-outcome. Input meliputi jumlah penderita diare balita, perawat, sanitarian, program lintas tuntas diare. Proses meliputi penemuan penderita diregister di Puskesmas, pemeriksaan balita, botol susu, sumber air, terapi, desinfeksi, klorinasi dan konseling. Sedangkan output meliputi jumlah balita diare yang dilayani dua kali selama empat belas hari. Efek berupa penurunan skor dehidrasi out come berupa turunnya angka kesakitan diare |
|
PENGARUH TERAPI PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP KECEMASAN DAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN |
Author : Adbul Rokhman, Lilik Supriati |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penyakit diabetes mellitus yang tidak bisa disembuhkan secara total sering berdampak pada terjadinya kecemasan dan penurunan kualitas hidup. Untuk menurunkan kecemasan dan meningkatkan kualitas hidup pasien dapat dilakukan terapi progressive muscle relaxation. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi PMR (Progressive Muscle Relaxation) terhadap kecemasan dan kualitas hidup pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RS Muhammadiyah Lamongan. Metode quasi eksperimental dengan pendekatan pre-post test control group design dengan simple random sampling. Jumlah sampel 50 orang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing 25 orang. Alat ukur menggunakan kuisioner HARS untuk kecemasan dan DQOL (Diabetes Quality of Life) untuk kualitas hidup. Hasil analisis kecemasan dengan uji t pada kelompok perlakuan p 0,000, kelompok kontrol p 0,746. Analisis kualitas hidup pada kelompok perlakuan nilai p 0,000 dan kelompok kontrol p 0,098. Perbedaan kecemasan pada kelompok perlakuan dan kontrol p 0,019. Perbedaan kualitas hidup pada kelompok perlakuan dan kontrol p 0,076. Pengaruh faktor pendidikan terhadap kualitas hidup pada pasien DM tipe 2 sesudah diberikan terapi progressive muscle relaxation sebesar 4,9 % setelah dikontrol variabel lain. Terapi progressive muscle relaxation efektif untuk menurunkan kecemasan dan efektif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien DM tipe 2. Terapi progressive muscle relaxation dapat dimasukkan kedalam intervensi keperawatan pada pelayanan rumah sakit. |
|
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN MELALUI VIDEO VLOG TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENYALAHGUNAAN NARKOBA PADA SISWA SISWI DI SMP STRADA MARGA MULIA JAKARTA SELATAN |
Author : agnes berlina printina |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pendahuluan: Penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang serius di berbagai negara bahkan di Indonesia. Keterbatasan informasi menjadi kendala kurangnya pengetahuan remaja tentang narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh video vlog terhadap tingkat pengetahuan tentang penyalahgunaan narkoba pada siswa siswi di SMP Strada Jakarta Selatan. Metode: Penelitian ini merupakan quasi eksperiment dengan pre -post test control group design yang dilakukan pada Oktober 2017. Kelompok kontrol terdiri dari 52 responden dari SMP Asisi Jakarta Selatan dan 67 responden merupakan kelompok intervensi dari SMP Strada Marga Mulia Jakarta Selatan. Responden didapatkan dengan cara Total Sampling. Data dianalisa dengan Uji t-test independent dan paired sampel t-test. Hasil: Penelitian ini menunjukan terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan dan kelompok intervensi yang diberikan promosi kesehatan melalui video vlog dengan p value 0,000. Penelitian ini juga menunjukan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan pada kelompok intervensi dengan video vlog p value 0,000. Simpulan: Promosi kesehatan dengan video vlog bagi siswa dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyalahgunaan narkoba sehingga dapat terhindar dari penyalahgunaan narkoba. |
|
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG CUCI TANGAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU YANG MEMILIKI BALITA DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS LABUAN BAJO, NUSA TENGGARA TIMUR |
Author : maria yosephina mulia |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pendahuluan : Cuci tangan merupakan tindakan sederhana yang dapat mencegah penyebaran berbagai kuman penyakit, seperti diare. Keterbatasan informasi menjadi penyebab kurangnya pengetahuan para ibu tentang cuci tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh promosi kesehatan tentang cuci tangan terhadap tingkat pengetahuan para ibu yang memiliki balita di wilayah UPTD puskesmas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Metode : penelitian ini merupakan quasi eksperimen berupa one group pre - post test without control yang dilakukan pada bulan Agustus 2017 terhadap 41 responden yang diperoleh secara simple random sampling. Data dianalisa menggunakan uji Wilcoxon. Hasil : penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan baik sebelum diberikan promosi kesehatan sebesar 39% dan meningkat menjadi 87,8% setelah diberikan promosi kesehatan. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai P value 0,000, menunjukkan terdapat pengaruh promosi kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang cuci tangan para ibu di wilayah UPTD puskesmas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur. Simpulan : Promosi kesehatan merupakan intervensi keperawatan yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya cuci tangan. Diharapkan promosi kesehatan tentang cuci tangan dapat dijadikan salah satu program utama dalam upaya promosi kesehatan yang ada di pelayanan kesehatan. |
|
PELAKSANAAN PROGRAM PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SDN DI KOTA DENPASAR |
Author : Made Rismawan, Rosa Tri Anggaraeni, Kadek Parsi Kasmini |
Abstract | Full Text |
Abstract :Latar Belakang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada SDN di Kota Denpasar. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah descriptive crosssectional. Penelitian dilakukan di empat SDN di Kota Denpasar yaitu Denpasar Selatan, Denpasar Utara, Denpasar Timur dan Denpasar Barat. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa SDN yang berjumlah 262 siswa yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Instrumen penelitian menggunakan Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 2269/MenKes/Per/XI/2011 dan Pedoman PHBS Tatanan Sekolah (DepKes RI, 2007). Hasil Penelitian. Sebagian besar komponen PHBS sudah mulai diterapkan di tatanan institusi pendidikan khususnya pada Sekolah Dasar. Namun, konsumsi makanan sehat seperti sayur dan buah pada saat siswa berbelanja di kantin sekolah masih kurang, namun dengan sebagian besar dari siswa mau berbelanja di kantin sekolah dapat dijadikan motivasi untuk membuat siswa lebih banyak mengonsumsi jajanan sehat daripada fast food. Pembahasan. Sekolah memiliki peran penting sebagai pendistribusian informasi ke siswa tentang pelaksanaan PHBS di sekolah atau di lingkungan. Sehingga, target 70% warga Indonesia mampu melaksanakan PHBS dapat tercapai. Simpulan. Pendekatan PHBS melalui tatanan institusi pendidikan meliputi kegiatan PHBS yang bias dilaksanakanpada institusi pendidikan yaitu cuci tangan, konsumsi jajanan sehat, jamban sehat, olahraga, pemberantasan jentik nyamuk, tidak merokok, membuang sampah dan pengukuran pertumbuhan. |
|
DETEKSI DINI KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN UMUM (KPU) PADA SISWA PAUD DI KOTA DENPASAR |
Author : Made Rismawan, Kusuma Negara, Kadek Parsi Kasmini |
Abstract | Full Text |
Abstract :Latar Belakang. Masalah pertumbuhan dan perkembangan pada anak khususnya keterlambatan perkembangan umum masih terjadi. Diagnosis awal dan pengenalan tanda-tanda gangguan pertumbuhan dan perkembangan sangatlah penting dilaksanakan. Keterlambatan perkembangan umum (KPU) atau global developmental delay (GDD) adalah bagian dari ketidakmampuan mencapai perkembangan sesuai usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran deteksi dini KPU pada siswa PAUD di Kota Denpasar. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan di empat PAUD di Kota Denpasar yaitu TK Kumara Loka, TK Mas Kumara, TK Widya Kumara dan TK Negeri Pembina Denpasar. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa PAUD yang berjumlah 131 siswa yang dipilih menggunakan teknik random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Summary of Diabetes Self Care Activities. Instrumen penelitian adalah alat timbang berat badan, alat ukur tinggi badan dan instrumen Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP). Hasil Penelitian. Hasil analisa data menunjukkan bahwa 116 (88%) responden memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan umurnya, 5 (4%) meragukan, dan 10 (8%) responden menyimpang. Frekuensi gambaran keterlambatan perkembangan pada siswa PAUD di Kota Denpasar 15 responden yang mengalami keterlambatan perkembangan, seluruhnya (100%) mengalami keterlambatan. Pembahasan. Masalah keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan anak dapat akibat pola asuh orangtua, pengasuh ataupun suatu penyakit. Keterlambatan motorik pada anak bisa disebabkan oleh sedikitnya rangsangan yang diterima si kecil baik oleh pengasuh, orangtua ataupun mainanya.Hal ini menunjukkan bahwa keterlambatan ini sangat kompleks dan perlu upaya pencegahan agar dampaknya tidak merugikan anak. Simpulan. Oleh sebab itu, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam setiap tahap perkembangan anak. |
|
BEBAN KELUARGA PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II |
Author : I Ketut Alit Adianta, Gusti Ayu Wardianti |
Abstract | Full Text |
Abstract :Diabetes mellitus (DM) is chronic disease characterized by blood glucose level high than normal. When one of family member suffers from illness, it will affect family condition in managing treatment and caring.This study aimed to identify family burden of patients with Type II DM in Puskesmas III of North Denpasar including objective, subjective, and iatrogenic burden. This study employed descriptive design with cross sectional approach. The study involved 102 respondents with consecutive sampling. Data were collected by questionnaire. Findings indicated that objective burden of family with mild, moderate, and heavy burden were 24.5%, 8.8% and 66.7%; respectively). Subjective burden indicating mild, moderate, and heavy burden were 6.9%, 70.6% and 22.5% respectively. Iatrogenic burden indicating mild, moderate, and heavy burden were 8.8%, 1% and 90.2% respectively. All families experienced heavy burden in caring for patients with DM because of difficulty in treatment. |
|
FAMILY SUPPORT IN CARING FOR PATIENT WITH FRACTURE IN TABANAN HOSPITAL |
Author : I Ketut Alit Adianta, Yogi Ismawan |
Abstract | Full Text |
Abstract :Latar Belakang. Fraktur merupakan suatu masalah yang bisa menyebabkan kecacatan bahkan kematian. Pasien fraktur memerlukan penanganan dan pelayanan yang komprehensif di rumah sakit yang bertujuan untuk mencegah komplikasi yang terjadi pada pasien fraktur. Salah satu faktor yang menyebabkan pasien fraktur bisa sembuh dengan baik adalah adanya dukungan dan motivasi keluarga. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dukungan keluarga terhadap perawatan pasien fraktur.
Metode. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel adalah 46 responden, diambil dengan menggunakan tehnik non probability sampling, dengan metode consecutive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen berupa kuesioner.
Hasil Penelitian. Hasil penelitian menunjukkan 43,5% mendapatkan dukungan informasional cukup, 41,3% dukungan emosional baik, 47,8% dukungan instrumental baik, 37% dukungan penghargaan kurang.
Kesimpulan. Dukungan keluarga terhadap perawatan pasien fraktur di BRSU Tabanan dalam kategori cukup. |
|
KARAKTERISTIK MASALAH PASIEN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP SANGLAH, DENPASAR |
Author : Inca Buntari Agustini, Putu Darma Suyasa, Ketut Widia |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pendahuluan: Rumah sakit dimana Poliklinik Penyakit Dalam sebagai salah satu fasilitas perawatan kesehatan individu menjadi bagian dari sumber daya kesehatan perlu untuk mendukung pelaksanaan upaya kesehatan. Data statistik di Rumah Sakit Sanglah menunjukkan bahwa ada peningkatan kunjungan pasien ke Poliklinik Penyakit Dalam dari tahun ke tahun, namun tidak ada catatan khusus dan belum ada upaya sistematis dalam menganalisanya. Selain itu, penerapan asuhan keperawatan juga perlu dievaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kunjungan pasien ke Poliklinik Penyakit Dalam dan evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar.
Metode: Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Sanglah. Penelitian ini adalah penelitian retrospektif menggunakan chart review untuk pengumpulan data. Penelitian ini melibatkan 306 sampel berdasarkan teknik sampling acak sistematik.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 51 responden (13,4%) mengunjungi rumah sakit dengan keluhan nyeri, 46 responden (12,1%) mengeluhkan kelemahan, 17 responden (4,5%) mengeluhkan pusing, 96 responden (26,5%) memiliki diagnosis keperawatan pada terapi regimen yang tidak efektif. , dan 103 responden didiagnosis secara medis (93,7%) dengan Penyakit Ginjal Kronis.
Kesimpulan: Informasi ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk pengembangan kualitas layanan nantinya. Tenaga kesehatan diharapkan mengelola masalah-masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. |
|