PENERAPAN STRATEGI MENGINGAT MNEMONIC UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGINGAT MAHASISWA PSIKOLOGI USM- INDONESIA |
Author : Sinarsi meliala, Dwi Nursiti, Ika Corry Hartati Sipayung |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penelitian ini berjudul Penerapan Strategi Mengingat Mnemonic untuk Meningkatkan Kemampuan Mengingat Mahasiswa Psikologi Universitas Sari Mutiara Indonesia. Penelitian ini akan dilakukan dengan desain eksperimen kelompok eksperimen prestest-postest untuk mengetahui peranan metode chunking untuk peningkatan memori jangka pendek. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka penelitian ini akan dilaksanakan dengan tiga tahapan. Masing-masing tahapan akan terdiri dari pertemuan pelatihan yang diberikan agar subyek penelitian benar-benar memahami metode chunking sebagai salah satu strategi untuk mengingat. Setiap akhir tahap akan diadakan evaluasi untuk mengetahui kemajuan dan semual permasalahan yang timbul. Subyek penelitian adalah mahasiswa yang terdaftar di Program Studi Psikologi Universitas Sari Mutiara Indonesia yang berjumlah 60 orang. Adapu tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan memori mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sari Mutiara dan menunjang kemampuan mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sari Mutiara dalam menguasai berbagai konsep psikologi selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian berdasarkan uji t tes diperoleh nilai p value 0.000 yang artinya ada hubungan Penerapan Strategi Mengingat Mnemonic untuk Meningkatkan Kemampuan Mengingat Mahasiswa Psikologi Universitas Sari Mutiara Indonesia dengan metode chunking. |
|
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN GENERALIS DAN PSIKORELIGIUS PADA KLIEN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN |
Author : Irma Erviana, Giur Hargiana |
Abstract | Full Text |
Abstract :Hallucinations are the most common problems in nursing diagnoses of mental disordes. Hallucinations are the distortions of false perceptions that occur in maladaptive neurobiological responses. Hallucinations usually appear in patients with mental disorders the result of the change in reality orientation, patients feel the stimulation that actually does not exist. In this profession program the author has the opportunity to manage directly, by providing nursing care and analyzing the final results that will be documented in the form of final scientific work ners. The care of nursing for a client a of sensory perception disorder: sight and hearing hallucinations that is a symptom of an early psychosis, the majority of this case which happened in the end of adolescenceor early adulthood , confuse is the role which have affect to the fragile personality disorder so that there is the disorder of self-concept and pulling themselves from a social environment that gradually get the teenager become too deep in fantasy and cause the emergence of hallucinations. The nursing process is performed based on generalist nursing care standard for 9 days of hospitalization, Started from the date of 2 and 10 of May 2018. Theobtained results are the main nursing problems which is perception sensory disorder: hallucinations.The Implementations that focus on controlling hallucinatory efforts by rebuking and also modalities of therapy: psychoreligious. The nursing order that is provided give good results to the clients on the mark by no longer hearing the voices that often mock clients and the diminishing intensity of dajjal’s presence that be seen by the clients. |
|
PENGARUH STRES TERHADAP FUNGSI MEMORI PADA PASIEN DIABETES MELITUS DI KOTA DEPOK |
Author : Fathiya Hanisya, Dikha Ayu Kurnia |
Abstract | Full Text |
Abstract :Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang dapat mempengaruhi sisi psikologi penderitanya. Stres merupakan salah satu akibat dari penyakit kronis. Stres memiliki dampak negatif pada penderita diabetes melitus karena menyebabkan keadaan hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan awal mula dari kerusakan fungsi kognitif, salah satunya kerusakan pada fungsi memori. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara stres dengan fungsi memori. Desain penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional, menggunakan 85 responden penderita diabetes melitus di Kecamatan Sawangan Depok. Stres dinilai menggunakan Depression, Anxiety, Stress scale 42 khususnya pada subscale stres sebanyak 14 pernyataan. Sedangkan fungsi memori dinilai menggunakan digit span forward and backward. Uji analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank menyatakan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara stres dan fungsi memori pada penderita diabetes melitus di Kota Depok (p<0,05). Penelitian ini merekomendasikan kepada praktisi kesehatan untuk menekankan manajemen stres dalam tatalaksana diabetes melitus dan penilaian awal tingkat stres sebelum dilakukan pendidikan kesehatan pada penderita diabetes melitus. |
|
HUBUNGAN DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA KLIEN DM TIPE 2 DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KECAMATAN TEBET |
Author : Muhammad Ihsan, Dwi Cahya Rahmadiyah |
Abstract | Full Text |
Abstract :Dukungan keluarga diperlukan untuk memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Salah satu dukungan keluarga yang paling mudah dilakukan oleh keluarga kepada pasien diabetes adalah dukungan emosional. Penelitian ini bertujuan diidentifikasinya hubungan dukungan emosional keluarga klien diabetes melitus tipe 2 dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di Kecamatan Tebet Juni 2018. Desain dalam penelitian analitik cross sectional dengan jumlah sampel 100 klien DM tipe 2. Analisa data menggunakan korelasi Chi-Square. Hasil penelitian didapatkan hubungan antara dukungan emosional keluarga klien DM dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan (p value 0,004, a: 0.05). Perawat diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan yang optimal dan meningkatkan dukungan emosional keluarga klien dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan dengan pendidikan kesehatan terstruktur, mengembangkan asuhan keperawatan keluarga dengan memperhatikan konsep dukungan keluarga klien DM Tipe 2 dalam kaitannya dengan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan dan puskesmas kecamatan harus mendukung keberhasilan program PTM yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat agar dapat mengatasi masalah kesehatan lebih lanjut. |
|
PERILAKU KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA DENGAN PASIEN KANKER |
Author : Nurlita Dwi Hikmatia, Anggri Noorana Zahra |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pendahuluan: Kanker adalah penyakit yang berdampak pada perubahan perilaku kesehatan baik bagi pasien maupun anggota keluarga. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perilaku kesehatan anggota keluarga penderita kanker.
Metode: Penelitian cross-sectional ini dilakukan dengan 100 anggota keluarga pasien kanker yang berusia 18-75 tahun di RSPAD Gatot Soebroto: Klinik Bedah melalui teknik pengambilan sampel berturut-turut. Pengumpulan data menggunakan data kuesioner karakteristik dan Kuesioner Survey of Health Behavior: Family member.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan perilaku diet, penurunan aktivitas fisik intensitas sedang, dan perilaku penghentian merokok yang baik pada keluarga dengan pasien kanker.
Saran: Anggota keluarga pasien kanker memiliki gambaran yang baik tentang perilaku diet dan merokok. Namun, terjadi penurunan aktivitas fisik pada anggota keluarga pasien kanker setelah mengetahui anggota keluarganya terdiagnosis kanker. Rekomendasi penelitian ini terletak pada penyediaan pendidikan tentang gaya hidup sehat bagi penderita kanker dan keluarga. |
|
GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN BUNDLE VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA |
Author : Denissa Faradita Aryani, Yuyun Durhayati |
Abstract | Full Text |
Abstract :Ventilator associated pneumonia (VAP) adalah yang sering terjadi di rumah sakit terutaman di ruang intensif. VAP merupakah infeksi saluran pernapasan bawah yang mengenai parenkim paru setelah pemakaian ventilasi mekanik lebih dari 48 jam. Kejadian VAP dapat ditekan dengan pelaksanaan bundle VAP. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepatuhan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Metode penelitian adalah deskriptif analitik dengan desain crosssectional dengan sampel sebanyak 45 perawat ICU. Alat ukur yang digunakan adalah VAP Bundle Checklist dari Institute for healthcare improvement (IHI) 2012 dan adaptasi PRECEDE model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan perawat terhadap bundle VAP adalah tinggi (75,9%). Analisa dengan Chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara faktor predisposisi, pemungkin dan penguat terhadap kepatuhan (nilai p 0,473). Rekomendasi dari penelitian ini adalah perawat harus meningkatkan pengetahuan dan motivasi terkait dengan implementasi bundle VAP. |
|
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MANAJEMEN CAIRAN DENGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN GAGAL GINJAL TERMINAL DI RSAU DR. ESNAWAN ANTARIKSA JAKARTA TIMUR |
Author : Levy Wayiqrat, chiyar edison sunarya |
Abstract | Full Text |
Abstract :Latar Belakang. Kepatuhan pembatasan cairan merupakan permasalahan yang akan terus dihadapi pasien GGT. Ketidakpatuhan pembatasan cairan dapat menyebabkan kegagalan terapi, menurunnya kualitas hidup pasien, bahkan meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas. Tujuan. Untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan tentang manajemen cairan dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan pasien GGT dengan hemodialisis di RSAU dr. Esnawan Antariksa. Metode.Desain penelitian adalah Cross Sectional dengan jumlah sampel 91 responden dengan consecutive sampling. Pengumpulan data kepatuhan dengan cara pengisian kuesioner dan pengamatan IDWG (Interdialytic Weight Gain). Hasil. Analisis hasil penelitian menggunakan Chi-Square (bivariat) dengan a=0,05, didapatkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang manajemen cairan dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan (p value 0,88>a). Kesimpulan. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan pembatasan asupan cairan. |
|
PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTABIO LANJUTAN SETELAH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI PUSKESMAS LAMPASEH ACEH |
Author : Juneris Aritonang |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pendahuluan : Beberapa daerah di Indonesia pada tahun 2017 dilanda Kejadian Luar Biasa. Penyakit difteri masih menjadi masalah di dunia, South-East Asia Region (SEARO) merupakan wilayah pembagian WHO dengan insiden difteri terbanyak di dunia setiap tahunnya. WHO menyatakan pada tahun 2011, Indonesia merupakan Negara tertinggi kedua setelah India yaitu 806 kasus sedangkan India mencapai 3485 kasus. Kasus tersebut terjadi karena adanya immunity gap di kalangan penduduk suatu daerah. Di Aceh, kasus difteri ditemukan pada tahun 2012 sebanyak 16 kasus dan 4 orang di antaranya meninggal. Pada tahun 2016 terdapat sebanyak 11 kasus, dimana 4 orang di antaranya , tahun 2017 berjumlah 112 kasus. Pemerintah melalui program nasional menargetkan pencapaian cakupan imunisasi dasar (DPT) dan lanjutan untuk mencegah kejadian Difteri. Tingginya kasus tersebut terjadi karena adanya immunity gap di kalangan penduduk suatu daerah, dan Aceh merupakan provinsi dengan tingkat cakupan imunisasi rendah.
Metodologi : Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kefektifitasan pendidikan kesehatan terhadap perilaku ibu dalm pemberian imunisasi lanjutan pada anaknya. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperiman dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian adalah seluruh ibu yang memiliki balita usia 17-18 bulan, dengan metode pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling, berjumlah sebanyak 37 orang.
Hasil : Hasil penelitian diperoleh hasil uji statistik menggunakan uji chi-square diperoleh hasil bahwa ada perbedaan pengetahuan (p=0,000) setelah dilakukan pendidikan kesehatan
Diskusi : Pendidikan kesehatan tentang imnunisasi pentabio lanjutan dapat meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberian imunisasi lanjutan pentabio pada balita usia 17-18 bulan, sehingga akan dapat meningkatkan cakupan imunisasi dan mengurangi faktor resiko klb difteri di Provinsi Aceh pada umumnya dan khususnya wilayah kerja Lampaseh. |
|
GAMBARAN SWAMEDIKASI ANALGESIK PADA LANSIA DENGAN NYERI SENDI DI PELAYANAN KOMUNITAS |
Author : Dwi Arymbhi Sanjaya, Ida Ayu Manik Damayanti, Ni Wayan Sukma Antari, Anak Agung Istri Mas Padmiswari |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pendahuluan: Analgesik merupakan salah satu obat yang paling banyak digunakan secara swamedikasi oleh pasien lansia. Keluhan yang mendorong pasien lansia menggunakan anlgesik secara swamedikasi adalah nyeri sendi. Mengingat pentingnya swamedikasi analgesik yang tepat pada nyeri sendi yang dialami oleh lansia, maka penelitian ini dilakukan sebagai penelitian pendahuluan untuk memperoleh profil penggunaan analgesik dan gambaran pasien lansia yang melakukan swamedikasi anlagesik pada nyeri sendi. Metode: Penelitian ini dilakukan di salah satu apotek swasta di Denpasar yang memiliki pelayanan khusus konsultasi, informasi dan edukasi obat bagi lansia selama bulan April-Juni 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional yang menggunakan lembar observasi untuk pengumpulan data. Penelitian ini melibatkan 87 sampel penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyeri sendi lebih sering terjadi pada pasien lansia yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebesar 63,2% dengan rata-rata frekuensi swamedikasi 13,31 kali per bulan. Pasien lansia yang tidak sekolah sebesar 35,5% melakukan swamedikasi analgesik dengan rata-rata frekuensi swamedikasi 15,87 kali per bulan Pasien lansia yang tinggal sendiri melakukan swamedikasi analgesik pada nyeri sendi sebesar 56,35% dengan rata-rata frekuensi swamedikasi 12,76 kali per bulan. Golongan analgesik yang digunakan adalah analgesik kombinasi non-steroid antiinflammantory drugs (NSAID) dan non-NSAID (58%) dengan jenis NSAID terbanyak yaitu natrium diklofenak (28,7%) dan non-NSAID terbanyak yaitu dexamethasone (31%) untuk mengatasi nyeri pada asam urat (72,4%). Kesimpulan: Penelitian ini memberikan gambaran swamedikasi analgesik pada lansia dengan nyeri sendi tanpa melihat dan menganalisa kekuatan hubungan yang mempengaruhi setiap parameter. |
|
GAMBARAN PERILAKU REMAJA PUTRI TERHADAP HYGIENE GENETALIA SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS X DI SMA NEGERI 5 DENPASAR TAHUN 2016 |
Author : Ni Ketut Noriani, M.Kes, Ni Made Nurtini |
Abstract | Full Text |
Abstract :Knowledge greatly affect a person’s behavior. Lack of knowledge of young women against genital hygiene, especially during menstruation will cause reproductive problems such as infection, itching, redness, vaginal discharge, bad odor etc. The purpose of this study was to determine the relationship of the level of knowledge of the behavior of young women against genital hygiene during menstruation in female students of SMP Negeri 5 Junior High School Denpasar in 2016. This studyused analytical design with cross-sectional approach. The subjects were all 8th year students of SMA Negeri 5 Junior High School Denpasar Sampling used non-probability sampling with saturated sampling technique. The number of samples in this study was 78 respondents. Data collection tool was a questionnaire. Data analysis techniques used statistical test of Spearman Rho. This results showed that a significant level <0.05, p value<0.001 and direction of a positive correlation (+) and correlation strength 0.385 meaning lower levels of relationship. Then Ho was rejected but Ha was accepted which means there was a correlation between the level of knowledge of the behavior of young women about genital hygiene during menstruation. It can be concluded that the higher the level of knowledge of young women the better the genital hygiene behavior. The reverse was also true the less the level of knowledge of young girls, the more bad genital hygiene behavior. It suggested that the students should maintain good genital hygiene behavior. |
|
DOMINAN FACTORS RELATED TO QUALITY OF LIFE OF PATIENTS WITH END STAGE RENAL FAILURE UNDERGOING HEMODIALYSIS AT TABANAN GENERAL HOSPITAL |
Author : Anselmus Aristo Parut, I Gusti Ayu Puja Astuti Dewi |
Abstract | Full Text |
Abstract :Background : Renal failure is a clinical condition which irreversible reduction in renal function and need hemodialysis as replacement for kidney function. Hemodialysis is a dialysis that perform outsite the body. Indonesian Association Of Nephrology (Pernerfi) stated that new hemodialysis and active hemodialysis patients in Indonesia since 2007-2018 increased, 14.644 new hemodialysis patients and 7.276 active hemodialysis patients.Method : This is a descriptive analysis study with cross-sectional design and multiple logistic regression to identify dominant factor related to quality of life hemodialysis patients. Location of this research was Tabanan General Hospital. The sampling technique was nonprability sampling with total population were 166 patients. Data collected using insomnia questionnaire, family support questionnaire, quality if life questionnaire and complication observation form. Result : The result showed that, higher OR found in intra hemodialysis variabel (OR:180,917), which mean that intra hemodialysis complication is a dominan factor related to quality of life hemodialysis patients. Patients who had complication were more likely to have low quality of life. Further study are needed to identify factors related to intra hemodialysis complications. |
|
PENGARUH PENKES DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN AUDIOVISUAL TERHADAP MOTIVASI PEMERIKSAAN IVA |
Author : Ni Putu Iasminiantari, Anak Agung Ayu yuliati Darmini, Idah Ayu Wulandari |
Abstract | Full Text |
Abstract :Tujuan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks dengan media audiovisual terhadap motivasi pemeriksaan IVA pada WUS di Banjar Tengah, Kelurahan Renon.
Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan pre experimental dengan one group pre-test post-test design. Dengan menggunakan teknik consecutive sampling, sebanyak 67 responden direkrut sebagai sampel. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan media audiovisual. Data dianalisis menggunakan Dependen T Test dengan SPSS for windows versi 20.
Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh yang sangat signifikan pemberian pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks terhadap motivasi WUS melakukan pemeriksaan IVA di Banjar Tengah, Kelurahan Renon (p value < 0,001).
Simpulan. Pemberian pendidikan kesehatan tentang deteksi dini kanker serviks dengan media audiovisual dapat meningkatkan motivasi WUS untuk melakukan pemeriksaan IVA. Diharapkan puskesmas memberikan pendidikan kesehatan dengan media audiovisual.
Kata Kunci : Motivasi, IVA, Kanker Serviks |
|
PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI |
Author : Ni Luh Putu Dina Susanti, Nita S, J Sastamidhyani |
Abstract | Full Text |
Abstract :Latar Belakang : Parameter kinerja dosen yang baik tentunya mengacu pada pencapaian hasil pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan dalam melaksanakan tugas tambahan yang dibebankan oleh sebuah Perguruan Tinggi.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap kinerja dosen. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 90 orang dosen Stikes Bali. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner kemudian data dianalisis dengan path analysis dalam program statistik Amos for Windows Versi 22. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel beban kerja terhadap kinerja dosen adalah signifikan dengan Nilai CR 3,358 > 2,000 dan probability *** < 0,05. Besarnya persentase beban kerja mempengaruhi kinerja dosen adalah 11,2 % dan sisanya sebesar 88,8% kinerja dosen dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar model penelitian ini. Kesimpulan : Beban kerja merupakan salah satu factor yang berpengaruh terhadap kinerja dosen. Kata Kunci : Beban Kerja, Kinerja |
|
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK, POLA MAKAN, DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR |
Author : Ni Made Ayu Widyantari, I Kadek Nuryanto, Komang Ayu Purnama Dewi |
Abstract | Full Text |
Abstract :Tujuan : untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik, pola makan dan pendapatan keluarga dengan kejadian obesitas pada anak sekolah dasar.
Metode : penelitian ini menggunakan desain case-control dimana sampel diambil dengan teknik purposive sampling yang jumlahnya 40 sampel. Tehknik analisa data menggunakan uji Chi Square.
Hasil : diperoleh hasil 60% anak obesitas berjenis kelamin perempuan dan 40% berumur 9 tahun, 66,7% anak yang punya penghasilan keluarga tinggi, 68,4% anak tidak obesitas punya penghasilan keluarga rendah, 90% anak obesitas memiliki aktivitas kurang, 90% anak tidak obesitas memiliki aktivitas baik, 83,3% anak obesitas memiliki pola makan berlebih, 100% anak tidak obesitas memiliki pola makan tidak berlebih. Hasil uji statistic Chi Square didapatkan hasil pendapatan keluarga, aktivitas fisik, dan pola makan secara berturut-turut adalah p=0.027, p=0,000, p=0,000 dimana nilai P value < 0,05 yang artinya ada hubungan antara pendapatan keluarga, aktivitas fisik, dan pola makan dengan kejadian obesitas.
Simpulan : ada hubungan antara pendapatan keluarga, aktivitas fisik, dan pola makan dengan kejadian obesitas. Anak yang punya penghasilan keluarga tinggi berisiko 4,333 kali lebih besar terkena obesitas dan anak dengan aktivitas fisik baik berisiko 0,012 lebih rendah terkena obesitas. |
|