PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI | Author : Mulianah Khaironi | Abstract | Full Text | Abstract :Pendidikan karakter pada anak usia dini merupakan upaya penanaman perilaku terpuji pada anak, baik perilaku dalam beribadah, perilaku sebagai warga negara yang baik, perilaku berinteraksi dengan orang lain dan lingkunga, dan perilaku terpuji yang bermanfaat untuk kesuksesan hidupnya. Pendidikan karakter dilaksanakan pada setiap lingkungan di mana anak berada. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama yang ditemukan anak. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk menanamkan sikap-sikap yang baik pada anak. Orang tua tidak semestinya menyerahkan pendidikan karakter anak kepada guru. Orang tua dan guru adalah model yang akan ditiru dan diteladani oleh anak, baik ucapan maupun perbuatannya. Penanaman karakter pada anak dapat dilakukan melalui nasihat, pembiasaan, keteladanan, dan penguatan |
| PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI | Author : Mulianah Khaironi | Abstract | Full Text | Abstract :Pendidikan karakter pada anak usia dini merupakan upaya penanaman perilaku terpuji pada anak, baik perilaku dalam beribadah, perilaku sebagai warga negara yang baik, perilaku berinteraksi dengan orang lain dan lingkunga, dan perilaku terpuji yang bermanfaat untuk kesuksesan hidupnya. Pendidikan karakter dilaksanakan pada setiap lingkungan di mana anak berada. Lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama yang ditemukan anak. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk menanamkan sikap-sikap yang baik pada anak. Orang tua tidak semestinya menyerahkan pendidikan karakter anak kepada guru. Orang tua dan guru adalah model yang akan ditiru dan diteladani oleh anak, baik ucapan maupun perbuatannya. Penanaman karakter pada anak dapat dilakukan melalui nasihat, pembiasaan, keteladanan, dan penguatan |
| Model Pembelajaran Team Teaching Collaborative sebagai Alternatif Model Pembelajaran Statistika Pada Program Studi PAUD | Author : Mimi Alpian, Yudi Handoko | Abstract | Full Text | Abstract :Pendidikan tinggi atau universitas terdiri atas beberapa fakultas, jurusan sampai pada tinggkat program studi baik universitas LPTK maupun non-LPTK. Perguruan tinggi LPTK tidak hanya memberikan mata kuiah keguruan atau pendidikan, melainkan juga mata kuliah ilmu murni seperti pada program studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pada program studi PAUD terdapat mata kuliah pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia Anak Usia Dini, Media Pembelajaran TIK AUD, Pengembangan Sains untuk AUD, bahkan mata kuliah statistika yang notabenenya rumpun MIPA. Oleh karena itu, ditemukan permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran, salah satunya pada mata kuliah statistika yang diterapkan pada program sudi pendidikan anak usia dini. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan perkuliahan dibutuhkan kolaborasi antara dosen PAUD dan dosen statistika sehingga lebih memudahkan pemahaman mahasiswa mengingat tidak jarang jika dosen murni bidang PAUD mengalami kesulitan pada bidang MIPA. Berdasarkan permasalahan itulah dibutuhkan sebuah solusi berupa model pembelajaran baru yang bisa mengkolaborasikan kompetensi masing-masing dosen yang ada pada program studi yang berbeda agar tujuan pembelajaran selama proses perkuliahan bisa dicapai dengan maksimal. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif adalah Team Teaching Collaborative |
| Model Pembelajaran Team Teaching Collaborative sebagai Alternatif Model Pembelajaran Statistika Pada Program Studi PAUD | Author : Mimi Alpian, Yudi Handoko | Abstract | Full Text | Abstract :Pendidikan tinggi atau universitas terdiri atas beberapa fakultas, jurusan sampai pada tinggkat program studi baik universitas LPTK maupun non-LPTK. Perguruan tinggi LPTK tidak hanya memberikan mata kuiah keguruan atau pendidikan, melainkan juga mata kuliah ilmu murni seperti pada program studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pada program studi PAUD terdapat mata kuliah pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia Anak Usia Dini, Media Pembelajaran TIK AUD, Pengembangan Sains untuk AUD, bahkan mata kuliah statistika yang notabenenya rumpun MIPA. Oleh karena itu, ditemukan permasalahan-permasalahan dalam proses pembelajaran, salah satunya pada mata kuliah statistika yang diterapkan pada program sudi pendidikan anak usia dini. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan perkuliahan dibutuhkan kolaborasi antara dosen PAUD dan dosen statistika sehingga lebih memudahkan pemahaman mahasiswa mengingat tidak jarang jika dosen murni bidang PAUD mengalami kesulitan pada bidang MIPA. Berdasarkan permasalahan itulah dibutuhkan sebuah solusi berupa model pembelajaran baru yang bisa mengkolaborasikan kompetensi masing-masing dosen yang ada pada program studi yang berbeda agar tujuan pembelajaran selama proses perkuliahan bisa dicapai dengan maksimal. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif adalah Team Teaching Collaborative |
| OPTIMALISASI MEDIA PERMAINAN KARTU ABACA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA KELOMPOK B TK AL-HASANIYAH NW JENGGIK | Author : Yulia Agustina, Indriani Puspita Hafidz | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca dini pada siswa Kelompok B TK AlHasaniyah NW Jenggik yang terdiri dari 18 siswa dengan menggunakan media permainan kartu Abaca. Penelitian bertujuan untuk: (a) mengetahui optimalisasi media permainan kartu Abaca dalam meningkatkan kemampuan membaca dini; (b) mengetahui proses penggunaan media permainan kartu Abaca dalam meningkatkan kemampuan membaca dini; dan (c) mengetahui kemampuan membaca dini melalui optimalisasi media permainankartu Abaca. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan peneliti. Adapun analisis data pada PTK ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengkalkulasi hasil kemampuan siswa dalam membaca sedangkan metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dilakukan siswa di dalam kelas. Hasil temuan pada penelitian ini membuktikan adanya peningkatan membaca dini pada kelompok B TK AL-Hasaniah NW Jenggik Tahun Ajaran 2017/2018, hal ini berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada siklus I, II, dan III, diperoleh data bahwa ketercapaian indikator meningkat dari siklus 1 ke siklus III, yaitu dari 71% ke 75,3%. Juga penelitian ini menunjukan rata-rata kemampuan siswa mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus III. Siklus I sebesar 69,1% sedangkan siklus II mencapai 70,6 %,selanjutnya meningkat menjadi 75,2% pada siklus ke III. Dengan kata lain, optimalisasi penggunaan media permainan kartu Abaca dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dini terbukti dan dapat diterima kebenarannya |
| OPTIMALISASI MEDIA PERMAINAN KARTU ABACA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA KELOMPOK B TK AL-HASANIYAH NW JENGGIK | Author : Yulia Agustina, Indriani Puspita Hafidz | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan membaca dini pada siswa Kelompok B TK AlHasaniyah NW Jenggik yang terdiri dari 18 siswa dengan menggunakan media permainan kartu Abaca. Penelitian bertujuan untuk: (a) mengetahui optimalisasi media permainan kartu Abaca dalam meningkatkan kemampuan membaca dini; (b) mengetahui proses penggunaan media permainan kartu Abaca dalam meningkatkan kemampuan membaca dini; dan (c) mengetahui kemampuan membaca dini melalui optimalisasi media permainankartu Abaca. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan peneliti. Adapun analisis data pada PTK ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengkalkulasi hasil kemampuan siswa dalam membaca sedangkan metode kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas yang dilakukan siswa di dalam kelas. Hasil temuan pada penelitian ini membuktikan adanya peningkatan membaca dini pada kelompok B TK AL-Hasaniah NW Jenggik Tahun Ajaran 2017/2018, hal ini berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan pada siklus I, II, dan III, diperoleh data bahwa ketercapaian indikator meningkat dari siklus 1 ke siklus III, yaitu dari 71% ke 75,3%. Juga penelitian ini menunjukan rata-rata kemampuan siswa mengalami peningkatan dari siklus I hingga siklus III. Siklus I sebesar 69,1% sedangkan siklus II mencapai 70,6 %,selanjutnya meningkat menjadi 75,2% pada siklus ke III. Dengan kata lain, optimalisasi penggunaan media permainan kartu Abaca dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dini terbukti dan dapat diterima kebenarannya |
| MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG ANGKA 1 SAMPAI 20 MELALUI PERMAINAN BENDERA PINTAR PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN | Author : Rizka Aprilianti | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilatarbelakangi dengan pentingnya meningkatkan kognitif anak dalam kemampuan membilang angka 1-20 pada anak usia 5-6 tahun di TK Bina Insan Mandiri. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah permainan bendera pintar pintar untuk meningkatkan kemampuan anak dalam membilang angka1-20. Kemampuan tersebut menjadi dasar indikator kurikulm yang harus dikenalkan pada anak, tetapi pengenalan harus bersifat menyenangkan bagi anak. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan penggunaan tiga siklus. Hasil peningkatan dalam penelitian ini menujukan pencapaian meleihi 71% sehingga penelitian ini tidak dilajutkan pada siklus selajutnya. Pada pelaksanaan kegiatan permaianan bendera pintar untuk meningkatkan kemapuan membilang pada anak kelomopok B TK Bina Insan Mandiri. Anak terlihat sangat antusias khusunya ketika guru lebih kreatif lagi dalam mengembangkan kegiatannya dengan menggunakan nyanyian dan permainan. Dengan membuat anak merasa senang dalam kegiatan, mempermudah guru dalam meningkatkan kemampuan membilang 1-20. Media bendera pintar dapat dirubah kedalam kegiatan permainan apapun sehingga lebih efesieb dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran. Hasil menujukan adanya peningkatan pada siklus ke I sebesar 85%, siklus ke II 84,23%, dan Siklus ke III 90%. Penikatan tersebut menandakan bahwa siswa kelompok B TK Bina Insan Mandiri dalam kemampuan membilang 1-20 dapat dikembangkan dengan kegiatan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan anak, yang dapat melibatkan kognitif, motorik dan bahasa menjadi kesatuan dalam sebuah permainan bendera pintar. |
|
|