PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN ( ENVIRONTMENT ENFORCEMENT ) BERBASIS NILAI NILAI KARAKTER |
Author : Sri Sulistyawati |
Abstract | Full Text |
Abstract :Menurut Hamzah (2005:48) Dalam tulisan Helwan Karsa , penegakan hukum disebut dalam bahasa Inggris law enforcement, bahasa Belanda rechtshandhaving. Istilah penegakan hukum dalam bahasa Indonesia membawa kita pada pemikiran bahwa penegakan hukum selalu dengan “force” sehingga ada yang berpendapat, bahwa penegakan hukum hanya bersangkutan dengan hukum pidana saja. Pikiran seperti ini di perkuat dengan kebiasaan kita menyebut penegak hukum itu polisi, jaksa dan hakim. Tidak di sebut pejabat administrasi yang sebenarnya juga menegakan hukum. Andai kata istilah asing tersebut di salin menjadi “penanganan hukum” tentu lebih dengan arti cakupan penegakan hukum yang luas.Penegakan hukum lingkungan dapat dilihat dari 3 aspek yaitu aspek pidana,aspek perdata dan aspek administrasi. Agar penegakan hukum lingkungan hidup dalam 3(tiga) apek tersebut dapat tercapai tentunya tidak hanya dengan penegakan aturan aturan saja tetapi juga diperlukan manusia manusia yang berkarakter sehingga diperlukan penanaman nilai nilai karakter khususnya ke aparat penegakan hukum.Penanaman 18 (delapan Belas) nilai karakter bangsa sangat perlu di pahami dan dilaksanakan. Dengan demikian penegakan hukum lingkungan berbasis karakter diharapkan mampu untuk secara proaktif menerjemahkan atau menafsirkan prinsip-prinsip tersebut kedalam putusan pengadilan. |
|
SOSIALISASI INNOVASI MANAJEMEN GAYA KEPEMIMPINAN BERBASIS KARAKTER |
Author : Hardi Mulyono |
Abstract | Full Text |
Abstract :Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari orang-orang dalam kelompok. Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau karyawan yang dipimpin. Ada 5 (lima) kategori gaya kepemimpinan yang dapat digunakan seorang pemimpin, yaitu: Tipe Otokratik, Tipe Paternalistik, Tipe Kharismatik, Tipe Laissez-faire, dan Tipe Demokratik. pendidikan al wasliyah lembaga pendidikan Al-washliyah menjadi wadah pendidikan modern yang mampu menabur butir butir nilai rahmatan lil alamin dalam rangka menghasilkan manusia yang berkwalitas berbasis Islam Di dalam mewujudkan ini diperlukan gaya manajemen kepemimpinan yang mengintegrasikan 18 nilai-nilai charakter building ke dalam gaya kepimpinan pengelolaan PT dilingkungan aw sehinggga tercapai visi dan misi aw negara Baldatun Toibatun Warobun gofur. Ada 18 (delapan belas) nilai karakter bangsa sebagaimana yang dikeluarkan oleh Kemediknas yaitu: Nilai Religius, Kejujuran, Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, Menghargai Prestasi, Bersahabat/Komunikatif, Cinta Damai, Gemar Membaca, Peduli Lingkungan, Peduli Sosial dan Tanggung Jawab |
|
SOSIALISASI PEMBUDAYAAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI BERBASIS MADRASAH UNTUK MENANAMKAN ANTI KORUPSI BAGI SISWA |
Author : Nelvitia Purba, Syafii Zaini, Enny Fitriani |
Abstract | Full Text |
Abstract :Korupsi beberapa dekade ini merupakan isu sentral dalam penegakan hukum.Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah di dalam pemberantasan korupsi ini dengan menetapkan berbagai strategi nasional lebih-lebih di era reformasi, baik melalui Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Strategi Nasional Dan Rencana Aksi Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) 2010-2025. Di madrasah/ sekolah adalah merupakan salah satu cara untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan antikorupsi di negeri ini adalah dengan memberikan perhatian terhadap pendidikan antikorupsi sejak dini di lembaga pendidikan. Sebagai salah satu jalur pendidikan formal, keberadaan Madrasah pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi; meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang dijiwai ajaran Islam, dan meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya yang dijiwai ajaran agama Islam. Pendidikan Agama Islam. Untuk berpartisipasi dalam gerakan pemberantasan dan pencegahan korupsi adalah dapat dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam mengembangkan kurikulum Pendidikan Antikorupsi pada Pendidikan Agama Islam pertama adalah proses pendidikan yang harus menumbuhkan kepedulian sosial-normatif, membangun penalaran obyektif, dan mengembangkan perspektif universal pada individu. Kedua, pendidikan harus mengarah pada penyemaian strategis, yaitu kualitas pribadi individu yang konsekuen dan kokoh dalam keterlibatan peran sosialnya kelak pada saat sudah dewasa sebagai generasi penerus bangsa yang antikorupsi. |
|
PEMANFAATAN LIMBAH JERAMI SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM |
Author : Sri Wahyuni, Bambang Hermanto |
Abstract | Full Text |
Abstract :Limbah adalah segala sesuatu yang sudah tidak terpakai lagi sebagai barang produksi maupun konsumsi, yang jika langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menjadi beban bagi lingkungan. Jenis limbah yaang ada di areal pertanian diantaranya adalah jerami.Limbah pertanian ini masih mengandung zat-zat yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai guna limbah tersebut. Salah satu usaha untuk mengatasi masalah tersebut adalah memanfaatkan limbah, sehingga mempunyai nilai ekonomi tinggi, seperti mengubah limbah menjadi media tumbuh jamur,Pada umumnya substrat atau media tanam yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu sengon karena mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin yang dapat mempercepat tumbuh jamur. Konsekuensi akan timbul masalah apabila serbuk gergaji sulit diperoleh, kalaupun ada harganya cukup mahal. Hal ini terjadi karena potensi hutan saat ini berkurang dan dibatasi. Selain itu pemanfaatan serbuk gergaji juga untuk pembuatan arang aktif, briket arang, campuran pembuatan batako dan lain-lain. Upaya untuk mengantisipasi hal tersebut perlu dicari substrat alternatif yang tersedia dan mudah didapat. Alternatif bahan yang bisa digunakan untuk menggantikan serbuk gergaji kayu salah satunya adalah berbagai limbah pertanian. Tujuan jangka panjang pengabdian ini adalah untuk menambah wawasan pengetahuan serta pelatihan budidaya jamur tiram di desa Doulu Kecamatan Berastagi. Dalam Penelitian ini menggunakan dua tahap antara lain tahap diskusi, meliputi pengenalan jamur tiram dan substansi material media pertumbuhan janur tiram dan tahap pelatihan meliputi tahapan untuk budidaya jamur tiram. |
|
PELATIHAN PEMANFAATAN BARANG BEKAS MENJADI BARANG YANG BERNILAI EKONOMI |
Author : Rizqy Fadhlina Putri |
Abstract | Full Text |
Abstract :Dengan diadakannya pelatihan kreasi upaya pemanfaatan barang bekas menjadi kerajinan tangan di Desa Doulu, Kecamatan Brastagi Kabupaten Karo diharapkan akan meningkatkan kreatifitas masyarakat guna menunjang perekononian dan menjadi daya tarik pengunjung sebagai kota wisata. Melalui pelatihan kreasi ini masyarakat lebih punya pengetahuan mengenai peluang usaha yang dapat tercipta melalui kreatifitas dan keterampilan tersebut agar barang bekas yang mereka kreasikan dapat mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Pelatihan kreasi dilaksanakan melalui beberapa tahap yaitu dengan pemberian materi serta pengetahuan, dalam pelaksanaan pelatihan kreasi nantinya peserta akan dibimbing untuk dapat berkreasi membuat berbagai kerajinan tangan. Kemudian hasil kerajinan tangan akan di jual ke pasar atau toko oleh peserta pelatihan kreasi. |
|
OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER PANGAN |
Author : Nomi Noviani Siregar, Sri Wahyuni |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pada mulanya bertanam sayur di pekarangan hanya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan memanfaatkan halaman rumah yang tersisa, sehingga kegiatan ini banyak dikembangkan di pedesaan. Namun saat ini budaya bertanam sayuran di pekarangan ternyata juga disukai kalangan ibu rumah tangga di daerah perkotaan. Daerah perkotaan ada yang sama sekali tidak memiliki lahan pekarangan maka bertanam sayuran dapat dilakukan di dalam pot atau dilakukan secara vertikultur. Dalam pemanfaatan pekarangan menjadi taman sayura sapek budidaya dari tanaman tetap harus diperhatiakan. Dengan demikian tujuan dari pemanfaatan pekarangan berapa pun luasannya akan memberikan hasil yang optimal. |
|
PENYULUHAN PEMASARAN PRODUK KERAJINAN TANGAN TRADISIONAL ANYAM-ANYAMAN DI DESA BATU JONG-JONG KECAMATAN BAHOROK KABUPATEN LANGKAT |
Author : Yayuk Yuliana |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pengabdian pada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan wawasan pengetahuan mengenai pemahaman kepada masyarakat dengan melibatkan perempuan di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Leuiser secara partisipatif dan berkelanjutan dalam produksi dan pemasaran kerajinan tangan anyam-anyaman dengan menajamen yang baik di dusun batu katak, desa batu jong-jong, kecamatan bahorok, kabupaten Langkat. Metode pengabdian masyarakat, langsung dengan melakukan penyuluhan di rumah warga dengan kondisi informal dinilai lebih efektif. Pamaparan materi dengan berdialog dan memberikan perbandingan tempat atau kelompok lain yang sudah berhasil, memberikan wawasan yang baru bagi anggota lembaga. Masyarakat akan lebih berani menyampaikan keluhan dan permasalahan yang dihadapi dalam pemasaran hasil kerajinan tangan berupa anyam-anyaman. Hasil Kegiatan pelatihan menunjukkan tanggapan yang sangat baik dari masyarakat dengan adanya respon yang positif dari masyarakat dilihat dari inovasi yang mereka hasilkan atas produksi anyam-anyaman yang mereka hasilkan. Pemasaran dengan memanfaatkan internet memberikan harapan besar bagi masyarakat untuk dapat menduniakan produk kerajinan tradisional anyam-anyaman yang unik dan ramah lingkungan. |
|
PKM PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI DESA SUKARAYA KECAMATAN PANCURBATU TAHUN 2017 |
Author : SULAIMAN, ANGGRIANI |
Abstract | Full Text |
Abstract :Jumlah lanjut usia (lansia) semakin meningkat seiring keberhasilan pembangunan di Indonesia. Lansia memerlukan pemeliharaan kesehatan yang terjangkau untuk mengatasi masalah kesehatannya. Posyandu lansia merupakan alternatif sarana untuk memenuhi kebutuhan kesehatan tersebut. Pemanfaatan posyandu lansia di Desa Sukaraya Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang masih sangat rendah. Tujuan dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan dan bimbingan pentingnya posyandu lansia terutama kepada lansia, keluarga lansia, kader posyandu serta pemangku kepentingan yang ada di Desa Sukaraya Kecamatan Pancurbatu. Sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh pemerintah daerah dan desa dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat Desa Sukaraya Hasil dari Pengabdian Kepada Masyarakat ini menunjukkan bahwa sebanyak 50% responden memanfaatkan posyandu lansia. Diharapokan kader posyandu, keluarga lansia, serta pemangku kepentingan dapat turut berpartisipasi aktif dalam membantu pemanfaatan posyandu lansia. |
|
SOSIALISASI DAN PENGENALAN KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH PADA SISWA TINGKAT AKHIR |
Author : Anna Sardiana, Alvien Nur Amalia, Puspita Puspita |
Abstract | Full Text |
Abstract :Survei Otoritas Jasa Keuangan memperlihatkan bahwa hanya 21,84% penduduk Indonesia yang tergolong well literate. Hal ini menunjukkan rendahnya tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia. Salah satu segmen masyarakat yang dapat dikatakan belum banyak mendapat perhatian pada industry keuangan khususnya keuangan syariah, adalah kelompok usia muda yang dalam kategori menjelang usia produktif yaitu remaja, khususnya siswa sekolah menengah tingkat akhir. Hal ini berkenaan dengan asumsi bahwa ketika segmen siswa ini telah bekerja, mereka cenderung berpenghasilan, dan berpotensi untuk menjadi pengguna jasa keuangan, sehingga perlu mendapat edukasi. Madrasah Aliyah Negeri (MAN 18) Jakarta, Pondok Pesantren Baitul Hidayah Bandung, dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 68) Jakarta merupakan beberapa sekolah yang mewakili representasi siswa tingkat akhir di kota besar Indonesia. Sehingga perlu dilakukan workshop dalam bentuk sosialisasi dan pengenalan keuangan dan perbankan syariah kepada para siswa disekolah-sekolah ini yang pada akhirnya diharapkan memberi dampak pada pertumbuhan industry keuangan Syariah dimasa yang akan datang. |
|
APLIKASI CONTEXTUAL TEACHING LEARNING DALAM MENGAKTIFKAN PESERTA DIDIK MAHIR PENGOLAHAN BAHAN KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI |
Author : Asnarni Lubis |
Abstract | Full Text |
Abstract :Permasalahan mitra yang dikemukan adalah keterbatasan waktu dalam proses pembelajaran dalam mengetahui pembelajaran kimia yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui bahan-bahan kimia yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pelaksanaan ini adalah untuk mengetahuui bahan-bahan kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya larutan asam basa dan meningkatkan kepercayaan diri dan interaksi social (softkills). Mitra dalam kegiatan proses ini adalah peserta didik Mts Lab IKIP Al Washliyah Sekolah Binaan UMN Al Washliyah dengan sampel 15 peserta didik, dengan menerapkan metode dengan aplikasi Contextual Teaching Learning (CTL) dengan pembelajaran dengan mengenal terlebih dahulu bahan-bahan kimia dalam sabun cair diantaranya Sodium Lauril Sulfat (SLS), STTP, Natrium Chloride and aquades serta pengharum, kegiatan juga memberikan kemampuan langsung dalam kelompok belajar, hingga merefleksi hasil yang diperoleh, sehingga peserta didik mampu menyelesaikan pertanyaan, dengan menggunakan teknik analisa untuk menilai kepercayaan diri dan interaksi social, dalam prosesnya mampu mengenal kimia, disimpulkan kedua faktor kepercayaan diri dan interaksi sangat mempengaruhi kegiatan dalam proses dan pengaplikasian contextual teaching learning sebesar 0.613. |
|