KAJIAN KUALITAS MIE KERING TERSUBSTITUSI TEPUNG LIMBAH TEMPE | Author : Robitotuzzakiyah Robitotuzzakiyah, Rekna Wahyuni | Abstract | Full Text | Abstract :Mie kering merupakan mie yang telah mengalami pengeringan sampai kadar air mencapai 8-10%, tahan untuk di simpan dalam waktu yang lama karena kandungan air yang berkurang sehingga sulit di tumbuhi jamur dan kapang. Bahan baku utama yang digunakan untuk pembuatan mie ini adalah tepung terigu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensubtitusikan tepung terigu dengan tepung limbah tempe (kulit ari kedelai) dalam pembuatan mie dan mengetahui proporsi tepung limbah tempe (kulit ari kedelai) pada pembuatan mie kering terbaik dilihat dari mutu fisik, kimia dan organoleptiknya. Penelitian ini menggunakan metode RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan satu faktor 5 kali perlakuan. Perbandingan tepung limbah tempe : tepung terigu (10 : 90, 20 : 80, 30 : 70, 40 : 60, 50 : 50) gram. Hasil pengamatan dilakukan menggunakan analisa secara ANOVA dan BNT dengan selang kepercayaan 5% dan 1%. Sedangkan analisa organoleptik menggunakan Uji Friedman dan untuk mengetahui perlakuan terbaaik menggunakan uji Indeks Efektifitas de Garmo modifikasi Susrini. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik terdapat pada sempel A1 yaitu proporsi tepung terigu 90gr dan tepung limbah tempe 10gr dengan nilai kimiawi kadar protein 10,70% dan kadar air 9,65%, nilai fisik daya patah 1,49 (N) cooking time 2,42 (menit), serta organoleptik rasa 3 netral), warna 3,85 (suka), aroma 4 (suka), dan tekstur 4 (suka). |
| KAJIAN KUALITAS MIE KERING TERSUBSTITUSI TEPUNG LIMBAH TEMPE | Author : Robitotuzzakiyah Robitotuzzakiyah, Rekna Wahyuni | Abstract | Full Text | Abstract :Mie kering merupakan mie yang telah mengalami pengeringan sampai kadar air mencapai 8-10%, tahan untuk di simpan dalam waktu yang lama karena kandungan air yang berkurang sehingga sulit di tumbuhi jamur dan kapang. Bahan baku utama yang digunakan untuk pembuatan mie ini adalah tepung terigu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensubtitusikan tepung terigu dengan tepung limbah tempe (kulit ari kedelai) dalam pembuatan mie dan mengetahui proporsi tepung limbah tempe (kulit ari kedelai) pada pembuatan mie kering terbaik dilihat dari mutu fisik, kimia dan organoleptiknya. Penelitian ini menggunakan metode RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan satu faktor 5 kali perlakuan. Perbandingan tepung limbah tempe : tepung terigu (10 : 90, 20 : 80, 30 : 70, 40 : 60, 50 : 50) gram. Hasil pengamatan dilakukan menggunakan analisa secara ANOVA dan BNT dengan selang kepercayaan 5% dan 1%. Sedangkan analisa organoleptik menggunakan Uji Friedman dan untuk mengetahui perlakuan terbaaik menggunakan uji Indeks Efektifitas de Garmo modifikasi Susrini. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan terbaik terdapat pada sempel A1 yaitu proporsi tepung terigu 90gr dan tepung limbah tempe 10gr dengan nilai kimiawi kadar protein 10,70% dan kadar air 9,65%, nilai fisik daya patah 1,49 (N) cooking time 2,42 (menit), serta organoleptik rasa 3 netral), warna 3,85 (suka), aroma 4 (suka), dan tekstur 4 (suka). |
| PENGARUH PROPORSI GULA DAN PEKTIN PADA PEMBUATAN PERMEN JELLY CARICA (Carica Pubescens L.) | Author : M. Nuzul Minggi, Muh. Aniar Hari Swasono | Abstract | Full Text | Abstract :Buah Carica pubescens memiliki beberapa perbedaan ciri dibanding dengan Carica papaya yaitu buah beraroma khas, ukuran lebih kecil, daging buah lebih tipis dengan warna kuning sedikit jingga dan rasanya masam. Sehingga perlu adanya inovasi pengolahan carica yaitu permen jelly carica yang merupakan permen dari ekstrak buah carica dengan tambahan proporsi pektin dan gula. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 proporsi pektin (P) terdiri dari 2 level yaitu 40gr dan 60gr. Faktor 2 proporsi gula (G) terdiri dari 3 level yaitu 0gr, 20gr dan 50gr sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan yang masing masing diulang 2 kali. hasil analisa indeks efektifitas terdapat pada perlakuan P2G2 (Proporsi pektin 60 gr dan gula 20 gr) yaitu kadar air dengan nilai 65,06 %, total gula dengan nilai 7,74 %, vitamin C dengan nilai 11,50 mg/100g, rasa dengan nilai 3,55 (netral), aroma dengan nilai 3,25 (netral), warna dengan nilai 3,60 (netral) dan tekstur dengan nilai 3,50 netral. Analisis data menggunakan ANOVA dengan selang kepercayaan 1% dan 5%, apabila ditemukan pengaruh terhadap salah satu variabel maka dilanjutkan dengan uji BNT (5%). Pengamatan yang dilakukan meliputi uji fisikokimiawi yaitu kadar air dengan metode gravimetri, total gula dengan metode Spektrofotometri UV-Vis, vitamin C dengan metode Iodimetri Titrasi dan uji organoleptik yaitu rasa, aroma, warna dan tekstur.
|
| PENGARUH PROPORSI GULA DAN PEKTIN PADA PEMBUATAN PERMEN JELLY CARICA (Carica Pubescens L.) | Author : M. Nuzul Minggi, Muh. Aniar Hari Swasono | Abstract | Full Text | Abstract :Buah Carica pubescens memiliki beberapa perbedaan ciri dibanding dengan Carica papaya yaitu buah beraroma khas, ukuran lebih kecil, daging buah lebih tipis dengan warna kuning sedikit jingga dan rasanya masam. Sehingga perlu adanya inovasi pengolahan carica yaitu permen jelly carica yang merupakan permen dari ekstrak buah carica dengan tambahan proporsi pektin dan gula. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor 1 proporsi pektin (P) terdiri dari 2 level yaitu 40gr dan 60gr. Faktor 2 proporsi gula (G) terdiri dari 3 level yaitu 0gr, 20gr dan 50gr sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan yang masing masing diulang 2 kali. hasil analisa indeks efektifitas terdapat pada perlakuan P2G2 (Proporsi pektin 60 gr dan gula 20 gr) yaitu kadar air dengan nilai 65,06 %, total gula dengan nilai 7,74 %, vitamin C dengan nilai 11,50 mg/100g, rasa dengan nilai 3,55 (netral), aroma dengan nilai 3,25 (netral), warna dengan nilai 3,60 (netral) dan tekstur dengan nilai 3,50 netral. Analisis data menggunakan ANOVA dengan selang kepercayaan 1% dan 5%, apabila ditemukan pengaruh terhadap salah satu variabel maka dilanjutkan dengan uji BNT (5%). Pengamatan yang dilakukan meliputi uji fisikokimiawi yaitu kadar air dengan metode gravimetri, total gula dengan metode Spektrofotometri UV-Vis, vitamin C dengan metode Iodimetri Titrasi dan uji organoleptik yaitu rasa, aroma, warna dan tekstur.
|
| ANALISIS USAHA TERASI UDANG DI DESA TAMBAKLEKOK KABUPATEN PASURUAN | Author : Zaini Musthofa, Roisatul Ainiyah | Abstract | Full Text | Abstract :Potensi kelautan dan perikanan Kabupaten Pasuruan meliputi wilayah perairan laut yang mencapai sekitar 48 km mulai Kecamatan Nguling, Lekok, Rejoso, hingga Bangil. Desa Tambaklekok merupakan desa pesisir di Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan, dikenal sebagai tempat pengolahan hasil perikanan, seperti kerupuk ikan, keripik ikan, petis ikan, ikan asin, ikan asap, terasi, dan lain-lain. Terasi memiliki nilai ekonomis tinggi. Penduduk Desa Tambaklekok yang mata pencaharian sebagai nelayan mencapai 45% dari jumlah total penduduk, dan hanya ada 5 (lima) kepala keluarga yang memiliki usaha pembuatan terasi. Hal ini mengindikasikan wilayah Tambaklekok berpotensi bagi pengembangan usaha pembuatan terasi.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis potensi kelayakan usaha pembuatan terasi udang di Desa Tambaklekok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, dengan melakukan pendekatan melalui observasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis kelayakan usaha dilakukan dengan pendekatan harga produksi, Break Even Point (BEP), R/C Ratio (Return Cost of Ratio), B/C Ratio (Benefit Cost of Ratio).Hasil analisis finansial diketahui bahwa dari perhitungan rata-rata nilai R/C ratio dan B/C ratio, yang dapat menentukan kelayakan usaha terasi di Desa Tambaklekok. Diketahui bahwa usaha terasi mendapat nilai B/C ratio < 1 yaitu 0,82. Hal ini menunjukkan bahwa usaha terasi di Desa Tambaklekok tidak layak dijalankan. Namun, jika menurut kriteria R/C ratio, nilai R/C ratio > 1 yaitu sebesar 1,82. Hal ini menunjukkan usaha terasi di Desa Tambaklekok dapat dikatakan layak untuk dilanjutkan dan dikembangkan.Hasil tersebut menunjukan perhitungan rata-rata nilai R/C ratio, usaha terasi di Desa Tambaklekok termasuk kategori menguntungkan dan layak dilanjutkan.
|
| PENGARUH PENAMBAHAN AIR EKSTRAK BENGKOANG (PACHYRHIZUS EROSUS) TERHADAP MUTU PRODUK NATA DE PACHY | Author : Alfi Ro’isatul Muna, Deny Utomo | Abstract | Full Text | Abstract :Nata de pachy merupakan diversifikasi bahan pangan yang berasal dari golongan umbiumbian dengan spesies Pachyrhizus erosus yang biasa dikenal dengan sebutan bengkoang. Bengkoang dalam masyarakat lebih dikenal digunakan sebagai masker wajah dan di makan dagingnya tanpa diketahui bahwasanya bengkoang juga memiliki kandungan manfaat lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi penambahan air ekstrak bengkoang terhadap mutu produk nata de pachy dari segi fisiko kimia dan organoleptik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor, yang meliputi faktor lama fermentasi L1= 9 hari, L2= 11 hari, L3= 13 hari dan faktor perlakuan menggunakan 3 variabel yaitu, P1= 50% air ekstrak bengkoang, P2= 75% air ekstrak bengkoang, P3= 100% air ekstrak bengkoang dari 200 ml air ekstrak bengkoang. Berdasarkan hasil analisis fisikokimia dan organoleptik diperoleh nata de pachy yang disukai konsumen yaitu perlakuan L3P3 (lama fermentasi 13 hari dengan proporsi penambahan air ekstrak bengkoang 100% : 40 ml starter nata) dengan karakteristik sebagai berikut; rata-rata kadar vitamin C 2,89%; tekstur 40,67 N; serta rata-rata tingkat kesukaan panelis terhadap rasa 3; aroma 2,2; dan kekenyalan (tekstur) 3,8. otal gula dengan metode Spektrofotometri UV-Vis, vitamin C dengan metode Iodimetri Titrasi dan uji organoleptik yaitu rasa, aroma, warna dan tekstur.
|
| PENGARUH PENAMBAHAN PEKTIN KULIT JERUK DAN SUKROSA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK SELAI JAHE (Zingiber Officinale) | Author : Ana Ummu Mas’ula, Hapsari Titi Palupi | Abstract | Full Text | Abstract :Selai merupakan produk makanan bertekstur kental yang dibuat dengan memasak hancuran buah yang dicampur sukrosa. Bahan baku utama yang digunakan untuk pembuatan selai adalah jahe emprit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pektin kulit jeruk dan sukrosa dilihat dari mutu fisik dan kimianya dan daya terima konsumen. Rancangan percobaan penelitian adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), memiliki 2 perlakuan yaitu konsentrasi pektin kulit jeruk (0,5%, 1%) dan konsentrasi sukrosa (40%, 50%, 60%) diulang 3 kali. Parameter selai yang diamati adalah kadar air, pH, gula reduksi, warna dan organoleptik (rasa, warna, tekstur/kekentalan dan aroma). Data yang diperoleh dilakukan analisis statistik anova menggunakan software Minitab 17 dan apabila terjadi pengaruh nyata dilakukan uji beda Tukey, sedangkan parameter organoleptik dilakukan analisis statistik menggunakan uji Fridmen. Hasil dari penelitian menunjukkan perlakuan terbaik terdapat pada sempel P2S2 (pektin kulit jeruk 1% dan sukrosa 50%) dengan ketentuan fisikokimia kadar air 32,86%, pH 6,59, gula reduksi 3,08%, warna L 38,20, serta organoleptik rasa 4,90, warna 4,90, tekstur 4,90, dan aroma 4,85.
|
| IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI MINUMAN JAHE INSTAN SKALA INDUSTRI KECIL MENENGAH | Author : Teti Estiasih, Kgs Ahmadi, Harijono Harijono | Abstract | Full Text | Abstract :Penjaminan mutu pada proses produksi pangan merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi oleh semua produsen. Banyak kendala yang dihadapi bagi industry kecil menengah (IKM) dalam penerapan penjaminan mutu. Salah satu IKM yang mengimplementasikan penjaminan mutu berbasis Hazard Analyziz and Critical Control Point adalah IKM DIA yang memproduksi minuman jahe instan. Jahe instan merupakan produk yang berisiko rendah (low risk) dari segi keamanan pangan, tetapi penjaminan mutu harus diterapakn untuk menghasilan produk yang aman dan layak dikonsumsi. Upaya untuk implementasi tersebut adalah melalui penerapan cara-cara pengolahan pangan yang baik (GMP, Good Manufacturing Practices), dan penerapan HACCP. Implementasi dilakukan secara bertahap melalui pemenuhan 18 runga lingkup GMP. Hasil penilaian GMP menunjukkan bahwa IKM ini terkategori baik dengan beebrapa perbaikan harus dilakukan. Penerapan rencana HACCP sesuai 7 prinsip HACCP telah dilakukan. Hasil audit HACCP menunjukkan perlu adanya perbaikan minor meliputi perbaikan ruang produksi, peningkatan kelengkapan sanitasi pekerja, perbaikan sanitasi ruang produksi, dan perbaikan pelabelan.
|
| KAJIAN KARAKTERISTIK SIFAT FISIKO KIMIA DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK SINGKONG VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NATRIUM BIKARBONAT (NAHCO3) DENGAN PROSES PENDAHULUAN | Author : Welly Deglas | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik sifat fisiko kimia dan organoleptik keripik singkong variasi konsentrasi larutan natrium bikarbonat (NaHCO3) dengan proses pendahuluan. Rancangan Petak Terbagi (RPT) 2 factorial dengan 10 perlakuan yaitu variasi konsentrasi larutan natrium bikarbonat (NaHCO3) (1, 2, 3, 4, dan 5 g/L) dengan perebusan dan konsentrasi larutan natrium bikarbonat (NaHCO3) (1, 2, 3, 4, dan 5 g/L) tanpa perebusan. Metode yang digunakan adalah metode analisis variance (ANOVA), jika terdapat perbedaan antar sampel maka akan dilanjutkan dengan uji beda nyata menggunakan analisis Tukey’s pada taraf signifikansi 1% dan 5%. Parameter yang dianalisis meliputi: kadar air, uji organoleptik aroma, rasa, tekstur dan kesukaan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata hasil pengujian kada air keripik singkong adalah 8,310%. Pada penelitian kadar air pada keripik singkong ini belum memenuhi syarat mutu keripik SNI 01-4305-1996 kadar airnya sebesar 6,0%. Perendaman laruran soda kue berpengaruh terhadap uji organoleptik terhadap aroma, tekstur dan kesukaan. Perlakuan yang paling disuka adalah keripik singkong yang dilakukan perlakuan pendahuluan perebusan dengan perendaman larutan soda kue sebanyak 5 g/L lebih tinggi 6,59 yaitu sangat disukaikonsumen paling tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.
|
| PENGARUH SUHU DAN WAKTU PROSES EVAPORASI PEMISAHAN) PADA TEKNOLOGI PIROLISIS PEMBENTUKAN BIO- OIL BERBASIS LIMBAH TANKOS HASIL PENGOLAHAN PABRIK KELAPA SAWIT PT. LIMPAH MILL | Author : Irianto Irianto | Abstract | Full Text | Abstract :Sudah saatnya Indonesia mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dengan mengembangkan sumber energi alternatif terbarukan. Pembuatan energi alternatif dalam kondisi energi minyak menipis jumlah cadangannya, serta mahal harganya merupakan langkah terobosan yang bermanfaat, baik dari segi pemanfaatan sampah juga sebagai upaya strategis melatih masyarakat menggunakan energi alternatif. Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi minyak tanah adalah pemanfaatan dan penggunaan limbah hasil pengolahan kelapa sawit menjadi bio-oil tankos.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formulasi perlakuan suhu dan lama waktu optimum pada proses evaporasi agar menghasilkan komposisi dan kualitas biooil tankos yang berkualitas diantaranya: berat jenis, indek bias, putaran optik, kelarutan dalam alkohol, bilangan asam, tanin, viskositas, dan uji fitokimia diantaranya adanya senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid, dan glikosida. Suhu pada proses pirolisis menentukan produk pirolisis yang dihasilkan, dimana semakin tinggi suhu pirolisis, maka akan memperoleh produk pirolisis (bio-oil) yang lebih besar. Pada pembuatan bio-oil dengan destilasi tersebut, diperoleh hasil yang terbaik dari segi efisiensi dan efektifitas waktu dan proses hasil yang diperoleh, yaitu pada sampel dengan perlakuan suhu 65o C dengan lama destilasi selama 5 jam. Nilai yang diperoleh pada sampel bio-oil sesudah dan sebelum destilasi berturut-turut, berat jenis 1,0081:1,0012, indek bias 1,3382;1,3337, putaran optik gelap/tidak teratur;+0,00o , kelarutan dalam alkohol (70%) 1:1 (larut);1:1 (larut), bilangan asam (%) 20,11;5,46, viskositas (spindel 61) 2,61;-, tanin (%) 0,36;0,30 dan uji fitokimia diantaranya adanya senyawa alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid, dan glikosida masing-masing pada sampel sesudah destilasi sebagian besar ada senyawa tersebut kecuali steroid, sedangkan pada sampel belum destilasi hanya ada pada senyawa alkaloid dan flavonoid.
|
| PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK DAN GAPOKTAN INGIN MAJU DI DESA SUNGAI BAKAU BESAR LAUT KECAMATAN SUNGAI PINYUH KALIMANTAN BARAT MELALUI INOVASI PRODUK PISANG DAN NAGA | Author : Lamria Mangunsong, Tri Wahyuarini, Sari Zawitri | Abstract | Full Text | Abstract :Komoditi pisang dan naga sangat potensial dibudidayakan di desa Sungai Bakau Besar Laut. Keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat setempat menjadikan produk tersebut sangat terbatas pemanfaatannya. Metode kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi mempersiapkan beberapa keperluan sebelum pelaksanaan kegiatan antara lain mempersiapkan modul, brosur, absensi, kuesioner dan peralatan serta bahan yang digunakan pada proses pengolahan olahan pisang dan buah naga, memberikan penyuluhan dengan menyampaikan materi tentang olahan pisang dan naga, manfaatnya bagi kesehatan, pengemasan produk pangan dan kewirausahaan, memberikan pelatihan praktek ketrampilan olahan produk pisang dan naga, dan melakukan evaluasi kegiatan dengan membagikan kuesioner kepada peserta pelatihan sebelum dan setelah kegiatan dan melakukan wawancara. Hasil kegiatan ini menghasilkan peningkatan mitra dalam pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan mempraktekkan hasil olahannya sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan, dan masyarakat mitra bersemangat dan termotivasi berwirausaha mengembangkan produk jaring-jaring pisang aneka rasa, kue kering tepung pisang, permen jelly naga dan manisan kering naga sebagai peluang usaha untuk menambah pendapatan keluarga
|
| PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT MELALUI DIVERSIFIKASI OLAHAN TAPE SINGKONG | Author : Cahyuni Novia1, Syaiful Syaiful, M. Syafiih, Deny Utomo | Abstract | Full Text | Abstract :Desa Karanganyar adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo Propinsi Jawa Timur. Penduduknya sebagian besar berprofesi menjadi petani dan sebagian lainnya menjadi pedagang. Pedagang yang saat ini memberikan daya tarik bagi warga setempat adalah berjualan tape singkong warna kuning. Rata-rata penjualan tape di para pedagang ini sekitar 5 ton per hari. Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan pendapatan masyarakat kelompok ibu-ibu PKK melalui pengolahan aneka olahan tape singkong menjadi keripik, dodol, dan cake. Metode yang dilakukan dengan menggunakan metode ceramah dan demonstrasi disertai materi pelatihan, serta disampaikan langsung dengan melakukan pendemontrasian yang berkenaan dengan proses pembuatan keripik, dodol, dan cake mulai daripenanganan bahan baku, cara penggunaan alatalat produksi, proses pencampuran bahan, pemasakan sampai pengemasan. Hasil secara keseluruahan hampir 100% mitra kerja dapat membuat aneka olahan tape singkong serta dapat melakukan pengemasan dengan baik.
|
| PKM KELOMPOK PKK DAN KELOMPOK TANI DUSUN SIDOMULYO DESA LIMBUNG KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBURAYA KALIMANTAN BARAT | Author : Muflihah Ramadhia, Abdullah Abdullah | Abstract | Full Text | Abstract :Kelompok PKK dan Kelompok Tani Usaha dusun Sidomulyo merupakan mitra aktif dari kegiatan pengabdian masyarakat yang diberikan. Kegiatan ini bertujuan memberikan keterampilan dan keahlian kepada mitra untuk memiliki kemampuan dalam mengolah lidah buaya menjadi olahan produk pangan yang dapat dijual dipasaran. Metoda yang dilakukan adalah dengan melakukan demonstrasi mengolah lidah buaya menjadi olahan pangan berupa: sirup, selai, permen jelly, biskuit, pudding dan teh kulit lidah buaya. Hasil yang diperoleh menyimpulkan bahwa sirup dapat diterima oleh 16 dan tidak dapat menerima 4 orang.Selai dapat diterima oleh 18 dan tidak dapat menerima 2 orang. Permen jelly dapat diterima seluruh responden (20 orang), biskuit dapat diterima oleh 18 dan tidak dapat menerima 2 orang, pudding dapat diterima seluruh responden (20 orang) dan teh kulit lidah buaya diterima oleh 18 dan tidak dapat menerima 2 orang. Simpulan dari kegiatan ini adalah mitra mampu mengolah produk olahan lidah buaya menjadi produk yang umumnya dapat diterima konsumen.
|
| INOVASI OLAH PANGAN DARI PISANG DI DESA SUI. BATANG KALIMANTAN BARAT | Author : Desdy Hendra Gunawan, Ridwan Salim | Abstract | Full Text | Abstract :Pisang merupakan komoditi lokal Desa Sui. Batang Kalimantan Barat yang berpotensi untuk dikembangkan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat. Selama ini masyarakat Desa Sui. Batang memilih menjual pisang segar karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan untuk mengolah pisang menjadi produk pangan yang menarik, berkualitas dan bernilai ekonomi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat menjadi wadah pendidikan dan peningkatan ketrampilan yang tepat bagi daerah pedesaan. Pendekatan individu dan penyederhanaan materi menjadi metode dalam pelaksanaan kegiatan ini. Memberikan informasi teknologi pasca panen pisang, peluang usaha dan pelatihan dalam mengolah pisang sebagai inovasi olah pangan pisang diharapkan dapat membentuk masyarakat Desa Sui. Batang yang kreatif, inovatif dan produktif dalam memperdayakan potensi komoditi lokal. Masyarakat Desa Sui. Batang yang memiliki ketrampilan dalam sebagai inovasi olah pangan pisang merupakan usaha untuk mencapai masyarakat yang sejahtera.
|
| PKM BAGI KELOMPOK TANI NANAS DAN KELOMPOK PKK DESA PEMATANG TUJUH KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT | Author : Dedi Herdiansyah, Ichsan Ichsan | Abstract | Full Text | Abstract :Desa Pematang Tujuh merupakan desa di Kecamatan Rasau Jaya I yang memiliki potensi tanaman lokal yaitu nanas. Nanas di wilayah ini belum diolah menjadi berbagai olahan pangan. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan peningkatan keterampilan dan pengetahuan dalam mengolah nanas menjadi selai, sirup, permen jelly dan manisan kering. Metoda yang digunakan menjadi dua tahapan yaitu dengan cara presentasi/orasi oral terhadap materi dan praktek pengolahan produk. Hasil yang diperoleh adalah selai, sirup dan manisan kering disukai oleh seluru konsumen, sedangkan permen jelly disukai oleh 18 orang dan tidak disenangi oleh 2 orang konsumen.
|
| PKM KELOMPOK PKK DAN KELOMPOK TANI DESA SUNGAI KUPAH KECAMATAN KAKAP KABUPATEN KUBURAYA KALIMANTAN BARAT | Author : Dedi Herdiansyah, Ichsan Ichsan | Abstract | Full Text | Abstract :Kegiatan pengabdian masyarakat ditujukan pada mitra kelompok PKK dan Kelompok Tani wilayah Desa Sungai Kupah yang memiliki potensi baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia untuk dikembangkan namun belum tersentuh teknologi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan dan mengembangkan keahlian dalam memanfaatkan sumber daya tersedia menjadi peluang usaha baru yang menjanjikan. Metoda yang digunakan adalah membagi peserta menjadi 4 kelompok kecil untuk melakukan demonstrasi langsung terhadap olahan yang dirancang. Hasil yang diperoleh menyimpulkan bahwa dari 15 peserta memberikan penilaian pada produk nugget, empek-empek dan putri solo memiliki tingkat penerimaan konsumen 100%, sedangkan cassava cracker 66% dan tiwul instan 80%.
|
|
|