Pengaruh Pengambilan Keputusan Petani pada Sistem Penjualan Padi (Oryza Sativa L.) Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani (Studi Kasus di Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang) | Author : Dewi Mardia Ulfa, Mochammad Muslich Mustadjab | Abstract | Full Text | Abstract :Pendapatan petani harus lebih ditingkatkan dengan berbagai cara dan strategi baik dari sistem usahatani yang dilakukan sampai dengan sistem penjualan. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis “Sejauh mana keputusan petani memilih cara penjualan berpengaruh pada tingkat pendapatan usahatani padi”. Penelitian dilakukan di Desa Watugede pada bulan April-Juni 2016. Penentuan besarnya sampel menggunakan Cluster Random Sampling yaitu pengambilan sampel pada petani yang menggunakan sistem tebasan dan petani yang menggunakan sistem tidak tebasan. Selanjutnya besarnya sampel pada masing-masing kelompok dilakukan penentuan sampel secara Proportionate Stratified Random Sampling. Metode analisis regresi berganda, pengaruh antara sistem penjualan dengan pendapatan usahatani padi diperoleh kesimpulan bahwa sistem penjualan berpengaruh positif terhadap pendapatan usahatani padi. Saran untuk pemerintah atau pihak terkait yaitu sebaiknya diadakannya koperasi simpan pinjam atau unit permodalan kepada petani sehingga petani dapat meminjam modal untuk pembiayaan panen dan pasca panen. |
| Analisis Daya Saing Komoditas Bawang Merah di Kabupaten Kediri | Author : Priyo Wicaksono, Ratya Anindita, Silvana Maulidah | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tingkat daya saing komoditas bawang merah lokal terhadap bawang merah impor. Metode untuk menjawab tujuan penelitian yaitu analisis harga paritas (price parity analysis) dan analisis sensitivitas. Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk menentukan responden, yaitu lembaga pemasaran komoditas bawang merah impor di Kabupaten Kediri, antara lain pedagang grosir dan impotir bawang merah impor. Hasil penelitian menyatakan bahwa hasil analisis harga paritas komoditas bawang merah lokal tidak memiliki daya saing terhadap komoditas bawang merah impor. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan analisis harga paritas yang menunjukkan bahwa harga bawang merah lokal (Rp. 7.418,75/kg) lebih tinggi dibandingkan dengan harga bawang merah impor (Rp. 3.309,98/kg) sehingga akan didapatkan nilai harga paritas sebesar 0,446. Sedangkan hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa harga komoditas bawang merah lokal memiliki daya saing ketika terjadi perubahan (kenaikan) pada harga komoditas bawang merah impor dan kebijakan pajak impor sebesar 250%; perubahan sebesar 200% pada perubahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar; sedangkan pada perubahan biaya transportasi tidak memberi pengaruh terhadap daya saing bawang merah lokal. |
| Analisis Usahatani Padi dengan Inovasi dan Optimalisasi Mikroorganisme Lokal (Studi Pada Desa Petiyintunggal Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik) | Author : Mutiara Novitaria Sipayung, Fitria Dina Riana | Abstract | Full Text | Abstract :Padi (Oryza Sativa) merupakan salah satu komoditas pangan yang paling penting di Indonesia. Namun jumlah hasil produksi masih belum dapat mencukupi permintaan yang ada. Potensi pertanian di Desa Petiyintunggal yaitu tanaman padi, jagung, kacang hijau, dan beberapa jenis tanaman hortikultura. Sistem tanam padi yang digunakan oleh petani padi di Desa Petiyintunggal kebanyakan masih mengunakan sistem budidaya padi secara konvensional, sehingga input yang digunakan dalam proses budidaya masih banyak sehingga biaya yang dikeluarkan juga banyak Tujuan penelitian ini adalah: (1) menggambarkan perbedaan teknologi yang digunakan petani usahatani padi menggunakan mikroorganisme lokal dengan petani yang tidak menggunakan mikroorganisme lokal di Desa Petiyintunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik; dan (2) Menganalisis jumlah produksi, besar biaya yang dikeluarkan, penerimaan, dan pendapatan petani usahatani padi yang menggunakan mikroorganisme lokal dan petani yang tidak menggunakan mikroorganisme lokal di Desa Petiyintunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis usahatani. Hasil penelitian di Desa Petiyintunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik diperoleh sebagai berikut: (1) Kegiatan usahatani yang dilakukan di di Desa Petiyintunggal, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik dimulai pada November 2015 hingga Maret 2016. Tujuan penggunaan mikroorganisme lokal pada usahatani padi sawah adalah mengoptimalkan sumber daya alam yang ada untuk menjaga kesetabilan ekosistem dan menuju pertanian yang berkelanjutan. (2) Penggunaan mikroorganisme lokal dalam usahatani padi sawah memberikan perbedaan pendapatan yang signifikan dengan petani yang tidak menggunakan mikroorganisme lokal yaitu dengan selisih pendapatan sebesar Rp 4.550.504,-. Pendapatan petani yang menggunakan mikroorganisme lokal lebih tinggi di bandingkan dengan petani yang tidak menggunakan mikroorganisme lokal. |
| Analisis Daya Saing Ekspor Biji Kopi Indonesia di Pasar Asean Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) | Author : Rosfi Rahmania Effendi, Suhartini Suhartini | Abstract | Full Text | Abstract :Biji kopi merupakan salah satu produk pertanian Indonesia yang memiliki potensi ekspor di pasar ASEAN dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hal ini dibutuhkan tingkat daya saing biji kopi dalam persaingan yang semakin bebas dan ketat di pasar ASEAN. Tujuan penelitian ini, adalah: 1) Menganalisis spesialisasi perdagangan biji kopi Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi MEA, 2) Menganalisis daya saing komparatif biji kopi Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi MEA, 3) Menganalisis daya saing kompetitif biji kopi Indonesia di pasar ASEAN dalam menghadapi MEA. Metode penelitian ini menggunakan metode purposive serta metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, sedangkan metode pengolahan data menggunakan analisis ISP, RCTA, dan XCi. Biji kopi Indonesia yang dianalisis diperbandingkan dengan Vietnam dan Thailand. Hasil penelitian ini adalah rata-rata nilai ISP dalam kurun waktu 20 tahun (1994-2013) Indonesia (0,68) dan Thailand (0,19) cenderung sebagai eksportir pada tahap pertumbuhan, sedangkan Vietnam (0,98) berada di tahap kematangan. Pada tahun 1994-2013 rata-rata nilai RCTA biji kopi Indonesia (1,64) dan Vietnam (7,09) yang memiliki daya saing komparatif. Berbeda dengan Thailand yang hanya -6,37 yang tidak memiliki daya saing komparatif. Rata-rata nilai XCi Indonesia (1,16), Vietnam (1,06), Thailand (1,48). Hal ini bahwa ketiga negara tersebut memiliki daya saing kompetitif terhadap biji kopi. Saran dari penelitian ini adalah meningkatkan kualitas biji kopi Indonesia, namun tetap memiliki harga jual yang setara dengan negara eksportir biji kopi lainnya dan melakukan budidaya kopi sesuai Good Agriculture Product (GAP). Selain itu, industri kopi Indonesia juga harus mendukung petani kopi domestik dengan memprioritaskan penggunaan biji kopi lokal. |
| Strategi Pengembangan Agroindustri Sari Apel “Lestari” (Studi Kasus di Koperasi Lestari Makmur, Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang) | Author : Ghea Hapsari Anggraini, Nuhfil Hanani, Wisynu Ari Gutama | Abstract | Full Text | Abstract :Kecamatan Poncokusumo merupakan sentra buah apel di Jawa Timur. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai jual apel yakni dengan mendukung industrialisasi pertanian melalui agroindustri. Koperasi Lestari Makmur merupakan perintis pertama agroindustri apel di Kecamatan Poncokusumo. Namun mengingat banyaknya produk - produk sari apel yang ada maka perlu diadakannya evaluasi sejauh mana pengembangan agroindustri apel yang dilakukan Koperasi Lestari Makmur sebagai upaya pengembangan agroindustri dalam pengolahan sari apel. Apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi Agroindustri Sari Apel “Lestari” produksi Koperasi Lestari Makmur saat ini? Bagaimana perumusan strategi pengembangan yang seharusnya diterapkan oleh Agroindustri Sari Apel “Lestari” di Koperasi Lestari Makmur?. Berdasarkan analisis SWOT, alternatif strategi yang dapat digunakan oleh agroindustri sari apel “Lestari” yang sesuai dengan posisi agroindustri yang terletak pada kuadran I adalah strategi SO, diantaranya adalah;1 meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontiunitas produk dengan menggunakan teknologi yang tepat guna strategi 2 meningkatkan kemampuan manajerial pengelola dalam menjalankan usaha dengan dukungan pemerintah daerah setempat 3 meningkatkan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang besar. |
| Analisis Keunggulan Komparatif Usahatani Bawang Merah di Desa Ponjanan Barat, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan | Author : Maudina Nurdi, Nur Baladina | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keuntungan ekonomi dan tingkat keunggulan komparatif suatu usahatani bawang merah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keuntungan usahatani bawang merah, keunggulan komparatif dan kepekaan tingkat keunggulan komparatif usahatani bawang merah apabila terjadi perubahan variabel di lokasi penelitian. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis ekonomi, analisis DRC (Domestic Resource Cost), dan analisis sensitivitas. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa usahatani bawang merah menguntungkan secara ekonomi dan dapat diproduksi dengan biaya yang efisien dengan menggunakan sumberdaya domestik sehingga memiliki keunggulan komparatif. Usahatani bawang merah dengan menggunakan sumberdaya domestik mampu menghemat devisa negara sebesar US $ 1 dengan mengorbankan sumberdaya domestik sebesar US $ 0,929. Hasil analisis sensitivitas menunjukkan bahwa saat terjadi kenaikan harga bibit sebesar 25% maka akan menyebabkan hilangnya keunggulan komparatif. Kenaikan jumlah output sebesar 78% dan melemahnya nilai tukar rupiah sebesar 5%, berpengaruh positif (meningkatkan tingkat keunggulan komparatif). Kenaikan harga bibit, kenaikan jumlah output, dan melemahnya nilai tukar rupiah secara bersama-sama berdampak positif (dapat meningkatkan tingkat keunggulan komparatif). |
| Faktor Kesesuaian Dengan Kebutuhan Petani Dalam Keputusan Adopsi Inovasi Pola Tanam Jajar Legowo (Studi Kasus Petani Padi Di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban) | Author : Dwi Monalisa Malahayatin, Edi Dwi Cahyono | Abstract | Full Text | Abstract :Rekayasa pola tanam merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Tulisan ini menyoroti persepsi petani mengenai Jajar Legowo, sebuah pola tanam padi alternatif yang direkomendasikan oleh pemerintah (Dinas Pertanian). Pola tanam baru ini mengedepankan penanaman dua atau lebih baris tanaman yang disejajarkan dengan sebuah ruang membujur yang sengaja dibiarkan kosong. Pola tanam ini diperkenalkan kepada beberapa kontak tani yang tersebar di desa-desa di Kecamatan Widang (Kabupatan Tuban) pada bulan November 2015. Tulisan ini berdasarkan hasil penelitian untuk mengevaluasi karakteristik apa yang dipandang penting oleh petani terkait dengan pola tanam Jajar Legowo tersebut. Survei dilakukan kepada 30 kontak tani, menggunakan sebuah kuesioner dengan jawaban pertanyaan yang tertutup, dan dilengkapi dengan jawaban pertanyaan yang terbuka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa salah satu karakteristik Jajar Legowo, yaitu kompatibilitas adalah tinggi tingkatnya. Secara umum, petani memandang bahwa produktivitas sawah bukanlah sebuah masalah yang menonjol, karena produktivitas sawah di tempat tersebut relatif sudah tinggi. Selain itu, petani kurang siap dengan tata cara baru dalam mengerjakan sawah, yang mengindikasikan perlunya meningkatkan kapasitas kontak tani dengan teknik pola tanam yang baru tersebut atau mengganti rekomendasi teknologi yang dikenalkan kepada petani. Penulis menyimpulkan bahwa petani enggan menerapkan inovasi tersebut karena tidak sesuai dengan kebutuhan petani dan relatif rumit pengerjaannya. |
|
|