Dinamika Ketersediaan Pangan Di Kabupaten Sidoarjo | Author : Rakhimatul Hidayah, Nuhfil Hanani, Condro Puspo Nugroho | Abstract | Full Text | Abstract :Kerawanan pangan dapat menimbulkan bencana kelaparan. Kerawanan pangan sendiri merupakan keadaan dimana seseorang tidak cukup mendapatkan makanan akibat sumberdaya yang terbatas. Deteksi dini kerawanan pangan dapat membantu untuk mewujudkan kondisi ketahanan pangan. Deteksi dini kerawanan pangan salah satunya bisa dilakukan dari sisi ketersediaan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis dinamika kuantitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo tahun 2013-2016, (2) Menganalisis dinamika kualitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidoarjo tahun 2013-2016, (3) Menganalisis hubungan antara ketersediaan luas lahan pertanian dengan ketersediaan pangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Neraca Bahan Makanan (NBM), skor Pola Pangan Harapan (PPH), dan korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan energi dari tahun 2013-2016 berfluktuatif namun cenderung meningkat. Nilai tersebut masing-masing sebesar 1994,55 kkal/kapita/hari, 2059,14 kkal/kapita/hari, 2155,91 kkal/kapita/hari, dan 2004,21 kkal/kapita/hari. Ketersediaan protein dari tahun 2013-2016 berfluktuatif namun cenderung menurun. Nilai tersebut masing-masing sebesar 68,99 gr/kapita/hari, 67,25gr/kapita/hari, 90,98 gr/kapita/hari, dan 75,78 gr/kapita/hari. Kualitas ketersediaan pangan di Kabupaten Sidorjo dari tahun 2013-2016 tidak beragam yang ditunjukkan dari skor PPH < 100, yakni masing-masing sebesar 65,19; 68,96; 78,87; dan 71,88. Luas lahan pertanian dengan AKE maupun dengan AKP tidak berhubungan yang ditunjukkan dengan nilai korelasi masing-masing sebesar -0,536 dan -0,909 serta p-value masing-masing sebesar 0,464 dan 0,091 (p-value > 5%). |
| Peran Penyuluh Pertanian Terhadap Penerapan Teknologi Tanam Jajar Legowo 2:1 (Kasus Kelompok Tani Gotong Royong 2 di Desa Klaseman, Kabupaten Probolinggo) | Author : Rizky Trisna Putri, Reza Safitri | Abstract | Full Text | Abstract :Penyuluh pertanian memiliki peran yang sangat penting sebagai katalisator pembangunan pertanian. Pemerintah juga telah banyak merancang program untuk memfasilitasi petani dengan bantuan penyuluh pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi umum Kelompok Tani Gotong Royong 2 dan peran penyuluh pertanian dalam pelaksanaan pendampingan penerapan teknologi tanam jajar legowo 2:1 oleh kelompok Gotong Royong 2, Desa Klaseman, Kabupaten Probolinggo. Penelitian ini bersifat deskriptif. Analisis data pada penelitian ini menggunakan model interaktif dari Miles dan Huberman (1992) yaitu terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan. Ketiga alur tersebut adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian ini diketahui bahwa Kelompok Tani Gotong Royong 2 merupakan salah satu kelompok tani yang ada di Desa Klaseman yang melakukan proses adopsi inovasi jajar legowo 2:1. Ketua kelompok tani tersebut adalah Bapak Hasyim. Kelompok tani tersebut mempunyai 25 anggota. Penyuluh aktif mendampingi dan memegang peran penting dalam adopsi inovasi teknologi tanam jajar legowo 2:1. Penyuluh melakukan sosialisasi tahap awal kepada kelompok tani pada saat pertemuan kelompok. Penyuluh menerangkan teknologi tanam jajar legowo 2:1 cara penerapanya hingga anggaran dana yang diperlukan. Setelah itu penyuluh menggerakkan dan memotivasi petani untuk menerapkan teknologi tersebut. Penyuluh juga mendampingi di lapang agar teknologi tersebut dapat diterapkan dengan baik, memberikan reward berupa makanan untuk petani di lapang. Penyuluh juga memantau hasil panen petani |
| Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Jeruk Pamelo (Citrus Grandis) di Kabupaten Pati | Author : Djuwita Rahmawati, Edy Prasetyo, Agus Setiadi | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga jeruk pamelo, harga buah belimbing, harga buah manggis, pendapatan konsumen, jumlah anggota keluarga konsumen, dan selera konsumen terhadap permintaan jeruk pamelo, serta menganalisis elastisitas permintaan jeruk pamelo di Kabupaten Pati. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2017. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive pada sentra penjualan jeruk pamelo di Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan sampel sebanyak 62 orang konsumen jeruk pamelo yang diambil secara accidental sampling. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga jeruk pamelo (X1), harga buah belimbing (X2), harga buah manggis (X3), pendapatan konsumen (X4), jumlah anggota kelu arga konsumen (X5), dan selera konsumen (X6) secara serempak berpengaruh nyata terhadap permintaan jeruk pamelo di Kabupaten Pati. Secara parsial variabel harga jeruk pamelo (X1), pendapatan konsumen (X4), jumlah anggota keluarga konsumen (X5), dan selera konsumen (X6) berpengaruh nyata terhadap permintaan jeruk pamelo di Kabupaten Pati. Variabel harga buah belimbing (X2) dan harga buah manggis (X3) tidak berpengaruh nyata terhadap permintaan jeruk pamelo di Kabupaten Pati. Elastisitas harga terhadap permintaan sebesar -1.106,57 menunjukkan bahwa elastisitas harga bersifat inelastis. Elastisitas pendapatan bernilai 243.967,997, elastisitas harga silang buah belimbing 563,84 dan elastisitas harga silang buah manggis -953,12. |
| Analisis Kelayakan Finansial Kebun Wisata Strawberry (Kasus Di Kebun Wisata Strawberry Highland) | Author : Lisa Puspitasari, Rini Dwiastuti | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial di Kebun Wisata Strawberry Highland. Penelitian mengenai kelayakan finansial perlu dilakukan untuk mengetahui apakah usaha Kebun Wisata Strawberry Highland layak untuk dijalankan dan dikembangkan, yang diharapkan juga dapat dijadikan acuan bagi investor yang ingin berinvestasi pada usaha bidang pertanian. Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif kuantitatif untuk menganalisis cashflow, kelayakan finansial dan sensitivitas dengan alat analisis NPV, IRR, B/C Ratio serta Payback Periode. Hasil penelitian mengenai kelayakan finansial yang telah dilakukan terdiri dari NPV, IRR, Net B/C Ratio, dan Payback Period. Nilai perhitungan NPV didapatkan Sebesar Rp. 284.816.306 yang mengindikasikan bahwa apabila menginvestasikan modal sebesar Rp. 734.718.500 untuk wisata strawberry maka akan menghasilkan present value sebesar Rp. 284.816.306 yang menandakan bahwa usaha ini tidak layak untuk dijalankan karena biaya investasi lebih tinggi dari NPV. Hasil perhitungan IRR diperoleh sebesar 28% yang mengindikasikan bahwa wisata strawberry yang dijalankan memberikan pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan mendepositkan uang tersebut ke bank dengan suku bunga yang berlaku yaitu 13,5%. Hasil perhitungan B/C Ratio diperoleh sebesar 1,18 yang mengindikasikan bahwa dijelaskan bahwa setiap Rp.1 biaya yang dikeluarkan akan memberikan pendapatan sebesar Rp. 1,18, dan pada perhitungan Payback Periode diperoleh sebesar 3 tahun 9 bulan yang mengindikasikan bahwa wisata strawberry dapat mengembalikan modal selama 3 tahun 9 bulan. |
| Analisis Faktor Sosial Ekonomi Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Dalam Program Tunda Jual Gabah Di Dusun Krajan, Desa Selodakon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember | Author : Muhammad Irham Abdul Bashir, Djoko Koestiono | Abstract | Full Text | Abstract :Tunda jual merupakan suatu tindakan melakukan stabilisasi harga komoditas pertanian dengan cara tidak langsung menjual komoditas tersebut pada saat panen (harga rendah) melainkan menyimpan terlebih dahulu dan menjual pada saat harga dirasa stabil. Petani dalam memasarkan hasil usahatani memiliki pertimbangan dalam memutuskan untuk menjual langsung atau tunda jual setelah panen. Keputusan petani dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem resi gudang di tingkat petani dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi biaya transaksi di tingkat petani. Persepsi petani padi di Dusun Krajan Desa Selodakon mengenai indikator input termasuk kategori sangat baik, sedangkan persepsi petani padi mengenai indikator ouput, hasil, dampak, dan manfaat termasuk kategori baik. Variabel yang berpengaruh terhadap keputusan petani menerapkan sistem tunda jual adalah variabel jumlah kehadiran sosialisasi mengenai sistem tunda jual dan jarak lahan ke gapoktan. Semakin sering petani padi di Dusun Krajan Desa Selodakon meghadiri sosialisasi penyuluhan tunda jual maka petani akan berpeluang untuk memutuskan melakukan sistem tunda jual sebesar 3,244 kali. Sedangkan semakin jauh jarak lahan ke gapoktan maka petani akan berpeluang untuk memutuskan tidak melakukan sistem tunda jual sebesar 0,135 kali. |
| Analisis Faktor - Faktor Produksi Dan Pendapatan Usahatani Kedelai Peserta Program Bantuan Kerjasama Bank Indonesia Kedelai Grobokan (Studi Kasus Di Desa Takeranklating, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan) | Author : Dhyaksa Anggara Nugraha, Abdul Wahib Muhaimin | Abstract | Full Text | Abstract :Kedelai merupakan salah satu tanaman pertanian yang turut berperan penting didalamnya. Salah satu provinsi di Indonesia yang menyumbang produksi kedelai terbesar di Indosesia yaitu Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor–faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi kedelai, menganalisis tingkat penggunaan faktor–faktor produksi terhadap produksi kedelai, menganalisis pendapatan petani kedelai yang mengikuti Program Bantuan Kerjasama Bank Indonesia Kedelai Grobokan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, serta dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu metode analisis Coub Douglas dan analisis usaha tani. Hasil penelitian ini yaitu berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji F di atas adalah ke-5 variabbel independen yaitu luas lahan (X1), pupuk (X2), pestisida (X3), benih (X4), dan tenaga kerja (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan (bermakna) secara simultan (bersama-sama) terhadap produksi kedelai. Namun secara parsial, hanya variabel luas lahan (X1), pupuk (X2), benih (X4), dan tenaga kerja (X5) yang berpengaruh signifikan terhadap produksi kedelai tersebut. Tingkat elastisitas keseluruhan variabel adalah 1,214. Total pendapatan usahatani kedelai yaitu sebesar Rp 140.696.875,00. Berdasarkan hasil kelayakan usahatani didapatlan R/C rasio sebesar 2,9. Hal ini berarti usahatani kedelai di Desa Takeranklating, Kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan layak untuk diusahakan. |
| Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor Produksi Pertanian Pada Usahatani Tembakau (Studi Kasus Di Desa Polagan Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan) | Author : Moh. Lutfi, Nur Baladina | Abstract | Full Text | Abstract :Desa Polagan merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Galis. Tanaman Tembakau di Desa Polagan merupakan tanaman unggulan, tetapi produktivitas tanaman Tembakau di Desa ini masih dibawah Desa lain yang berada di Kecamatan Galis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat efisiensi teknis usahatani tembakau berpengaruh pada tingkat produksi usahataninya. Goal penelitian ini yaitu peningkatan produksi usahatani tembakau. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) menganalisis fungsi produksi usahatani tembakau, (2) menganalisis tingkat efisiensi teknis usahatani tembakau dan (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani tembakau. Metode analisis data menggunakan analisis fungsi produksi Stochastic Frontier. Hasil penelitian menunjukan bahwa, faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani tembakau adalah luas lahan, pupuk organik dan pupuk kimia. Tingkat efisiensi teknis yang dicapai petani tembakau di Desa Polagan memiliki rata-rata sebesar 0,78. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap efisiensi teknis adalah penggunaan umur dan pengalaman berusahatani. Untuk meningkatkan produksi tembakau, dapat melalui intensifikasi, yaitu dengan cara menambahkan input produksi seperti penggunaan pupuk organik dan pupuk kimia. |
| Kajian Penerapan Teknologi Pertanian Organik pada Usahatani Padi di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember | Author : Nesya Tantri Refyanda Nasution, Triana Dewi Hapsari, Ebban Bagus Kuntadi | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) komponen teknologi pertanian organik di Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember; (2) Penerapan teknologi pertanian padi organik di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember; (3) efisiensi biaya produksi usahatani padi organik di Desa Rowosari, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive untuk menentukan lokasi penelitian dengan sengaja sesuai pertimbangan tertentu. Metode pengambilan data dilakukan dengan wawancara untuk data primer dan pengumpulan data sekunder yaitu melalui Badan Penelitian Pertanian dan Statistik Pertanian Pertanian Organik Indonesia (SPOI). Alat analisis yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis efisiensi biaya usahatani (R/C rasio) untuk mengetatui efisiensi usahatani. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) teknologi pertanian organik belum optimal karena dua komponen, yaitu komponen perangkat keras dan komponen perangkat manusia yang bernilai rendah; (2) Hanya 7 kegiatan (50%) dari total kegiatan adalah 14 kegiatan yang dilaksanakan oleh semua petani sesuai dengan SOP budidaya padi organik yang berlaku; (3) Penggunaan biaya dalam proses produksi padi organik Rowosari Rowosari. Pertanian efisien dengan nilai efisiensi biaya 2,14 |
| Analisis Efisiensi Produksi Usahatani Jagung Menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA) di Desa Maindu, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban | Author : Gomgom Haggai Manik, Rosihan Asmara, Nidamulyawaty Maarthen | Abstract | Full Text | Abstract :Konsumsi jagung (Zea mays) di Indonesia menjadi bahan konsumsi langsung oleh tingkat rumah tangga, alokasi untuk pakan, menjadikan bibit dan diolah menjadi bahan industri makanan maupun non makanan. produksi Jagung di Indonesia mencapai 19.612.435 ton dengan penyumbang produksi tertinggi yaitu Provinsi Jawa Timur sebanyak 6.131.163 ton atau 31,2% dari total produksi jagung nasional. Lokasi dilakukannya penelitian di Desa Maindu, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Tujuan penelitian ini antara lain untuk (1) Menganalisis tingkat efisiensi teknis petani (2) Menganalisis tingkat efisiensi alokatif peani (3) Menganilisis tingkat efisiensi ekonomi petani. Metode analisis yang digunakan ialah Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil yang diperoleh ialah rata-rata tingkat efisiensi teknis cukup tinggi sebesar 0,833 atau 83,3%. Jumlah petani yang termasuk kategori sangat efisien (>0,843) sebanyak 34 petani (53,9%). Jumlah petani yang beroperasi pada skala CRS (Constant Return to Scale) 22 % (14 petani) dan yang beroperasi IRS (Increasing Return to Scale) 68 % (43 petani) sedangkan yang beroperasi pada skala DRS (Decreasing Return to Scale) sebanyak 10% (6 petani). Nilai rata-rata efisiensi alokatif petani cukup tinggi yaitu 0,746 atau 74,6%. Jumlah petani yang termasuk pada kategori sangat efisiens Secara alokatif (>0,871) sebanyak 11 orang (17,46%). Nilai rata-rata efisiensi ekonomi cukup rendah yaitu 0,623 atau 62,3%. Jumlah petani yang termasuk pada kategori sangat efisien secara ekonomis (>0,825) sebanyak 11 orang (17,46%) |
|
|