Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Jagung Di Desa Maindu Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban Menggunakan Pendekatan Stochastik Frontier Analysis (SFA) | Author : Hendrick Aristar Manurung, Rosihan Asmara, Nidamulyawaty Maarthen | Abstract | Full Text | Abstract :Jagung merupakan salah satu komoditas pangan yang mempunyai peranan sangat penting baik dalam upaya ketahanan pangan maupun dalam sektor lainnya. Jagung digunakan oleh berbagai kalangan baik itu untuk bibit, pakan peternak mandiri, bahan baku pabrik pakan, konsumsi langsung rumah tangga, dan juga untuk bahan baku industri makanan. Kabupaten Tuban merupakan kabupaten sentra jagung yang juga menjadi kontribusi terbesar terhadap produksi jagung yang ada di Jawa Timur. Kabupaten Tuban berada di urutan pertama dengan menyumbang sebesar 8,07% terhadap produksi jagung total yang ada di Provinsis Jawa Timur. Tujuan penelitian antara lain untuk 1. Mengetahui sejauh mana faktor produksi benih, pupuk kimia, pupuk organik, herbisida, dan tenaga kerja dalam mempengaruhi produksi jagung. 2. Mengetahui tingkat efisiensi teknis usahatani jagung yang ada di Desa Maindu. 3. Selanjutnya adalah untuk mengetahui faktor sosial umur, tingkat pendidikan (dummy), luas lahan (dummy), dan jumlah tanggungan keluarga (dummy) yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani jagung yang ada di daerah penelitian. Hasil dari tujuan pertama yaitu diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi usahatani jagung yang ada di daerah penelitian secara nyata adalah faktor benih, pupuk kimia dan tenaga kerja. Hasil tujuan kedua yaitu tingkat efisiensi teknis yang ada di daerah penelitian diperoleh nilai rata-ratanya adalah sebesar 0,77 atau sebesar 77%. Hasil tujuan ketiga yaitu faktor sosial yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani jagung yang ada di daerah penelitian adalah tingkat pendidikan, dan juga luas lahan |
| Analisis Komparatif Usaha Budidaya Udang Vaname Tambak Tradisional dengan Tambak Intensif di Kabupaten Situbondo | Author : inge mayusi farionita, Joni Murti Mulyo Aji, Agus Supriono | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pendapatan dan perbedaan efisiensi biaya usaha budidaya udang vaname tambak tradisional dengan tambak intensif di Kabupaten Situbondo, (2) mengetahui perbedaan faktor-faktor yang berpengaruh nyata (signifikan) terhadap pendapatan usaha budidaya udang vaname tambak tradisional dengan faktor-faktor yang berpengaruh nyata (signifikan) terhadap pendapatan usaha budidaya udang vaname tambak intesif di Kabupaten Situbondo. Metode penelitian menggunakan metode analitik dan komparatif. Penentuan sampel menggunakan disproportionate random sampling. Metode analisis data yaitu Uji-T dan Regresi Linier Berganda dengan Variabel Dummy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara usaha budidaya udang vaname tambak intensif dengan tambak tradisional. (2) Variabel jumlah produksi, biaya tenaga kerja, luas lahan dan teknologi usaha budidaya (intensif dan tradisional) berpengaruh nyata terhadap pendapatan usaha budidaya udang vaname di Kabupaten Situbondo |
| Analisis Daya Saing Ekspor Pisang (Musa Paradiacal.) Indonesia di Pasar Asean Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) | Author : Tri Nur Hidayati, Suhartini | Abstract | Full Text | Abstract :Indonesia merupakan salah satu negara penghasil pisang di ASEAN. Tingginya produksi pisang Indonesia dapat menjadi peluang untuk meningkatkan nilai ekonomi perdagangan pisang. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Menganalisis spesialisasi perdagangan pisang Indonesia di pasar ASEAN 2). Menganalisis daya saing komparatif komoditas pisang Indonesia di pasar ASEAN 3). Menganalisis daya saing kompetitif komoditas pisang Indonesia di pasar ASEAN. Penelitian ini membandingkan daya saing negara Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series dari tahun 1994 – 2013. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ISP (Indeks Spesialisasi Perdagangan), RCTA (Revealed Comparative Trade Advantage) dan XCi (Export Competitiveness Index).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesialisasi perdagangan pisang dari empat negara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina cenderung menjadi negara pengekspor pisang. Nilai rata-rata spesialisasi perdagangan pisang masing-masing negara adalah Indonesia 0,029, Malaysia 0,093, Thailand 0,999 dan Filipina 0,887. Daya saing komparatif pisang Indonesia dengan menggunakan Revealed Comparative Trade Advantage (RCTA) diketahui bahwa pisang Indonesia pada periode 1994-2013 memiliki daya saing komparatif karena memiliki nilai rata-rata RCTA sebesar 0.0029. posisi daya saing komparatif pisang Indonesia berada pada peringkat keempat setelah Filipina (2,3194), Malaysia (1,8835) dan Thailand (0,0076) sedangkan daya saing kompetitif pisang Indonesia dengan menggunakan Export Competitiveness Index (XCi) pada periode 1994-2013 memiliki daya saing kompetitif atau kemampuan trend yang dapat menguat di pasar internasional dan memiliki kemampuan untuk bersaing dalam perdagangan pisang dengan negara lain yang dimana merupakan negara pesaing. Posisi daya saing kompetitif pisang Indonesia (4,550), Thailand (2,684), Filipina (1,561) dan Malaysia (1,543) |
| Manajemen Usahatani dan Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan Petani Padi Organik di Desa Rowosari Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember | Author : Dian Puspa, Rudi Wibowo, Julian Adam Ridjal | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Manajemen usahatani padi organik kelompok tani “Tani Jayaa II” (2) Proses sertifikasi organik kelompok tani “Tani Jaya II”, dan (3) Faktor-faktor pengambilan keputusan petani dalam menerapkan usahatani padi organik di kelompok tani “Tani Jaya II”. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif analitik. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan disproportionate random sampling. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Manajemen usahatani yang dilakukan kelompok tani “Tani Jaya II” sudah menerapkan 5 fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan, namun, masih terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dengan perencanaan kelompok tani; (2) Proses sertifikasi organik kelompok tani “Tani Jaya II” dilakukan pada tahun 2012 di LeSOS yang kemudian melakukan perpanjangan sertifikasi (re-sertifikasi) organik pada tahun 2015 yang berlaku 3 tahun dan proses sertifikasi terdiri dari permohonan awal sertifikasi, pra inspeksi, tinjauan dokumen, pelaksanaan inspeksi, sidang komisi sertifikasi, dan pemberian sertifikasi organik; (3) Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pengambilan keputusan petani padi organik adalah umur, pendapatan, pendidikan, pengalaman usahatani, luas lahan dan pelatihan metode organik, sedangkan faktor lain seperti jumlah anggota berpengaruh tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan petani padi organik dengan taraf kepercayaan 90%. |
| Analisis Manajemen Rantai Pasokan Sayuran Studi Kasus Supplier Sayuran CV. Lestari Kota Malang | Author : Rizkia Eka Putri, Dwi Retno Andriani | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor, aktor/pelaku, sasaran dan alternatif skenario untuk membentuk manajemen rantai pasokan sayuran yang efisien pada CV.Lestari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah alaisi deskriptif untuk menganalisis mekanisme rantai pasokan sayuran yang dilakukan oleh CV.Lestari dan Analytical Hierarchi Process (AHP) dimana metode ini bertujuan untuk mengetahui alternative yang paling efisien untuk membentu manajemen rantai pasokan pada perusahaan. Hasil yang diperoleh untuk menjawab tujuan pertama adalah dimana manajemen rantai pasokan sayuran yang terdapat pada CV.Lestari mencakup struktur manajemen, kesepakatan kerjasama, sistem transaksi dan kemitraan. Tujuan kedua dijawab dengan melakukan analisis efesiensi rantai pasokan sayuran pada CV.Lestari. hasil dari analisis tersebut menujukkan bahwa faktor mutu produk merupakan faktor utama yang paling menentukan dalam membentuk manajemen rantai pasokan sayuran yang efisien aktor yang dinilai paling berperan dalam pencapaian adanya mutu produk yang baik guna mencapai tujuan kepuasan konsumen adalah outlet kerjasama. Dalam mencapai tujuan kepuasan konsumen alternatif skenario yang dipilih yaitu transparansi kerjasama antar pihak. Rekomendasi yang diusulkan guna membentuk manajamen rantai pasokan yang efisien, perlu dukungan dari seluruh pelaku rantai pasokan secara sungguh-sungguh agar dapat terlaksana secara optimal. |
| Analisis Efisiensi Biaya Jagung dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) di Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan | Author : Cahyatika Alfianti, Nuhfil Hanani, Putri Budi Setyowati | Abstract | Full Text | Abstract :Pada umumnya jagung di Indonesia dimanfaatkan sebagai konsumsi pangan dan sebagai bahan baku industri. Pada tahun 2016 425,1 ribu ton dimanfaatkan sebagai konsumsi pangan dan 8 juta ton dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Tahun 2017 pemerintah mentargetkan swasembada komoditas pangan utama yaitu padi, jagung dan kedelai. Jawa Timur merupakan salahsatu penyumbang jagung terbesar. Wilayah sentra jagung Jawa Timur salah satunya yaitu berada di Kabupaten Lamongan. Lokasi penelitian terletak di Desa Sendangagung, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Tujuan penelitian ini antara lain untuk menganalisis tingkat efisiensi biaya petani. Metode analisis yang digunakan ialah Data Envelopment Analysis (DEA). Penelitian ini menggunakan 62 petani sebagai responden. Pada efisiensi biaya terdapat 3 petani pada tingkat full efisien dan 59 petani tidak full efisien, rata-rata tingkat efisiensi teknis sebesar 0,593 |
| Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember | Author : Geri Barnas Saputra, Muksin Muksin, Merry Muspita | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengembangkan potensi di pedesaan melalui kegiatan pertanian dengan kegiatan pariwisata (agrowisata). Agrowisata didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha dibidang pertanian. Ledokombo memiliki Potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai tempat tujuan wisata agro, dan sekaligus menjadi salah satu alternatif wisata yang berada di Jawa Timur, khususnya di wilayah Kabupaten Jember. Selain itu, pengembangan wisata agro ini merupakan bagian dari pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kehidupan sosial masyarakat dan pemerataan pembangunan infrastruktur desa. penelitian ini untuk mencari elemen kunci dan sub-elemen pendukung dalam upaya mengembangkan ledokombo menjadi kawasan agrowisata. Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu Interpretative Struktur Modeling (ISM). Hasil brainstorming dengan tiga pakar menghasilkan empat elemen kunci 1) Elemen tujuan program, 2) Elemen kebutuhan, 3) Elemen lembaga yang terlibat dan 4) Elemen masyarakat yang terpengaruhi pada masing-masing elemen utama terdapat sub-elemen dengan jumlah yang bervariasi. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam upaya mengembangkan ledokombo menjadi kawasan agrowisata sub-elemen yang memiliki kekuatan sebagai pendorong yaitu pembentukan kelompok sadar wisata (POKDARWIS). Pembentukan kelompok sadar wisata dilakukan dengan memberikan langkah-langkah seperti 1) memberikan akses informasi yang seluas-luasnya akan potensi wisata, 2) memberikan kegiatan pelatihan dan 3) memberikan dukungan financial yang dalam hal ini di inisiasi oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Jember. |
| Dampak Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Tani di Desa Kambata Tana Kabupaten Sumba Timur | Author : Diana Andayani Djoh | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak modernisasi terhadap perubahan sosial masyarakat tani di Desa Kambata Tana,Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan penentuan informan menggunakan teknik snowball sampling. Teknik analisa data yang digunakan adalah teknik analisa data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan yang terjadi pada pola pikir dan perilaku masyarakat desa Kambata Tana di satu sisi menerima kehadiran modernisasi dalam bidang pertanian, namun di lain sisi mereka masih tetap memegang teguh nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang dianut. Transformasi pertanian yang terjadi hanya sebatas pada cara produksi tanpa merubah struktur sosial masyarakat. Modernisasi pertanian membawa dampak pada berkurangnya kebutuhan tenaga kerja. Tenaga kerja manusia dan hewan dapat digantikan oleh mesin-mesin modern seperti traktor, pompa air, mesin pengering jagung dan padi. Ramalan Marx tentang pembentukan modal produksi kapitalis tidak terbukti pada masyarakat desa Kambata Tana. Konsep kepemilikan alat produksi masih tetap mempertahankan tradisi yang telah ada. Kepemilikan alat produksi didasarkan oleh kepemilikian komunitas, sehingga tidak ada satu pihak pun yang akan menjadi penguasa alat produksi. Masyarakat tani desa Kambata Tana umumnya lebih mengedepankan orientasi sosial-kemasyarakatan, yang diwujudkan dengan tradisi gotong royong dalam kegiatan mereka. Jadi bertani bukan saja aktivitas ekonomi, melainkan sudah menjadi budaya hidup yang sarat dengan nilai-nilai sosial-budaya masyarakat lokal |
| Optimalisasi Produksi Usahatani Seledri Daun (Apium Graveolens L) di Desa Zed Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka | Author : Raudatul Jannah, Iwan Setiawan, Endang Bidayani | Abstract | Full Text | Abstract :Optimalisasi produksi yang dilakukan untuk meningkatkan keuntungan yang maksimal setelah tercapainya produksi optimal dengan mengefisienkan biaya produksi dalam suatu kegiatan usahatani seledri daun. Adanya penambahan terhadap input dalam usahatani seledri daun akan menyebabkan biaya produksi akan meningkat, sehingga dilakukan optimalisasi terhadap produksi seledri daun, agar memperoleh keuntungan yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui hasil produksi yang didapatkan petani seledri di Desa Zed Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka sudah optimal atau belum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sedangkan metode penarikan contoh yang digunakan pada penelitian ini adalah acak sederhana (sample random sampling) dengan sample petani seledri daun di Desa Zed sebanyak 35 petani seledri daun. Metode analisis menggunakan turunan persamaan-persamaan dan rumus a,b,c. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi optimal seledri daun di Desa Zed adalah 1111,154 kilogram dengan harga jual Rp. 21.514,-, dengan memperoleh keuntungan maksimal setelah tercapainya produksi optimal, yaitu sebesar Rp. 13.639.672,04. |
|
|