Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Keberhasilan Usaha Penjualan Buah-Buahan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka | Author : Venti Juliana, Iwan Setiawan, Endang Bidayani | Abstract | Full Text | Abstract :Karakteristik buah yang mudah rusak dan tidak tahan lama akan menjadi resiko para penjualan buah. Pedagang harus lebih cepat menjual buah-buahnya sebelum busuk atau rusak agar menghindari kerugian yang semakin besar dan memperoleh pendapatan serta akan mempengaruhi keberhasilan usaha penjualan buah-buahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang memberikan pengaruh dominan terhadap keberhasilan usaha pada penjualan buah-buahan di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Sedangkan metode penarikan contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus dengan sampel penjualan buah-buahan di Kecamatan Sungailiat sebanyak 54 penjualan buah. Metode analisis menggunakan regresi binary logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat dua variabel yang mempengaruhi keberhasilan usaha yaitu lama usaha dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 dan koefisien sebesar 0,532 dan tingkat pendidikan dengan tingkat signifikansi 0,039 dan koefisien sebesar –0,372. |
| Partisipasi Penduduk Dalam Kampung Wisata Dengan Menerapkan Theory Of Planned Behavior | Author : Alfianita Pramudyawardani; Rachman Hartono | Abstract | Full Text | Abstract :Pada hakikatnya pembangunan kepariwisataan tidak bisa lepas dari sumber daya dan keunikan komunitas lokal, baik berupa elemen fisik maupun non fisik (tradisi dan budaya), yang merupakan unsur penggerak utama kegiatan wisata itu sendiri sehingga semestinya kepariwisataan harus dipandang sebagai kegiatan yang berbasis komunitas atau berbasis masyarakat lokal. Agrowisata Petik Jeruk, Kampung Wisata Tani, dan Kampung Organik adalah lokasi penelitian yang digunakan dengan populasi 119 rumah diseluruh lokasi. Dari jumlah populasi yang ada, 93 orang yang diambil menjadi responden. Dari 93 responden yang tersebar di tiga lokasi kurangnya niat untuk berpartisipasi, namun responden tetap ingin melanjutkan berpartisipasi dalam kampung wisata. Sehingga peneliti tertarik untuk melihat fenoma tersebut. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis pengaruh variabel sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku terhadap partisipasi melalui perantara niat dalam kampung wisata di tiga lokasi yang berbeda. (2) Menganalisis pengaruh niat terhadap partisipasi penduduk dalam kampung wisata di tiga lokasi yang berbeda. (3) Menganalisis pengaruh secara langsung antara kontrol perilaku terhadap perilaku partisipasi penduduk dalam kampung wisata di tiga lokasi yang berbeda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penduduk di tiga lokasi berniat untuk terus berpartisipasi dalam kampung wisata. Sikap penduduk di Agrowisata Petik Jeruk dan di Kampung Wisata Tani adalah positif, sedangkan di Kampung Organik adalah ragu-ragu. Norma subjektif penduduk di Agrowisata Petik Jeruk dan Kampung Wisata Tani adalah ragu-ragu, sedangkan di Kampung Organik negatif. Kontrol perilaku penduduk di tiga lokasi adalah ragu-ragu. Niat penduduk di tiga lokasi adalah positif. |
| Dampak Fluktuasi Harga Tiga Komoditas Volatile Food Terhadap Inflasi Di Kota Pangkalpinang | Author : Aqida Widya Kusmutiarani, Yudi Sapta Pranoto, Fournita Agustina | Abstract | Full Text | Abstract :Fluktuasi harga ketiga komoditas volatile foods (beras, bawang merah, dan daging ayam ras) memberikan kontribusi yang besar terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang, sehingga dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat di Kota Pangkalpinang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak fluktuasi harga tiga komoditas volatile foods utama yaitu beras, bawang merah, dan daging ayam ras terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang. Data yang digunakan adalah data time series bulanan dari Januari 2012 hingga Desember 2016 dan dianalasis menggunakan model VAR (Vector Autoregression) atau VECM (Vector Error Correction Model). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek terdapat dua komoditas yang berpengaruh positif terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang yaitu beras dan bawang merah. Dalam jangka panjang juga terdapat dua komoditas yang berpengaruh positif terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang yaitu beras dan daging ayam ras. Analisis IRF (Impulse Response Function) menunjukkan respon Indeks Harga Konsumen (IHK) Pangkalpinang terhadap guncangan harga beras dan bawang merah mencapai titik keseimbangan pada jangka panjang, sementara harga daging ayam ras tidak mencapai titik keseimbangan pada jangka panjang dan jangka pendek. Analisis FEVD (Forecast Error Variance Decompositon) menunjukkan bahawa harga daging ayam ras memberikan kontribusi paling besar terhadap inflasi di Kota Pangkalpinang |
| Peran Ganda Perempuan Yang Bekerja Di Pembibitan Tanaman Sengon Di Desa Wonocoyo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek | Author : Nurfitriani; Lenny Widjayanthi; Sofia | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan dan peran ganda perempuan yang bekerja di pembibitan sengon baik sebagai tenaga kerja maupun sebagai pengusaha. Penelitian dilakukan di Desa Wonocoyo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek dengan metode penentuan lokasi yang dilakukan secara sengaja karena daerah tersebut memiliki banyak perempuan yang sudah berkeluarga bekerja di pembibitan tanaman sengon baik sebagai tenaga kerja maupun pengusaha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan model studi kasus. Analisis data menggunakan Metode Miles and Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Alasan perempuan bekerja di pembibitan sengon adalah alasan ekonomi, alasan budaya dan alasan sosial psikologis. 2) Sebagai pekerja di pembibitan sengon, perempuan memiliki peran ganda, yaitu publik dan domestik. Peran publik terdiri dari peran publik yang bersifat produktif dan sosial. Peran produktif dimiliki saat perempuan bekerja di pembibitan sengon, sedangkan peran publik yang bersifat sosial diperoleh saat perempuan di Desa Wonocoyo bergabung dengan kelompok Muslimat NU dan kelompok arisan. Tugas domestik dalam rumah tangga seperti memasak, membersihkan rumah, mencuci baju, merawat anak, dan pekerjaan domestik lainnya masih menjadi tanggungjawab utama perempuan yang bekerja di pembibitan sengon. |
| Analisis Kinerja Daya Saing Industri Teh Indonesia | Author : Nurohman; Amzul Rifin; Setiadi Djohar | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan mengukur dan menganalisis daya saing industri teh Indonesia di dunia berdasarkan kinerja perdagangan internasional. Ada empat langkah yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mencapai tujuan tersebut. Pertama, mengukur daya saing teh Indonesia dengan Relative Trade Advantage (RTA), kedua mengidentifikasi faktor-faktor determinan daya saing melalui survei kepada stakeholder industri teh, ketiga menganalisis faktor-faktor determinan dengan Model Diamond Porter, dan keempat menggambarkan perubahan faktor-faktor determinan daya saing teh Indonesia. Tingkat daya saing industri teh Indonesia merupakan kemampuan industri teh dalam negeri untuk bertahan dalam persaingan dalam pasar global. Penelitian ini membandingkan kinerja daya saing teh Indonesia pada tahun 2010 dan 2016 dengan sejumlah pertimbangan. Dari hasil perhitungan, tingkat daya saing teh pada dua tahun tersebut berada di atas level 1 yang berarti teh Indonesia lebih kompetitif jika dibandingkan dengan komoditas dalam negeri lainnya. Survei dan wawancara mendalam yang dilakukan pada 12 responden dari perusahaan BUMN, swasta, pemerintah, asosiasi, dan lembaga penelitian menunjukkan bahwa penerapan PPn perkebunan 10% dan regulasi pembatasan masuknya teh ke Uni Eropa menjadi perhatian utama seluruh responden karena menghambat kinerja daya saing industri teh. Sementara itu, faktor yang mendukung daya saing industri teh tampak dari berkembangnya industri agrowisata dan perusahaan minuman siap saji teh |
| Analisis Kinerja Pasar Benih Padi Di Kabupaten Madiun | Author : Resty Hutami Lirphandari, Rini Dwiastuti | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengukur sampai sejauh mana prestasi pasar yang telah dicapai oleh produk benih padi yang dihasilkan. Penelitian dilakukan di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dengan responden berupa 12 produsen dan 11 lembaga pemasaran. Metode yang digunakan yaitu statistik deskriptif untuk memaparkan karakteristik produsen benih padi, karakteristik lembaga pemasaran, marjin pemasaran pada setiap saluran pemasaran, fungsi pemasaran pada setiap saluran pemasaran, rasio keuntungan dan biaya, efisiensi pemasaran, volume penjualan benih padi dan kinerja pasar benih padi di Kabupaten Madiun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga indikator hanya terdapat satu indikator yang menunjukkan kinerja pasar baik, sedangkan dua indikator lainnya yaitu marjin pemasaran dan keuntungan menunjukkan kinerja pasar buruk. Jika dibandingkan, saluran pemasaran 1 dengan petani mitra merupakan saluran pemasaran benih padi dengan kinerja pasar terbaik di Kabupaten Madiun. Namun, kedua saluran pemasaran lainnya, baik dengan petani mitra ataupun tanpa petani mitra berada pada kategori tidak baik pada indikator marjin dan keuntungan. Dengan demikian kinerja pasar benih padi di Kabupaten Madiun secara keseluruhan dapat dikatakan tidak baik |
| Analisis Pemasaran Beras Organik Di Kabupaten Bondowoso | Author : Reinita Dwi Putri Anggraini, Rudi Wibowo, M. Rondhi | Abstract | Full Text | Abstract :Beras organik di Kabupaten Bondowoso diproduksi oleh petani beras organik di Desa Lombok Kulon Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso dan merupakan satu-satunya kawasan percontohan usahatani beras organik di Kabupaten Bondowoso yang sudah memiliki sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Pertanian Organik Seloliman (LeSOS). Beras organik dipasarkan di daerah Kabupaten Bondowoso dan luar Kabupaten Bondowoso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) struktur pasar beras organik di Kabupaten Bondowoso; (2) perilaku pasar beras organik di Kabupaten Bondowoso. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (Purposive Method) di Desa Lombok Kulon Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso.Pengambilan contoh menggunakan teknik snowball sampling. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif yaitu (1) analisis market share, perhitungan CR4 (Concentration Ratio for The Biggest Four), analisis HHI, Minimum Efficient Scale (MES) untuk mengetahui struktur pasar beras organik; (2) analisis deskriptif sistem penentuan harga, kerjasama dan analisis integrasi vertikal menggunakan Model Ravallion untuk mengetahui perilaku pasar beras organik |
| Peran UD. Bersama Sejahtera terhadap Nelayan Rajungan di Desa Tanjung Kecamatan Pademawu Kabupaten Pamekasan | Author : Riezky Alviansyah, Sofia, Lenny Widjayanthi | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui alasan nelayan menjual rajungan kepada UD. Bersama Sejahtera, (2) mengetahui peran UD. Bersama Sejahtera terhadap nelayan rajungan. Penentuan informan dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Pengumpulan data menggunakan tiga metode (wawancara, observasi, dokumentasi) dan dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat lima alasan nelayan menjual rajungan kepada UD. Bersama Sejahtera, yaitu adanya jaminan pasar, adanya pinjaman modal, adanya pinjaman alat tangkap, adanya jaminan harga, syarat yang tidak ketat terkait dengan kualitas rajungan dan angsuran pinjaman, (2) terdapat tiga peran perusahaan terhadap nelayan rajungan, yaitu sebagai penyedia modal dan alat tangkap, sebagai penyedia pasar dan juga sebagai penyampai informasi terkait harga dan kualitas rajungan. |
| Pendapatan Usahatani Jambu Getas Merah di Kelompok Tani Makmur I ACC Desa Tambahrejo Kabupaten Kendal Jawa Tengah | Author : Djoko Sumarjono, Sri Roso Satmoko, Siwi Gayatri | Abstract | Full Text | Abstract :Jambu Getas Merah di masyarakat pedesaan diusahakan dalam sistim usahatani dan petaninya tergabung dalam kelompok tani. Kelompok Tani Makmur I ACC Kabupaten Kendal menjadi studi kasus dalam penelitian ini mengingat anggota kelompok ini sudah lama berkecimpung dalam usaha jambu getas merah, adanya fasilitas pengolahan pasca panen, mempromosikan produk melalui website, dan kerjasama yang baik dengan instansi di daerah dan perguruan tinggi. Penelitian dilakukan pada Februari-Maret 2018. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalis Pendapatan bersih usahatani (Net Farm Income), Tingkat keuntungan (Profitability), PendapatanTenaga Kerja Keluarga (Return to family labour), Pendapatan Tunai Usahatani (Farm net cash Flow). Data usahatani petani Jambu Getas Merah diambil dengan wawancara berdasar pedoman kuesioner kepada seluruh anggota kelompok sebanyak (32) orang, kemudian dianalisis dengan statistic deskriptif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pendapatan bersih Petani (Net Farm Income)/tahun sebesar Rp. 6.554.698,53/tahun, tingkat keuntungan (profitability) sebesar 27,71%/tahun, pendapatan tenaga kerja keluarga (Return to family labour) Rp 3.726,90/jam dan pendapatan tunai usahatani (Farm net cash Flow) adalah Rp. 22.646.859,38/tahun. Berdasarkan analisis petani sudah mampu untuk membayar bunga kredit 10% dan angsuran selama 5 tahun dari investasi awal Rp. 71.091.348,04. Disarankan adanya fasilitas yang meningkat untuk mengembangkan teknik usaha dan permodalan. |
| Pengaruh Risiko Produksi Terhadap Perilaku Rumahtangga Petani Rumput Laut Di Kabupaten Wakatobi | Author : Muhammad Jufri, Yusman Syaukat, Anna Fariyanti | Abstract | Full Text | Abstract :Risiko produksi merupakan risiko yang selalu dihadapi dalam usahatani. Salah satunya adalah usahatani rumput laut. Adanya risiko produksi ini akan memberikan pengaruh pada perilaku rumahtangga petani rumput laut dalam keputusan produksi. Penelitian ini dilakukan di empat kecamatan (Wangi-Wangi Selatan, Kaledupa, Kaledupa Selatan, dan Tomia Timur) di kabupaten Wakatobi pada bulan April-Mei 2018. Penelitian ini dilakukan pengukuran risiko produksi kemudian dimasukan kedalam model perilaku rumahtangga petani rumput laut dalam keputusan produksi (permintaan input) menggunakan Two Stage Least Square (2SLS). Hasil Penelitian menunjukkan risiko produksi yang dihadapi oleh petani beragam berdasarkan luas lahannya. Risiko tinggi pada kategori lahan luas sedangkan yang terendah pada kategori lahan sempit. Dalam model perilaku rumahtangga petani rumput laut, risiko produksi berpengaruh negatif terhadap permintaan input usahatani rumput laut, sedangkan ekspektasi produksi berpengaruh positif terhadap permintaan input usahatani rumput laut. |
|
|