Adaptasi Berhuni Mahasiswa pada Hunian Indekos di Kota Malang |
Author : Damayanti Asikin, Rinawati P. Handajani, Jenny Ernawati |
Abstract | Full Text |
Abstract :Kota Malang merupakan “Kota Pendidikan” yang menariksebagai tempat untuk menempuh pendidikan tinggi bagi pemuda dari luar kota Malang. Hunian indekos sebagai tempat tinggal banyak dipilih selama mereka menempuh pendidikan. Tempat tinggal baru tersebut menuntut mahasiswa dapat menyesuaikan diri agartujuan dan harapan selama menempuh pendidikan bisa tercapai. Penelitian bertujuan untuk mengetahui elemen adaptasi berhuni mahasiswa dan penerapannya pada hunian indekos sebagai tempat tinggal selama menempuh pendidikan. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptifkualitatif. Data diperoleh dari hasil kuesioner 135 responden yang dikumpulkan dalam kurun waktu tiga minggu. Adaptasi pada hunian indekos dijumpai pada elemen lingkungan fisik, elemen lingkungan sosial budaya, dan elemen perilaku dalam membentuk teritori personal dan komunal. Elemen adaptasi diterapkan pada aspek non struktural dan aspek struktural, dengan strategi penyesuaian, strategi mengubah, serta menarik diri atau meninggalkan lingkungannya. Konsep adaptasi berhuni mahasiswa mencakup aspek non struktural berupa perilaku dan fungsional pada elemenadaptasi lingkungan sosial budaya dan perilakudalamskala meso hunian kos, serta aspek struktural pada elemen adaptasi lingkungan fisik dan perilaku dalamskala mikrokamar kos |
|
Analisis dan Pemetaan Integrasi Spasial pada Konteks Shrinking Cities berdasarkan Fitur Street Network, Space Syntax |
Author : Noor Fajrina Farah Istiani |
Abstract | Full Text |
Abstract :enomena perkotaan dalam konteks shrinking citiessaat ini menjadi sebuah persoalan khususnya dalam hal penyusutan ekonomi, sosial, demografi, dan spasial kota. Permasalahan lebih lanjut dalam konteks shrinking citiesjuga terkait dengan pemandangan kota yang mengalami banyakkekosongansehingga penduduk maupun pengunjung cenderung menghindari kawasan ini karena tidak aman, asing, terpencil dan terisolasidari akses zona jalan yang sibuk atau padat. Penelitian ini secara khusus menyelidiki kualitas street networkdi Kota Delftpada dua area, yaitu Delft Centrumdan Delft Buitenhof, dengan menggunakan metode space syntax. Studi ini bertujuan untuk memahami secara komprehensif konteks lingkungan yang terisolasi dan bagaimana hal itu mempengaruhi kegiatan manusia didalamnya. Analisis fitur streetNetworkdalamspacesyntaxpada penelitian ini menggunakan DepthmapX dan QGIS untukmendukung eksplorasi pengalaman ruang kota dan manusia. Tulisan ini terfokus pada tiga parameterutama studi kasus, yaitu: konfigurasi spasial antar jalan, hubungan antara fungsi bangunan dan jalan, dan aktivitas berjalan manusia di jalan pedestrian. Analisis ini dapat membantu arsitek dan desainer tata kota untuk merevitalisasi jalan secara spesifik terutama di dalam konteks shrinking cities.Pengembanganstrategi desain baru dalam penelitian ini juga memberikan kontribusi dalam inovasi bidang perencanaan dan desain kota danjuga dalam struktur teoritis pengembangan gagasan shrinking citiesdi masa depan |
|
Teknik Convex Mapping : Analisis Visual Space Syntax yang Bermanfaat bagi Pemula |
Author : Gierlang Bhakti Putra |
Abstract | Full Text |
Abstract :Space syntaxadalah perangkat teknik analisis ruang yang dikembangkan untuk mempelajari hubungan antara tatanan masyarakat dengan konfigurasi ruang. Metode analisis yang digunakan fokus pada kualitas topologis ruang dengan mereduksi denah bangunan atau ruang menjadi diagram yang mengidentifikasi keberadaan ruangan dan koneksi antarruangan. Walaupun space syntaxtelah diperkenalkan sejak tahun 1982, penggunaannya terbatas karena pemula tidak memiliki panduan praktis untuk memahami proses analisis langkah demi langkah. Penjelasan teori space syntax juga memiliki inkonsistensi teori sehingga sulit dimengerti. Tulisan ini ditujukan sebagai pengenalan dasar pada pemula yang ingin mempelajari space syntax. Konsep dasar mengenai teori space syntax akan dijelaskan lalu dilanjutkan dengan studi kasus untuk menjabarkan teknik analisis yang digunakan. Dengan fokus pada teknik convex mapping, proses analisis akan dijelaskan langkah demi langkah untuk memperkenalkan pemula pada konsep dasar analisis dan interpretasi visual terhadap hasil analisis.Proses analisis yang digunakan mencakup tiga bagian: abstraksi, analisis, dan interpretasi.Pada tulisan ini, fokus bahasan hanya pada analisis visual tanpa membahas analisis secara matematis |
|
Kajian Kegiatan Bertamu pada Era New Normal |
Author : Gabriela Geraldine Angel Winata, Samsu Hendra Siwi, Titin Fatimah, Naniek Widayati Priyomarsono |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia menyebabkan pola kebiasaan tidak sama seperti sebelumnya. Salah satu perilaku yang berubah adalah pola interaksi padasaatmelakukankegiatan bertamu. Pola kegiatan bertamu tentunya membentukpola yangbaru demi memenuhiprotokol kesehatan sebagai salah satu upaya mencegah persebaran virus COVID-19. Perubahan pola kegiatan bertamu menjadi fenomenamenarik untuk diteliti guna mengetahui pola baru atau trend yangada pada era new normal. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pola kegiatan bertamu pada era new normal. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan pengambilan data berupa observasi dan wawancara terhadap adaptasi kegiatan bertamu pada era new normal. Hasil yang didapatkan dari peneltiian ini adalahadanya perubahan aktivitas,dialami oleh beberapa orang dalam menjalankan kegiatan bertamu, seperti menerapkan protokol kesehatan. Faktor dalam menerapkan protokol kesehatan tersebut dipengaruhi oleh rasa kedekatan yang menghasilkan perilaku lebih menerima dan kurang tegas terhadap protokol kesehatan. Selain dari adanya perubahan perilaku, terdapat perubahan ruang yang juga dilakukan untuk memenuhi protokol kesehatan. |
|
Penomoran Rumah dan Pembagian Wilayah: Studi Kasus Karangmalang Yogyakarta |
Author : Lya Dewi Anggraini |
Abstract | Full Text |
Abstract :Perkembangan wilayah urban di Yogyakarta dipicu oleh pembangunan beragam kampus perguruan tinggi. Perubahan ini menimbulkan masalah terkait sosial dan budaya yang salah satunya adalah penomoran dan alamat rumah yang tampaknya tidak teratur. Studi yang dilakukan di Karangmalang ini menggunakan metode kualitatif observasi lapangan teknik snowball samplingdan wawancara open-ended dengan tujuan mendalami kejadian seputar awal mula terbentuknya penomoran dan alamat rumah hingga menjadi yang sekarang. Tema-tema disusun dalam bentuk matriks unit-unit amatan yang didalami, dari penomoran rumah yang terkesan rumit dan tidak teratur ini menghasilkan jaringan alur pemahaman tentang pembagian wilayahdi Karangmalang. Dari awal pembentukan blok karena kebutuhan pos, atau surat-menyurat, terhadap identifikasi lokasi yang lebih sekadar nama dusun dan nama pemiliknya, yang kemudian berkembang menjadi pembagian RT/RW, dengan perkembangan nomor rumah seiring bertumbuhnya bangunan. Penomoran rumah secara konsensus ini oleh pemerintah digabungkan dengan pembagian wilayah berdasarkan RT/RW tidak hanya bermanfaat untuk urusan administratif, namun berpotensi tinggi dalam mendukung kehidupan bermasyarakat yang berkelanjutan |
|
Fasad Katedral Sebagai Model in Fill Perancangan Pengembangan Situs Randusari Semarang |
Author : Rosalia Rachma Rihadiani, Dwi Lindarto |
Abstract | Full Text |
Abstract :Gedung Gereja Katedral adalah satugedung yang menjadi ikon utama di situs Randusari dengan kategori bangunan cagar budaya kelasAdi Semarang. Pihak pengelola Gereja Maria Ratu Rosari berencana membangun gedung baru sebagai pengganti gedung pendukung gereja Katedral. Perancangan gedung baru di area yang padat dan menjadi latar belakang gedung bertatus cagar budaya haruslah dilakukan dengan hati–hati dan mempertimbangkan aspek etika membangun di kawasan konservasi. Tujuan penelitian adalah untuk memberikan alternatifmetodedalam melakukanperancangan bangunan baru yang mempunyai posisi dibelakang gedung gereja Katedralyang berstatus cagar budaya. Penelitian dilakukanmelalui kajian pustaka dan uji desain dengan penggambaran beberapa alternatif fasad. Hasil penelitian adalahadalahbahwa metode infillbentukjendela lengkungdan kolaboratif selaras pada perancangan desain gedung baru sebagai latar belakang gedung gereja Katedral karya Van Oyen 1936merupakan metode yang sesuai karena bisa menunjukkan dimensi waktu bangunan dirancangserta tidak mencuri perhatian terhadap ikon utama di situs sebagai wujud penghormatan dalam pelestarian yang beretika |
|
Preferensi Tempat Bekerja dan Belajar Produktif |
Author : Vebryan Rhamadana, Jasmine C. U. Bachtiar |
Abstract | Full Text |
Abstract :Kegiatan produktif seperti bekerja dan belajar dewasa ini mengalami perubahan. Dalam dunia pendidikan, belajar mandiri memiliki peran penting sebagai inti dari proses belajar sehingga membutuhkan ruang-ruang lain di luar ruang formal. Perubahan kecenderungan juga terjadi dalam dunia kerja seperti bekerja yang dapat dilakukan tanpa terikat dengan tempat dan waktu. Kecenderungan tersebut memunculkan kebutuhan yang lebih besar terhadap tempat bekerja dan belajar. Penelitian ini merupakan studi awal untuk melihat preferensi tempat bekerja dan belajar. Preferensi tersebut penting untuk dilihat oleh arsitek sebagai dasar dalam menyediakan tempat bekerja dan belajar yang baik. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan metode grounded theory. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner daring kepada responden (N=108). Selanjutnya, data diolah dengan open coding, axial coding, dan selective coding. Dari analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa terdapat empat kelompok preferensi tempat bekerja dan belajar yakni kelompok formal, rekreatif, kondusif, dan personal. Arsitek dapat merancang ruang bekerja dan belajar dengan melihat karakteristik dari kelompok yang akan diwadahi berdasarkan keempat kelompok preferensi tersebut. Penelitian lanjutan sangat diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan yang ada sehingga menguatkan teori yang muncul tentang empatkelompok preferensi tempat bekerja dan belajar |
|