Efektivitas Pelatihan Efikasi Diri dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Insan Cendekia Syech Yusuf Kab. Gowa | Author : Ita Suryaningsih, Rizqi Azhari Rahim | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan self-efficacy pada motivasi siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA Insan Cendekia Syech Yusuf kelas X Kabupaten Gowa. Subjek penelitian berjumlah 36 siswa yang terdiri dari 18 siswa pada kelompok eksperimen dan 18 siswa pada kelompok kontrol.
Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan desain pretest-posttest yang disesuaikan secara acak. Alat ukur yang digunakan adalah skala motivasi belajar, self-efficacy, wawancara dan observasi. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kelompok pre post control. Analisis kuantitatif menggunakan Uji Mann-Whitney untuk menentukan motivasi siswa setelah diberikan pelatihan self-efficacy. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pelatihan Self-Efficacy cukup efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa SMA kelas X Insan Cendekia Kabupaten Gowa. |
| Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Contekstual Teaching and Learning terhadap Pemahaman Konsep Matematika Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 16 Mandai | Author : Ismail, Ahdan Sinilele, Rahmawati | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penerapan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik kelas VIII SMP Negeri 16 Mandai. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Nonequivalent Control Group Designed. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak (Random Sampling) kelas yang terpilih adalah kelas VIII. A dan Kelas VIII. B, dengan jumlah 54 orang yang terdiri dari 27 orang untuk Kelas VIII. A yaitu sebagai kelas eksperimen (menggunakan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning) dan 27 Orang untuk kelas VIII. B yaitu sebagai kelas Kontrol (menggunakan model pembelajaran konvensional). Data dianalisis menggunakan program SPSS dengan menggunakan uji t independen untuk melihat pengaruh penerapan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik kelas VIII SMP Negeri 16 Mandai pada materi peluang.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pemehaman konsep matematika peserta didik pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol ditandai dengan p=0,00(1/2p< 0,025) dan besar pengaruh yang ditimbulkan setelah penerapan model Contekstual Teaching and Learning sebesar 91,9 %. Hal ini membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran Contekstual Teaching and Learning sangat berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 16 Mandai pada materi peluang. |
| Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Strategi Interaktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Drill pada Siswa Kelas XI MIPA 6 SMA Negeri 16 Makassar | Author : Abdul Hadi | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi interaktif yang dipadukan dengan metode pembelajaran Drill. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 6 SMA Negeri 16 Makassar yang berjumlah 30 orang pada tahun ajar 2018/2019. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar dan observasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis kuantitatif menunjukan bahwa terjadi peningkatan skor rata-rata hasil belajar pada siklus I mencapai rata-rata 59,44 dan pada siklus II meningkat menjadi 85,04. Berdasarkan kategori ketuntasan hasil belajar yang digunakan, perolehan skor hasil belajar matematika siswa yang dikategorikan tuntas pada siklus I sebesar 23,333% dan pada siklus II 96,666%, sedangkan hasil analisis kualitatif berupa lembar observasi siswa dan guru, dengan hasil observasi aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 8,335%, sedangkan aktivitas guru berada pada kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas XI MIPA 6 SMA Negeri 16 Makassar dengan penerapan strategi interaktif dengan menggunakan metode pembelajaran drill. |
| Eksplorasi Proses Konstruksi Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Geometri Bidang ditinjau dari Kemampuan Keruangan | Author : Dedy Setyawan, Ita Suryaningsih | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu menggali secara mendalam proses konstruksi mahasiswa dalam memecahkan masalah matematika pada materi geometri bidang ditinjau dari kemampuan keruangan. Tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu: (1) untuk mengetahui proses konstruksi mahasiswa yang berkemampuan Spatial Visualization (SV) dalam memecahkan masalah geometri bidang. (2) untuk mengetahui proses konstruksi mahasiswa yang berkemampuan Spatial Orientation (SO) dalam memecahkan masalah geometri bidang.
Penelitian ini adalah penelitian eksploratif yang bersifat kualitatif untuk menggali sedalam-dalamnya tentang sesuatu yang terjadi dan diamati. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh proses konstruksi subjek penelitian dalam memecahkan masalah geometri yang terdapat dalam lembar jawaban beserta hasil wawancara menunjukkan bahwa subjek spatial visualization (SV) dalam mengindentifikasi masalah selalu diawali dengan mendaftar semua informasi soal, kemudian memahami apa yang ditanyakan, serta memikirkan konsep apa yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan informasi soal yang ada, setelah itu barulah menyelesaikan masalah yang ada. Sedangkan subjek spatial orientation (SO) memahami apa yang ditanyakan pada soal tersebut, kemudian melihat informasi yang ada pada soal, dan menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan bantuan gambar yang telah dibuat oleh subjek yang kemudian diselesaikan berdasarkan gambar yang ada. Pada proses penyelesaian subjek (SV) terlebih dahulu membuat pemisalan dari informasi soal yang ada kemudian mencari satu demi satu informasi yang belum diketahui, setelah itu menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep yang sesuai. Sedangkan subjek (SO) selalu menggunakan gambar sebagai salah satu langkah penyelesaian, kemudian menyelesaikannya dengan cara menebak berdasarkan gambar yang telah dibuat dan melakukan uji coba dari apa yang subjek tebak. Hal tersebut diperkuat dari hasil wawancara antara peneliti dengan subjek penelitian terkait jawaban dari tes konstruksi matematika. |
| Pengaruh Model Pembelajaran, Akreditasi Sekolah dan Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Gowa | Author : Mohammad Ardani Samad, Mangindara | Abstract | Full Text | Abstract :Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran berbasis masalah serta kecerdasan emosional siswa pada SMP Negeri berakreditasi A dan berakreditasi B. Populasi dalam penelitian ini adalah Siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Gowa tahun pelajaran 2014/2015. Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode cluster random sampling. Sampel yang terpilih adalah empat kelas yang dipilih dari dua Sekolah Negeri yang ada di Kabupaten Gowa, yakni SMP Negeri 2 Sungguminasa dalam hal ini berakreditasi A dan SMP Negeri 4 Sungguminasa dalam hal ini berakreditasi B. Ada dua macam variabel dalam penelitian ini, yaitu (1) variabel bebas yang terdiri atas model pembelajaran, akreditasi sekolah dan kecerdasan emosional, dan (2) variabel terikat adalah hasil belajar matematika siswa. Model pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran berbasis masalah, akreditasi sekolah yang dimaksud adalah akreditasi sekolah A dan akreditasi sekolah B, sedangkan kecerdasan emosional yang dimaksud adalah kecerdasan emosional optimal dan kecerdasan emosional rentan. Instrumen yang digunakan adalah angket kecerdasan emosional, dan tes hasil belajar matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) skor rata-rata hasil belajar siswa di sekolah akreditasi A dan akreditasi B cenderung sama, (2) kecerdasan emosional siswa di sekolah akreditasi A mempunyai skor rata-rata yang cenderung sama pada sekolah akreditasi B berada pada kategori optimal, (3) tidak terdapat pengaruh akreditasi sekolah terhadap hasil belajar siswa, (4) terdapat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa, (5) terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa, (6) tidak terdapat interaksi antara akreditasi sekolah dan model pembelajaran terhadap hasil belajar siswa, (7) tidak terdapat interaksi antara akreditasi sekolah dan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa, (8) terdapat pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan kecerdasan emosional terhadap hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri di Kabupaten Gowa. |
| Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining Terhadap Hasil Belajar Metematika Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 18 Lau Kabupaten Maros | Author : Muh. Nawir, Hj. Khaeriyah, Syamsuriyawati | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain pre-test and post-test group design yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Kooperatif tipe Student Facilitator And Explaining terhadap hasil belajar matematika peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 18 Lau Kabupaten Maros. Kriteria keefektifan pembelajaran matematika ditinjau dari 3 aspek yaitu: (1) Aktivitas Peserta Didik, (2) Respon Peserta Didik dan (3) Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 18 Lau Kabupaten Maros dengan sampelnya adalah kelas VIII B sebagai kelas kontrol dan kelas VIII D sebagai kelas eksperimen yang diambil dengan teknik random sampling. Instrumen yang digunakan berupa bbservasi, angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian dari analisis data deskriptif pada aktivitas peserta didik diperoleh nilai rata-rata 3,33 dalam skala penilaian masuk kategori baik/efektif. Pada respon peserta didik diperoleh nilai rata-rata 100% dalam skala penilaian masuk kategori baik/positif. Kedua kelompok tersebut, yaitu kelas kontrol (pretest) sebesar 34,16 dan posttest sebesar 82,24 sedangkan pada kelas eksperimen sebelum perlakuan (pretest) sebesar 39,20 dan setelah perlakuan (posttest) sebesar 86,88. Pada hasil analisis Uji Independen Sample T-Test diperoleh nilai = 0,000 = 0,05. Sedangkan hasil perhitungan gain kelas eksperimen diperoleh gain 78,37. Artinya kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar dengan kategori efektif karena berada diatas 76. Pada kelas kontrol diperoleh gain 72,85. Artinya kelas kontrol juga mengalami peningkatan hasil belajar, namun berada pada kategori cukup efektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Student Facilitator and Explaining peserta didik kelas VIII SMP Negeri 18 Lau Kabupaten Maros efektif. |
|
|