ANALISIS PERHITUNGAN LAJU PERPINDAHAN PANAS ALAT PENUKAR KALOR TYPE PIPA GANDA DI LABORATORIUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA | Author : Harini | Abstract | Full Text | Abstract :Alat penukar kalor type pipa ganda merupakan salah satu jenis alat penukar kalor menggunakan aliran fluida panas dan dingin yang mana masing-masing mengalir secara berlawanan arah. Untuk air panasnya di bantu dengan menggunakan heater supaya dapat menghasilkan panas yang maksimal dan kedua aliran di bantu dengan media pompa sehingga airnya bisa mengalir secara beraturan. Untuk metode yang digunakan adalah metode literature dan pengambilan data secara langsung di laboratorium universitas 17 agustus 1945 jakarta. Dari hasil analisa untuk kapasitas alat penukar kalor type pipa ganda. (A) laju aliran energy panas (watt) : uji coba pertama, kedua, ketiga dan ke empat (8368), (10041), (11715), (13388). (B) koefisien perpindahan kalor menyeluruh (watt): uji coba pertama, kedua, ketiga, dan keempat(93,77), (93,33), (92,60), (92,15). (C) efektivitas(%): uji coba pertama, kedua, ketiga,dan keempat (10%, (12%(14%,(16%. Dimana dari keempat pengujian tersebut yang paling efektivias adalah pengujian keempat karna panas yang di keluarkan meningkat dan menghasilkan konduktivitas termal yang besar. |
| PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR SOLAR, BIOSOLAR DAN PERTAMINA DEX TERHADAP PRESTASI MOTOR DIESEL SILINDER TUNGGAL | Author : Audri D Cappenberg | Abstract | Full Text | Abstract :Penggunaan bahan bakar pada mesin sangat berpengaruh terhadap prestasi motor, sehingga dari waktu ke waktu ada perbaikan kualitas bahan bakar. Khusus untuk motor diesel, yang awalnya hanya menggunakan solar, kini sudah berkembang, yaitu telah tersedia biosolar dan pertamina dex. Untuk itu diujicobakan pengunaannya pada mesin diesel silinder tunggal di laboratorium uji prestasi mesin fakultas teknik UTA’45 sehingga didapatkan parameter prestasi untuk masing –masing bahan bakar. Pengujian dilakukan dengan metode pengaturan derajat sebagai tuas acuan kecepatanyaitu 5o, 10o, 15o, dan 20odan hasilnya adalah pada 5o, gaya untuk solar 56 N, pertamina dex, 64 N dan biodiesel 60 N. Dari hasil pengujian selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menentukan preastasi mesin yang adalah sebagai berikutdan secara keseluruhan prestasi mesin yang menggunakan pertamina dex lebih tinggi dari penggunaan biosolardan solar;yang adalah sebagai berikut : daya poros : 3,2343 kW, 3,3048 kW, 3,5045 kW; torsi : 7,28 Nm. 7,8 Nm, 8,32 Nm; pemakaian bahan bakar : 0,377kg/kW.h, 0,353 kg/kW.h, 0,314 kg/kW.h dan efisiensi termal : 22,952%, 25,09% dan 27,086%. |
| Studi Eksperimen Pengaruh Torrefaksipada Karakteristik Bahan Bakar PadatdariBiomassa Residu HutanTanti Utami Dewi 1*, Priyambodo Nur Ardi Nugroho | Author : Tanti Utami Dewi, Priyambodo Nur Ardi Nugroho | Abstract | Full Text | Abstract :Torrefaksisaat ini menjadi salah satu metode konversi biomassa yang menarik karena kemampuannya sebagai salah satu pilihan energi terbarukan. Bahan bakar campuran batu baradengan biomassayang telah mengalami proses torrefaksidipandang sebagai bahan bakar yang paling murah saat ini dan merupakan metode yang menjanjikan.Pemilihan bahan bakar biomassa berdasarkan karakteristiknya sangat diperlukan untuk memastikan agar proses pembakaran dapat tercapaidengan baik.Dua tipe residu biomassa dari hutan (tandan sawit kosong dan bambu) telah diteliti dengan berbagai suhu penahanan torrefaksidan waktu penahanan torrefaksiyang berbeda.Hasil penelitian menunjukkan hubungan positif antara suhu dan waktu torrefaksidengan kenaikan nilai kalor. Kadar air juga menurun bersamaan dengan semakin tingginya suhu dan makin lamanya waktu torrefaksi. Mass yielddan energy yieldbiomassa hasil proses torrefaksijuga telah dianalisis. Residu biomassa dari hutan yang telah melalui proses torrefaksiterbukti dapat menggantikan batu barasebagai bahan bakar energi terbarukan |
| PENGARUH KONDISI UDARA BILAS TERHADAP KINERJA MESIN DIESEL | Author : Didit Sumardiyanto, Sri Endah Susilowati | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilakukan diatas MT. Seraya Baruuntuk mengetahui pengaruh kondisi/kualitas udara bilas yang dihasilkan oleh turbocharger, terhadap kinerja mesin pada mesin diesel penggerak kapal, HORTEN –SULZER Model6RND76. Metode penelitian yang dipergunakan adalah membandingkankinerja mesin pada saat turbocharger sebelum dilakukan perbaikan dengan kondisi setelah dilakukan perbaikan, yaitu pada sistem pendinginan udara pada intercooler dan membersihkan filter udara sebelum masuk pada sisi turbin.Hasil yang diperoleh menunjukkan akibat temperatur udara bilas tinggi, maka berakibat pada massa udara yang rendah, sehingga jumlah udara untuk pembakaran menjadi tidak mencukupi. Akibatnya proses pembakaran tidak sempurna dan kinerja mesin menjadi tidak optimal. Untuk perbandingan udara terhadap bahan bakar sebesar 13.3,daya keluaran mesin 10726 hp, efisiensi termal efektif 36.36% dan konsumsi bagan bakar spesifik 173.8 g/hp.h. Sedangkan pada perbandingan udara dengan bahan bakar sebesar 18.23, maka daya keluaran mesin 11.981 hp, efisiensi termal efektif 40.62%, konsumsi bahan bahan bakar spesifik turun menjadi 155.5 g/hp.h. |
| KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN PIPA DENGAN BEBERAPA VARIASI ARUS LAS BUSUR LISTRIK | Author : Syaripuddin | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil las dan kekuatan sambungan las pada pipa 4” Sch.40 dengan pengujian tarik bahan. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan pipa 4” schedule 40 bahan baja paduan rendah. Bahan diberi perlakuan pengelasan dengan variasi arus 100 Ampere, 120 Ampere dan 140 Ampere dengan menggunakan las SMAW DC polaritas terbalik dengan elektroda E7016 diameter 3,2 mm. DC polaritas terbalik yaitu pemegang elektroda dihubungkan dengan kutub positif dan logam induk dihubungkan dengan kutub negatif. Jenis kampuh yang digunakan adalah kampuh V dengan sudut 60º. Spesimen dilakukan pengujian tarik. Kekuatan tarik sambungan las tertinggi terjadi pada kelompok spesimen 140 Ampere yaitu menunjukan tensile rata-rata sebesar 45,796 kg/mm² yang mengalami kenaikan sebesar 14,650 Kg/mm² dari arus 120 Ampere. Kekuatan tarik rata-rata untuk daerah lasan pada kelompok spesimen 100 Ampere yaitu 30,881 Kg/mm² yang mengalami penurunan sebesar 0,377 Kg/mm² dari kelompok spesimen 1 20 Ampere yang rata-rata kekuatan tariknya sebesar 31,146 Kg/mm², dan mengalami penurunan sebesar 14,915 dari arus 140 Ampere. |
| Karakteristik Penyebaran Api Ketika Terjadi Kebakaran Berbasis Metode FDS (Fire DynamicsSimulator) pada Parkiran Sepeda Motor Kampus A Universitas Negeri Jakarta | Author : Pratomo Setyadi Yola, Furqaan Nanda | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilatarbelakangi karena melihat kondisi bangunan parkiran depan Kampus A Universitas Negeri Jakarta yang pembangunan tersendat tetapi sudah dipergunakan untuk khayalayak di khawatirkan dapat membahayakan penghuni, dan karyawan yang bekerja di gedung parkiran tersebut apabila terjadi kebakaran.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria bahaya kebakaran pada parkiran sepeda motor kampus A UNJ. Dalam penelitian ini digunakan Software Fire Dynamics Simulator Version 5.0 untuk membuat suatu pemodelan kebakaran berdasarkan titik awal nyala api dan arah angin. Pada penelitian ini akan membahas tentang perkembangan api dimana perkembangan api tersebut akan direpresentasikan oleh HRR (Heat Release Rate), burning rate, dan visualisasi dari masing-masing simulasi. Langkah ini sangat menguntungkan karena dapat mengetahui bagaimana penyebaran api saat terjadi kebakaran dan seberapa bahaya kebakaran yang disimulasikan. Dengan adanya fire modelling ini dapat menjadi pendekatan engineering praktis untuk memberikan peninjauan tambahan terhadap aspek keselamatan kebakaran pada gedung parkiran kampus A UniveristasNegeri Jakarta. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa cepatnya penyebaran api dipengaruhi titik awalnya api, kecepatan dan arah angin. Dimana semakin besar nilai HRR maka semakin besar pula nilai burning rate yang didapatkan dan semakin besar pula tingkat kebakaran yang terjadi |
| ANALISISGEOMETRI PELURU TERHADAP NILAI DRAG COEFFICIENTPADA KECEPATAN 304,8 m/s | Author : I Wayan Sugita, Muhamad Al Afif Dzaky | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuandari penelitian iniadalahuntukmengetahuinilai drag coefficientdari peluru senapan angin dengan menggunakan software Ansys Fluent 15.0 danuntuk mengetahui pengaruhdistribusi tekanan,kecepatan, danpathline velocity terhadap nilai drag coefficient.Penelitian dilakukan dengan menggunakan peluru senapan angin dengan bentuk kepala field point, flat nosed dan round head dengan variasi bentuk badan skirt dan lurus.Hasilpenelitianmenunjukkan bahwadisetiapbentuk kepala pelara pelurudan variasi badannyamengalamikecepatandantekananyangberbeda danmenghasilkan gayayangberbeda, drag coefficient yang terbesar dialami oleh bentuk kepala peluru flat nosed dan yang terendah dialami oleh bentuk kepala peluru round headdapatdiketahui bawah,denganbentuk kepalayanglebih luasmenghasilkantekanan udara yang besar padaujungkepala peluru,perbedaan tekanan pada bagian depan dan belakang peluru yang besar menghasilkan nilai drag coefficient yang besar.Hasildari simulasi mendapatkannilaidrag coefficientpada peluru filed point skirt sebesar 0,5219field point lurus sebesar 0,5045 flat nosed skirt sebesar 0,5943flat nosed lurus sebesar 0,5773round head skirt sebesar 0,4313round head lurus sebesar 0,4232dengankecepatan anginsebesar 304,8m/s |
| Pengaruh PenambahanKarbon Pada KarakteristikKampas Rem Komposit Serbuk Kayu | Author : Siska Titik Dwiyati, Ahmad Kholil, Fickri Widyarma | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan terhadap material kampas rem yang ramah lingkungan dan pemanfaatan limbah serbuk kayu. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan karbon pada hasil pengujian variabel pengereman dan karakteristik bahan pada kampas rem komposit serbuk kayu. Kadar karbon yang ditambahkan antara 0–10%. Pengaruh penambahan karbon dinalisis dengan pengujianwaktu pengereman,TGA, kekerasan, dan pengurangan massa.Hasil pengujian variabelpengereman pada semua spesimen menunjukkan bahwa waktu pengereman semakin lama dengan naiknya kecepatan. Pengujian karakteristik bahan menunjukkan bahwa pada pengujian TGA, spesimen memiliki kestabilan termal sampai temperatur 1500C. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan nilai kekerasan menurun dengan ditambahkan karbon. Nilai kekerasan yang mendekati kampas rem standar adalah spesimen C10KY40 yaitu 31,6 VHN. Hasil pengujian pengurangan massa tingkat pengurangan massa paling rendah adalah spesimen C10KY40. Hasil pengujian karakteristik bahan, menunjukkan bahwa spesimen C10KY40 memiliki indikasi mendekati kampas rem standar |
|
|