NILAI KEKERASAN PASCA QUENCHINGMEDIA CLAY PADA LAPISAN LAS DI ATAS MILD STEEL | Author : Sopiyan, Syamsuir | Abstract | Full Text | Abstract :Proses hardfacing menggunakan jenis SMAW, dengan polaritas DC+, arus yang digunakan 130A, elektroda HV 350. Setelah spesimen di las(satu lapis), kemudian langsung dicelup kedalam air. Setelah mendingin, spesimengrinding, amplas kemudian dilakukan heat treatment1000 oC holding time 10 menitdan quenchingdengan media clay. Spesimen yang telah di quenchingsebelumnya dipoles dan etsa dengan nital lalu dilakukan pengujian kekerasandanmikrostruktrur. Nilai kekerasan yang didapatkan dari sebelum dan sesudahquenching dengan media clay adalah sebesar 250 dan 296,93 HV |
| RANCANG BANGUN MESIN PENETAS TELUR TENAGA HYBRID | Author : I Wayan Sugita, Fikri Firmansah, Rakhmat Sobirin, Muhammad Raihan Ardianto | Abstract | Full Text | Abstract :Mesin penetas telur pada umumnya hanya menggunakan satu sumber energi yaitu energi listrik dari PLN. Dalam penelitian ini dibuat mesin penetas telur menggunakan dua sumber energi yaitu tenaga listrik PLN pada waktu malam hari dan tenaga panas matahari pada waktu siang hari. Kapsitas dari mesin penetas yang dibuat adalah100 butir telur. Dalam proses rancang bangun mesin penetas telur dengan sumber energi hybrid mempunyai beberapa tahap yaitu diawali dengan tahap pembuatan sketsa gambar sederhana, gambar kerja, perhitungan sumber panasnya, proses pembuatan, instalasi kelistrikannya, serta uji coba kestabilan temperatur.Darihasil pengujian Mesin Penetas Telur Tenaga Hybridini,suhu stabil antara 37°-38°C dengan daya yang digunakan sebesar 20 watt. |
| EFEK POLARITAS DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP NILAI KEKERASAN PERMUKAAN HARDFACING BAJA KARBON RENDAH | Author : Ferry Budhi Susetyo, Ahmad Kholil, Muhammad Fatihuddin | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini menggunakan material baja karbon rendah yang di lapis dengan elektroda HV 450 dengan proses SMAW. Stelah selesai di las kemudian diheat treatmentdengan temperatur 1000oC dengan penahanan waktu selama 60 menitkemudian dilakukan quenching. Media quenchingyang digunakan dalam penelitian yaitu oli dan air. Hasil penelitian ini menunjukan polaritas DC+ menghasilkan kekerasan yang lebih tinggi pada semua spesimen yang diuji dengan nilai 418,66 VHN quenchingair, 402,8 VHN quenchingoli, 348 VHN non treatmentjika dibandingkan polaritas DC-dengan nilai 405,92 VHN quenchingair, 374,02 VHN quenchingoli dan 323,38 VHN non treatment. Media quenchingdengan air menghasilkan kekerasan yang paling tinggi dengan nilai 405,92 VHN untuk polaritas DC-dan 418,66 VHN untuk polaritas DC+ jika dibandingkan dengan oli. |
| PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR NIKEL/KARBON PADA DEPOSIT LAS ELEKTRODA E6013 TERHADAP SIFAT MEKANIK | Author : Syaripuddin, Khotijah Rohma, Ferry Budhi Susetyo | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh pelapisan nikel dan penambahan unsur karbon pada elektroda E6013 terhadap sifat mekanik hasil pengelasan baja karbon rendah yang menyangkut nilai kekerasan. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini menggunakan jenis baja berkarbon rendah yang mengandung unsur kimia 0,158% C, 0,013% Si, 0,86% Mg, 0,015% Fosfor, 0,016 % S dan 98,9% Fe. Lalu menggunakan elektroda E6013 di elektroplating Nikel dan adanya penambahan unsur Karbon.. Pengelasan menggunakan jenis las SMAW. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kekerasan paling tinggi terdapat pada sambungan SMAW pelat baja yang di las menggunakan elektroda yang telah dilapisi Nikel dan ditambahkan Karbon. Dengan menambahkanNikel kekerasan pada permukaan baja yang di las lebih meningkat dari 144.8 VHN menjadi 278.86 VHN. Dengan menambahkan Karbon kekerasan pada permukaan baja lebih meningkat dari 144.8 VHN menjadi 247.9 VHN. Dengan menambahkan Nikel dan Karbon kekerasan padapermukaan baja lebih meningkat dari 132.28 VHN menjadi 445.88 VHN. |
| PENGARUH PENAMBAHAN CARBONDAN PROSES QUENCHINGDENGANCOOLANTPADA HASIL PENGELASANELEKTRODA E6013 TERHADAP TINGKAT KEKERASAN | Author : Yunita Sari, Crisa Diki Cahyo Prasetyo | Abstract | Full Text | Abstract :Baja merupakan suatu material dasar utama yang paling banyak digunakan didunia bidang industri karena harganya yang relatifmurah. Baja dengan kadar carbonrendah biasanya berbentuk pelat, pipa, batang profil, lembaran dan sebagainya. Baja carbonrendah ini memiliki komposisi carbonsebesar 0,005%-0,30%dan memiliki kekerasan yang rendah. Untuk meningkatkan ketahanan aus pada benda kerja, salah satunya adalah menaikan tingkat kekerasan dari material dengan quenching. Selain dari itu penambahan kadar carbonjuga akan meningkatkan kekerasan material Peningkatan kekerasan berbanding lurus dengan meningkatnya ketahanan aus.Oleh karena itu baja carbonrendah yang telah dilasoleh elektroda E6013 danditambahkan karboncarbon(C) akan dipanaskan 1000 oC selama 20 menit lalu dilakukan pendinginan secara cepat dengan cara quenchingdengan coolantuntuk meningkatkan kekerasan. Bahan pada penelitian ini adalah baja carbonrendah dengan jumlah 4spesimen, 2spesimen tanpa perlakuan dan 2spesimen menggunakanpendinginan coolant. Material masing-masing variasinya ialah elektroda E6013(E60), dan elektroda E6013 + Carbon(E60+C).Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, diketahui berdasarkanhasil uji komposisi terdapat peningkatan Carbondari 0,08% menjadi 0,650%. Penambahan usur carbondapat meningkatkan kekerasan spesimen dari 239,63 VHN menjadi 375,06 VHN. Proses quenching dengan media coolantdapat meningkatkan kekerasan spesimen E60 dari 239,63 VHN menjadi 325,7 VHN. Proses quenching dengan media coolantdapat meningkatkan kekerasan spesimen E60+C dari 375,06 VHN menjadi 542,73 VHN. |
| ANALISIS KEGAGALAN PEGAS DAUN KENDARAAN BUS DENGAN KAPASITAS 7 TON | Author : Basori, Asmawi, Togar Pasaribu | Abstract | Full Text | Abstract :Pegas daun merupakan salah satu komponen utama dalam sistem suspensi pada sebuah kendaraan. Apabila terjadi kerusakan pada pegas daun tersebut dampak yang dihasilkan dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor penyebab terjadinya kegagalan pada pegas daun busdengan kapasitas 7 ton. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian metalografi menggunakan ASTM E 3 dan ASTM E 112, pengujian kekerasan dilakukan dengan standar kekerasan ASTM E 92 dan SNI 19-0409-1989, dan pengujian komposisi kimia menggunakan uji ASTM A 751. Hasil pengujian makro pada pegas daun yang mengalami patah berada di sebelah kiri dengan lebar 80mm dan panjang 100 mm, hasil pengujian mikrostruktur pada patahan terlihat adanya Sulphide Stress Cracking(SSC) dan terbentuk martensit halus serta austenite sisa berwarna putih. Sedangkan hasil uji komposisi kimia menunjukkan adanya penurunan unsur kimia Cr sebesar 0,11% dan unsur kimia C sebesar 0,075%. Hal ini disebabkan oleh kelelahan material akibat pembebanan dinamis. |
| PENGARUH VARIASI HOLDING TIME DAN MEDIA QUENCHINGTERHADAP NILAI KEKERASAN BAJA DENGAN KADAR KARBON 0,192wt.% | Author : Siska Titik Dwiyati, Muhammad Bagus Priyo Hutomo, Ferry Budhi Susetyo | Abstract | Full Text | Abstract :Pada penelitian ini akan dilakukan upaya peningkatan kekerasan dari material baja karbon. Berdasarkan hasil uji OES didapatkan hasil komposisi karbon dalam baja tersebut sebesar 0,192wt%. Untuk itu akan dilakukan pemanasan dalam tungku dengan suhu yang ditetapkan yaitu 1000 °C. Kemudian dilakukan beberapa variasi waktu penahanan (holding time) di dalam tungku yaitu 30,60 dan 90 menit. Setelah ditahan kemudian material tersebut di variasikan kembali untuk dua media pendingin yaituoli dan coolant. Setelah dilakukan quenchingkemudian diukur nilai kekerasannya dengan alat uji vickers. Setelah pengujian kekerasansemua selesai kemudian dilanjutkan dengan pengamatan foto mikro dengan mikroskop optik. Dari hasil pengujian maupun pengamatan dapat diketahui semakin lama waktu holding time maka kekerasan semakin naik. Terakhir, pada pengamatan struktur mikro pada spesimenterbentuk fasaferit dan perlit |
| EFEK PENGADUKAN SAAT PELAPISAN TEMBAGA PADA ALUMUNIUMTERHADAP LAJU KOROSI | Author : Syamsuir, Hamzah Fajar, Kurniawan Widodo, Sopiyan | Abstract | Full Text | Abstract :Penggunaan alumunium yang dilapis tembaga akan lebih ekonomis jika dibandingkan dengan pengunaan tembaga pejal. Saat ini penggunaan tembaga dalam dunia medis banyak dibutuhkan,karena dapat berfungsi sebagai anti bakteri (oligodinamik). Dalam penelitian iniakan dilakukan proses elektroplating dengan pelapistembagadi atassubstrat alumunium. Pada proses elektroplating tersebut akan ditambahkan juga proses pengadukan sebesar 300 rpm. Hal ini dilakukan agar distribusi ion merata. Pada proseselektroplating tembaga menggunakan kuat arus 20 mA,voltase 1,2 V selama 30 menit dengan komposisi larutan CuSO4220gr/L dan H2SO420ml/L. Bedasarkanhasil uji korosi yang di dapat dengan diadukmaka laju korosinya meningkat. Laju korosi terendah pada substrat yang telah di lapisi dengan tembaga tanpa pengadukan. Terlihat pergeseran potensial korosi (Ekorosi) sekitar ±0,4V ketika dilapisi dengan tembaga, baik dengan pengadukan maupun tidak. Permukaan lapisan tembaga terlihat lebih seragam ketika dilakukan pengadukan saat proses elektroplating. |
|
|