KEKERASAN DAN KETAHANAN KOROSI LAPISAN KERAS DI ATAS PERMUKAAN BAJA KARBON | Author : Yunita Sari, Akmal Nashrullah, Sopiyan | Abstract | Full Text | Abstract :Bajakarbon rendahbanyak diaplikasikan untuk membuat alat-alat berat, misalnyabucket excavatorkarena memiliki kombinasi sifat material seperti kekuatan, keuletan, tahan korosi dan sifat mampu bentuk yang baik. Dalam operasionalbucket excavatordibutuhkan kekuatan dan ketahanan korosi yang tinggi.Karena dalam pemakaian bucket excavatorselalu bergesekan dengan tanah, maka perlu dilakukan hardfacing untuk meningkatkan kekerasan pada bucket excavatorini. Penelitian ini menguji pengaruh pelapisan dan perlakuan panas pada baja karbon rendah terhadap peningkatan kekerasan dan ketahanankorosi. Proses pelapisan memakai baja paduan mangan dan baja paduan krom, lalu diberi perlakuan panas sampai temperatur 1000°C dan diberi waktu tahan selama 10 menit, kemudian didinginkan menggunakan media air. Dari hasil pengujiandidapatkan bahwa pelapisan menggunakan baja paduan krom lebih tinggi nilai kekerasannya dan ketahanan korosinya dibandingkandengan pelapisan menggunakan baja paduan mangan karena krom lebih keras dan tahan korosi dibandingkandengan mangan. |
| HUBUNGAN PENERAPAN SOP SERVIS RINGAN (TUNE UP) SEPEDA MOTOR TERHADAP KINERJA MEKANIK BENGKEL DI JAKARTA | Author : Adi Tri Tyassmadi, F. Supriadi, V. Faiz Akbar | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penerapan SOP servis ringan (tune up) sepeda motor terhadap kinerja mekanik bengkeldi Jakarta. Penelitian ini dilakukan di 15 bengkel di Jakarta sebagai perwakilan dengan data yang diperoleh dari 45 mekanik dan seberapa besar hubungan penerapan SOP servis ringan (tune up) sepeda motor terhadap kinerja mekanik. Penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan regresi dan korelasi. Dalam penelitian ini, persentase penerapan SOP servis sebagai variabel bebas dan kinerja mekanik sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini menggunakan responden sebanyak 45 mekanik, maka 45 mekanik tersebut akan menjadi sampel penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan metode pengisian angket (form) pada variabel bebas yaitu persentase penerapan SOP servis dan dokumen untuk variabel terikat yaitu kinerja mekanik. Dari hasil penelitian, terbukti bahwa variabel (x) mempunyai hubungan terhadap variabel (y) yaitu sebesar 14,54% dan sisanya bisa didapat dari faktor lain. Dan antara variabel (x) dan variabel (y) memiliki hubungan positif, yaitu nilai yang dihasilkan akanberbanding lurus. |
| ANALISISPERAWATAN PADA KOMPONEN MESIN DEGREASERDI PT X | Author : Ferry Budhi Susetyo, Ragil Sukarno, Khulaifiyah | Abstract | Full Text | Abstract :Dalam kegiatan perawatan (maintenance) pada PT.X yang bergerak dalam industri perlengkapan olahraga ini tidak berjalan dengan baik. Sehingga dapat menurunkan hasil produksi yang ditargetkan dalam sehari. Untuk itu perlu mengetahui komponen-komponen kritis pada mesin degreaseryang menyebabkan mesin itu berhenti.Hal yang pertama dilakukan dalam penelitian ini adalah memilih komponen kritis dengan diagram Pareto. Berdasarkan diagram Pareto ditemukan komponen rantai merupakan komponen kritis dengan jumlah kerusakan sebesar 4 kali (11,76%).Distribusi Weibull dengan dua parameter digunakan untuk mengetahui waktu antar kerusakan, sehingga dapat ditentukan kapan waktu penggantian komponen kritis sehingga dapat meminimalkan kerusakanyang terjadi. Dari hasil perhitungan komponen rantai didapatkan nilai parameter Weibulldari waktu reparasi ? = 1,101; ß = 5,331 dan nilai MTTR = 1,003 jam.Sedangkan nilai parameter Weibullmenggunakan waktu operasional adalah? = 1686,458; ß = 2,205 dan nilai MTTF = 1584,748 jam.Dari perhitungan didapatkan tingkat keandalandari komponen rantai sebesar 90% untuk 605,438 jam dan 80% untuk 863,348 jam. |
| PENGARUH PENCAMPURAN BIOETHANOLSEBAGAI BAHAN BAKAR TERHADAP PERFORMA MESIN DAN EMISI GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH SATU SILINDER | Author : Darwin Rio Budi Syaka, I Wayan Sugita, Cahya Raiza Mahendra | Abstract | Full Text | Abstract :Cadangan energi fosil Indonesia yang terbatas memicu munculnya masalah krisis BBM di Indonesia. Untuk mengatasi masalah kelangkaan bahan bakar beberapa cara dapat dilakukan antara lain dengan pencampuran bahan bakar dan bioethanol. Penggunaan bioetanol merupakan salah satu upaya pemanfaatan sumber energi biomassa karena bioetanold merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Untuk itu penulis melakukan campuran bahan bakar RON 88 dan bioethanol dengan persentase variasi bahan bakar 100% RON 88 (E0), 10% bioetanol-90% RON 88 (E10), 20% bioetanol-80% RON 88 (E20) . Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen yang dilakukan di laboratorium menggunakan motor bensin empat langkah. Variasi putaran mesin yang digunakan yaitu 3000 rpm, 4000 rpm, 5000 rpm, 6000 rpm dan 7000 rpm. Kemudian masing-masing campuran bahan bakar diuji secara bergantian melalui sepeda motor yang dihubungkan pada dinamometer sasis dan exhauste gas analyzer. Berdasarkan hasil pengujian, penggunaan bioetanol sebagai campuran bahan bakar RON 88 terbukti mampu meningkatkan daya dan torsi serta mereduksi emisi gas buang. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa, peningkatan daya dan torsi terbaik saat menggunakan bahan bakar campuran RON 88 dan bioetanol 20% (E20) dengan persentase peningkatan torsi sebesar 0.1 Nm (2.12%) dan daya maksimum sebesar 0.01 kW (0.53%), serta pemakaian bahan bakar menurun sebesar 0.001 ml/detik pada putaran mesin 3000 rpm hingga 5000 rpm. Dan penurunan pengujian emisi gas buang penurunan kadar CO dan HC terbaik diperoleh pada saat menggunakan bahan bakar campuran RON 88 dan bioethanol 20% (E20). |
| KEHILANGAN MASSA LAPISAN TEMBAGA-NIKEL/TEMBAGA-NIKEL-SILIKONPADA LARUTAN HCl | Author : Siska Titik Dwiyati, Muhammad Teguh Pangestu, Syamsuir | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari variasi waktu elektroplatingtembaga-nikel dantembaga-nikel-silikonterhadap laju korosi dari baja karbon rendah.Elektroplatingtembaga-nikel dan tembaga-nikel-silikondilakukan selama 10, 20 dan 30 menit. Kemudian dilakukan uji korosi dengan metode penurunan berat selama 60 menit, namun tiap 15 menit sampel di timbang untuk melihat massa yang hilang. Laju korosi spesimen pelapisan tembaga-nikel pada baja karbon rendah dalam larutan korosif HCl 3,5% pada waktu pelapisan selama 30 menit memiliki ketahanan paling tinggi dibandingkan denganvariasi waktu spesimen tembaga-nikel lainnya, yaitu kehilangan massa menit ke 15 sebesar 0,0022 gram, kehilangan massa 15 menit kedua (30 menit) 0,0014 gram, kehilangan massa 15 menit ketiga (45 menit) 0,0014 gram, dan kehilangan massa 15 menit keempat (60 menit) adalah 0,0021 gram.Laju korosi spesimen pelapisan tembaga-nikel-silikon pada baja karbon rendah dalam larutan korosif HCl 3,5% pada waktu pelapisan selama 20 menit memiliki ketahanan paling tinggi dibandingkan variasi waktu lainnya, yaitu kehilangan massa pada 15 menit pertama 0,0021 gram, kehilangan massa15 menit kedua (30 menit) 0,0008 gram, kehilangan massa15 menit ketiga (45 menit) 0,0013 gram, dan kehilangan massa 15 menit keempat (60 menit)adalah 0,0015 gram. |
| FENOMENA KEKERASAN, IMPAK,DAN STRUKTUR MIKRO BAJA 0.074 wt.% KARBON PASCA QUENCHING COOLANT | Author : Basori, Agung Iswandi | Abstract | Full Text | Abstract :Dalam penelitian ini dilakukan proses pemanasan material baja dengan kadar karbon 0.074 wt. % hingga temperatur 1000 °C. Baja tersebut dilakukan variasi penahanan dalam furnace selama 10, 20 dan 30 menit. Kemudian masing-masing baja yang telah di tahan lalu di quenchingdengan media coolant.Setelah dilakukan quenchingkemudian diukur nilai kekerasannya dengan alat uji vickers. Setelah selesai uji keras kemudian diuji dengan impak charphyuntuk mengetahui nilai penyerapan energinya. Setelah pengujian mekanis semua selesai kemudian dilanjutkan dengan pengamatanfoto mikro dengan mikroskop optik. Dari hasil pengujian maupun pengamatan dapat diketahui semakin lama waktu holding timemaka kekerasan semakin turun. Selanjutnya, semakin lama waktu holding timemaka nilai impak semakin naik. Sehingga dapat diketahui bahwa nilai kekerasan dan impak saling berbanding terbalik dari variasiholding timeyang sudah dilakukan. Terakhir, pada pengamatan struktur mikro spesimen, fasa yang terbentuk adalah ferit dan perlit. |
| PENGARUH VARIASI TEKANAN SANDBLASTINGTERHADAP LAPISAN HASIL POWDER COATING | Author : Syamsuir, Yos Nofendri, Boy Martino, Naufan Erzha Sulistiono, Galih Panji Saputro, Ihsan Ady Prasetyo, Afdhal Fuaddy | Abstract | Full Text | Abstract :Problematikakendaraan bermotor yang berbahan baja karbon rendah adalah korosi. Hampir semua komponen otomotif membutuhkan coatingatau pengecatandengan tujuan untuk melindungi struktur yang pada umumnya terbuat dari baja karbon dari serangan korosi. Ada banyak teknik dalam pengecatan, salah satunya adalah teknik powder coating, yaitu cat bubuk (powder) yang dapat dimuati listrik statis sehingga dapat memudahkan proses pengecatan menggunakan objek yang terbuat dari logam. Perlu dilakukan preparasi permukaan sebelum dilakukan proses powder coating. Preparasi yang umum dilakukan adalah dengan sandblasting, pemberian asam phospatatau amplas. Dari ketiga preparasi yang disebutkan, metode sandblastingyang dapat diatur tekanannya sehingga bisa mendapatkan kekasaran sesuaiyang diinginkan. Sehingga dalam penelitian ini akan dibahas pengaruh variasi tekanan sandblasting(4,5,dan 6 bar) terhadap lapisan powder coatingyang terbentuk. Dari penelitian yang sudah dilakukan, spesimen dengan tekanan 5 bar menunjukkan ketahanan abrasi yang baik dan sudut kontak yang paling besar. |
| ANALISIS KEAUSAN SHAFTPADA FRONT IDLEREXCAVATOR (BACKHOE) HITACHITIPE EX-100 | Author : Kurniawan Rahmat Widodo | Abstract | Full Text | Abstract :Backhoemerupakan salah satu jenis excavatoryang banyak digunakan pada aplikasi pertanian dan konstruksisebagai peralatan penggali, pengangkat dan pemuat. Lokasi kerja backhoeyangberpasir dan berbatu akan mempercepat keausan pada komponen undercarriageutamanya pada komponen front idler, yaitu pada shaft.Data yang ada shaftselalu mengalami kerusakan dengan waktu penggunaan kurang dari setahun. Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan analisis keausan shaft pada front idler backhoeHitachi tipe Ex-100 yang sering terjadi di Dinas Bina Marga Kabupaten Kudus, sehingga ke depan kerusakan pada sistem trackini dapat diminimalkan. Beberapa tahapan yang dilakukan dalam penelitianini antara lain:pengamatan cara kerja operator dan lokasi kerja backhoe, mengamati kerusakan yang terjadi pada komponen front idler, pengukuran dimensi awal dan dimensi setelah aus pada komponen front idleryaitu pada idler, shaft danbushing, uji kekerasan material komponen front idlerdi POLINES, dan pengolahan data serta melakukan analisis penyebab kerusakan.Shaft front idlermengalami keausanabrasifyang dapatdilihat dari goresan-goresan yang nampak pada lokasi keausan pada shaft. Tegangan maksimum yang terjadi pada area kontak sebesar 2,05 kN/mm2. Seharusnya shaft mempunyai life timelebih dari 6 tahuntetapi terjadi keausan pada shaft sebesar 13 mmdalam waktu kurang dari 1 tahun. Hal ini dikarenakan adanya faktor eksternal yaitu pasir dan bebatuan yang mempercepat terjadinya abrasi pada shaft. |
|
|