PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BALITA USIA 3-4 TAHUN DI PAUD SE- KECAMATAN RENGAT BARAT | Author : Sherly Vermita Warlenda, Hastuti Marlina, Reno Renaldi | Abstract | Full Text | Abstract :Perkembangan motorik halus adalah berkembangnya unsur kematangan dan keterampilan yang menggunakan otot-otot halus pada anak balita (usia 3-4 tahun) yang membutuhkan kecermatan dan koordinasi mata tangan secara progresif. Penelitian ini bertujuan untuk perkembangan motorik halus balita usia 3-4 tahun di PAUD se- Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2017. Metode yang digunakan adalah analitik kuantitatif yang bersifat cross sectional. Sampel berjumlah 76 orang anak usia 3-4 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional sampling. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan chi-square, status gizi berdasarkan BB/TB serta perkembangan motorik halus digunakan Denver Development Screening Test II. Hasil penelitian diketahui enam variabel independen yang mempunyai hubungan bermakna dengan perkembangan motorik halus balita usia 3-4 tahun yaitu status gizi, berat badan lahir, riwayat ASI eksklusif, lama di PAUD, pola asuh orang tua di rumah dan jenis permainan yang dimiliki di rumah dengan nilai p value < a (0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik halus balita usia 3-4 tahun di PAUD se- Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri Hulu tahun 2017 telah sesuai dengan usia. |
| PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA ASISTEN APOTEKER DI INSTALASI FARMASI RSUD Dr. M. YUNUS BENGKULU | Author : Veby Fransisca Rozi, Mirna Sari Anggraini | Abstract | Full Text | Abstract :Implementasi kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan. Survei awal yang dilakukan peneliti di RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, didapat hasil observasi terhadap 10 orang asisten apoteker, 6 orang asisten apoteker menjalankan kinerja kurang baik, dimana asisten apoteker tersebut datang terlambat, tidak mengerjakan kartu stok dan mengumpulkan laporan stok opname terlambat. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja asisten apoteker di Instalasi Farmasi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan desain Pre eksperimen dengan jumlah sampel 20 orang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling yang berjumlah 20 orang. Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kinerja asisten apoteker di Instalasi Farmasi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dengan nilai p = 0,0001. Penelitian ini diharapkan sebagai informasi dan masukan tentang cara meningkatkan kinerja asisten apoteker di Instalasi Farmasi RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dengan melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan (diklat) kepada asisten apoteker secara terencana dan berkala. |
| HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DAN RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KERKAP KABUPATEN BENGKULU UTARA TAHUN 2019 | Author : Wulandari Wulandari Wulandari, Fitri Rahayu, Darmawansyah . | Abstract | Full Text | Abstract :Latar Belakang : Kasus Stunting di Puskesmas Kerkap nomor dua tertinggi di Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 18,75%. Balita stunting pada Maret 2018 sebanyak 68 balita (18,84%) dan pada Juni 2018 sebanyak 45 balita (18,75). Sebanyak 40% masyarakat tidak memiliki akses sanitasi yang baik terkait kepemilikan jamban dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), sehingga memicu berbagai sumber penyakit seperti, diare, hepatitis B serta penyakit lainnya. Selain itu riwayat penyakit infeksi seperti diare ataupun ISPA dapat memperburuk kondisi balita jika tidak ditangani dengan tepat.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019.
Metode : Desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan pendekatan analitik cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 91 Ibu yang memliki Balita, pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling.
Hasil : Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting dengan p value (0,008) (OR=3,8; 95% CI= 1,5-10,04), dan ada hubungan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting dengan p value (0,000) (OR=15,21; 95% CI= 4,6-49,4) di Wilayah kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara .
Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan yang bermakna antara sanitasi lingkungan dan riwayat penyakit infeksi dengan kejadian stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2019. Saran, Diharapkan pihak puskesmas melakukan sosialisasi terkait sanitasi lingkungan dan penyakit infeksi yang dapat berpengaruh terhadap kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kerkap. |
| Faktor Pendorong Keberhasilan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu | Author : Bintang Agustina Pratiwi, Yanuarti Riska, Nopia Wati, Wulan Angraini, Lusi Okavianti | Abstract | Full Text | Abstract :Cakupan ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu tahun 2018 sebesar 63,8%, merupakan angka cakupan ASI Eksklusif terendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab kegagalan ASI Eksklusif di wilayah kerja puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian pada penelitian ini adalah Ibu yang mempunyai anak umur 6 bulan – 24 bulan. Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Sampling di dapatkan sampel sebanyak 62 orang. Data di analisis Univariat, Chi Square, Regresi Logistik Berganda.
Sebesar 51,6% Ibu memberikan ASI Eksklusif, 88,7% mendapat dukungan dari petugas kesehatan, 53,2% mendapat dukungan suami, 66,1% mendapat dukungan orang tua. Terdapat hubungan antara Dukungan Petugas Kesehatan dan dukungan orang tua dengan pemberian ASI Eksklusif (p value = 0,05 dan 0,020). Dukungan orang tua merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemberian ASI Esklusif.
Petugas kesehatan menginformasikan kepada ibu hamil bahwa kehadiran orang tua sangat membantu ibu dalam proses menyusui. Orang tua akan berbagi pengalaman dengan anaknya |
|
|