“Dice of Feelings” Untuk Meningkatkan Self-disclosure Pada Remaja Tipe Kepribadian Introvert | Author : Miranti Rasyid, Irwina Dyah Apriani, Sista Irianti, Astrid Verlanda | Abstract | Full Text | Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan self-disclosure pada siswa kelas X SMK Kesehatan Samarinda setelah diberikan permainan “Dice of Feelings”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Sample penelitian ini adalah siswa yang memiliki tipe kepribadian Introvert dan tingkat self-disclosure yang rendah di SMK Kesehatan Samarinda sebanyak 30 orang. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik yaitu Uji t dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 21.0 for windows. Dari hasil penghitungan SPSS didapat berdasarkan hasil pengujian Uji t menunjukkan adanya peningkatan tingkat self-disclosure pada subjek siswa kelas X SMK Kesehatan Samarinda setelah diberikan permainan “Dice of Feelings”. Dari hasil analisis data pre test dan post test dengan uji paired t-Test didapatkan hasil t hitung adalah -13,305 (< t tabel = 2,145) dengan ?? = 0,000 (?? < 0.05). Hal tersebut menunjukkan permainan Dice of Feelings yang diberikan berhasil meningkatkan self-disclosure siswa. |
| Menghubungkan Kegiatan Kelompok Dalam Menurunkan Kecemasan Sosial Pada Gen-Z | Author : Hairani Lubis, Afif Husniyatur Rosyida, Fitri Wulandari, Syazira Nira Sandya | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan kecemasan sosial pada mahasiswa setelah diberikan menghubungkan aktivitas kelompok. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang memiliki tingkat kecemasan tinggi yang sedang atau tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman Angkatan 2017 jumlah 30 mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik yaitu Paired sample T-Test. Hasil penelitian menunjukkan penurunan kecemasan sosial pada subjek setelah diberikan menghubungkan aktivitas kelompok dengan nilai t = 3,323 dan p = 0,005 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukan pelatihan yang diberikan dapat menurunkan beban sosial setelah subjek diberikan menghubungkan aktivitas kelompok. Sedangkan pada kelompok control didapatkan hasil nilai t = -.324 dan p = 0.751 (p > 0,05) yang berarti tidak ada penurunan kecemasan sosial pada mahasiswa Program Studi Komunikasi angkatan 2017 Universitas Mulawarman setelah diberikan |
| “One Hour Rule” Sebagai Self-Regulation Pada Mahasiswi Dengan Cinderella Complex | Author : Lisda Sofia, Nurhalisa Mulyana, Andika Litsea Firma, Astrid Verlanda | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perlakuan “one-hour rule” sebagai self-regulation pada mahasiswi dengan Cinderella Complex. Subjek penelitian ini adalah mahasiswi program studi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman Samarinda sebanyak 30 orang yang terbagi dalam dua ke-lompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Alat ukur penelitian menggunakan skala Cinder-ella Complex. Skala tersebut disusun dengan penskalaan model likert dan analisis statistiknya menggunakan komputer dengan bantuan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 21.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa didapatkan hasil bahwa pada pre-test dan post-test kelompok eksperimen terlihat bahwa p = 0.000 (p < 0,05). Hal ini bermakna ada ada penurunan tingkat Cinderella Complex pada mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman setelah diberikan perlakuan berupa “One Hour Rule”. Sedangkan pada kelompok kontrol terlihat bahwa pada pre-test dan post-test p = 0,182 (p > 0,05). Hal ini bermakana tidak ada penurunan tingkat Cinderella Complex pada mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman yang tidak diberikan perlakuan “One Hour Rule”. |
| Imajinasi Terpimpin dan Pemetaan Hidup Untuk Mengurangi Kecemasan Akan Masa Depan | Author : Aulia Suhesty, Dhea Silfina, Devi Andriyan Subakti, Nikmatul Hidayati Solikhatin | Abstract | Full Text | Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kecemasan masa depan pada remaja di Panti Asuhan Yayasan Asih Manuntung Samarinda dengan jumlah sampel sebanyak 30 remaja dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif eksperimen. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala kcemasan akan masa depan. Skala tersebut berbentuk likert dan dianalisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji paired sample t-test dengan bantuan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) 20.0 for Windows. Dari hasil perhitungan SPSS diperoleh hasil paired sample t-test kelompok imajinasi terpimpin dengan skor t hitung adalah 4,425 (> ttabel = 2,048) dan p = 0,001 (<0,05). Terdapat perubahan pada subjek antara sebelum dan sebelum terapi, yang berarti terapi ini dapat mengurangi kecemasan masa depan pada remaja panti asuhan. Hasil uji uji t sampel berpasangan dengan skor t hitung adalah 3,474 (> ttabel = 2,048) dan p = 0,004 (<0,05). Terdapat perubahan pada subjek antara sebelum dan sebelum mengikuti terapi hidup, yang berarti terapi ini dapat mengurangi kecemasan akan masa depan pada remaja panti asuhan
|
| Pendekatan Transpersonal Sebagai Tindakan Preventif “Domino Effect” Dari Gejala Fomo Pada Remaja Milenial | Author : Muhammad Ali Adriansyah, Rabiatul Munawarah, Nipta Aini, Puji Purwati, Muhliansyah Muhliansyah | Abstract | Full Text | Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari pendekatan transpersonal terhadap gejala FoMO pada remaja milenial di Samarinda. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen, desain penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Only Group Design. Jumlah sampel penelitian adalah 7 orang remaja yang terindikasi gejala FoMo. Alat pengumpul data pada penelitian ini menggunkan skala Fear of Miss-ing Out yang dibuat oleh Przybylski pada tahun 2013. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis statistik uji t-test dengan menggunakan program bantuan komputer SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 21.0 untuk jendela. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan tingkat FoMo pada subjek setelah diberikan pelatihan pendekatan transpersonal dengan terlihat bahwa hitung yang didapatkan adalah 3,555 dengan p = 0,012 (p < 0,05). Hal tersebut menunjukkan pelatihan yang diberikan dapat menurunkan rasa pada subjeki. Pelatihan pendekatan trasnpersonal berhasil dilaksanakan dalam menurunkan tingkat FoMo subjek, dan diharapkan dapat mencegah dampak buruk lainnya yang merupakan efek domino dari gejala fear of missing out. Pendekatan Transpersonal diharapkan dapat membawa kesadaran dan perubahan nilai-nilai spiritual remaja menjadi lebih baik. Pelatihan pendekatan trasnpersonal berhasil dilaksanakan dalam menurunkan tingkat FoMo subjek, dan diharapkan dapat mencegah dampak buruk lainnya yang merupakan efek domino dari gejala fear of missing out. Pendekatan Transpersonal diharapkan dapat membawa kesadaran dan perubahan nilai-nilai spiritual remaja menjadi lebih baik. Pelatihan pendekatan trasnpersonal berhasil dilaksanakan dalam menurunkan tingkat FoMo subjek, dan diharapkan dapat mencegah dampak buruk lainnya yang merupakan efek domino dari gejala fear of missing out. Pendekatan Transpersonal diharapkan dapat membawa kesadaran dan perubahan nilai-nilai spiritual remaja menjadi lebih baik. |
| Harapan Etam: Hope Plant (Orchidaceae) Treatment Katarsis Emosional Mahasiswa Baru Terindikasi Homesickness | Author : Andreas Agung Kristanto, Nurlita Adha Apriliani, Sri Roman Doni, Pebria Saputra | Abstract | Full Text | Abstract :Tahun pertama kuliah merupakan suatu moment baru bagi para mahasiswa angkatan baru. Moment tersebut beranekaragam bias merupakan moment bahagia atau bahkan mement yang sedih. Semua mahasiswa baru pasti akan merasakan dengan keluarganya untuk sementara waktu. Demi mewujudkan cita-cita, mereka harus rela untuk meninggalkan rumah dan memulai kebiasaan baru di tempat barunya. Tak jarang terkadang para mahasiswa baru tersebut terindikasi mengalami gejala Homesickness. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang memberikan perlakuan (manipulasi) ter-hadap suatu sampel penelitian (perubahan perilaku). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sekelompok subjek penelitian dari suatu penelitian tertentu. Kemudian dikelompokan lagi secara random menjadi dua ke-lompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada penelitian ini peneliti menggunakan bentuk rancangan penelitian true experimental design. Penelitian true eksperimental design merupakan penelitian yang dimana ada dua kelompok yaitu kelompok kontol dan kelompok eksperimen yang dipilih secara random. Tehnik analisis data menggunakan independent sample T-Test. Sebelum uji hipotesis dilakukan, terlebih dahulu akan dilakukan uji deskriptif, uji normalitas, dan uji homogenitas dengan menggunakan bantuan program kom-puter SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 21.0 Windows. Hasil analisis data menunjukan adanya penurunan tingkat kecemasan pada subjek yang terindikasi Homesickness setelah diberikannya “treat-ment hope plant orchidaceae” terlihat dari nilai p=0,003 (p<0,05) maka H0diterima, sehingga H1 ditolak yang artinya ada penurunan kecemasan pada mahasiswa terindikasi Homesickness pada Mahasiswa Pemerintahan Integratif Angkatan 2017 Mahasiswa Uiversitas Mulawarman |
| Penerapan Konseling dan Penetapan Bunuh Diri Melalui Alat Proyeksi (Suicidie) Bagi Teridentifikasi Depresi | Author : Rina Rifayanti, Gigih Permadi Pulunggono, Zunea Farizka Azyza, Rulis Setiani | Abstract | Full Text | Abstract :
Tujuan dari penilitian ini untuk mengetahui pengaruh atau tidak pengobatan dari konseling terhadap perubahan keinginan seseorang untuk bunuh diri serta dapat mengetahui apakah Suicide Desire Project dapat mendeskripsikan keinginan bunuh diri seseorang tersebut. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala BDI-II (Beck Depression Inventory) yang telah diadaptasi dan dikembangkan oleh Hasanat serta terdiri dari 21 item. Sampel penelitian adalah 20 orang yang depresi. Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik yaitu Sign-Wilcoxon test dengan menggunakan program bantuan SPSS (Statistical Packages for Social Science) versi 21.0 for windows. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh konseling terhadap penurunan tingkat keinginan bunuh diri seseorang yang teri-dentifikasi depresi dengan nilai p= 0,001 (<0,05). Hal tersebut menunjukan bahwa kelompok eksperimen yang diberikan pengobatan berupa konseling dapat menurunkan keinginan bunuh diri. Pada instrumen penelitian berupa alat Suicide Desire Projective menggambarkan bahwa terdapat 12 orang (60 persen) yang memiliki keinginan bunuh diri dan 8 orang yang tidak memiliki keinginan bunuh diri (40 persen). Sedangkan pada nilai berdasarkan uji item pertanyaan keinginan bunuh diri terdapat 7 soal yang ditolak, 1 soal yang diper-baiki, 1 soal yang diterima dan diperbaiki, 2 soal yang dinilai baik. Hal tersebut menunjukan bahwa kelompok eksperimen yang diberikan pengobatan berupa konseling dapat menurunkan keinginan bunuh diri. Pada instrumen penelitian berupa alat Suicide Desire Projective menggambarkan bahwa terdapat 12 orang (60 persen) yang memiliki keinginan bunuh diri dan 8 orang yang tidak memiliki keinginan bunuh diri (40 persen). Sedangkan pada nilai berdasarkan uji item pertanyaan keinginan bunuh diri terdapat 7 soal yang ditolak, 1 soal yang diper-baiki, 1 soal yang diterima dan diperbaiki, 2 soal yang dinilai baik. Hal tersebut menunjukan bahwa kelompok eksperimen yang diberikan pengobatan berupa konseling dapat menurunkan keinginan bunuh diri. Pada instrumen penelitian berupa alat Suicide Desire Projective menggambarkan bahwa terdapat 12 orang (60 persen) yang memiliki keinginan bunuh diri dan 8 orang yang tidak memiliki keinginan bunuh diri (40 persen). Sedangkan pada nilai berdasarkan uji item pertanyaan keinginan bunuh diri terdapat 7 soal yang ditolak, 1 soal yang diper-baiki, 1 soal yang diterima dan diperbaiki, 2 soal yang dinilai baik. Pada instrumen penelitian berupa alat Suicide Desire Projective menggambarkan bahwa terdapat 12 orang (60 persen) yang memiliki keinginan bunuh diri dan 8 orang yang tidak memiliki keinginan bunuh diri (40 persen). Sedangkan pada nilai berdasarkan uji item pertanyaan keinginan bunuh diri terdapat 7 soal yang ditolak, 1 soal yang diper-baiki, 1 soal yang diterima dan diperbaiki, 2 soal yang dinilai baik. Pada instrumen penelitian berupa alat Suicide Desire Projective menggambarkan bahwa terdapat 12 orang (60 persen) yang memiliki keinginan bunuh diri dan 8 orang yang tidak memiliki keinginan bunuh diri (40 persen). Sedangkan pada nilai berdasarkan uji item pertanyaan keinginan bunuh diri terdapat 7 soal yang ditolak, 1 soal yang diper-baiki, 1 soal yang diterima dan diperbaiki, 2 soal yang dinilai baik.
|
|
|