Kajian Risiko Bencana Banjir di Kota Baubau | Author : Jamal Harimudin, Iradat Salihin, Fitriani | Abstract | Full Text | Abstract :Kota Baubau merupakan daerah yang rawan terhadap bencana dengan kelas risiko tinggi, sehingga perlu dilakukan penelitian yang berhubungan dengan indeks dan identifikasi bencana banjir, indeks kerentanan dan indeks kapasitas. Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis penentuan penentuan indeks dan identifikasi ancaman bencana banjir, analisis indeks kerentanan dan analisis indeks kapasitas. Hasil penelitian yaitu hasil analisis menunjukkan bahwa wilayah Kota Baubau masuk kategori kelas indeks ancaman bencana banjir rendah hingga tinggi. Hasil analisis menunjukan bahwa wilayah di Kota Baubau memiliki kelas indeks penduduk terpapar bencana konflik sosial rata-rata sedang dengan skor antara 0.47 – 0.58 dan luas wilayah 31,652.69 ha. Tingkat Ancaman Bencana Banjir di Kota Baubau berada pada ringkat rencah sedang dan sedang sedang. Hasil Analisis Indeks Kapasitas semua Bencana, termaksud banjir berada pada kelas indeks rendah. |
| Identifikasi Trend Perubahan Daerah Rawan Banjir (Studi Kasus : Kabupaten Kolaka Utara) | Author : Ulfianti Ulfa, Djafar Mey, Surya Kurniawan | Abstract | Full Text | Abstract :Terdapat 11 banjir yang tercatat yang telah terjadi di Kabupaten Kolaka Utara sejak 2013 hingga 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab banjir, tren perubahan banjir, mengetahui distribusi lahan rawan banjir. Penelitian ini menerapkan analisis atribut dengan penilaian dan pembobotan serta analisis spasial dengan overlay analysis. Penilaian dan pembobotan dilakukan dengan skor dan parameter yang berpengaruh. Analisis spasial dilakukan dengan overlay terhadap peta tematik satu dengan yang lain. Hasil analisis menunjukkan beberapa penyebab banjir di Kabupaten Kolaka Utara, terdiri dari Penggunaan Lahan, Curah Hujan, Lereng, Tekstur Tanah, Surfer Drainase dan Buffer Sungai. Pola distribusi banjir digolongkan ke dalam 5 kelas yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan tidak ada risiko , yang tersebar di daerah pegunungan dengan kemiringan 0% -15%, tekstur tanah sangat halus dan halus, penggunaan lahan tambak, permukiman dan kebun campur, dan pemukiman berkembang di sepanjang tepi sungai. Tren perubahan di daerah rawan banjir dari tahun 2013 hingga 2016 meningkat di Kodeoha 11.420,9 Ha, Kecamatan Lambai 1.239,3 Ha, Kecamatan Pakue 26.200,6 Ha, Kecamatan Tengah Pakue 70.821,3 Ha, Kabupaten Pakue Utara 85.993,3 Ha dan Kecamatan Porehu 42.117,2 Ha dan Kecamatan Ranteangin 18.230,6 Ha. Perubahan di daerah rawan banjir juga menurun di wilayah Kabupaten Lasusua 6.251,7 Ha, Kecamatan Batu Putih 10.129,1 Ha, Kecamatan Ngapa 5.530,5 Ha dan Kecamatan Wawo 9.093,6 Ha |
| Pemetaan Hutan Mangrove Dengan Menggunakan Analisis Transformasi Indeks Di Kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Provinsi Sulawesi Tenggara | Author : Isyati Andriani, Djafar Mey, Fitra Saleh | Abstract | Full Text | Abstract :Hutan mangrove adalah komunitas pepohonan yang hidup di antara laut dan daratan. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan hutan mangrove dengan menggunakan analisis transformasi indeks di kawasan Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan analisis data penginderaan jauh Citra Landsat-8 OLI tahun 2015. Penelitian ini berlangsung dari Bulan Juli 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode analisis transformasi indeks vegetasi yaitu NDVI, SAVI, DVI dan metode survei lapangan serta uji akurasi citra untuk menentukan tingkat akurasi data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa transformasi indeks vegetasi yang baik di gunakan yaitu NDVI dengan tingkat akurasi 80% dan luas hutan mangrove keselurahan sebesar 3.9170,07 ha serta jenis mangrove yang teridentifiikasi memalui survei lapangan di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai yaitu Acrostichum aureum ,Rhizphora mucronata, Senneratia alba dan Rhizophora stylosa |
| Kajian Risiko Bencana Kebakaran Permukiman Di Kecamatan Mandonga Kota Kendari | Author : Wa Ode Nining, Weka Widayati, Jamal Harimuddin | Abstract | Full Text | Abstract :Studi kajian risiko bencana kebakaran risiko di Kecamatan Mandonga dilakukan untuk mengetahui tingkat ancaman, tingkat kehilangan, tingkat kapasitas dan tingkat risiko bencana kebakaran pemukiman. Variabel yang digunakan adalah kepadatan pemukiman, pola pemukiman, jenis atap rumah tinggal, lebar pintu masuk permukiman, kualitas atau kondisi pintu masuk pemukiman, frekuensi historis insiden kebakaran pemukiman, dampak dari kerugian ekonomi, korban meninggal, yang terluka, kepadatan penduduk, kelompok rentan, Produk Domestik Bruto (PDB), dan resistensi terhadap permukiman bencana kebakaran. Hasil penilaian risiko bencana terdiri dari 2 bagian, yaitu peta risiko bencana dan penilaian risiko bencana. Peta risiko bencana diperoleh dengan menganalisis data spasial dalam aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa sebanyak 198 blok permukiman penelitian di Kabupaten Mandonga (total luas 1.594.448,2 m2) berada pada tingkat ancaman rendah, kerugian pada tingkat sedang, daerah sedang tigkat kapasitas, sehingga blok 198 seperti permukiman memiliki tingkat risiko yang moderat terhadap bencana kebakaran. Terdapat 39 blok permukiman lainnya (luas 976.220,93 m2) berada pada tingkat ancaman, tingkat kerugian yang tinggi dan kapasitas wilayah yang tinggi, sehingga blok permukiman 39 memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap permukiman bencana kebakaran |
| Analisis Kesesuaian Lahan Pariwisata Pantai Di Pulau Kapota Kabupaten Wakatobi | Author : Wa Ode Sunyia Wati, Djafar Mey, Jamal Harimudin | Abstract | Full Text | Abstract :Kesesuain Lahan Pariwisata Pantai sangat penting dalam pengembangan kegiatan wisata, salah satunya pantai di Pulau Kapota yang merupakan salah satu pulau kecil yang berada dalam lingkaran pulau Wangi-Wangi, memiliki potensi wisata pantai yang di prioritaskan sebagai pengembangan pariwisata, mengingat hal yang diperoleh dari kegiatan wisata tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengindetifikasi lokasi pantai di Pulau Kapota yang memiliki potensi pengembangan pariwisata pantai di Pulau Kapota Kabupaten Wakatobi, (2) mengetahui wilayah yang sesuai digunakan sebagai lahan pariwisata pantai di Pulau Kapota Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini menggunakan metode pembobotan dan skoring tujuannya untuk memberikan skor (nilai) terhadap masing-masing parameter lahan untuk menentukan tingkat kemampuan lahannya, metode analisis kesesuain kawasan pantai yang bertujuan untuk mengetahui kecocokan atau kemampuan kawasan wisata pantai yang di kategorikan dalam 3 (tiga) kelas yaitu S1 (Sangat Sesuai), S2 (Sesuai bersyarat) dan N (Tidak Sesuai). Selain itu digunakan metode survei lapangan untuk mengetahui kondisi Pantai di Pulau Kapota. Hasil penelitian menunjukkan kawasan pantai di Pulau Kapota yaitu Pantai Awolio, Pantai Bata, Pantai Kampa dan Pantai Onomeha sangat sesuai (S1), sehingga dapat di kategorikan sesuai untuk kegiatan wisata pantai dan sebagai pengembangan pariwisata pantai |
| Analisis Tinggi Gelombang Laut Di Perairan Sulawesi Tenggara Dan Laut Banda Ditinjau Dari Perspektif Dinamika Meteorologi | Author : Adi Istiyono, Muliddin, Ahmad Iskandar | Abstract | Full Text | Abstract :Informasi tinggi gelombang dan angin sangat diperlukan masyarakat, khusus yang selalu menggunakan transportasi laut, pembangunan infrastruktur laut dan para nelayan tangkap di Perairan Sulawesi Tenggara dan Laut Banda.Gelombang laut yang sering terjadi, penyebabnya didominasi oleh faktor angin sebagai salah satu unsur cuaca akibat adanya dinamika meteorologi di atmosfer.Matahari sebagai penggerak dinamika meteorologi yang menyebab perubahan angin setiap musim barat dan musim timur.Interaksi laut dan atmosfer berupa tranfer energi angin dengan permukaan laut yang menyebabkan gelombang laut terjadi.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola karakteristik tinggi gelombang pada saat musim barat dan musim timur serta mengetahui pola karakteristik arah kecepatan angin pada musim barat dan musim timur. Metode dalam menganalisis penelitian ini dengan menggunakan aplikasi wind wave05 untuk mengkonversi data angin pemodelan dalam format grib menjadi data tinggi gelombang. Hasil penelitian menujukan bahwa tinggi gelombang maksimum dan kecepatan angin maksimum terjadi pada saat musim timuran dengan arah angin dari tenggara serta tinggi gelombang minimum dan kecepatan angin minimum terjadi pada saat musim baratan dengan arah angin dari barat sampai barat laut. |
|
|