Analisis Potensi Gerakan Tanah Di Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara | Author : M. Alfaruq M. Alfaruq, Muliddin Muliddin, Suryawan A Suryawan A | Abstract | Full Text | Abstract :enelitian ini terletak di daerah Kecamatan Molawe Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Secara geografis konawe utara berada diantara 02°97’ dan 03°86’ Lintang Selatan dan 121°49’ dan 122°49’ Bujur Timur. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi gerakan tanah dengan menggunakan metode geohazard/survey dan analisis overlay yang menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Metode survey yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kondisi lapangan secara langsung, sedangkan analisis overlay dilakukan untuk menentukan sebaran potensi gerakan tahah.
|
| Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Kawasan Agrowisata di Kecamatan Sorawolio Kota Baubau | Author : Jamal Harimudin, Fitriani Fitriani, Safrudin Sahar | Abstract | Full Text | Abstract :Kota Baubau merupakan wilayah yang memiliki potensi pariwisata yang cukup menjanjikan. Selain potensi wisata sejarah/budaya yang telah dikenal sejak lama, Kota Baubau juga menyimpan potensi wisata alam yang tersebar di beberapa titik. Salah satunya adalah potensi kawasan agrowisata sebagai bagian dari konsep ekowisata. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kesesuaian lahan untuk pengembangan kawasan agrowisata di Kecamatan Sorawolio. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis overlay dan pembobotan terhadap kelas kemiringan lereng, jenis tanah dan penggunaan lahan. Hasil pembobotan dari tiga pendekatan tersebut menunjukkan bahwa di Kecamatan Sorawolio didominasi oleh kelas sangat potensial untuk pengembangan Kawasan Agrowisata.Kawasan Agrowisata di Kecamatan Sorawolio ditetapkan di Kelurahan Kaisabu Baru dan Kelurahan Karya Baru. |
| Analisis Degradasi Hutan Mangrove di Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi | Author : Wa Ode Nur Insani, Weka Widayati, Sawaludin Sawaludin | Abstract | Full Text | Abstract :Mangrove menjadi salah satu kekayaan alam yang dimiliki oleh Pulau Kaledupa di Kabupaten Wakatobi.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pemetaan tingkat degradasi hutan mangrove di Kecamatan Kaledupa serta mengetahui faktor dan penyebabnya. Hasil penelitian ini adalah kecamatan Kaledupa tahun 2003 sampai 2018 telah terjadi degradasi hutan mangrove sebesar 125,75 Ha atau sebesar 19,65%. Degradasi hutan mangrove terbesar terjadi di daerah Lewuto sampai Ambeua dengan tingkat degradasi sebesar 44,09 Ha atau sebesar 26,89% dan degradasi hutan mangrove terkecil terjadi di daerah Horuo dengan tingkat degradasi sebesar 16,14 Ha atau sebesar 14,09%. Faktor dan penyebab degradasi hutan mangrove di Kecamatan Kaledupa adalah aktivitas manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari;konversi lahan mangrove ke area pemukiman;pemanfaatan mangrove sebagai bahan bangunan;dan konversi lahan mangrove menjadi fasilitas umum. |
| Studi Perbandingan Pemodelan Algoritma Chl-a Menggunakan Data Citra L8 Dan S2b | Author : Muhamad Azharuddin, Ida Usman, Nurgiantoro Nurgiantoro | Abstract | Full Text | Abstract :Chl-a merupakan pigmen penting dalam menentukan kualitas produktivitas perairan. Chl-a menjadi faktor penentu utama bagi plankton dalam melakukan proses fotosintesis yang merupakan unsur nutrient bagi plankton karena fitokplanton merupakan sumber nutrien utama bagi biota laut. Tujuan penelitian ini adalah: (1) membangun algoritma model chl-a berdasarkan data Citra L8 dan S2B; (2) menguji algoritma model chl-a di perairan Teluk Kendari berdasarkan data in-situ. Penelitian ini dilakukan dengan menfaatkan Citra L8 dan S2B terkoreksi atmosfer perekaman 04 Oktober 2018 perairan Teluk Kendari menggunakan data in-situ sebanyak 25 titik stasiun diukur pada saat perekaman citra. Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis regresi persamaan linear dan persamaan eksponensial untuk mendapatkan algoritma model chl-a dengan penetapan koefisien determinasi R2 =0,5 – 1. Hasil penelitian ini yaitu: (1) model algoritma chl-a dengan nilai R2 terbaik hasil analisis citra L8 dengan persamaan fungsi eksponensial pada rasio band ?2/?4 dengan nilai R2 0,744 persamaan fungsi y = 0,0039e2,4952(?2/?4), sedangkan hasil analisis citra S2B juga berada pada persamaan fungsi eksponensial rasio band ?2/?4 dengan R2 0,556 dengan persamaan fungsi y = 0,0001e6.0911(?2/?4); (2) hasil uji validasi citra L8 RMSE 0,00010 dan RE 4,153% sedangkan citra S2B RMSE 0,02656 dan RE 45,778%, maka algoritma model yang terbentuk baik digunakan berdasarkan uji RMSE dan RE yaitu algoritma model eksponensial rasio band ?2/?4 citra L8. Algoritma model chl-a yang terbentuk yaitu fungsi y = 0,0039e2,4952(?2/?4) dengan koefisien determinasi R2 0,744 Algoritma model yang terbentuk dapat digunakan untuk menduga sebaran chl-a di perairan Teluk Kendari. |
| Analisis Kehilangan Air Pada Jaringan Irigasi Di Kawasan Pertanian Di Kecamatan Mowila Kabupaten Konawe Selatan | Author : I Putu Agus Putra Lantara, La Ode Restele, Jufri Karim, Laode Muh. Iradat Salihin | Abstract | Full Text | Abstract :Analisis Kehilangan Air sangat penting dalam menunjang kawasan pertanian. Kecamatan Mowila merupakan salah satu yang berpotensi untuk penggunaan lahan pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui seberapa besar terjadinya kehilangan air pada saluran irigasi, (2) mengetahui persebaran titik terberat terjadinya kehilangan air pada saluran irigasi. Penelitian ini menggunakan metodeDebit Masuk - Debit Keluar. Data- data yang digunakan dalam analisis ini adalah data primer berupa data kecepatan aliran dengan pelampung untuk saluran primer, sekunder dan tersier.Data sekunder yaitu data evaporasi 5 tahun terakhir dari Stasiun Klimatologi Mowila. Hasil analisis menunjukkan kehilangan air pada saluran primer sebesar 0,01 m³/detik, pada saluran sekunder 1 sebesar 0,01 m³/detik dan pada saluran sekunder 2 sebesar 0,11 m³/detik sedangkan pada saluran tersier 1 sebesar 0,01 m³/detik dan tersier 2 sebesar 0,01 m³/detik. Persebaran titik terberat terjadinya kehilangan air yaitu terjadi pada saluran sekunder. |
| Analisis Perbandingan Citra Landsat 8 dan Citra Sentinel 2-A untuk Mengidentifikasi Sebaran Mangrove | Author : Ulfah Rafsenja, Laode Muh. Golok Jaya, Sawaludin Sawaludin, Saban Rahim | Abstract | Full Text | Abstract :Data citra saat ini telah banyak digunakan untuk mengidentifikasi sebaran mangrove diantaranya yaitu data citra Landsat 8 dan citra sentinel 2-A. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui sebaran mangrove di wilayah Kabupaten Buton Utara berdasarkan analisis citra Landsat 8 dan sentinel 2-A; (2) mengetahui nilai korelasi kerapatan mangrove berdasarkan analisis citra dan data lapangan; (3) mengetahui perbadingan citra berdasarkan analisis uji akurasi. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini: (1) Algoritma NDVI untuk menghitung nilai kerapatan mangrove berdasarkan data citra dan sebaran mangrove digunakan kombinasi RGB pada citra; (2) analisis data lapangan menggunakan persamaan perhitungan kerapatan perplot danmenghitung nilai korelasi menggunakan aplikasi SPSS; (3) uji akurasi menggunakan matriks konfunsi. Hasil penelitian antara lain: (1) sebaran spasial mangrove pada Landsat 8 adalah 14.216,85 ha dan citra sentinel 13.904,38 ha; (2)nilai koefisien korelasi (R) untuk citra Landsat sebesar 83%, sedangkan citra sentinel 2A, nilai koefisien korelasi (R) sebesar 70.6%; (3) Hasil uji akurasi pada citra Landsat 8 tingkatketelitian sebesar 75,51% sedangkan citra sentinel 2-A tingkat ketelitian sebesar 87,75%. Perbedaan luas sebaran mangrove pada hasil analisis citra dikarenakan faktor resolusi citra yang berbeda. |
| Pemetaan Tingkat Kekritisan Lahan Dengan Pemanfatan Sistem Informasi Geografis (SIG) Di Kecamatan Pondidaha | Author : Roma Irama, Djafar Mey, Jufri Karim, Noor Husna Khairisa | Abstract | Full Text | Abstract : Lahan kritis merupakan soiltanah yang mengalami atau dalam proses kerusakan kimia, fisik dan biologi yang dapat mengganggu atau kehilangan fungsinya di dalam lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)mengetahui tingkat kekritisan lahan kawasan budidaya pertanian dan kawasan hutan lindung di luar kawasan hutan di Kecamatan Pondidaha (2) memetakan sebaran tingkat kekritisan lahan kawasan budidaya pertanian dan kawasan hutan lindung diluar kawasan hutan di Kecamatan Pondidaha. Penelitian ini menggunakan metode skoring dan pembobotan dengan menggunakan analisis sistem informasi geografis. Hasil penelitian antara lain : (1)Tingkat kekritisan lahan Kecamatan Pondidaha terbagi menjadi dua, yaitu tingkat kekritisan lahan kawasan budidaya pertanian dan tingkat kekritisan lahan kawasan hutan lindung di luar kawasan hutan, kawasan budidaya pertanian tingkat kekritisan lahannya terbagi menjadi lima, yaitu sangat kritis seluas 66,64 Ha (0,83%), kritis seluas 3127,28 ha (41,69%), agak kritis seluas 219,02 ha (2,92%), potensial kritis seluas 3457,22 ha (43,51%), dan tidak kritis seluas 1074,68 ha (13,52%). Kawasan hutan lindung diluar kawasan hutan terbagi menjadi empat kelas yaitu sangat kritis seluas 7,78 ha (0,73), kritis seluas 22,18 ha (2,10%), agak kritis seluas 98,98 ha (9,37%) dan potensial kritis seluas 926,47 ha (87,78%).(2) Sebaran tingkat kekritisan di Kecamatan Pondidaha pada fungsi kawasan budidaya pertanian, lahan dengan kategori potensial kritis memiliki proporsi luas terbesar yaitu 3457,22 ha, dan kawasan lindung di luar kawasan hutan lahan dengan kategori potensial kritis juga memiliki proporsi luas terbesar yaitu 926,47 ha. |
| Analisis Spasial Risiko Kerentanan Sosial Dan Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Banjir Di Kecamatan Langgikima | Author : Deriyawan , Djafar Mey, Fitra Saleh | Abstract | Full Text | Abstract :Salah satu langkah awal dalam upaya pengurangan risiko bencana banjir dan peningkatan kapasitas terhadap masyarakat adalah dengan pengenalan risiko kerentanan sosial dan pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial risiko kerentanan sosial terhadap bencana banjir di Kecamatan Langgikima dan untuk mengetahui tingkat pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir di Kecamatan Langgikima. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner, analisis skoring dan overlay union. Hasil dari penelitian ini; (1) peta sebaran risiko kerentanan sosial terhadap bencana banjir di Kecamatan Langgikima terdapat 3 kelas risiko kerentanan yaitu rendah, sedang dan tinggi, dimana untuk kelas rendah berada pada Desa Sarimukti, Alenggo, Tobimeita, Lameruru, sedangkan untuk kelas sedang berada pada Kelurahan Langgikima dan kelas tinggi berada pada Desa Poloraindah, Pariama dan Molore. (2) Tingkat pengetahuan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir di Kecamatan Langgikima memiliki satu kelas rendah. Kata Kunci: Analisis Spasial, Kerentanan Sosial Terhadap Bencana Banjir |
| Evaluasi Kesesuaian Lahan Pasar Laino Di Kabupaten Muna | Author : Yuni kartika Sidamu, La Ode Restele, Anita Indriasary | Abstract | Full Text | Abstract :enelitian ini bertujuan untuk menentukan kesesuaian lahan pada Pasar Laino di Kabupaten Muna dan mengetahui potensi pengembangan Pasar Laino di Kabupaten Muna Data sekunder berupa peta adminitrasi, peta penggunaan lahan, peta kemiringan lereng, peta jenis tanah dan data curah hujan. Data primer berupa data yang diperoleh melalui survey langsung meliputi pengamatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode overlay meliputi pembobotan/skoring dengan menumpang susunkan semua parameter. Parameter yang digunakan meliputi kemiringan lereng, jenis tanah, banjir atau penggenangan dan jarak terhadap jalan utama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pasar Laino berada pada kelas kesesuaian lahan yang cukup sesuai (S2) dan potensi pengembangan Pasar Laino setidaknya perlu campur tangan dari pihak Pemerintah setempat agar Pasar Laino berjalan dengan sebagaimana mestinya. |
| Pemetaan Tingkat Layanan Jalan (M.T. Haryono, Sao-Sao, Abunawas dan Brigjend M.J.) Kendari | Author : Rahim Lagega, Laode Muh. Magribi, Jamal Harimudin, Ahmad Hidayat | Abstract | Full Text | Abstract : Peningkatan jumlah kendaraan di Kota Kendari sejak tahun 2014 dengan total 56.076 kendaraan hingga tahun 2018 dengan total 94.078 kendaraan yang tidak disertai dengan pelebaran jalan sehingga menimbulkan kemacetan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui seberapa besar tingkat kemacetan; (2) mengetahui persebaran lokasi terjadinya kemacetan. Penelitian ini dilakukan pada lima ruas jalan yaitu: Jl. M.T. Haryono, Jl. Sao-Sao 2/2 UD, Jl. Sao-Sao 4/2 D, Jl. Abunawas dan Jl. Brigjend M.J. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu survei inventarisasi jalan dan survei LHR. Metode pengolahan data yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif untuk mendapatkan nilai Kapasitas, nilai Volume Lalu Lintas dan nilai Derajat Kejenuhan, setelah itu dikelaskan berdasarkan Level of Service dimana kelas A dengan tingkat kemacetan sangat rendah, B dengan tingkat rendah, C dengan tingkat sedang, D dengan tingkat sedikit tinggi, E dengan tingkat tinggi dan F dengan tingkat sangat tinggi. Hasil penelitian ini antara lain: (1) peta tingkat kemacetan hari senin dan sabtu memiliki kesamaan yaitu pada Jl. M.T Haryono memiliki tingkat kemacetan rendah, Jl. Sao-Sao 2/2 UD memiliki tingkat kemacetan sedang, Jl. Sao-Sao 4/2 D memiliki tingkat kemacetan rendah, Jl. Abunawas memiliki tingkat kemacetan rendah dan Jl. Brigjend M.J. memiliki tingkat kemacetan sedang (2) distribusi kemacetan sendiri terdapat pada lima titik yaitu: pada jalan M.T. Haryono berada di depan Lippo Plaza, pada jalan Sao-Sao berada di depan Brylian Plaza, di jembatan Kali Kadia dan di depan lorong SMPN 9 Kendari, dan pada jalan Brigjend M.J. berada di depan Mexcell Depo Teknik & Bangunan. |
| Perbandingan Metode Berbasis Piksel Dan Objek Citra Sentinel 2A Untuk Klasifikasi Penggunaan Lahan | Author : Aisyah Wahyu Pratiwi, Laode Muh. Golok Jaya, Fitra Saleh | Abstract | Full Text | Abstract :Salah satu teknologi yang efektif untuk memperoleh informasi mengenai penggunaan lahan adalah teknologi penginderaan jauh. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah citra sentinel 2A yang tergolong dalam citra resolusi menengah. Penelitian ini bertujuan untuk: mengidentifikasi penggunaan lahan dengan metode berbasis piksel dan objek pada citra Sentinel 2A. Metode analisis data yang digunakan pada peneltian ini yaitu metode supervised dan unsupervised untuk klasifikasi berbasis piksel dan metode OBIA untuk klasifikasi berbasis objek, sedangkan untuk uji akurasi menggunakan metode matriks konfusi. Hasil dalam penelitian ini adalah: klasifikasi penggunaan lahan berbasis piksel menunjukkan klasifikasi 8 kelas didominasi oleh objek lahan terbangun seluas 2.061,03 Ha, sedangkan untuk klasifikasi berbasis objek menunjukkan klasifikasi 8 kelas didominasi oleh objek lahan terbangun seluas 3.569,77 Ha. |
| Analisis Potensi Ekowisata Bahari Kecamatan Tiworo Utara Kebupaten Muna Barat Di Tinjau Dari Fisiknya | Author : Sri Narni Sari, Weka Widayati, Nurgiantoro Nurgiantoro | Abstract | Full Text | Abstract :Wisata bahari merupakan salah satu program unggulan dan prioritas dalam pembangunan kepariwisataan nasional dengan arah pengembangan. Potensi pariwisata Kabupaten Muna Barat yang dikembangkan mencakup wisata bahari, yaitu Pulau Indo, Pulau Tasipi dan Pulau Santiri yang merupakan pulau-pulau kecil yang terletak Kecamatan Tiworo Utara. Tujuan penelitian ini untuk mengamati dan mengidentifikasi potensi wisata bahari di Pulau Indo, Pulau Tasipi dan Pulau Santiri ditinjau dari fisik wilayahnya.Metode yang digunakan yaitu deskriptif kuantitaf dengan cara menjelaskan atau mendeskripsikan hasil identifikasi potensi wisata bahari di Pulau Indo, Pulau Tasipi dan Pulau Santiri berdasarkan fisik wilayahnya, yaitu:(1) TotalSuspended Solid(TSS); (2) Kerapatan vegetasi; (3) Kemiringan lereng; (4) Land Surface Temperature (LST). Hasil penelitian ini antara lain: (1) berdasarkan analisis TSS pada wilayah penelitian memiliki kadar nilai TSS berkisar antara 8,51 mg/l sampai dengan 26,40 mg/l; (2) Kondisi vegetasi pada lokasi penelitian termasuk dalam kategori baik dengan kondisi vegetasi kerapatan cukup rapat yang mencapai luasan 2.240,07 ha; (3) Wilayah pulau-pulau pada lokasi penelitian memiliki bentuk lahan relatif datar dengan didominasi kemiringan 3-8% dengan persentase 67,73% dari total luas wilayah; (4) Suhu daratan pada lokasi penelitian wilayah kepulauan Tiworo Utara memiliki suhu daratan berkisar antara 20,8oC – 22,6oC, dengan kondisi suhu ini baik untuk kenyamanan pengunjung berdasarkan indeks kenyamanan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwaKepulauan Tiworo Utara masih sangat baik sebagai wilayah pengembangan ekowisata bahari |
| Analisis Tingkat Partisipasi Pedagang Dalam Pengelolaan Sampah Pasar Tradisional Kota Kendari | Author : Ari anto, Djafar Mey, Anita Indriasary | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah di Pasar Tradisional Kota Kendari dan bagaimana perbandingan tingkat partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah setiap pasar tradisional Kota Kendari serta untuk mengetahui bagaimana jaringan persampahan di Pasar Tradisional Kota Kendari. Penelitian ini menggunakan metode deskriktif kualitatif. Hasil dari penelitian ini ialah untuk tingkat partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah dipasar tradisional Kota Kendari yang meliputi tingkatan informasi, perencanaan, pemberian masukan dan pelaksanaan. Pada perbandingan tingkatan partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah dipasar tradisional Kota Kendari dimana tingkatan partisipasi untuk penglibatan partisipasi pengelolaan sampah dipasar Lapulu sedang, Anduonohu sedang, Baruga Tinggi, untuk tingkatan pemberian masukan partisipasi pedagang di pasar Lapulu Sedang, Anduonohu Tinggi, Baruga tinggi, untuk tingkatan partisipasi informasi terdapat perbedaan partisipasi pedagang di pasar Lapulu tinggi, Anduonohu sedang, Baruga tinggi, pelaksanaan tingkat partisinya dipasar Lapulu Sedang, Anduonohu Sedang, Baruga sedang. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor yaitu membutuhkan kemauan pedagang tentang pentingnya pengelolaan sampah pasar. Untuk factor selanjutnya yaitu faktor penghambat partisipasi yaitu tentang faktor waktu luang. Selain itu untuk hasil dari jaringan persampahan di pasar Tradisional Kota Kendari yaitu untuk pasar Lapulu, pasar-TPA dengan muatan 3 - 35 ton , pasar anduonohu pasar-TPA dengan muatan 3,5 - 4ton dan untuk psara Baruga pasar-TPA 8,5 - 9 ton. |
| Struktur Geologi Pulau Sulawesi | Author : Anindita Nurlia Rachman, Nadia Oktariza, Muzani Muzani | Abstract | Full Text | Abstract :Penulisan artikel ini ditujukan untuk menganalisis Struktur Geologi Sulawesi. Pulau Sulawesi memiliki letak antara Borneo dan Papua serta merupakan salah satu pulau terbesar ke empat di Indonesia dan juga sebagai pulau terbesar ke sebelas di dunia. Pulau Sulawesi dikenal mempunyai keunikan yang sangat banyak dan baik untuk dipelajari, baik dari segi geologinya maupun dari segi budaya dan kehidupan yang terbentuk di dalamnya. Bentukan dari Pulau Sulawesi yang kita lihat saat ini adalah hasil dari bentukan geologi yang sangat kompleks. Banyaknya gunung-gunung, danau dan sungai-sungai serta dataran tinggi yang berlipat-lipat merupakan wajah Sulawesi yang sangat jauh berbeda dibandingkan pulau-pulau besar lainnya di Nusantara. Wajah yang berbeda dari Sulawesi ini membentuk ekologi yang unik yang mana hal ini merupakan perpaduan fauna antara Asia-Australia. Metode penelitian dalam artikel ini menggunakan metode studi pustaka. Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, literature, buku-buku, foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dan memiliki hubungan dengan masalah yang dipecahkan dalam proses penulisan. Kata kunci :Struktur geologi, Batuan, Sulawesi. |
| Kajian Kearifan Lokal Masyarakat Pesisir Dalam Pelestarian Hutan Mangrove Di Kecamatan Mawasangka | Author : Muh. Sumitran Saputu, La Ode Restele, Sawaludin | Abstract | Full Text | Abstract :Luasan mangrove yang ada di Kecamatan Mawasangka, tersebar di enam desa yaitu, Desa Oengkolaki, Desa Banga, Desa Tanailandu, Desa Kanapa-napa, Desa Terapung, dan Desa Air Bajo.Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui persebaran tutupan lahan hutan mangrove secara spasial di Kecamatan Mawasangka; (2) mengetahui kearifan lokal masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka dalam pelestarian hutan mangrove; (3) mengetahui seberapa besar peran masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka dalam pelestarian hutan mangrove. Metode yang digunakan pada penelitian ini ialahmetode observasi awal, wawancara mendalam, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) sebaran tutupan lahan mangrove di Kecamatan Mawawasangka tersebar dibeberapa desa diantaranya, Desa Oengkolaki degan luas 25 ha, Desa Banga 88 ha, Desa Tanailandu 219 ha, Desa Kanapa-napa 68 ha, Desa Terapung 452 ha dan Desa Air Bajo 24 ha, dengan luas keseluruhan 966 ha; (2) bentuk kearifan lokal masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka, yaitu masih menjaga tradisi lama seperti, gotong royong menjaga hutan mangrove, menebang pohon tidak secara sembarangan, serta memanfaatkan dan mengelolah hutan mangrove dengan metode tebang tanam agar menjaga hutan mangrove tetap lestari; (3) masyarakat pesisir Kecamatan Mawasangka juga sangat berperan aktif dalam pelestarian hutan mangrove, yaitu berupa penanaman, pemeliharaan, pemanfaatan dan pengelolaan serta tidak menebang pohon mangrove secara besar – besaran. |
| Evaluasi Perbandingan Dampak Teknik Pertanian Padi Monokultur dan Minapadi terhadap Lingkungan di Desa Candibinangun | Author : Lutfi Ardianti, Suratman Suratman | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini memiliki tiga tujuan, yaitu (1) memahami pengaruh perbedaan pengelolaan lahan terhadap lingkungan, (2) membandingkan kondisi ekologis, dan (3) membandingkan keadaan tanah. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan terhadap empat kasus (L_S, LK_S, L_M, dan LK_M). Data primer dianalisis dengan menggunakan pendekatan ekologi spasial. Perbedaan pengelolaan antara budidaya padi monokultur dan budidaya ikan-padi secara hipotetis menyebabkan: lahan budidaya minapadi memiliki keanekaragaman hayati yang lebih beragam, tanah dan air pada sawah monokultur lebih tercemar, dan dampak negatif terhadap tanah terhadap rendaman di ladang pertanian memiliki berpotensi lebih tinggi. Perbandingan kondisi ekologi menunjukkan adanya keseimbangan ekologi dalam pertanian padi-ikan karena keberadaan ikan dan minimnya penggunaan bahan kimia. Perbandingan kondisi tanah dari data bor tanah menunjukkan efek reduksi dan oksidasi perendaman baik pada sawah monokultur maupun sawah budidaya ikan. Kondisi tanah dari kualitas tanahnya menunjukkan bahwa sawah budidaya ikan berkualitas baik sedangkan sawah monokultur berkualitas sedang. Secara umum budidaya padi-ikan memberikan kualitas tanah yang lebih baik, namun pengelolaan irigasi masih perlu ditingkatkan terkait dampak perendaman |
| Pemetaan Distribusi Kerentanan Penyakit Demam Berdarah di Kota Baubau Menggunakan Algoritma Machine Learning | Author : Rahmat Azul Mizan, Prima Widayani, Nur Mohammad Farda | Abstract | Full Text | Abstract :Sejak tahun 2013 hingga tahun 2017 serangan penyakit demam berdarah (DBD) di Kota Baubau terus mengalami peningkatan jumlah angka kesakitan. Laporan Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018 menunjukan fakta bahwa Baubau merupakan kota dengan angka kejadian DBD tertinggi ketiga dari 17 kabupaten/kota lainnya. Pemetaan distribusi tingkat kerentanan wilayah terhadap penyakit DBD merupakan langkah penting dalam mendukung penyusunan strategi penanganan penyakit DBD. Penelitian ini bertujuan memetakan dan mendeskripsikan distribusi tingkat kerentanan lokasi penelitian. Kota Baubau sebagai lokasi penelitian dengan mengambil populasi sebanyak 129 kasus kejadian sepanjang tahun 2015 hingga Februari 2016. Dalam penelitian ini, kami mensimulasikan distribusi kerentanan wilayah terhadap penyakit demam berdarah pada resolusi spasial 30x30 meter. Model dibuat menggunakan dua algoritma machine learning yang cukup kuat dan umum digunakan mencakup support vector machine (SVM) dan random forest (RF) dengan melibatkan sejumlah variabel seperti penggunaan/tutupan lahan, NDVI, BLFEI, LST, curah hujan dan kelembapan tahunan yang diturunkan dari citra Landsat 8 OLI/TIRS dan data iklim BMKG serta BWS. Kemampuan model dinilai menggunakan kurva area under curve-receiver operating characteristic (AUC-ROC). Hasil penelitian menunjukan Kecamatan Batupuaro dan Murhum merupakan kecamatan yang wilayah administrasinya didominasi oleh zona rentan sebesar 92,54% dan 41, 74% dari luas total wilayah masing-masing |
| Optimalisasi Nilai Parameter Segmentasi Untuk Pemetaan Tutupan Lahan Menggunakan Citra Sentinel 2-A Di Kabupaten Konawe | Author : Jusmianto Laode Muh. Golok Jaya, Fitra Saleh | Abstract | Full Text | Abstract :Teknik klasifikasi berbasis objek sangat baik digunakan dalam mengidentifikasi objek tutupan lahan. Salah satu teknik klasifikasi yang banyak digunakan adalah Object-Based Image Analysis (OBIA) dengan menggunakan metode segmentasi. Metode segmentasi memiliki keunggulan yaitu sangat presisi dan akurat dalam memisahkan objek oleh karena itu metode ini sangat cocok untuk mengidentifikasi objek tutupan lahan di Kabupaten konawe yang beragam. Pada metode segmentasi terdapat tiga parameter yang menjadi penentu keakuratan dalam memisahkan objek yaitu parameter skala, bentuk dan kekompakan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kombinasi parameter segmentasi yang paling optimal untuk pemetaan penutup lahan di Kabupaten Konawe; (2) mengetahui sebaran penutup lahan di Kabupaten Konawe. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini: (1) simulasi parameter segmentasi untuk memperoleh kombinasi parameter segmentasi yang paling optimal; (2) klasifikasi OBIA dengan metode segmentasi untuk memperoleh sebaran penutup lahan di Kabupaten Konawe. Hasil penelitian ini antaralain: (1) kombinasi nilai parameter yang paling optimal, yaitu kombinasi nilai skala 20 dan bentuk 0,8 dengan total akurasi tutupan lahan mencapai 92.20%; (2) tutupan lahan yang ada di Kabupaten Konawe didominasi oleh hutan primer yang berada di Kecamatan Amonggedo dengan luas 5.552,2 ha, lahan persawahan untuk Kecamatan Wonggeduku dengan luas 7.142,10 ha dan lahan kebun campuran untuk Kecamatan Pondidaha dengan luas 3.298,60 ha. |
| Analisis Tingkat Kerugian Berdasarkan Perkiraan Ancaman Bencana Tanah Longsor Di Kecamatan Kendari Barat | Author : Safrina T, La Ode Muh. Golok Jaya, Fitra Saleh | Abstract | Full Text | Abstract :Indonesia rawan terhadap berbagai jenis bencana dilihat dari aspek geografis dan klimatologis. Kota Kendari merupakan salah satu wilayah yang memiliki catatan sejarah kejadian bencana tanah longsor. Tujuan penelitianini,yaitu: (1)mengetahui tingkat potensi ancaman bencana tanah longsor; (2) mengetahui indeks kerugian ancaman bencana tanah longsor; (3) mengetahui distribusi tingkat kerugian berdasarkan perkiraan potensi bencana tanah longsor. Metodepenelitian ini, yaitu:(1) analisis spasial dengan indikator curah hujan,jenis tanah, kemiringan lereng, penggunaan lahan dan formasi geologi; (2) analisis spasial dengan indikator fasilitas ekonomi danfasilitas fisik; (3) penggabungan informasi tingkat ancaman dan indeks kerugianpada matriks tingkat kerugian.Hasilpenelitianiniantara lain: (1)Distribusi ancaman bencana tanah longsor di Kecamatan Kendari Barat, yaitu Kelurahan Lahundape memiliki potensi sedang,sedangkan Kelurahan Benua-Benua, Dapu-Dapura, Punggaloba, Kemaraya, Sanua, Sodoha, Tipulu dan Watu-Watu memiliki potensitinggi; (2) Indeks kerugian yang terjadi di Kecamatan Kendari Barat, yaitu Kelurahan Benu-Benua, Dapu-Dapura, Sanua dan Punggaloba memiliki indeks kerugian rendah kemudian Kemaraya, Sodoha, Tipulu dan Lahundape memiliki indeks kerugian sedang sedangkan Watu-Watu memiliki indeks kerugian tinggi; (3) Distribusi tingkat kerugian akibat potensi bencana tanah longsor di Kecamatan Kendari Barat yaitu Kelurahan Benu-Benua, Dapu-Dapura, Lahundape, Punggaloba dan Sanua memiliki tingkat kerugian sedang sedangkan Kelurahan Kemaraya, Sodoha, Tipulu dan Watu-Watu memiliki tingkat kerugian tinggi. |
| Evaluasi Daya Dukung Lingkungan Berbasis Kemampuan Lahan Di Kecamatan Kulisusu Utara Kabupaten Buton Utara | Author : Nirmala Nirmala, Ida Usman, Jufri Karim | Abstract | Full Text | Abstract :Jumlah penduduk yang terus meningkat dan aktivitas pembangunan yang dilakukan menyebabkan kawasan lindung menjadi kawasan budidaya di Kecamatan Kulisusu Utara. Tujuan penelitian ini, yaitu: (1) mengetahui karakteristik lahan ; (2) mengetahui daya dukung lingkungan berbasis kemampuan lahan; (3) mengevaluasi daya dukung lingkungan berbasis kemampuan lahan. Metode penelitian ini yaitu: (1) pendekatan keruangan dengan melakukan analisis Sitem Informasi Geografi (SIG); (2) Overlay peta daya dukung lingkungan dan peta kemampuan lahan; (3) melakukan evaluasi daya dukung lingkungan terhadap kemampuan lahan. Hasil penelitian ini adalah: (1) wilayah Kecamatan Kulisusu Utara memiliki tanah tekstur lempung berdebu (sedang) seluas 9.790 ha, tekstur debu (sedang) seluas 15.882 ha, tekstur lempung liat berdebu (agak halus) seluas 16.448 ha dan tekstur lempung (sedang) seluas 3.422 ha. Kedalaman efektivitas berkisar antara <25 cm sampai 90 cm. Seluas 27.158 ha lahan tidak pernah terkena banjir, sedangkan 18.385 ha merupakan lahan yang jarang terjadi banjir. Kondisi drainase baik, tidak ada/sedikit kerikil atau batuan, serta tidak ada erosi hingga terjadi erosi >75% pada beberapa unit lahan; (2) kemampuan lahan di Kecamatan Kulisusu Utara terdiri dari Kelas II t l k seluas 290 ha, kelas III t seluas 19.174 ha, kelas III t l seluas 16.297 ha, kelas IVl seluas 7.989 ha, kelas Vl seluas 1.642 ha, kelas VI l seluas 99 ha; (3) seluas 40.741,23 ha memiliki daya dukung yang sesuai terhadap kemampuan lahan, sedangkan seluas 4.748,77 ha memiliki daya dukung yang tidak sesuai terhadap kemampuan lahan. |
| Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pola Permukiman Sebagian Wilayah Kecamatan Kambu Kota Kendari | Author : Maryatun Mucolifah, Irfan Ido, jamal Harimudin | Abstract | Full Text | Abstract :Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah. Kondisi ini akan membawa konsekuensi semakin bertambahnya kebutuhan ruang hidup yang berupa lahan permukiman. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui dan memahami pola permukiman penduduk sebagian wilayah Kecamatan Kambu Kota Kendari, dan (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola permukiman penduduk sebagian wilayah Kecamatan Kambu Kota Kendari. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah: (1) Nearest Neighbour Analysis dan (2) analisis scoring/pembobotan. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa: (1) sebagian wilayah Kecamatan Kambu terdapat empat kelurahan, yaitu Kelurahan Kambu, memiliki pola mengelompok dan acak di beberapa RT, Kelurahan Lalolara, Padaleu, dan Mokoau memiliki pola mengelompok. Dan memiliki tiga kelas permukiman, yaitu kelas permukiman teratur, semi teratur, dan tidak teratur dari beberapa RT/RW nya; (2) faktor-faktor yang berpengaruh pada pola permukiman, yaitu faktor aksessibilitas, pendapatan atau ekonomi, aspek sosial, dan aspek budaya. |
|
|