Rancang Bangun Alat Pencacah Daun dan Ranting Gambir | Author : Muhammad Awal Nasution, Geri Putra, Adito Putra, Satria Andika | Abstract | Full Text | Abstract :Tanaman Gambir merupakan tanaman perdu yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Ekstrak (getah) daun dan ranting gambir mengandung asam katechu tannat (tanin), katechin, pyrocatechol, florisin dan lilin fixed oil. Sumatera Barat merupakan penghasil gambir terbesar di Indonesia namun bila dilihat dari produktivitas per hektar masih rendah yaitu berkisar antara 300 sampai 400 kg gambir kering per hektar per tahun. Hal ini disebabkan pengolahan gambir yang masih tradisional. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan dibuatnya alat pencacah daun dan ranting gambir. Alat pencacah daun dan ranting gambir ini diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam proses pengempaan karena daun dan ranting gambir sudah dicacah terlebih dahulu. Kapasitas alat pencacah ini adalah 53,83 kg/jam dan laju pengumpanan 63,6 kg/jam. Untuk analisa ekonomi teknik didapat total biaya tetap Rp.1.911.052/tahun, total biaya tidak tetap Rp. 91.088,8 / jam, biaya sewa alat Rp. 1.706,9 /jam dan BEP untuk pengoperasionalan alat 2.365,45 Kg/jam. Harga jual alat pencacah daun dan ranting gambir adalah Rp. 7.463.000 dengan laba 30%. |
| Rancang Bangun Alat Pengasap Ikan | Author : Muhammad Yusuf, Yolanda Aprilla, Ilham Mardotillah, Afandi Dwinata Saputra | Abstract | Full Text | Abstract :Alat pengasap ikan merupakan salah satu alat yang berfungsi untuk mengeringkan ikan dengan panas yang terdapat pada asap. Pengasapan ikan merupakan teknik pengolahan hasil pertanian yang bertujuan untuk mengawetkan ikan serta meningkatkan harga jual ikan di pasaran. Selain meningkatkan harga jual, pengasapan ikan juga berfungsi untuk meningkatkan cita rasa ikan. Penelitian ini menghasilkan purwarupa alat pengasap ikan dengan spesifikasi, panjang 120 cm, lebar 61 cm, tinggi 135 cm. Hasil analisa ekonomi yang alat pengasap ikan ini memiliki harga jual sebesar Rp 1.540.000, dengan biaya pokok Rp 23.401/kg dan Break Event Point (BEP) sebanyak 16 kg/tahun. |
| Modifikasi Garu Pegas dan Bajak Piring Menjadi Alat Pembumbun dan Pembuat Bedengan | Author : Yulia Chyntia Hariati, Dedi Wardianto, Finky Anggara, Dion Nofriendi Pratama, Aulian Ilmi, Wiko Pratama | Abstract | Full Text | Abstract :Pembumbunan dan pembuatan bedengan merupakan kegiatan pengolahan tanah yang dilakukan setelah dan sebelum penanaman. Pembumbunan dan pembuatan bedengan masih dilakukan secara manual dengan menggunakan koret dan cangkul. Pembumbunan dan pembuatan bedengan secara manual memerlukan lebih banyak waktu, tenaga dan biaya. Alat pembumbn dan pembuat bedengan terdiri dari garu pegas dan bajak piring yang jarang digunakan karena kurang efektif saat penggunaan di lahan. Alat pembumbun dapat digunakan pada berbagai jarak tanam dengan menyesuaikan letak piringan dan rear wheel traktor terhadap barisan tanaman. Alat pembuatan bedengan akan membentuk bedengan dengan lebar bedengan atas 55 cm, lebar bedengan bawah 1 m, tinggi bedengan 25 cm dan jarak antar bedengan atau alur adalah 30 cm. Dalam 1 kali lintasan alat pembuat bedengan dapat membuat 1 bedengan dengan dengan 1 alur sedangkan alat pembumbun akan membumbun 2 baris tanaman. Dari uji kinerja alat, didapat kapasitas kerja alat pembuat bedengan adalah 0.2767 ha/jam dan kapasitas alat pembumbun 0.371 ha/jam. Untuk pembumbunan dan pembuatan bedengan, biaya pokok dan BEP berturut-turut adalah Rp. 199.533 /ha dan 19,21 ha/tahun dan Rp. 271.517/ha dan 20,90 ha/tahun.
|
| Rancang Bangun Alat Pengering Tipe Tray Dryer | Author : Eddi Paisal, Fandra Mahatta, Bambang Abi Mayu | Abstract | Full Text | Abstract :Kabupaten Limapuluh Kota merupakan salah satu daerah penghasil pinang di Sumatera Barat.Salah satu penanganan pasca panen terhadap buah pinang adalah pengeringan. Tahap pengeringan pinang oleh petani dilakukan dengan memanfaatkan sinar matahari. Pengeringan dengan cara ini sangat bergantung dengan keadaan cuaca sehingga tahap pengeringan tidak berjalan dengan baik. Untuk mengatasi permasalahan pengeringan buah pinangdiatas,maka dibuat alat pengering sederhana yang mudah, efisien dan efektif jika di bandingkan dengan pengeringan secara manual.Alat pengering pinang ini memiliki sumber panas dari pembakaran serbuk gergaji. Berdasarkan pengujian kinerja,alat pengering pinang mampumengeringkan 10 kg menjadi 1 kg dengan waktu pengeringan selama 10 jam,kadar air 10,1%.Analisa ekonomi teknik pada alat pengering pinang tipe tray drayer didapat biaya pokok Rp. 18. 795,51812/jam, BEP (Break Event Point) Rp. 34. 0361 Kg/tahundengan harga jual alatRp. 4.214.600,-. |
| Rancang Bangun Mesin Pengiris Bawang Merah Tipe Vertikal | Author : Ilham Baskara, Perdana Putera, Ira Harini Sari, Aidil Saputra, Edo Ella Ardianto, Refi Darwisman, Rizki Ardianto | Abstract | Full Text | Abstract :Bawang goreng merupakan salah satu bentuk olahan dari bawang merahyang dalam proses pembuatannya melalui tahap pengirisan. Tahap pengirisan dalam pembuatan bawang goreng di usaha industri kecil masih dilakukan secara manual. Pengirisan bawang merah secara manual memiliki kelemahan seperti memerlukan banyak waktu dan tenaga kerja. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari penggunaan waktu dan tenaga kerja dalam proses pengirisan bawang merah, dirancanglahmesin pengiris bawang merah tipe vertikal.Pengujian kinerja mesin pengiris bawang merah tipe vertikal diperolehkapasitas alat 56,21 kg/jam dengan kecepatan pengirisan 162 RPM,efisiensi pengirisan 89%, rendemen 89 %, persentase kerusakan hasil 11%, kehilangan hasil rata-rata 0,11 kg, laju pengumpanan 63,50 kg/jam, dan tebal rata-rata pengirisan 0,21 mm.Analisa ekonomi mesin pengiris bawang merah didapat biaya pembuatan mesin pengiris bawang merah Rp 2.574.200,-, harga jual Rp 3.346.200,-, biaya tetap Rp 843.242,4,-/tahun, biaya tidak tetap Rp 10.550,39,-/jam, biaya pokok Rp 539,05 Kg, Break Event Point (BEP) 1.038,09,-kg/jam, B/C ratio Rp 1,3,-. |
|
|