Pengaruh Pemijatan terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Umur 3 – 4 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa | Author : Anna Sari Dewi | Abstract | Full Text | Abstract :The research aimed at investigating whether there was the massage effect on the growth and development of the infants of 3 – 4 months old in the working area of PHC Kanjilo, Barombong District, Gowa Regency. This was a quasy experiment research with the pretest-posttest method on the treatment and control groups. Sample consisted of 38 subjects who were selected by the purposive sampling technique. The samples were divided into 2 group, namely the treatment group ( n=19) and control group (n=19) by matching the same age and sex in the two groups. The variables measured were the body weight gain, height gain, development indicator change. The research used the statistic test of Wilcoxon signed rank test, Mann Whitney U test, McNemar test with the significance level of 0.05. The research result indicates that after the massage has been carried out for 30 days, there is the significant change particularly on the body weight gain variable with the value of p = 0,008 (<0.05) and the development indicator change variable with the value of p = 0.05. While for the height, the change is not significant between the infants who are given the massage and are not given the massage with the value of p = 0,091 (> 0.05), likewise, the development indicator change is not significant on the infants who are not massaged (p=0,317). |
| Seorang Penderita dengan Infeksi Entamoeba Histolytica pada Pleura | Author : Edward Pandu Wiriansya | Abstract | Full Text | Abstract :Pada laporan kasus ini akan dipaparkan seorang penderita abses hepar yang menyebabkan terjadinya empiema. Tujuan laporan kasus ini adalah memaparkan kasus yang jarang terjadi dengan diagnosa empiema amuba torasis kanan dimana dibutuhkan diagnosa yang cepat dan tepat karena sering terjadi keterlambatan diagnosa dan penatalaksanaan yang tidak tepat akan memberikan prognosis yang buruk. Terapi antibiotik empirik yang diberikan sebelum pemeriksaan parasit pada penderita empiema dengan abses hepar dapat mengaburkan data insiden penyakit ini. |
| Pengaruh Lantunan Ayat Suci Al-Qur’an terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Di Panti Jompo Tresna Werdha Gau Mabaji. | Author : Muhammad Erwin Rachman | Abstract | Full Text | Abstract :Hipertensi masih menjadi momok menakutkan penyebab tingginya angka penyakit jantung yang berpengaruh juga terhadap tingginya angka mortalitas akibat penyakit jantung.. Dzikir berupa mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran merupakan salah satu bentuk relaksasi religius yang dapat memberikan respon relaksasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada pengaruh antara mendengarkan ayat suci Al-Qur’an terhadap penurunan tekanan darah pada lansia di Panti Jompo Tresna Werdha Gau Mabaji. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan studi kuasi eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan Hasil analisis data statistik dengan Uji Wilcoxon diperoleh hubungan yang bermakna antara mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an dengan penurunan tekanan darah dengan nilai p value = 0,001. Simpulan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna dari mendengarkan ayat suci Al-Qur’an terhadap penurunan tekanan darah pada lansia |
| Efektivitas Pemberian Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) terhadap Penurunan Kolesterol pada Tikus Putih (Rattus Novergicus) | Author : Rachmat Faisal Syamsu | Abstract | Full Text | Abstract :Kolesterol dalam darah merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh masyarakat di dunia. Kelebihan kolesterol dalam darah (hiperlipidemia) akan mengakibatkan penyakit jantung dan stroke. Menurut World Health Organization (WHO) dan Organisasi Federasi Jantung Sedunia (World Heart Federation) penyakit jantung saat ini menjadi penyebab utama kematian di negara-negara Asia dan Eropa. Setiap tahun diperkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular. Sebanyak 11,1 juta diantaranya terjadi akibat penyakit jantung dan 6,2 juta akibat stroke. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menangani hiperlipidemia, antara lain melalui perubahan gaya hidup seperti terapi diet, yaitu dengan mengkonsumsi serat, ikan,mengurangi daging, mengkonsumsi sumber lemak tak jenuh (MUFA dan PUFA). Penggunaan obat sintetis dapat menimbulkan efek samping seperti alergi atau menyebabkan gangguan fungsi organ lain. Untuk itu, perlu dicarikan obat alternatif dari bahan alami. (Orey, C. 2008) Jamur tiram putih telah dikenal masyarakat sebagai bahan pangan sejak lama. Jamur tiram putih memiliki kandungan gizi yang baik yaitu kadar protein dan serat tinggi, tetapi rendah lemak. Untuk membuktikan apakah Jamur Tiram putih dapat menurunkan kadar kolesterol pada tikus putih jantan yang dibuat hiperlipidemia dengan menggunakan obat simvastatin sebagai pembanding, maka peneliti melakukan penelitian ini. |
| The Effect of Date (Phoenix Dactylifera) Juice to Increase Haemoglobin Level of White Rat (Rattus Novergicus). | Author : Yani Sodiqah, Abdi, Dian Amelia, Gunawan Sahid, Hafsah, Andi Najmiah | Abstract | Full Text | Abstract :This experiment has conducted on march – April 2015.Background: High Prevalence of anemia in Indonesia, especially defficincy anemia, need several nutrition approaches. Date fruit (Phoenix dactylifera) consist of 23 kinds of amino acyd that make high concentration of protein (2.3% - 5.6 %) higher than other fruits. With other substances like Carbohidrat ( total 44%-88%) , fat (0,2% -0,4%), fiber (6,4%-11,5%), minerals and vitamins, date fruit should be usefull for therapy of anemia. There are several commercial date juice product that should be proved to be a herbal therapy of anemia.Objective: This research aims to know the effect of date (Phoenix dactilafera) juice toward hemoglobin level in white rat blood (Rattus novergicus).Research Method: Twenty four (24) white, male, adult, health and clean rat with weight around 100-200 gr (Rattus novergicus) are divided into four (4) groups. The rats are adapted for seven (7) days, then be measured its hemoglobin degree. Next, they are given with Na 10-20 mg each rat for seven (7) days. The next step is giving date juice 3 cc per oral, given in three groups with three different brands for three days, while the control group is not given date juice. Then, it is done to measure haemoglobin level by using hemoglobin Hb strip easy touch.Result : The issue of date juice (Phoenix dactilafera) in all tested brands can increase hemoglobin level of white rat (Rattus novergicus) with different percentage. The increasing of hemoglobin level is reached by each brand. The highest rate is taken by Date juice “AJ” (63,7 %) or 7,0 point, then followed by date juice” S” (36,8%) or 4,4 point, and date juice “T” (8,7%) or 1,1 point. In the meantime, the control group is around 6,7 % or 0,93 point. Statistically, the increasing of white mice hemoglobin level is significantly just reached by giving Date juice “AJ”, justified by one-way ANOVA ( P = 0,0099).Conclusion :The date juice (Phoenix dactilafera) increase the hemoglobin level of white rat (Rattus novergicus) |
| Identifikasi dan Isolasi Bakteri Penyebab Penderita Dengan Gejala Suspek Demam Typhoid Di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2016 | Author : Yusriani Mangarengi | Abstract | Full Text | Abstract :Latar Belakang: Bakteri Salmonella sp. adalah bakteri bentuk batang, gram negatif, hidup dalam saluran pencernaan manusia maupun hewan.1 Salmonella sp. yang masuk bersama makanan dan minuman yang tercemar akan menyebabkan Demam enterik.2 Demam enterik dapat di kelompokan menjadi dua yaitu Demam typhoid atau tipus (typhus) yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi (S. typhi), sedangkan Demam paratyphoid disebabkan oleh bakteri Salmonella paratyphi A, B, dan C (S. paratyphi A, B, dan C). Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi angka kejadian gejala suspek Demam Typhoid di RS. Ibnu Sina dan prevalensinya berdasarkan usia, jenis kelamin, serta mengisolasi dan mengidentifikasi kuman penyebab pasien gejala suspek Demam Typhoid di RS.Ibnu Sina Makassar Juli- Agustus tahun 2016. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian secara eksperimental deskriptif. Hasil Penelitian: Prevalensi angka kejadian Demam Tyfoid di RS. Ibnu Sina Juli-Agustus 2016 sebanyak 40 pasien dan menggunakan rumus Slovin jumlah besar sampel yang diperlukan sebanyak 29 pasien. Presentasi responden pasien dengan gejala suspek Demam Typhoid berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki sebanyak 17 dari 29 pasien (58,6%) dan perempuan sebanyak 12 pasien (41,4%). Presentasi responden pasien dengan gejala suspek Demam Typhoid berdasarkan umur yaitu berusia 1-9 tahun sebanyak 5 pasien (17,2 %), usia 10-18 tahun sebanyak 4 pasien (13,8 %), usia 19-27 tahun sebanyak 11 pasien (37,9 %), usia 28-37 tahun sebanyak 3 pasien (10,3 %), usia 38-47 tahun sebanyak 1 pasien (3,4 %) dan usia 48-58 sebanyak 5 pasien (17,2 %). Presentasi responden pasien dengan gejala suspek Demam Typhoid berdasarkan jenis bakteri yaitu bakteri Alkaligenes faecalis sebanyak 4 pasien (13,8 %), bukan bakteri sebanyak 16 pasien (55,2 %), Klebsiella aerogenes sebanyak 3 pasien (10,3 %), Klebsiella pneumonia sebanyak 1 pasien (3,4 %), Salmonella Paratyphi A sebanyak 1 pasien (3,4 %), dan Salmonella typhi sebanyak 4 pasien (13,8 %). Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa prevalensi angka kejadian Demam Typhoid di RS. Ibnu Sina Juli-Agustus 2016 sebanyak 40 pasien. Pada kasus 29 pasien bergejala suspek Demam Typhoid di Rumah Sakit Ibnu Sina Juli-Agustus 2016, laki-laki memiliki prevalensi lebih tinggi daripada perempuan, menurut usia, usia 19-27 tahun memiliki tingkat prevalensi tertinggi 37,9 %, dan menurut hasil isolasi dan identifikasi sampel, kuman penyebab tidak hanya ditemukan bakteri Salmonella typhi / Salmonella paratyphi , tetapi terdapat etiologi lain ( Salmonella typhi 13,8 %; Salmonella paratyphi A 3,4 %, Tidak Ada Pertumbuhan (TAP) 55,2 %; Alkaligenes faecalis sebanyak 13,8 %;Klebsiella aerogenes sebanyak 10,3 %; Klebsiella pneumonia sebanyak 3,4 %. |
| Rehabilitasi Ptisis Bulbi | Author : Suliati P Amir | Abstract | Full Text | Abstract :Ptisis bulbi merupakan suatu keadaan dimana bola mata mengecil, tidak bisa melihat dan bola mata tidak berfungsi lagi. Keadaan ini mengganggu penderita karena estetika yang kurang baik membuat penderita tidak percaya diri.Penyebab terbanyak dari ptisis bulbi adalah peradangan non infeksi ( 28%), yang menyebabkan gangguan produksi humour aquous terjadilah hipotoni atau penurunan tekanan intra okuler sehingga nutrisi untuk jaringan mata berkurang. Operasi eviserasi dengan dermatofat graft disertai pemasangan protesa membantu merehabilitasi bola mata dan memperbaiki simetris wajah dan penampilan dari pasien ptisis bulbi.Rehabilitasi pasien ptisis bulbi memerlukan pendekatan multidisipliner melibatkan oftalmologi, medah plastik dan prostodentis. |
| Etika dalam Penelitian Kedokteran Kesehatan | Author : Nasrudin Andi Mappaware | Abstract | Full Text | Abstract :Dalam beberapa dasawarsa terakhir, telah terjadi berbagai perubahan fundamental dalam kehidupan manusia, antara lain perubahan peran ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). Iptek yang sebelumnya, merupakan sarana penunjang berubah peran dan memberi landasan pada keseluruhan upaya manusia. Dari sini berkembanglah konsep-konsep baru, seperti pembangunan berdasarkan pengetahuan (knowledge based development) dan diakui bahwa mutu pengelolaan pengetahuan strategik menentukan keberlangsungan hidup suatu upaya/ organisasi. Ini dapat dilihat dari daya saing dan kemampuannya beradaptasi pada perubahan lingkungan. Berdasarkan konsep baru upaya kesehatan dilaksanakan dengan sistem kesehatan berdasarkan pengetahuan (knowledge based health systems). Akibat perubahan fundamental tersebut, maka pemanfaatan, pengembangan, dan penguasaan iptek memegang peran, yang makin menentukan dalam penyusunan kebijakan dalam pembangunan kesehatan dan implementasinya |
|
|