Faktor Determinan Komplikasi dan Rujukan Kasus Obstetri |
Author : Nasrudin Andi Mappaware |
Abstract | Full Text |
Abstract :Diketahui bahwa dari 86% sistim rujukan bermasalah dalam mencapai akses pelayanan kesehatan 40,5% yang bermasalah denganjarakyangberdampakpadakomplikasi obstetrik. Kendala dalam pelaksanaan rujukan mempengaruhi kematian maternal dan perinatal. Ada tiga “terlambat” yang mempengaruhi kematian maternal/perinatal adalah terlambat mengenali bahaya dan mengambil keputusan merujuk, terlambat mencapai fasilitas kesehatan rujukan dan terlambat memperoleh pelayanan adekuat di fasilitas rujukan. |
|
Nutrisi pada Pasien Tuberculosis dengan Geriatri Disertai Gizi Buruk |
Author : Asrini Safitri |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pasien dikonsul dari bagian Interna divisi Pulmonologi untuk evaluasi dan penatalaksanaan gizi serta rawat bersama dengan diagnosis medis Tuberkulosis Paru on treatment BTA positif +atelectasis dan efusi pleura |
|
Repair Defek Hernia Diafragmatika dengan Kombinasi Anestesi Epidural Torakal dan Intubasi Endotrakeal dengan Teknik Rapid Sequence Induction |
Author : Fendy Fendy |
Abstract | Full Text |
Abstract :Hernia diafragmatika (HD) dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu; HD kongenital dan defek diafragmatika yang didapat (acquired). HD kongenital timbul ketika otot-otot yang membentuk diafragma gagal menyatu sempurna. Menghasilkan komponen abdomen masuk kedalam rongga toraks dan kebanyakan pasien timbul pada awal-awal kehidupannya dibanding pada masa tuanya. Bagaimanapun juga HD kongenital dapat timbul pada masa dewasa dimana pada masa kecilnya tidak terdeteksi |
|
Deteksi dan Pola Kepekaan Antibiotik pada Extended Spectrum Beta Lactamase (Esbl) Eschericia Coli dari Sampel Urin Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar Tahun 2018 |
Author : Andi St Fahirah Arsal |
Abstract | Full Text |
Abstract :Latar belakang: Dengan kemajuan teknologi, jumlah jenis antibiotik yang bermanfaat secara klinis makin meningkat, sehingga pemilihan antibiotik yang kurang tepat dapat menimbulkan bakteri yang resisten. Dari penelitian yang sudah ada E.coli menunjukan prevalensi tertinggi sebagai penyebab infeksi di ICU pada beberapa rumah sakit di Indonesia. E.coli merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi saluran kemih dan infeksi nasokomial yang sering terjadi di rumah sakit. Resistensi E.coli terhadap berbagai antibiotika telah banyak dilaporkan, khususnya antibiotika golongan ß-lactam. Metode: Penelitian ini adalah penelitian true experimental post test only control design. Pada penelitian ini, peneliti bermaksud untuk melakukan deteksi dan melihat gambaran pola kepekaan antibiotik ESBL yang diproduksi oleh E.coli dari sampel urin beberapa petugas kesehatan di Rumah Sakit Ibnu Sina. Hasil: Hasil penelitian didapatkan 37 sampel urin petugas kesehatan rumah sakit Ibnu Sina tahun 2018, dimana petugas kesehatan IGD menunjukkan bahwa dari 23 sampel urin didapatkan sebanyak 7 orang (30,4%) sampel yang positif E.coli pengahasil ESBL. Sedangkan dari petugas kesehatan ICU menunjukkan bahwa dari 14 sampel urin didapatkan sebanyak 3 orang (21,4%) sampel yang positif E.coli penghasil ESBL yang telah diuji dengan pola kepekaan antibiotik Ceftriaxone (CRO), Ceftazidime (CAZ), Cefotaxime (CTX) dan Aztreonam (ATM). Kesimpulan: Pada penelitian ini didapatkan 10 isolat sampel urin petugas kesehatan di Rumah Sakit Ibnu Sina, dimana didapatkan 7 orang petugas kesehatan IGD dan 3 orang petugas kesehatan ICU yang teridentifikasi mengandung bakteri E.coli. yang memproduksi ESBL dengan hasil uji kepekaan antibiotik diperoleh Ceftriaxone (CRO) menempati urutan pertama disusul antibiotik Ceftazidime (CAZ), Cefotaxime (CTX) dan Aztreonam (ATM) yang didapatkan memiliki resistensi terhadap mikroba tersebut. Dan tidak didapatkannya perbedaan bermakna antara tempat kerja petugas kesehatan yang berada di IGD dan ICU Rumah Sakit Ibnu Sina terhadap resiko terinfeksi bakteri E. coli penghasil Extended Spectrum Beta Lactamase (ESBL). |
|
Efektivitas Minyak Habbatussauda (Nigella Sativa) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus |
Author : Nevi Sulvita |
Abstract | Full Text |
Abstract :Latar belakang: Jintan hitam (Nigella sativa) atau habbatussauda,black cumin, atau pun black seed merupakan salah satu tanaman rempah yang sangat popular. Dari ekstrak biji jintan hitam yang mengandung thymoquinone, fixed oil dan turunannya ditemukan efek farmakologi yang berspektrum luas diantaranya sebagai imunopotensiasi dan anti histamine, anti diabetik, anti hipertensi, anti inflamasi dan anti mikroba. Penyakit infeksi merupakan jenis penyakit yang paling banyak diderita oleh penduduk di negara berkembang, termasuk Indonesia. Penyebab infeksi yang sering terjadi di rumah sakit salah satunya disebabkan oleh Methicillin Resistent Staphylococcus aureus. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas anti bakteri minyak habbatussauda pada Staphylococcus aureus yang merupakan penyebab infeksi yang memiliki prevalensi cukup tinggi di Indonesia. Penelitian ini meliputi uji efektivitas minyak habbatussauda (Nigella sativa) dalam berbagai konsentrasi dengan pertumbuhan bakteri Staphyloccoccus aureus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui efektivitas minyak habbatussauda terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian secara eksperimental laboratorium dengan metode disc diffusion. Hasil: Minyak habbatussauda ini terbukti kuat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 50% dengan daya hambat 36 mm, 40% daya hambat 29 mm, dan 30% daya hambat 26,5 mm. Kesimpulan: Minyak habbatussauda pada konsentrasi 50%, 40%, 30% berdasarkan klasifikasi Greenwood memiliki daya hambat kuat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Pada konsentrasi 20% berdasarkan klasifikasi Greenwood memiliki daya hambat lemah terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. pada konsentrasi 10% berdasarkan klasifikasi Greenwood tidak memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Minyak habbatussauda efektif dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus pada konsentrasi 30%. |
|
Hubungan Hipertensi dengan Peningkatan Tekanan Intra Okuler di Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar |
Author : Fadli Sufandy Sidik Rifai |
Abstract | Full Text |
Abstract :Latar belakang: Hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah = 140/90 mmHg. Tekanan darah yang tinggi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan struktural dan fungsional pada organ-organ tertentu misalnya jantung, ginjal, otak dan mata.. Kondisi hipertensi menyebabkan meningkatnya retensi natrium. Meningkatnya retensi natrium akan menyebabkan penumpukan cairan di mata yang juga menekan nervus optikus. Hal ini dapat memicu peningkatan tekanan intraokuli akibat menumpuknya cairan dan menyebabkan hilang atau gangguan penglihatan akibat penekanan pada nervus optikus. Tujuan: Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan penigkatan tekanan intraokuli di Rumah Sakit Ibnu Sina. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitik dengan studi cross sectional dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hipertensi dengan tekanan intraokuli dengan cara observasi dan pengumpulan data dilakukan secara simultan. Analisa data menggunakan uji spearman. Hasil: Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 50 orang yang menjadi sampel, yang mengalami hipertensi grade 1 dengan tekanan intra okuler yang tidak meningkat sebanyak 17 orang (34%) dan dengan tekanan intra okuler yang meningkat sebanyak 5 orang (10%). Sedangkan yang mengalami hipertensi grade 2 dengan tekanan intra okuler yang tidak meningkat sebanyak 7 orang (14%) dan dengan tekanan intra okuler meningkat sebanyak 21 orang (42%). menunjukkan bahwa hubungan antara hipertensi dengan peningkatan tekanan intra okuli yang terjadi pada pasien dirumah sakit Ibnu Sina Makassar, diperoleh nilai p < 0,05 (lebih kecil dari nilai a = 0,05). Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian maka diambil kesimpulan bahwa ada hubungan secara statistik antara hipertensi dengan peningkatan tekanan intraokuli di Rumah Sakit Ibnu Sina, Makassar. |
|
Hubungan Tingkat Pengetahuan tentang Dismenorea dengan Perilaku Penanganan Dismenorea pada Mahasiswi FK UMI Makassar Angkatan 2013 |
Author : Rasfayanah Rasfayanah |
Abstract | Full Text |
Abstract :Dismenorea merupakan nyeri perut bagian bawah yang terkadang rasa nyeri tersebut meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah dan paha. Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di Amerika persentase kejadian dismenorea sekitar 60%, Swedia 72% dan di Indonesia 55%. Wanita di Indonesia yang mengalami dismenorea lebih banyak mengatasinya dengan mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri yang beredar di pasaran. Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa nyeri ini akan hilang setelah wanita menikah, sehingga mereka membiarkan gangguan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswi Fakultas Kedokteran UMI Makassar angkatan 2013 tentang dismenorea dengan perilaku penanganan disemenorea. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian analitik dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jumlah sampel sebanyak 96 orang. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010 dan SPSS versi 18.0. Data yang diolah kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan dijelaskan dalam bentuk narasi (uraian) untuk memperjelas hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Hasil penelitian tingkat pengetahuan mahasiswi mengenai dismenorea sebanyak 33 responden (34,4%) memiliki tingkat pengetahuan yang baik, sebanyak 31 responden (32,3%) yang memiliki kategori cukup, dan sebanyak 32 responden (33,3%) memiliki kategori kurang. Perilaku penanganan dismenorea sebanyak 75 responden (21,246%) melakukan pemijatan untuk menangani dismenorea yang dirasakan secara mandiri dan sebanyak 63 responden (65,6%) telah melakukan perilaku yang sesuai untuk menangani dismenorea. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan tentang dismenorea dengan perilaku penanganan dismenorea pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Angkatan 2013. |
|
engaruh Intensitas Olah Raga terhadap Kadar Hormon GNRH (Gonadotropin Releasing Hormon) pada Siklus Haid Altet di Pusat Pembinaan Latihan Pelajar Makassar |
Author : Sri Wahyuni Gayatri Basri |
Abstract | Full Text |
Abstract :Aktivitas fisik yang tinggi dari atlet wanita dapat menyebabkan gangguan menstruasi dari sumbu hipofisis akibat dari perubahan tingkat hormon. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh intensitas olah raga terhadap kadar hormon GNRH pada siklus haid altet di pusat pembinaan latihan pelajar Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian dilakukan di Pusat Pembinaan Latihan Pelajar Makassar. Banyaknya sampel sebesar 33 orang atlet wanita yang lebih dari 1 tahun pendidikan dan yang telah mengalami menstruasi. Analisis data yang digunakan antara lain Chi-Square dan Regresi Linier Berganda. Hasil uji statistic (Chi- Square) menunjukkan tidak ada hubungan antara jenis olah raga dengan hormone FSH nilai p (0,125),namun ada hubungan yang signifikan antara durasi olahraga nilai p (0,01) dan frekuensi olahraga p (0,03) dengan kadar hormone FSH. Untuk hormone LH tidak didapatkan hubungan antara jenis olahraga p (0,51), durasi olahraga p (0,65) dan frekuensi olahraga p (0,36). Didapatkan ada hubungan yang signifikan antara jenis olahraga p (0,046), durasi olahraga p (0,002) dan frekuensi olahraga p (0,007) dengan siklus haid. Pada hubungan hormone FSH dan LH didapatkan hubungan yang signifikan dengan nilai p (0,000) terhadap siklus haid. Hasil uji statistic dengan Regresi Linier Berganda didapatkan frekuensi olahraga memiliki pengaruh terhadap hormone FSH dengan nilai p (0,001), durasi olahraga memiliki pengaruh terhadap siklus haid dengan nilai p (0,001) dan hormone FSH memiliki pengaruh terhadap siklus haid dengan nilai p (0,00). Disimpulkan bahwa ada pengaruh frekuensi olahraga terhadap kadar hormone FSH, ada pengaruh durasi olahraga terhadap siklus haid dan ada pengaruh kadar hormone FSH terhadap siklus haid pada atlet wanita di Pusat Pembinaan Latihan Pelajar. |
|