Daun Waru Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Detergen Ramah Lingkungan |
Author : Tien Faizah Azfi |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pada saat ini, tersedia berbagai nama dari detergen yang digunakan masyarakat sebagai bahan pembantu dalam mencuci pakaian tanpa memperdulikan akibat dari penggunaan, baik terhadap lingkungan maupun pengguna detergen itu sendiri. Daun waru (Hibiscus Tiliance L) yang memiliki kandungan busa (saponin) yang berfungsi sebagai bahan pencuci yang memiliki sifat seperti sabun dan bertindak sebagai surfaktan sebagai bahan dasar dari pembuatan detergen ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatf dengan populasi dan sampel daun waru. Sampel penelitian diambil secara acak atau random pada populasi yang telah ditetapkan. Teknik pengambilan data melalui metode eksperimen. Variabel penelitian terdiri atas variable bebas (X) yaitu daun waru dan variable terikat (Y) yaitu detergen ramah lingkungan. Hasil eksperimen membuktikan bahwa daun waru dapat dijadikan sebagai bahan dasar dari pembuatan detergen ramah lingkungan sebagai alternatif potensial untuk dikembangkan yang aman dan ramah lingkungan serta sebagai upaya mengurangi daya rusak air akibat penggunaan detergen sintetik yang dapat merusak kualitas air dan lingkungan. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan hasil eksperimen ini. |
|
Peran Pendidikan Dan Pengetahuan Ilmu Kimia Dalam Mengembangkan Potensi Pengawetan (Tempoyak Atau Pakasam) Bahan Nabati Dan Hewani Lokal Daerah Kalimantan Tengah |
Author : Khusnul Khatimah Yeni Arifianti |
Abstract | Full Text |
Abstract :Peran pendidikan kimia sangat penting dalam pengembangan potensi lokal yang perlu dipelajari peserta didik SMA. Makalah ini bertujuan untuk mengangkat kebudayaan lokal daerah Kalimantan Tengah untuk dapat dipelajari lebih lanjut dan menjadi khazanah dalam pendidikan kimia dalam pengembangan potensi daerah terutama pada teknis pengawetan (Tempoyak atau Pakasam) bahan nabati dan hewani Khas Kalimantan Tengah.Salah satu tantangan yang sudah ada yaitu masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), dimana masyarakat di negara ASEAN dapat bersaing bebas menghasilkan produk unggulan dan bebas memasarkannya, dan persaingan keterampilan (skill) dalam dunia kerja. Metode penelitian dilakukan dengan cara kajian pustaka. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil kajian pustaka menunjukkan bahwa keilmuan kimia sebagaimana pemaparan pengolah Tempoyak secara kimiawi dengan cara Fermentasi merupakan terobosan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh buah durian. Dalam konteks di atas, hubungan antara sains, teknologi, dan masyarakat menjadi penting, sebab seperti kita ketahui, teknologi lahir karena adanya kebutuhan manusia untuk mempermudah segala aktivitas dan kegiatannya, serta untuk meningkatkan kualitas dan daya ekonomis suatu produk sebagaimana pengolah Tempoyak Durian. |
|
Pemanfaatan Daun Karamunting Sebagai Bahan Baku Tinta Spidol |
Author : Herliani |
Abstract | Full Text |
Abstract :Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa) adalah tumbuhan liar yang keberadaannya sangat melimpah disekitar sekolah kami yang pemanfaatannya terbatas hanya sebagai obat luka menggunakan daunnya. Pada daun Karamunting terkandung beberapa senyawa metabolit sekunder,diantaranya adalah tanin. Tanin merupakan bahan pewarna pada tumbuhan yang banyak tersebar luas pada tanaman, karena itulah kami melakukan penelitian ini yaitu untuk memanfaatkan daun Karamunting sebagai bahan baku tinta spidol. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan membandingkan 3 sampel daun Karamunting yang digunakan yaitu sampel 1 bagian atas ekstrak daun Karamunting yang telah didiamkan selama 1 jam, sampel 2 bagian bawah (endapan) ekstrak daun Karamunting yang telah didiamkan selama 1 jam, dan sampel 3 daun Karamunting yang dihaluskan dan dicampur air. Masing-masing sampel ini kemudian direbus sampai mendidih, setelah dingin ditambahkan tepung kanji, paku berkarat, dan cuka kemudian dibiarkan selama 1 malam. Pemanfaatan daun Karamunting sebagai bahan baku tinta spidol dapat dilakukan. Dari pencampuran 3 sampel daun Karamunting didapatkan warna hitam yang lebih pekat pada sampel 2. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan hasil penelitian ini. |
|
Pemanfaatan Daun Kelakai Sebagai Teh Penambah Darah |
Author : Made Agustina Dwi Rahayu |
Abstract | Full Text |
Abstract :Kelakai di Kalimantan Tengah memiliki sebaran yang sangat banyak dan umumnya belum banyak dimanfaatkan. Kelakai yang digunakan untuk mengobati anemia pada zaman dulu belum pernah diteliti, tetapi memberikan bukti yang nyata secara empiris (etnobotani). Dari hasil penelitian oleh Dessy Maulidya Maharani, Siti Noor Haidah, Haiyinah (2005 dalam Studi Potensi Kelakai (Stenochlaena palustris (BURM.F) BEDD), sebagai pangan fungsional menghasilkan data dan membuktikan bahwa pada daun kelakai memiliki kandungan tinggi mineral Kalsium dan Besi. Kandungan besi pada daun kelakai yaitu 291,32 mg/100 mg bahan, hal ini memungkinkan daun kelakai berkhasiat sebagai pencegah anemia atau sebagai penambah darah. Penggunaan daun kelakai sebagai bahan baku pembuatan teh, memberikan alternatif pilihan untuk mendapatkan manfaat dari kandungan daun kelakai. |
|
Penggunaan Karungut Dalam Pembelajaran Kimia Serta Pendidikan Karakter Peserta Didik |
Author : Arief Endit Prasetyo |
Abstract | Full Text |
Abstract :Pendidikan karakter harus berakar dari budaya bangsa yang banyak melahirkan nilai atau kearifan. Khazanah budaya bangsa yang beragam, memberikan implikasi setiap masyarakat memiliki budaya lokal yang berbeda sehingga melahirkan kearifan lokal. Namun demikian, kearifan lokal melahirkan nilai-nilai yang realtif sama seperti tanggung jawab, kerjasama, toleransi dan lain-lain. Pembelajaran menggunakan karungut, mengimplementasikan penggunaan karungut dalam media pembelajaran dalam menghapalkan unsur-unsur dalam tabel periodik. Lagu yang digunakan dalam unsur-unsur tabel periodik, di terjemahkan dalam bahasa dayak dohoi sesuai dengan tempat peneliti mengajar. Setelah diterjemahkan, teks karungut tersebut di nyanyikan oleh alumni dari sekolah tempat penelitian yang menguasai kesenian karungut dan di dokumentasikan dalam bentuk video. Sumber daya lokal yang di implementasikan dalam pembelajaran kimia serta pendidikan karakter peserta didik berupa video karungut tentang unsur-unsur tabel periodik. Peserta didik lebih antusias dalam pembelajaran serta melestarikan kebudayaan lokal. |
|
Identifikasi Komponen Senyawa Dari Ekstrak Buah Laban (Vitex Pubescens Vahl) Fraksi Eter Dan Fraksi Kloroform |
Author : Ikhsaniati Afifah |
Abstract | Full Text |
Abstract :Telah dilakukan penelitian tentang identifikasi komponen senyawa dari ekstrak buah laban fraksi eter dan fraksi kloroform. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Komponen senyawa yang terdapat dalam fraksi eter buah laban, dan (2) Komonen senyawa yang terdapat dalam fraksi kloroform ekstrak buah laban. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pengamblan sampel menggunakan teknik sampling area purposive. Isolasi sampel menggunakan metode maserasi dengan pelarut metanol dan dilakukan fraksinasi dengan pelarut eter dan kloroform pada ekstrak metanol yang diperoleh. Analisis komponen senyawa dilakukan dengan KG-SM. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian, pada pemeriksaan pendahuluan menunjukkan adanya senyawa alkaloid, flavonoid, senyawa fenolik, dan kuinon. Berdasarkan KG-SM pada fraksi eter teridentifikasi 8 puncak senyawa dan empat senyawa yang berhasil diidentifikasi yaitu; 4-hidroksi-3-metoksi benzaldehida atau vanilin, 4-hidroksi-3-metil benzoat atau metil paraben, 4-hidroksi-3-metoksi benzoat atau asam vanilat, 4-hidroksi benzoat atau paraben. Berdasarkan KG-SM pada fraksi kloroform teridentifikasi 60 puncak senyawa dengan lima senyawa yang berhasil diidentifikasi yaitu; a-butil ester furoat, 4-hidroksi-3-metoksi-sinamaldehida, bis-2-etil heksil adipat atau sicol, heksadekana, heptadekana. |
|
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Melalui Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) Bagi Siswa Kelas X |
Author : Yuni Tri Suparyatni |
Abstract | Full Text |
Abstract :Seiring berjalannya waktu dan perkembangan IPTEK, strategi pembelajaran juga terus mengalami perkembangan untuk mencapai pendidikan yang berkualitas. Pembelajaran yang cenderung kurang variatif dimana guru sebagai sumber utama pengetahuan lambat laun mulai dikembangkan dan mulai beralih pada model pembelajaran yang menuntut siswa turut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu upaya guru untuk memperbaiki/meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tentang Tatanama dan Rumus Kimia Senyawa adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Avhievement Division) karena model pembelajaran ini sangat sederhana dan mudah dilakukan. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa kelas X Jurusan ATPH SMKN 1 Kapuas Murung. |
|
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Melalui Metode Praktikum Sederhana Berbantukan Media Flash Pada Materi Senyawa Elektrolit Dan Non Elektrolit Siswa Kelas X SMK Negeri 3 Muara Teweh Tahuan Ajaran 2016/2017 |
Author : Neno Supriadi |
Abstract | Full Text |
Abstract :Penggunaan berbagai pendekatan dan model dalam pembelajaran merupakan upaya guru untuk mencapai tujuan yang optimal. Salah satu upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan penggunaan metode praktikum berbantukan media Macromedia flash merupakan salah satu media teknologi yang dapat digunakan. Keunggulan dari macromedia flash adalah dapat membuat contoh sederhana materi pelajaran menerupai keadaan aslinya sehingga memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran tersebut. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alat pengumpul data yang digunakan terdiri instrumen pembelajaran, evaluasi (tes dan non tes) serta instrumen observasi bagi guru dan bagi siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus pembelajaran dan setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Subyek yang diteliti adalah siswa kelas X SMKN Kecil Teweh Tengah Kecamatan Teweh Tengah tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan dengan jumlah 26 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum perbaikan pembelajaran siswa yang mencapai KKM ( = 70 ) hanya 10 siswa dari 26 siswa (38%). Pada Perbaikan pembelajaran siklus I siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 18 siswa (69%). Dan pada perbaikan pembelajaran siklus II siswa yang mencapai KKM meningkat lagi menjadi 23 siswa ( 88%). Pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum berbantukan media flash terbukti dapat meningkatkan hasil belajar kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit bagi siswa kelas X SMKN Kecil Teweh Tengah tahun pelajaran 2016/2017. |
|