IMPLEMENTASI MODUL PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL REACT BERBASIS KONTEKSTUAL PADA KONSEP USAHA DAN ENERGI | Author : Een Ibrahim, Muhammad Yusuf | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini memaparkan hasil penerapan modul pembalajaran fisika model REACT berbasis kontektual untuk meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik pada konsep usaha dan energi. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling dari peserta didik kelas X SMAN 1 Gorontalo. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes tertulis bentuk uraian, lembar pengamatan aktivitas peserta didik, dan angket untuk memperoleh respon minat peserta didik. Analisis data yang digunakan adalah N-gain ternormalisasi dan persentase. Hasil penelitian dengan uji gain mengungkapkan bahwa penerapan modul pembelajaran fisika model REACT berbasis kontekstual efektif meningkatkan hasil belajar kongnitif peserta, dilihat dari hasil n-gain sebesar 0,74 dengan kriteria tinggi dan ketuntasan klasikal 100%. Rerata persentase hasil penilaian pengamatan aktivitas peserta didik untuk tiga pertemuan adalah 96,2% pada kategori sangat baik serta hasil angket menunjukkan respon positif peserta didik terhadap penerapan modul pembelajaran fisika model REACT berbasis kontektual dalam pembelajaran. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan model REACT berbasis kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik. |
| THE MEASURENMENT OF ELECTRICITY AND DIELECTRIC CHARACTERISTIC OF ONION (ALLIUM CEPA) | Author : Abd Wahidin Nuayi, Farly Reynol Tumimomor | Abstract | Full Text | Abstract :This experiment aimed to measurement of the electricity and dielectric characteristic of onion (Allium cepa). In this study, the onion has been done through the variation of frequency and temperature. The frequency was set up in 30 different values from 100 Hz -1 MHz with the temperature are from 26 0 C up to 40 0C with each increase of 2 0C. The measurement was performed on AC current in 1 kHz and the input voltage is one volt. The ions through to the membrane were measured as a conductance value by using an LCRmeter that connected with two pieces of AgCl electrodes on both sides of the membrane. Besides that, the conductance (G) was measured by the variation temperature of the solution. The results based on the variation of the electric characteristics of the frequency show that the electricity of the onion membrane from the conductance itself tends to increase and the capacitance is decreased due to increasing of the frequency. However, the conductance and the capacitance of the soaked onion membrane are increased due to the increase of the temperature than the original onion membrane. Also, the increase of conductance to temperature was plotted on the ln G to 1/T curve. The slope or gradient of the curve is used to determine the change of the self-energy of the membrane and its pore radius. Self-energy of ion which obtained from non-washed and washed and soaked (with distilled water) membrane is respectively 7,66967 x 10-21 J or 0,04787 eV dan 1,2156 x 10-19 J or 0,7869 eV ( 1 joule = 6,2415 x 1018 eV) and the average of pore membrane radius is 2,00 x 10-9 meter (2,00 nm) and 1,26 10-10 meter (0,126 nm). Based on the results the onion membrane could be good for established the electricity and the dielectricity. |
| IMPLIKASI MODUL PEMBELAJARAN PREDICT-OBSERVE- EXPLAIN KAJIAN SUHU DAN KALOR TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK | Author : Relin Pakaya,Mursalin | Abstract | Full Text | Abstract :Pengorganisasian dan penyampaian isi bahan ajar dalam bentuk buku tidak terstuktur dengan baik serta materi pembelajaran banyak yang bersifat abstrak dan rumit yang menyebabkan peserta didik malas untuk membaca apalagi mempelajarinya. Bahan ajar yang cukup efektif untuk meningkatkan hasil belajar adalah modul. Penelitian ini memaparkan hasil penerapan modul pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) pada topik suhu dan kalor. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes uraian tertulis, lembar aktivitas peserta didik, dan angket. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rerata gain ternormalisasi dan presentase. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa penerapan modul pembelajaran POE pada topik suhu dan kalor dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik yakni nilai gain 0.85 (kategori tinggi). Data pendukung dari penelitian ini adalah rerata persentase aktivitas belajar peserta didik dalam mempelajari fisika topik suhu dan kalor menunjukan kategori sangat baik, sementara respon peserta didik terhadap penerapan modul pembelajaran POE adalah positif. Secara keseluruhan modul pembelajaran POE pada topik suhu dan kalor terbukti praktis dan efektif untuk digunakan. |
| PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS POWERPOINT UNTUK PELAJARAN IPA BAGI SISWA SMP PADA MATERI CAHAYA, CERMIN, DAN LENSA | Author : Eko Khoerul Nurnamawi, Etris R. Rahim | Abstract | Full Text | Abstract :Artikel ini membahas hasil penelitian tentang pengembangan multimedia pembelajaran berbasis powerpoint untuk pelajaran IPA bagi siswa SMP pada materi cahaya, cermin dan lensa. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kualitas multimedia pembelajaran berbasis PowerPoint bagi siswa SMP kelas VIII pada materi cahaya, cermin dan lensa yang telah dikembangkan. Penelitian ini tergolong jenis penelitian pengembangan media. Media pembelajaran. Media pembelajaran yang dikembangkan berbentuk multimedia pembelajaran berbasis program Microsoft PowerPoint. Pengembangan multimedia pembelajaran berbasis PowerPoint dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap pengembangan desain pembelajaran, tahap pengembangan produk, dan tahap evaluasi dan revisi. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data berupa instrument tes dan non tes. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik analisis statistik deskriptif, yaitu mendeskripsikan tentang kegiatan pengembangan multimedia berdasarkan data-data yang diperoleh penilaian/evaluasi media dan tes hasil belajar. Hasil uji coba di lapangan menunjukkan bahwa kualitas produk multimedia yang dikembangkan, ditinjau dari aspek pembelajaran memperoleh skor penilaian sebesar 4,12 dengan kategori baik, aspek materi memperoleh skor penilaian sebesar 4,55 dengan kategori sangat baik, dan dari aspek media memperoleh skor penilaian sebesar 4,64 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kualitas multimedia pembelajaran PowerPoint materi cahaya, cermin, dan lensa yang dikembangkan untuk kelas VIII SMP tergolong dalam kategori baik dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas. |
| MODEL ASSESMEN PENGETAHUAN KONSEPTUAL MAHASISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH FISIKA | Author : Muhammad Yusuf, Prabowo Prabowo | Abstract | Full Text | Abstract :Berbagai macam model pembelajaran dikembangkan oleh para pengembang pendidikan. Namun kenyataannya kecakapan mahasiswa dalam memecahkan masalah masih rendah. Hal ini menunjukkan adanya masalah pada diri mahasiswa yang diduga adalah pengetahuan konseptual. Untuk mengkaji pengetahuan konseptual mahasiswa ini, maka perlu dikembangkan suatu model assesmen pengetahuan konseptual mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan model assesmen pengetahuan mahasiswa dalam memecahkan masalah Fisika dan implementasinya. Penelitian termasuk penelitian pengembangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yaitu mengembangkan model assesmen pengetahuan konseptual mahasiswa dalam memecahkan masalah Fisika. Model assesmen yang telah dikembangkan akan diuji kevalidan oleh ahli yang kompeten. Proses penelitian ini akan dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu tahap pengembangan model instrumen pengetahuan konseptual mahasiswa, uji coba model assesmen. Uji lapangan dilaksanakan pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Surabaya. Berdasarkan hasil Penelitian diperoleh model assesmen pengetahuan konseptual mahasiswa dalam memecahkan masalah Fisika. Hasil implementasi model assesmen dapat disimpulkan bahwa subjek dengan kategori akademik tinggi dapat mendefinisikan dan mengaplikasikan konsep dengan sangat baik, tetapi kurang baik dalam menunjukkan interelasi antara beberapa konsep pada pemecahan masalah. Sedangkan subjek dengan kategori akademik rendah dapat mendefinisikan konsep dengan baik, tetapi kurang baik dalam mengaplikasikan konsep fisika, serta tidak baik dalam menunjukkan interelasi antara beberapa konsep pada pemecahan masalah fisika. |
|
|