PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH BERBASIS KATOLIK | Author : Atika, Piter Joko Nugroho, Sumarnie | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Maria Gorreti Semarang (MGS), dilihat dari aspek: 1) Proses lahirnya budaya sekolah berbasis agama Katolik, 2) Nilai-nilai karakter budaya sekolah berbasis agama Katolik, 3) Strategi pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik, 4) Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik, dan 5) Upaya untuk meminimalisir kendala yang dihadapi dalam pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Penetapan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pola interaktif Miles dan Huberman (1994) Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik pada SMP MGS dilaksanakan dengan mengacu pada nilai-nilai filosofis pendiri (founding father) Yayasan Marsudirini Semarang. Nilai-nilai filosofis para pendiri sekolah tersebut menjadi landasan utama dalam pembentukan karakter budaya sekolah. Dengan strategi pengembangan budaya sekolah yang direalisasikan dalam berbagai program dan kegiatan yang ditujukan bagi guru dan tenaga kependikan serta para peserta didik mampu menjadikan SMP MGS menjadi sekolah berprestasi sekaligus sekolah favorit di Kota Semarang. |
| IMPLEMENTASI “HASUPA HASUNDAU” DALAM MEMBINA PESERTA DIDIK | Author : Ahyanati Fitri, Teti Berliani, Reddy Siram | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Implementasi Hasupa Hasundau dalam Membina Peserta Didik di SDN 5 Menteng Palangka Raya, diilihat dari aspek: (1) Proses terbentuknya program Hasupa Hasundau dalam membina peserta didik, (2) Mekanisme program Hasupa Hasundau dalam membina peserta didik, dan (3) Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program Hasupa Hasundau. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik kredibilitas (triangulasi dan pengecekkan anggota) dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Proses terbentuknya Hasupa Hasundau di SDN 5 Menteng berawal dari adanya program dari Kemendikbud yaitu program kemitraan dan SDN 5 Menteng Palangka Raya menerapkan program kemitraan, pelaksanaannya dilaksanakan pada sebuah wadah yang diberi nama Hasupa Hasundau yang mana kegiatannya adalah melaksanakan pertemuan antara pihak sekolah dengan orang tua siswa, (2) Mekanisme program dilakukan 2 kali pertemuan per semester, mengundang orang tua siswa melalui melalui grup WA atau surat, diadakan diskusi untuk menyampaikan pendapat ataupun kebutuhan yang diperlukan anak di sekolah, dan (3) Faktor Pendukung dan Kendala yang dihadapi pada Pelaksanaan Hasupa Hasundau dalam Membina Peserta Didik, yaitu: a) Faktor pendukung adanya keterbukaan atau kepercayaan orang tua terhadap sekolah begitu sebaliknya dalam mendidik anak, kesamaan pola asuh, dan b) Kendala berasal ada beberapa orang tua yang berhalangan hadir karena masalah waktu, seperti orang tua yang sibuk bekerja. |
| PENYELENGGARAAN PROGRAM SD-SMP SATU ATAP PADA DAERAH TERPENCIL DALAM LATAR BUDAYA RUMAH BETANG KALIMANTAN TENGAH | Author : Rudi Hasan | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penyelenggaraan program SD-SMP Satu Atap sebagai alternatif pemerataan pendidikan dasar sembilan tahun pada daerah terpencil dalam latar budaya rumah betang Kalimantan Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi multi situs pada 3 SMPN Satu Atap di wilayah Kabupaten Gunung Mas. Pengumpulan data dilakukan dengan metode: wawancara mendalam (indepth interview), observasi partisipan (participant observation), dan studi dokumentasi (study of document). Penetapan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan melalui kegiatan mengorganisasi data, menata dan membagi data dalam unit-unit yang dapat dikelola, mensitesis, mencari pola, menemukan apa yang bermakna dan apa yang diteliti untuk diputuskan dan dilaporkan dengan sistematis (Bogdan dan Biklen, 1998). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu: analisis data tiap situs (situs tunggal) dan analisis data lintas situs. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menemukan bahwa nilai-nilai budaya rumah betang yang mendasari dalam penyelenggaraan SD-SMP Satu Atap muncul pada: (1) struktur birokrasi, meliputi: SOP, koordinasi dan pemberdayaan SDM; (2) sumberdaya, meliputi: SDM, sarana prasarana dan pembiayaan; dan (3) komunikasi, meliputi: komunikasi intern, dengan SD penyangga, dengan dinas terkait, dan masyarakat sekitar sekolah. |
| PENGEMBANGAN BUDAYA SEKOLAH BERBASIS KATOLIK | Author : Atika, Piter Joko Nugroho, Sumarnie | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Maria Gorreti Semarang (MGS), dilihat dari aspek: 1) Proses lahirnya budaya sekolah berbasis agama Katolik, 2) Nilai-nilai karakter budaya sekolah berbasis agama Katolik, 3) Strategi pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik, 4) Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik, dan 5) Upaya untuk meminimalisir kendala yang dihadapi dalam pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Penetapan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pola interaktif Miles dan Huberman (1994) Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan budaya sekolah berbasis agama Katolik pada SMP MGS dilaksanakan dengan mengacu pada nilai-nilai filosofis pendiri (founding father) Yayasan Marsudirini Semarang. Nilai-nilai filosofis para pendiri sekolah tersebut menjadi landasan utama dalam pembentukan karakter budaya sekolah. Dengan strategi pengembangan budaya sekolah yang direalisasikan dalam berbagai program dan kegiatan yang ditujukan bagi guru dan tenaga kependikan serta para peserta didik mampu menjadikan SMP MGS menjadi sekolah berprestasi sekaligus sekolah favorit di Kota Semarang. |
| PENYELENGGARAAN PROGRAM SD-SMP SATU ATAP PADA DAERAH TERPENCIL DALAM LATAR BUDAYA RUMAH BETANG KALIMANTAN TENGAH | Author : Rudi Hasan | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penyelenggaraan program SD-SMP Satu Atap sebagai alternatif pemerataan pendidikan dasar sembilan tahun pada daerah terpencil dalam latar budaya rumah betang Kalimantan Tengah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi multi situs pada 3 SMPN Satu Atap di wilayah Kabupaten Gunung Mas. Pengumpulan data dilakukan dengan metode: wawancara mendalam (indepth interview), observasi partisipan (participant observation), dan studi dokumentasi (study of document). Penetapan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan melalui kegiatan mengorganisasi data, menata dan membagi data dalam unit-unit yang dapat dikelola, mensitesis, mencari pola, menemukan apa yang bermakna dan apa yang diteliti untuk diputuskan dan dilaporkan dengan sistematis (Bogdan dan Biklen, 1998). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu: analisis data tiap situs (situs tunggal) dan analisis data lintas situs. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menemukan bahwa nilai-nilai budaya rumah betang yang mendasari dalam penyelenggaraan SD-SMP Satu Atap muncul pada: (1) struktur birokrasi, meliputi: SOP, koordinasi dan pemberdayaan SDM; (2) sumberdaya, meliputi: SDM, sarana prasarana dan pembiayaan; dan (3) komunikasi, meliputi: komunikasi intern, dengan SD penyangga, dengan dinas terkait, dan masyarakat sekitar sekolah. |
| KEPEMIMPINAN INSTRUKSIONAL KEPALA SEKOLAH | Author : Sunardi, Piter Joko Nugroho, Setiawan | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Kepemimpinan Instruksional Kepala Sekolah di SMPN 2 Palangka Raya, dilihat dari: (1) Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada aspek guru dan siswa, (2) Dukungan stakeholder terhadap upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, dan (3) Faktor pendukung dan kendala dalam implementasi kepemimpinan instruksional. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Penetapan sumber data dilakukan dengan teknik purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pola interaktif Miles dan Huberman (1994). Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran pada aspek guru dilakukan dengan melaksanakan workshop peningkatan kualitas pembelajaran, support guru untuk mengikuti kegiatan MGMP, supervisi akademik rutin kepada para guru; sedangkan pada aspek siswa dilakukan melalui pelaksanaan jam pelajaran tambahan dan kegiatan les privat, (2) Dukungan stakeholder terhadap upaya kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kerjasama sinergis dengan pihak LPMP Provinsi Kalimantan Tengah, BSNP, Pengawas sekolah dan Komite sekolah, dan (3) Faktor pendukung dalam mengimplementasi kepemimpinan instruksional meliputi: tersedianya sarana para sarana penunjang proses pembelajaran, kinerja tenaga pendidik (guru) yang optimal, dan dukungan orang tua murid; Faktor kendala meliputi belum efektifnya pengelolaan sarana dan prasarana pembelajaran. |
| KERJA SAMA HUBUNGAN MASYARAKAT SDN 6 BUKIT TUNGGAL DENGAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PALANGKA RAYA | Author : Neneng Ariska, Teti Berliani, Sogi Hermanto | Abstract | Full Text | Abstract :enelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan studi kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan dalam menjalankan kerjsaama hubungan masyarakat pada SD Negeri 6 Bukti Tunggal dengan Badan lingkungan hidup kota Palangka Raya. Aspek yang diteliti mengacu pada: (1) Perencanaan Kerja Sama Hubungan Masyarakat Sekolah Dasar Negeri 6 Bukit Tunggal Dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, (2) Pelaksanaan Kerja Sama Hubungan Masyarakat Sekolah Dasar Negeri 6 Bukit Tunggal Dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, dan (3) Pengawasan Kerja Sama Hubungan Masyarakat Sekolah Dasar Negeri 6 Bukit Tunggal Dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Sedangkan untuk pengecekan keabsahan data menggunakan kredibilitas dan konfirmabilitas. Tahap-tahap penelitian yaitu meliputi pralapangan, pekerjaan lapangan, dan analisis data. Hasil penelitian menunjukan bahwa kerja sama hubungan masyarakat yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan, sudah dikelola dengan baik oleh SD Negeri 6 Bukit Tunggal, sehingga dapat meningkatkan produktivitas sekolah, yang akan berpengaruh positif bagi kemajuan sekolah |
| PERAN SUPERVISOR DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ADMINISTRASI GURU DI SEKOLAH DASAR | Author : Rina Wahyuni | Abstract | Full Text | Abstract :Berkenaan dengan perannya sebagai supervisor, kepala sekolah dituntut untuk dapat meningkatkan kedisiplinan guru yang ada di sekolah, antara lain dalam hal administrasi. Namun, pada kenyataannya masih terdapat beberapa guru yang kurang disiplin dalam menyelesaikan administrasinya di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan peran supervisor dalam meningkatkan kedisiplinan administrasi guru sudah baik dan sangat solutif dalam meningkatkan kedisiplinan administrasi guru di sekolah. Meskipun masih ditemukan beberapa oknum guru yang kurang disiplin, namun hal tersebut dapat diatasi dengan adanya program supervisi (pembinaan) yang diberikan oleh kepala sekolah selaku supervisor. |
| IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH | Author : Eric Santosa, Piter Joko Nugroho, Reddy Siram | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Implementasi GLS di SDN 5 Menteng Palangka Raya, dilihat dari aspek: (1) tahapan implementasi GLS, (2) Mekanisme implementasi GLS, dan (3) Faktor pendukung dan kendala dalam implementasi GLS. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, tenaga pustakawan, dan 2 orang guru kelas. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan pola interaktif data dari Miles dan Huberman (1994). Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Tahapan GLS yang dilaksanakan baru pada tahap awal (pembiasaan berliterasi) melalui aktivitas membaca dan menulis, (2) Mekanisme implementasi GLS dilaksanakan dengan mendasarkan pada prinsip dasar manajemen yaitu: perencanaan GLS, pengorganisasian GLS, penggerakan GLS, serta pengawasan dan evaluasi GLS, (3) Faktor pendukung implementasi GLS meliputi minat yang tinggi dari siswa untuk berliterasi, komitmen dan semangat guru mengajar, program literasi dilaksanakan secara terjadwal, tersedianya sarana prasarana sekolah yang mendukung pelaksanaan literasi; Sedangkan faktor penghambatnya adalah guru masih belum menerima pembinaan dalam bentuk pelatihan untuk melaksanakan GLS, kondisi koleksi buku bacaan yang rusak, serta fungsi evaluasi GLS yang belum dilaksanakan secara menyeluruh. |
| IMPLEMENTASI SUPERVISI PEMBELAJARAN BERBASIS KARAKTER OLEH KEPALA SEKOLAH DI SDN 6 BUKIT TUNGGAL KOTA PALANGKA RAYA | Author : Burai, Teti Berliani, Kamid Asngadi | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini mendeskripsikan implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter oleh kepala sekolah di SDN 6 Bukit Tunggal Kota Palangka Raya. Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Penelitian ini mengacu pada aspek implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter yang berfokus pada: 1) strategi implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter; serta 2) faktor pendukung dan kendala dalam implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian, data dikumpulkan dan di analisis dengan menggunakan pola interaktif dari Miles dan Huberman (reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) strategi implementasi supervisi pembelajaran berbasis karakter oleh kepala sekolah menggunakan metode bersifat individual yang meliputi percakapan pribadi, kunjungan kelas, observasi kelas, dan rapat dengan dewan guru. Serta (2) faktor pendukung dan kendala yang dihadapi oleh kepala sekolah dalam mengimplementasikan supervisi pembelajaran berbasis karakter yakni: (1) faktor pendukungnya seperti: adanya dukungan dari pihak dinas pendidikan terkait, dukungan dari orang tua siswa yang ingin anak-anaknya mendapatkan pembelajaran yang berkualitas. Sedangkan (2) kendala yang dihadapi ialah masih ditemukan guru yang menghindar bahkan takut untuk disupervisi, serta kurangnya pemahaman guru terkait pentingnya supervisi dalam memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di kelas. |
| PENGARUH PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT (POS) TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI SMA NEGERI DI KOTA PALANGKA RAYA | Author : Christian Radiafilsan | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara komprehensif pengaruh dari Perceived Organizational Support (POS) terhadap Komitmen Organisasi SMAN di Palangka Raya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah 389 orang guru yang bertugas di SMAN di Kota Palangka Raya. Teknik pengumpulan data dengan teknik survey melalui penyebaran angket. Teknis analisis data yang digunakan adalah secara deskriptif dan analisis inferensial (uji hipotesis). Analisis inferensial (uji hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian melalui jalur analisis alur (Path Analysis). Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat disimpulkan disimpulkan bahwa POS berpengaruh langsung positif terhadap komitmen organisasi; sehingga dapat diartikan ketepatan POS yang dirasakan guru berdampak pada peningkatan komitmen organisasi guru SMA Negeri se-Kota Palangka Raya. |
| PEMBINAAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR DAERAH TERPENCIL | Author : Nunung Puji Rahayu, Piter Joko Nugroho, Teti Berliani | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang Pembinaan profesional guru SD daerah terpencil di wilayah kerja UPTD Kecamatan Damang Batu, dilihat dari aspek: (1) Pembinaan professional guru SD melalui: (a) Intensive Development, (b) Cooperative Development, (c) Self- Directed Development, dan (2) Faktor pendukung dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan profesional guru SD daerah terpencil. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Penetapan sumber data dilakukan dengan teknikpurposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan pola interaktif Miles dan Huberman (1994). Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan menggunakan derajat kepercayaan (credibility) melalui teknik triangulasi baik sumber maupun metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pembinaan profesional guru SD daerah terpencil, melalui: (a) Intensive Development, dilaksanakan melalui kegiatan yang lazim ditujukan untuk mengembangkan profesional guru serta program kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan guru; (b) Cooperative Development, dilaksanakan melalui kegiatan kunjungan ke sekolah lain, sharing pengalaman dengan sejawat, aktif dalam kegiatan MGMP, serta saling mendukung untuk meningkatkan motivasi kerja; dan (c) Self- Directed Development, dilaksanakan melalui kegiatan pembuatan media ajar, aktif membaca buku di perpustakaan sekolah, aktif mengikuti seminar/pelatihan, serta aktif mencari bahan ajar baru jika memiliki kesempatan untuk mengakses internet; dan (2) Faktor pendukung meliputi terjalinnya kerjasama yang sinergis antara Dinas Pendidikan, UPTD, pengawas, kepala sekolah dan guru; sedangkan faktor kendala belum semua guru mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program pembinaan profesional disebabkan kondisi geografis serta sukarnya akses dari dan menuju ke sekolah tersebut. |
|
|