Ekasakti Educational Journal (EEJ) | Author : Dwi Mutia Chan Mutia | Abstract | Full Text | Abstract :This study aimed to describe: social values ??embodied in the Si Anak Kampoeng and Si Anak Panah of Damien Dematra. The theory used in this study there were four, namely (1) the nature of the novel, (2) the elements of the novel, (3) sociological theory of literature, and (4) approach to literary analysis. This research is a qualitative research as research procedures which produce descriptive data describing the condition or phenomenon that occurs in a text, in the form of literary novels, when linked with the needs relevant to the research problem. Results penelitain the Si Anak Kampoeng and Si Anak Panah novel of Damien Dematra work showed that the presence of social values ??in the novel is about the habits and ways of thinking people. It is like what has been described by the main character in this novel is "Syafii Maarif", and additional characters also play an important role in this regard. Habits contained in the novel, namely: (1) easy to worry, (2) helpful, (3) agriculture and livestock, (4) go abroad, (5) trade, and (6) like risking your chicken. While how berfikirnya namely: (1) too quickly make decisions, (2) have a strong will, and (3) firm. |
| Ekasakti Educational Journal (EEJ) | Author : Safinah Azmir; Nela Sari Yolanda | Abstract | Full Text | Abstract :Pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan materi dianggap gagal menghasilkan peserta didik yang aktif, kreatif dan inovatif, sehingga perlu ada pendekatan pembelajaran yang lebih bermakna, yang penekanannya pada masalah-masalah aktual yang secara langsung berkaitan dengan kehidupan nyata yang ada di masyarakat. Dan pendekatan pembelajaran yang cocok sebagai solusi terhadap masalah di atas adalah pembelajaran kontekstual (CTL). Pendekatan Kontekstual (CTL) merupakan konsep belajar yang beranggapan bahwa anak akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah, artinya belajar akan lebih bermakna jika anak “bekerja” dan “mengalami” sendiri apa yang dipelajarinya, bukan sekedar “mengetahuinya”. Pembelajaran tidak hanya sekedar mentransfer pengetahuan dari guru kepada siswa, tetapi bagaimana siswa mampu memaknai apa yang dipelajari itu. Oleh karena itu, strategi pembelajaran lebih utama dari sekedar hasil. Dalam hal ini siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka menyadari bahwa apa yang dipelajari akan berguna bagi hidupnya kelak. Dengan demikian, mereka akan belajar lebih semangat dan penuh kesadaran. |
| CREOLE MINANGKABAU LANGUAGE UTTERED BY CHINESE PEOPLE IN PADANG CITY (TIONG PA) | Author : Mac Aditiawarman | Abstract | Full Text | Abstract :Padang Tionghoa ( Tiong Pa) Language has been proceeded for long time. Tiong Pa Language happened through three ways, they are the mixing of Indonesian, Chinese, and Minangkabau language elements. The three language elements combine together and build a new Minangkabau language variant that is called Tiong Pa language.
This research applies the Distributional Method. The aim of this research is to describe the rules of the vowel, consonant, and diphthong changing in the formation of Padang Tionghoa Language. The result of this research can be contributed to linguistics field.
The result of this research indicates that: (1) the final deletion of vowel /-a/; (2) the medial deletion of vowel /-a-/; (3) the final deletion of /-ah/; (4) the final deletion of consonant /-h/; (5) the medial deletion of vowel /-i-/; (6) the medial deletion of vowel /-e-/; (7) the final changing of vowel /-o/ to /-a/; (8) the medial changing of vowel /-a-/ to /-?-/; (9) the final changing of diphthong /-ai/ to /-e/; (10) the medial changing of diphthong /-ia-/(/-ai-/) to vowel /-e-/; (11) the medial changing of /-i-/ to /-e-/; (12) the final changing of diphthong /-ia/ to vowel /-e/; (13) the final changing of diphthong /-au/ to vowel /-o/; (14) the medial changing of vowel /-u-/ to /-o-/; (15) the medial changing of diphthong /-ua-/ to vowel /-o-/; and (16) the medial changing of vowel /-a-/ to /-o-/. |
| PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA ( LKS ) DENGAN PENDEKATAN REALISTIK UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 24 PADANG | Author : Khurnia Budi Utami | Abstract | Full Text | Abstract :Kualitas pembelajaran matematika di kelas sangat dipengaruhi oleh cara guru dalam penyampaiannya. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah tidak melibatkan siswa secara aktif di dalam proses pelaksanaanya. Sumber belajar yang digunakan berupa buku paket dan LKS, akan tetapi LKS yang digunakan kurang membantu siswa di dalam membangun pengetahuanya. Bahan ajar yang disediakan oleh guru hendaknya dapat melatih siswa di dalam memecahkan masalah. Salah satu metode belajar yang dapat membantu siswa di dalam memecahkan masalah adalah pendekatan realistik. Oleh karena itu, dikembangkan LKS pendekatan realistik yang terdiri dari tahap penggunaan konteks, penggunaan model, pemanfaatan hasil konstruksi siswa, interaktivitas, dan keterkait. Adapun tujuan penelitian ini adalah menghasilkan LKS yang valid dan praktis.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan model 4-D yang terdiri dari 4 tahap yaitu: tahap pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate). Tapi pada penelitian ini hanya sampai tahap pengembangan .LKS divalidasi oleh ahli matematika dan bahasa. Kepraktisan dilihat melalui hasil analisis angket respon siswa dan guru. Serta keaktifan siswa dilihat dalam proses belajar. Keaktifan siswa ini dilihat dari lembar observasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS dengan pendekatan realistik valid dari segi materi dengan persentase 83,85%, bahasa 91,66% dan kegrafikan 91,66%. Persentase hasil kepraktisan dari angket respon siswa adalah sebesar 84,84% sehingga LKS masuk ke dalam kategori praktis. Serta diperoleh hasil persentase aktivitas siswa dengan rata-rata 74,24% dan termasuk dalam kategori aktif. Oleh karena itu, LKS dengan pendekatan realistik dapat dikatakan valid dan praktis serta dapat membantu aktivitas siswa menjadi lebih baik ( aktif ). |
|
|