STUDI ANALISIS PERSIAPAN ORANG TUA SELAMA PEMBELAJARAN DARING KELAS I SDN 01 KAJEKSAN KUDUS |
Author : Dina Sakhiratul Rizki; Elya Umi Hanik |
Abstract | Full Text |
Abstract :Saat ini dengan adanya pandemi pemerintah memutuskan untuk mengadakan program belajar dari rumah agar penyebaran pandemi di Indonesia tidak terus menyebar dan juga dengan adanya kegiatan tersebut membuat orang tua untuk bisa ikut memberi arahan anak dalam belajar di rumah proses ini memang cukup sulit dan pasti akan banyak menemui tantangan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai kesiapan dari orang tua terhadap adanya pembelajaran daring karena adanya covid 19. Metode penelitian yang penulis pilih adalah metode kualitatif deskriptif dengan cara melakukan observasi serta wawancara. Dari hasil penelitian sendiri menunjukan bahwa perlu adanya persiapan orang tua dalam proses pembelajaran seseorang mulai dari kondisi, fisik, dan mental seseorang yang mampu untuk melaksanakan sebuah kegiatan pembelajaran. Adapun peran orang tua selama pembelajaran daring sangat diperlukan karena orang tua sebagai pendidik utama dan pertama serta berkelanjutan bagi anak-anak mereka. Dan juga masih ada beberapa kendala yang dihadapi orang tua di dalam mendampingi anak belajar secara daring. Diantaranya permasalahan pada kesulitan di dalam menjelaskan materi atau tugas kepada murid serta keterbatasan waktu yang dipunyai dalam mendampingi anak belajar. Serta kadang orang tua yang tidak mengetahui jika ada tugas yang sudah di kirim oleh guru di karenakan orang tua tidak selalu memegang handphone. |
|
PELATIHAN PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DARING DI SD NEGERI SOJOPURO DALAM MASA COVID-19 |
Author : Yoga Sumanto; Yosua Damas Sadewo |
Abstract | Full Text |
Abstract :Tujuan dari penulisan penelitian best practice ini adalah untuk mengadapi pembelajaran daring di kondisi pandemi covid-19. Dalam menghadapi kondisi tersebut, Kepala Sekolah SDN Sojopuro memberikan pelatihan kepada guru-gurunya dalam membuat video pembelajaran yang nantinya dapat diakses setiap siswa SDN Sojopuro dari rumah masing-masing. Upaya pelatihan pembuatan video pembelajaran sebagai media pembelajaran untuk siswa-siswa SDN Sojopuro tersebut tentunya dengan harapan adanya peningkatan hasil belajar siswa SDN Sojopuro dan terjadi peningkatan bagi guru-guru SDN dalam hal kemampuan pengelolaan dan penerapan teknologi untuk melaksanakan pembelajaran secara daring. Pelatihan dan edukasi terkait pembuatan video pembelajaran sebagai media pembelajaran dilakukan secara sistematis dan terstruktur yang akan sangat membantu guru-guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan terarah dalam pembelajaran daring atau study from home. Adapun rangkaian kegiatan dalam proses pelatihan pembuatan video pembelajaran sebagai media pembelajaran di SDN Sojopuro dilakukan melalui tiga (3) tahapan utama, yakni tahap 1 (diskusi), tahap 2 (tutorial), dan tahap 3 (observasi dan evaluasi). Program pelatihan dengan tema “Pembuatan Video Pembelajaran sebagai Media Pembelajaran dalam masa Pandemi Covid-19 di SDN Sojopuro” dilaksanakan dengan lancar dan mendapatkan apresiasi yang sangat bagus dari para peserta, yakni guru-guru SDN Sojopuro. Hal tersebut dibuktikan dengan peran aktif dan antusias para guru SDN Sojopuro dalam membuat dan menyelesaikan video pembelajaran. Melalui pemahaman dalam pembuatan video pembelajaran dan pemilihan media daring, dapat dirancang sebuah pembelajaran yang menarik yang dapat membantu proses pembelajaran selama siswa melakukan study from home dalam era pandemi covid-19. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelatihan yang dilakukan dapat menjadi wadah dalam mengembangkan kemampuan guru untuk membuat video pembelajaran yang baik sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran selama siswa melaksanakan belajar dari rumah atau study from home. |
|
DAMPAK PERTEMUAN DUA KULTURAL DI SEKOLAH INDONESIA LUAR NEGERI (SEKOLAH INDONESIA DEN HAAG-SIDH) PADA SISWA TINGKAT PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR |
Author : Alvina safitri Mustain; Nadiya Ruhma; Annisa Nur Asrofah; Alfiyatur Rohmaniah; Husni Mubarok; Fatihatul Ulya |
Abstract | Full Text |
Abstract :Tujuan penulisan artikel ini adalah membahas tentang Dampak Pertemuan Dua Kultural Di Sekolah Indonesia Luar Negeri (Sekolah Indonesia Den Haag-SIDH) Pada Siswa Tingkat Pendidikan Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan dalam pembahasan topik utama menggunakan metode deskriptif untuk mengembangkan data yang peneliti terima dari berbagai sumber dan diolah kembali oleh peneliti. Hasil pembahasan menunjukkan dampak dari pertemuan dua kebudayaan yang terjadi di lingkunagan peserta didik, cara yang digunakan peserta didik dalam kehidupan mereka yang mempunyai dua kebudayaan yang meliputi strategi adaptasi, adaptasi sosial, adaptasi budaya dan interaksi sosial. Artikel ini berkesimpulan Sekolah Indonesia Den Hagg yang tentunya akan membawa dampak dari hasil pertemuan budaya antara Indonesia dan Belanda. |
|
TANTANGAN GURU DALAM MENGAJAR SATU WAKTU DI SIDH |
Author : Sukriyah Barokah; Mega Yuni Ariyanti; Eka Prasetyawati; M. Aulia Fatah; Ulfatun Nafi`ah; Husni Mubarok |
Abstract | Full Text |
Abstract :Diedarkannya suatu kebijakan dari pemerintah mengenai pembelajaran daring maka guru di tuntut untuk lebih bersikap kreatif dalam menggunakan media pembelajaran sebagai sarana penunjang pembelajaran di masa sekarang ini agar tercipta pembelajaran yang tidak membosankan bagi peserta didik di masa Covid-19. Mengingat strategisnya peran guru dalam pendidikan, apalagi di era global ini, maka kebutuhan akan guru yang berkualitas menjadi sebuah keniscayaan demi masa depan bangsa yang gemilang. Kebutuhan akan guru yang berkualitas yang semakin tinggi saat ini harus disikapi secara positif oleh para pengelola pendidikan guru. Respons positif ini harus ditunjukkan dengan senantiasa meningkatkan mutu program pendidikan yang ditawarkannya. Perbaikan mutu pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi ini jelas akan membawa dampak positif bagi penciptaan guru yang berkualitas kelak di kemudian hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam metode library research dengan pendekatan kualitatif. Di dalam metode penelitian ini ada empat tahap yaitu; pengumpulan data, pertanyaan peneliti, penyajian data, dan kesimpulan. Dapat disimpulkan, semua pembelajaran yang ada di Belanda dilakukan secara daring, adapun yang dilakukan secara offline hanya 20% dan sifatnya tutorial yang sifatnya lebih kreatif. Terdapat 21 murid yang mencakup SD, SMP, dan SMA. Jumlah gurunya ada 16 ditambah 1 kepsek berarti 17 guru. Untuk program PJJ bagi mahasiswa yang tinggalnya di luar belanda jumlahnya yaitu 140. SD Reguler di SIDH memiliki semua jenjang dari kelas 1 - kelas 6 tetapi satu jenjang bisa jadi 1 siswa atau paling banyak 3-4 siswa. Kurikulum di SIDH menggunakan K13, untuk memudahkan menggunakan buku BSE. |
|
UPAYA PEMBERIAN PENGHARGAAN UNTUK MEWUJUDKAN KEDISIPLINAN GURU SD NEGERI WULUNGSARI DALAM MENGERJAKAN ADMINISTRASI KELAS |
Author : Yudiyanti Yudiyanti; Pebria Dheni Purnasari |
Abstract | Full Text |
Abstract :Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kedisiplinan guru SDN Wulungsari melalui pemberian penghargaan dalam mengerjakan administrasi kelas. Subjek penelitian ini adalah guru kelas I s/d VI di SDN Wulungsari Kec. Selomerto Kab. Wonosobo. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi. Selanjutnya data yang telah diperoleh dianalis dengan teknik analisis interaktif dari model Miles dan Huberman, yakni pengumpulan data, reduksi data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa data awal kegiatan penilaian pengerjaan administrasi guru kelas I s/d VI mencapai skor rata-rata 29,33 dengan kategori gagal. Setelah dilaksanakan pembinaan dan program pemberian penghargaan untuk mengerjakan administrasi kelas tahap berikutnya diperoleh hasil skor rata-rata 74 dengan kategori baik. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dalam hal kedisplinan, terbukti pada kondisi awal banyak guru yang lalai atau malas mengerjakan administrasi kelas sehingga hasilnya termasuk ke dalam kategori gagal. Setelah diberikan perlakuan yakni pembinaan dan program pemberian penghargaan pada guru yang dapat menyelesaikan administrasi kelas dengan baik, maka guru yang lainpun mulai disiplin dalam mengerjakan administrasi kelas. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pemberian penghargaan mampu meningkatkan kedisiplinan guru dalam mengerjakan administrasi kelas. |
|