PENGARUH POWER DISTANCE, HUBUNGAN PRIBADI DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP WORK ENGAGEMENT GURU | Author : Donald Samuel Slamet Santosa; Sinta Wijayanti; Nancy Riana Siregar | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis peran Kepala Sekolah dalam membangun Work Engangement Guru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif yang meneliti 3 variabel independen, yaitu power distance, hubungan pribadi, dan supervisi terhadap variabel dependen, yaitu work engagement guru. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik angket terhadap kepala sekolah dan guru pada 30 SD di Jawa Tengah. Angket diuji validitasnya dengan teknik korelasi product moment dan reliabilitasnya diuji dengan teknik Alpha Cronbach. Uji hipotesis dilakukan dengan teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa work engagement guru SD di Jawa Tengah relatif buruk (dengan skor 2,2 dalam skala 5). Selain itu, terdapat pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi linear berganda yang terbentuk adalah Y = -0,012+0,36X1+0,44X2+0,2X3. Semua nilai beta pada persamaan regresi memiliki p-value 0,000. Meski demikian, variabel yang paling berpengaruh terhadap work engagement guru adalah hubungan pribadi antara kepala sekolah dengan guru. |
| PERSEPSI MAHASISWA PGSD TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DALAM KONTEKS SEKOLAH INKLUSI | Author : Rita Amalia | Abstract | Full Text | Abstract :Pendidikan inklusi merupakan pendidikan yang mana memberikan kesempatan yang setara antara anak berkebutuhan khusus dan anak regular untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa PGSD terhadap anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi, yaitu study kasus mahasiswa PGSD FTIK Unisnu Jepara yang telah menempuh mata kuliah pendidikan Inklusi. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket menggunakan google form. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 15 mahasiswa memiliki respon positif terhadap anak berkebutuhan khusus disekolah inklusi atau 48,4% responden, artinya sebanyak 16 mahasiswa memiliki respon negative terhadap anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi atau 51,6%. Hal ini menunjukkan bahwa harus ada peningkatan mengenai persepsi mahasiswa agar ketika nanti mengajar dapat memahami peserta didik baik regular maupun yang berkebutuhan khusus. |
| TANTANGAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM ADAPTASI PANDEMI COVID-19 | Author : Dra. Widanarti | Abstract | Full Text | Abstract :Pandemi Covid-19 berdampak besar bagi dunia pendidikan. Perubahan sistem pembelajaran akan mempengaruhi proses pembelajaran. Pendidik di SDN PENELEH 1 SURABAYA merasakan kendala fasilitas penunjang pembelajaran online. Di masa pandemi COVID-19, keterbatasan internet dan alat komunikasi menjadi persoalan tersendiri dalam pendidikan anak negeri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengajaran, metode, hambatan dan solusi untuk memecahkan masalah selama pandemi covid19. Penelitian dilakukan melalui metode kualitatif dan melibatkan tiga guru sekolah dasar. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan pencatatan. Menggunakan triangulasi sumber untuk menguji keabsahan data Subyek penelitian adalah tiga orang pendidik dari SDN PENELEH 1 SURABAYA. Analisis data Miles & Huberman mencakup tiga aliran aktivitas simultan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterbatasannya adalah kurangnya jangkauan jaringan smartphone, internet, TV dan radio, keterbatasan bahan ajar, jarak dari rumah siswa, disiplin siswa, keterbatasan dan keterbatasan waktu bagi orang tua untuk menemani anaknya belajar. Strategi pemecahan masalah guru meliputi penerapan blended learning, membuat kelompok belajar, mengunjungi siswa secara teratur, bekerja sama dengan orang tua, menyesuaikan rencana pembelajaran, mengoptimalkan media elektronik, dan menggunakan media kreatif. Oleh karena itu, kemampuan memecahkan masalah sangat penting bagi pendidik. |
| MENGATUR KUALITAS GURU MELALUI PROGRAM GURU PENGGERAK | Author : Oslen Parulian Sijabat; Maria Marta Manao; Asima Rohana Situmorang; Agusmanto Hutauruk; Simon Panjaitan | Abstract | Full Text | Abstract :Artikel ini membahas tentang meningkatkan kualitas guru melalui program guru penggerak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, melalui kajian telaah pustaka, penggunaan buku dan jurnal yang berkaitan dengan artikel ini, sehingga melalui artikel ini diharapkan dapat menumbuhkan minat guru untuk mengikuti program guru penggerak. Di era Industri 4.0, guru harus mampu berkembang dengan mengembangkan keterampilan pendidikan sehingga dapat mengajar dan mengajar siswa untuk memanfaatkan keterampilan berpikir mereka dengan lebih baik. Empat Standar kompetensi guru penggerak adalah; (1) Kompetensi pedagogik; (2) Kompetensi kepribadian; (3) Kompetensi profesional; (4) Kompetensi sosial. Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang mampu menerapkan kemerdekaan dalam belajar dan ikut serta menggerakkan ekosistem dunia pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada peserta didikMelalui program guru penggerak, dibekali berbagai pelatihan dan lokarya yang tentunya akan dapat meningkatkan kualitas guru di Indonesia. Dengan demikian guru dapat menerapkan merdeka belajar yang dapat menciptakan pembejaran yang perpusat pada peserta didik, sehingga dapat menghasilkan siswa yang tidak hanya lulusan yang cerdas-cerdas secara akademik tetapi juga akan memiliki karakter yang luhur sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. |
| PENGARUH PEMAHAMAN LITERASI DIGITAL DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU ERA DIGITAL LEARNING | Author : Winda Sulistyarini; Siti Fatonah | Abstract | Full Text | Abstract :Era digital merupakan era di mana semua aspek dalam kehidupan, termasuk proses pembelajaran lebih banyak memanfaatkan media digital. Era digital tidak dapat dipisahkan dengan kemampuan literasi, literasi digital merupakan kunci dan fondasi utama yang harus dimiliki. Untuk mendukung aktifitas literasi digital dari peserta didik, dibutuhkan media pembelajaran yang inovatif. Kedua hal tersebut merupakan modal dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru pada era digital learning. Kompetensi pedagogik dapat dipahami sebagai kemampuan guru mengelola pembelajaran. Kompetesi pedagogik juga menentukan keberhasilan proses pembelajaran. Penelitian ini berjenis kuantitatif, penelitian ini dimaksudkan untuk mencari adakah pengaruh literasi digital guru terhadap pemanfaatan media pembelajaran dan kompetensi pedagogik guru di SMP Negeri 2 Nusawungu. Subjek pada penelitian ini ialah guru di SMPN 2 Nusawungu, Cilacap. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis SPSS. Hasil penelitian ini yakni pemahaman literasi digital guru, serta pemanfaatan media pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan secara simultan terhadap kompetensi pedagogik guru era digital learning di SMP Negeri 2 Nusawungu. Dari hasil pengujian menunjukkan coefficient hasil regresi X1, X2, terhadap Y yaitu R sebesar 0,765>0,05, sehingga terdapat pengaruh pemahaman literasi digital guru, pemanfaatan media pembelajaran terhadap kompetensi pedagogik guru. Dan pada hasil output model summary nilai R2 sebesar 0,585, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman literasi digital guru dan pemanfaatan media pembelajaran mampu meningkatkan nilai variabel kompetensi pedagogik guru sebesar 58,5%. Adapun, sisanya 41,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar regresi. |
| KORELASI ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 07 PAGAL II/TAYAK KECAMATAN TEMPUNAK TAHUN PELAJARAN 2020/2021 | Author : Fitriana Cica; Nelly Wedyawati; Lusila Parida | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 07 Pagal II/Tayak Kecamatan Tempunak T.A 2020/2021. Pendekatan penelitian yaitu kuantitatif dengan metode korelasi hubungan kausal. Populasi penelitian yaitu siswa kelas IV berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel dengan teknik nonprobability sampling. Alat pengumpulan data yaitu angket. Data akan dianalisis dengan uji statistik. Hasil penelitian adalah 1). Gaya belajar skor perolehan 1.518 dengan rata-rata 75,90 kategori baik. 2). Hasil belajar dengan skor nilai tertinggi 84, nilai terendah 48, dan nilai rata-rata mencapai 73,90. 3). Terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan hasil belajar dengan nilai thitung 2,301 lebih besar dari ttabel 2,101. Sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya terdapat hubungan yang signifikan antara gaya belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 07 Pagal II/Tayak Kecamatan Tempunak Tahun Pelajaran 2020/2021. |
| PENERAPAN ICE BREAKING PADA PROSES BELAJAR GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI SUGIHAN 03 | Author : Dwi Zakiyyah; Meidawati Suswandari; Nur Khayati | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan ice breaking pada proses belajar guna meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Sugihan 03. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif. Narasumber dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV. Teknik dalam pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan kegiatan belajar yang sebelumnya tidak menerapkan ice breaking membuat pembelajaran sangat membosankan dan jenuh sehingga siswa tidak bersemangat dalam belajar. Namun, ketika sudah menerapkan ice breaking pada kegiatan pembelajaran siswa merasa senang dan termotivasi untuk belajar serta suasana belajar menjadi menyenangkan. Sehingga ice breaking dianggap sangat efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. |
| PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN GALLERY EXHIBITION PROJECT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA TOPIK REPORT TEXT | Author : Digna Rita | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan berbahasa peserta didik dengan menggunakan pembelajaran berbasis proyek yang dilaksanakan pada peserta didik kelas XI. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bengkayang. Partisipannya adalah peserta didik kelas XI MIPA dan dua orang guru bahasa Inggris dilibatkan dalam kegiatan ini. Kegiatan penelitian ini diselenggarakan dalam 2 siklus. Setiap siklus dibagi dalam beberapa tahapan yang berupa tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Data berasal dari temuan-temuan yang berasal dari aktivitas peserta didik dan diambil pada tiap siklus, sedangkan temuan tentang data hasil belajar diperoleh dari tes tertulis/lisanyang dilaksanakan di akhir siklus. Hasil penelitian menjabarkan bahwa A Gallery Exhibition Project yang terbukti dapat mempengaruhi aktivitas belajar dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam menguasai 4 keterampilan berbahasa yaitu kterampilan berbicara, keterampilan menyimak, ketrampilan membaca dan keterampilan menulis. Sehingga penguasa keterampilan berbahasa menjadi semakin baik. |
| MENGATUR KELAS DENGAN MENGGUNAKAN “GOOGLE APLICATION FOR EDUCATION” UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS | Author : Fairus Suryani Munir | Abstract | Full Text | Abstract :Pada abad ke 21 bermacam-macam teknologi yang inovatif diperkenalkan untuk mengajarkan berbicara bahasa Inggris didalam kelas.Google Apps for Education adalah salah satu aplikasi bagus yang dapat menolong guru dan siswa berkomunikasi didalam kelas.Penelitian ini mencoba memecahkan dua permasalahan dengan focus pada penelitian ekperimental dengan menjawab dua pertanyaan: (1) Apakah dengan penggunaan Google Apps for Education dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Inggris pada siswa tahun kedua SMA Negeri 1 Parepare?, (2) Bagaimana ketertarikan siswa pada tahun kedua SMA Negeri 1 Negeri Parepare menggunakan Google Apps for Education dalam berbicara bahasa Inggris?. Untuk mencapai tujuan ini,peneliti mengaplikasikan penelitian quasi eksperimental yang didesain dengan menggunakan desain pre-test,post-test control group. Populasi penelitian pada siswa tahun kedua SMA Negeri 1 Parepare yaitu kelas XI sains 1 dan XI sains 2 .Data dibagi menjadi bagian analisa mean score,dan nilai dari uji t. Berdasarkan hasil analisa data,peneliti menemukan, (1) Kemampuan berbicara bahasa Inggris siswa pada tahun kedua SMA Negeri 1 Parepare meningkat signifikan,hal ini dibuktikan dengan nilai uji t lebih kecil dari pada nilai t table,nilai uji t (0.000<0.05) nilai t table.Hal ini berarti H1 diterima dan Ho ditolak.Itulah perbedaan antara siswa yang belajar berbicara bahasa Inggris menggunakan Google Apps for Education dan siswa yang tidak belajar menggunakan Google Apps for Education. (2) Pengaplikasian Google Apps for Education juga dapat meningkatkan ketertarikan siswa SMA Negeri 1 Parepare pada tahun kedua dalam belajar berbicara menggunakan bahasa Inggris. Tingkat minatnya sangat tinggi dan dibuktikan dengan hasilnya 100% untuk kategori yang sangat tertarik. |
|
|