PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS XI TUNARUNGU SLB NEGERI 2 BANJARMASIN | Author : Ani Marlina | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan, pertama, bagaimana penggunaan Model Contextual Teaching and Learning dan kaitannya dalam meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa Kelas XI Tunarungu SLB Negeri 2 Banjarmasin. Melalui pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), pembelajaran menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata dalam masalah ini adalah adalah Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Kota Banjarmasin di sikulu I, dan Pemilihan ketua kelas di siklus II. Nilai rataan nilai Pemahaman Visi Misi calon pemimpin pada Siklus I sebesar 3,67 sementara pada Siklus II sebesar 3,83 ini berarti ada peningkatan sebesar 0,16. Sedangkan untuk pemahaman perolehan hasil suara, untuk Siklus I rataan nilainya sebesar 3,50 sedangkan pada Siklus II sebesar 4,00 ini berarti ada peningkatan sebesar 0,50. Nilai Rataan hasil tes pada siklus I sebesaar 71,67 sedangkan pada siklus II rataan nilai hasil tes juga 73,33 berarti ada peningkatan sebesar 1,66. Sedangkan untuk prosentase ketuntasan pada siklus I sebesar 66,67%. Namun pada Siklus II prosentase ketuntasan mencapai 100% bisa dikatakan tuntas secara klasikal, karena lebih dari 80%, dan ada peningkatan 33,33%. |
| PENGGUNAAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY LEARNING (IL), SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELECTUALLY (SAVI) DAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP PADA SISWA KELAS VI SDN PEMURUS DALAM 3 | Author : Nanik Hendriyani | Abstract | Full Text | Abstract :Rendahnya aktivitas belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar yang rendah pada siswa kelas VI SDN Pemurus Dalam 3 Banjarmasin di bawah KKM >70. Hal ini disebabkan siswa kurang aktif dan model pembelajaran yang kurang bervariasi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar menggunakan kombinasi model pembelajaran Inquiry Learning (IL), Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually (SAVI), Team Game Tournament (TGT),
Jenis penelitian digunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan bertempat di kelas VI SDN Pemurus Dalam 3 Banjarmasin dengan 31 siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes. Analisis data persentase aktivitas guru dan siswa, serta tercapainya ketuntasan belajar individual dan klasikal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dari pertemuan 1 cukup baik sampai pertemuan 4 meningkat menjadi sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan 1 cukup aktif sampai pertemuan 4 meningkat menjadi sangat aktif. Hasil Belajar siswa secara klasikal pertemuan 4 sudah mencapai KKM yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar dengan menggunakan kombinasi model Inquiry Learning (IL), Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually (SAVI) dan Team Game Tournament (TGT). Disarankan bagi guru sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran, bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan serta arahan dalam membina guru dan bagi peneliti lain agar dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebaik-baikya untuk diaplikasikan dalam pembelajaran. |
| PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LISTENING SISWA KELAS VIII/A SMP NEGERI 4 MARABAHAN | Author : Herma Fauziah | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini tentang pembelajaran mendengarkan berbahasa Inggris. dengan menggunakan model pembelajaran Group investigation. Subyek penelitian adalah 20 siswa kelas VIII/a SMP Negeri 4 Marabahan semester 1 tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus. Dengan salah satu siklus, siswa bekerja dalam kelompok dan yang lain tanpa kelompok. Pada siklus pertama siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran Group Investigation, sementara pada siklus ke dua pembelajaran dilaksanakan tanpa menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Pengumpulan data dilaksanakan bersamaan dengan pengamatan selama tindakan, sementara analisis data dilaksanakan bersamaan pada saat refleksi tindakan. Dari hasil analisis/refleksi bisa diketahui apakah tindakan akan dihentikan (apabila telah mencapai target) atau dilanjutkan untuk mencapai target.
Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran mendengar berbahasa Inggris ketika menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Dari keadaan semula hanya 5 siswa (25%) yang berhasil mendapatkan nilai di atas KKM, pada tindakan siklus pertama ada 18 siswa (90%) yang berhasil mendapatkan nilai di atas KKM. Selain itu, siswa bersemangat dalam belajar mendengarkan berbahasa Inggris, karena keberhasilan siswa dalam mencapai KKM merupakan kepuasan tersendiri bagi mereka. |
| PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LISTENING SISWA KELAS VIII/A SMP NEGERI 4 MARABAHAN | Author : Herma Fauziah | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini tentang pembelajaran mendengarkan berbahasa Inggris. dengan menggunakan model pembelajaran Group investigation. Subyek penelitian adalah 20 siswa kelas VIII/a SMP Negeri 4 Marabahan semester 1 tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 siklus. Dengan salah satu siklus, siswa bekerja dalam kelompok dan yang lain tanpa kelompok. Pada siklus pertama siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran Group Investigation, sementara pada siklus ke dua pembelajaran dilaksanakan tanpa menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Pengumpulan data dilaksanakan bersamaan dengan pengamatan selama tindakan, sementara analisis data dilaksanakan bersamaan pada saat refleksi tindakan. Dari hasil analisis/refleksi bisa diketahui apakah tindakan akan dihentikan (apabila telah mencapai target) atau dilanjutkan untuk mencapai target.
Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran mendengar berbahasa Inggris ketika menggunakan model pembelajaran Group Investigation. Dari keadaan semula hanya 5 siswa (25%) yang berhasil mendapatkan nilai di atas KKM, pada tindakan siklus pertama ada 18 siswa (90%) yang berhasil mendapatkan nilai di atas KKM. Selain itu, siswa bersemangat dalam belajar mendengarkan berbahasa Inggris, karena keberhasilan siswa dalam mencapai KKM merupakan kepuasan tersendiri bagi mereka. |
| PENGGUNAAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY LEARNING (IL), SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELECTUALLY (SAVI) DAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA SELAMATKAN MAKHLUK HIDUP PADA SISWA KELAS VI SDN PEMURUS DALAM 3 | Author : Nanik Hendriyani | Abstract | Full Text | Abstract :Rendahnya aktivitas belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar yang rendah pada siswa kelas VI SDN Pemurus Dalam 3 Banjarmasin di bawah KKM >70. Hal ini disebabkan siswa kurang aktif dan model pembelajaran yang kurang bervariasi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar menggunakan kombinasi model pembelajaran Inquiry Learning (IL), Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually (SAVI), Team Game Tournament (TGT),
Jenis penelitian digunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan bertempat di kelas VI SDN Pemurus Dalam 3 Banjarmasin dengan 31 siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes. Analisis data persentase aktivitas guru dan siswa, serta tercapainya ketuntasan belajar individual dan klasikal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru dari pertemuan 1 cukup baik sampai pertemuan 4 meningkat menjadi sangat baik. Aktivitas siswa pada pertemuan 1 cukup aktif sampai pertemuan 4 meningkat menjadi sangat aktif. Hasil Belajar siswa secara klasikal pertemuan 4 sudah mencapai KKM yang ditetapkan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar dengan menggunakan kombinasi model Inquiry Learning (IL), Somatic, Auditory, Visualization, Intellectually (SAVI) dan Team Game Tournament (TGT). Disarankan bagi guru sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran, bagi kepala sekolah sebagai bahan masukan serta arahan dalam membina guru dan bagi peneliti lain agar dapat memanfaatkan hasil penelitian ini sebaik-baikya untuk diaplikasikan dalam pembelajaran. |
| PENGAPLIKASIAN HASIL ANGKET SISWA UNTUK MENINGKATKAN PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) | Author : Muhammad Qamaruzzaman | Abstract | Full Text | Abstract :Strategi promosi merupakan bagian dari strategi pemasaran. Kaitannya dengan dunia pendidikan, promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk- produk dari lembaga pendidikan atau bahkan lembaga pendidikan itu sendiri kepada masyarakat luas agar mereka mengetahui manfaat, kelebihan/kualitas pendidikan (sekolah), visi dan misi sekolah, program-program pendidikan yang dilaksanakannya dan banyak lagi yang lainnya. Untuk itu, sekolah dituntut untuk melakukan strategi jitu dalam menghadapi persaingan dengan sekolah lainnya, dengan tujuan agar calon konsumen (masyarakat) yakin dan berminat untuk memilih lembaga pendidikan yang ditawarkan.
Penelitian ini dilakukan dengan maksud ingin mengetahui bagaimana strategi promosi SMK YPT Banjarmasin dilaksanakan berdasarkan masukan dari angket siswa baru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis menyebarkan angket yang ditujukan kepada siswa/i kelas X.
Setelah dilakukan penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa hasil angket yang disebarkan kepada siswa sangat mempengaruhi strategi promosi yang dilakukan oleh SMK YPT Banjarmasin, dan diharapkan langkah ini sudah optimal. |
| PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS), MEANS END ANALYSIS DAN PAIR CHECK DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN ALALAK TENGAH 2 BANJARMASIN | Author : Hj. Nurhani | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian tindakan kelas (PTK) ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar matematika menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS), Means-Ends Analysis dan Pair Checks dengan Media Gambar pada siswa kelas IV SDN Alalak Tengah 2 Banjarmasin Kota Banjarmasin.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dengan empat kali pertemuan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV semester genap SDN Alalak Tengah 2 tahun pelajaran 2018/2019 sebanyak 27 siswa. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif melalui observasi aktivitas guru dan siswa dan data kuantitatif dengan tes tertulis secara individu. Analisis data dihitung berdasarkan skala persentase dan indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas guru mencapai kriteria sangat baik. Aktivitas siswa mencapai kriteria sangat aktif. Ketuntasan klasikal hasil belajar siswa mencapai 100%.
Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa kombinasi model Creative Problem Solving (CPS), Means-Ends Analysis, dan divariasi dengan Pair Checks dan Media Gambar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SDN Alalak Tengah 2 Banjarmasin. |
| PENGGUNAAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATERI ‘DENDAM DAN MUNAFIK’ DI KELAS VII SMP NEGERI 4 MARABAHAN | Author : julhatriah | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini untuk mencari jawaban, pertama apakah melalui pendekatan pembelajaran kooperatif dengan metode Discovery Learning aktivitas belajar siswa akan pemahaman pada kompetensi dasar dendam dan munafik di kelas VIII SMP Negeri 4 Marabahan Kab. Barito Kuala dapat ditingkatkan ?. kedua, Apakah melalui pendekatan pembelajaran kooperatif dengan metode Discovery Learning aktivitas mengajar guru pada kompetensi dasar dendam dan munafik di kelas VIII SMP Negeri 4 Marabahan Kab. Barito Kuala dapat ditingkatkan ?. ketiga, Apakah melalui pendekatan pembelajaran kooperatif dengan metode Discovery Learning hasil belajar siswa pada kompetensi dasar dendam dan munafik di kelas VIII SMP Negeri 4 Marabahan Kab. Barito Kuala dapat ditingkatkan ?.
Berdasarkan hasil penelitian hasil observasi aktivitas siswa siklus I, pertemuan 1 (50%, cukup aktif) , pertemuan 2 (61 %, aktif) dan siklus II, pertemuan 1( 61%, aktif) dan pertemuan 2 (68%, sangat aktif). Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif dengan metode Discovery Learning , mempunyai pengaruh positif, dalam meningkatkan aktivitas guru yaitu dalam kegiatan proses belajar mengajar yang di lakukan oleh guru. Ini terlihat dari hasil siklus I pertemuan 1(56,25%, cukup baik), petemuan 2 (62,5%, baik) dan siklus II pertemuan 1(75%, baik), dan pertemuan 2 (87,5%, sangat baik |
| IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 8 BARABAI | Author : Syamsir Kamal | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan ativitas dan hasil belajar matematika siswa kelas XI MIPA Tahun Pelajaran 2021/2022. Penelitian ini menggunakan pembelajaran berdiferensiasi dengan melibatkan tiga unsur yaitu visual, auditori, dan kinestetik. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dibagi menjadi dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, obeservasi, evaluasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI MIPA 1 semester ganjil di SMA Negeri 8 Barabai Tahun Pelajaran 2021/2022. Adapun hasil penelitian yang dilaksanakan pada 29 orang siswa, pada kegiatan Pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar dari pembelajaran yang diterapkan sebelumnya, dengan rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 9,92 sedangkan skor rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II adalah 16,80. Sedangkan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II, pada siklus I jumlah siswa yang tuntas 15 siswa (51,72%) sedangkan siswa yang belum tuntas berjumlah 14 siswa (48,28%) dengan nilai rata-rata 66,55. Kemudian pada siklus II ini mengalami peningkatan yang sangat tinggi dibandingkan dengan siklus sebelumnya yaitu siswa yang sudah mencapai KKM berjumlah 28 siswa (96,55%), sedangkan siswa yang belum tuntas berjumlah 1 siswa (3,45%) dengan nilai rata-rata 80.
Penelitian ini menunjukan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 8 Barabai Tahun Pelajaran 2021/2022. |
| PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IDEOLOGI NEGARA PADA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII SMP NEGERI 4 MARABAHAN | Author : Helliyani | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan, Pertama, bagaimana penerapan Model Reciprocal Teaching dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Ideologi Negara pada Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP Negeri 4 Marabahan Tahun Pelajaran 2017/2018. Kedua, apakah Penerapan Model Reciprocal Teaching dapat Meningkatkan Aktivitas Belajar Ideologi Negara pada Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP Negeri 4 Marabahan Tahun Pelajaran 2017/2018. Ketiga, apakah Penerapan Model Reciprocal Teaching dapat Meningkatkan Hasil Belajar Ideologi Negara pada Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas VIII SMP Negeri 4 Marabahan Tahun Pelajaran 2017/2018.
Hasil pengamatan kemampuan kerja siswa dalam diskusi kelompok pada rataan nilai kesesuaian materi dengan tugas pada siklus I rataannya 30,75 sedangkan pada siklus II rataannya 32,75 berarti ada peningkatan sebesar 2,00 poin. Pada sesi komentar diskusi terhadap materi pembelajaran pada siklus I rataannya 29,75 sedangkan pada siklus II rataannya 33,20 berarti ada peningkatan sebesar 3,45 poin. Pada asepk kerapian atau penampilan, rataaan nilainya pada Siklus I sebesar 16,75 sedangkan pada siklus II rataannya 18,75 berarti ada peningkatan sebesar 2,00. Rataan nilai hasil tes siswa untuk Siklus I rataannya sebesar 71,50 sementara pada Siklus II sebesar 72,75 berarti ada kenaikan sebesar 1,25. Sedangkan untuk prosentase ketuntasan pada siklus I sebesar 75,00% Namun pada Siklus II prosentase ketuntasan mencapai 85,00% ada peningkatan ketuntasan sebesar 10,00%. |
| PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SISWA KELAS XI MIPA 1 SMA NEGERI 1 PENGARON. | Author : Nurul Hilal | Abstract | Full Text | Abstract :Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan meningkatkan kemampuan memahami sistem peredaran darah manusia menggunakan metode picture and picture pada siswa kelas XI MIPA 1 SMA N 1 Pengaron tahun pelajaran 2020/2021.
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan tahapan-tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus pertama dan siklus kedua. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil adanya peningkatan penyampaian guru dalam pembuatan video pembelajaran bagi siswa selama wabah virus Covid-19 ini dalam setiap siklus. Pada siklus I diketahui video masih terkesan membosankan dan sangat kaku dan meningkat pada siklus II video pembelajaran sudah mulai baik dalam penyampaian materinya.
Kesimpulan bahwa melalui metode picture and picture diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa memahami sistem peredaran darah manusia di kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Pengaron tahun pelajaran 2020/2021. |
| PENGGUNAAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI TUBUH TUMBUHAN DAN FUNGSINYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN TAMBAN BANGUN BARU 1 | Author : Fitriani | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, pertama apakah penerapan metode STAD dapat meningkatkan aktivitas guru pada pembelajaran IPA materi bagian tubuh tumbuhan dan fungsinya dikelas III SDN Tamban Bangun Baru 1? Kedua, apakah penerapan metode STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas III SDN Tamban Bangun Baru 1 pada pembelajaran IPA materi bagian tubuh tumbuhan dan fungsinya? Dan ketiga, bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa kelas III SDN Tamban Bangun Baru 1 pada materi bagian tubuh tumbuhan dan fungsinya melalui metode STAD?
Penelitian dilaksanakan dengan dua siklus yang dilaksanakan secara berulang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas III SDN Tamban Bangun Baru 1 Kecamatan Tamban Kabupaten Barito Kuala.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan dari siklus I ke siklus II. Aktivitas guru menggunakan penerapan metode STAD meningkat dengan persentase 86%. Aktivitas siswa meningkat dengan skor akhir 80% dengan kriteria amat baik. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari nilai hasil tes pada akhir siklus dengan nilai rata-rata kelas 91% ketuntasan belajar peserta didik baik individu sebesar 80% dengan nilai = 65 yang telah dilaksanakan masing-masing siswa dan juga terdapat peningkatan persentase jumlah siswa yang memenuhi KKM. |
| PENGGUNAAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LUAS DAN VOLUME BANGUN RUANG SISI LENGKUNG DI KELAS IX A SMP NEGERI 1 WANARAYA KABUPATEN BARITO KUALA | Author : Suwarto | Abstract | Full Text | Abstract :Materi tentang luas dan volume bangun ruang sisi lengkung termasuk materi pelajaran geometri . Kenyataan yang ditemui bahwa, hasil belajar siswa kelas IX A SMP Negeri 1 Wanaraya Kabupaten Barito Kuala pada mata pelajaran Matematika masih rendah. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa mencapai 59. Sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan >70. Minimal 80 % siswa mendapat nilai >70 pada mata pelajaran Matematika. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tersebut, dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa, aktivitas guru dalam pembelajaran, respon siswa terhadap pembelajaran Think Pair Share dan hasil belajar siswa dalam materi luas dan volume bangun ruang sisi lengkung.
Penelitian dilaksanakan sesuai prosedur Penelitian Tindakan Kelas dimulai perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan tes dan observasi terhadap siswa kelas IX A yang berjumlah 22 orang pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I terdiri atas 2 pertemuan. Siklus II terdiri atas 2 pertemuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan aktivitas siswa, guru, dan hasil belajar siswa. Pada siklus I aktivitas siswa diperoleh 85,5 %, aktivitas guru diperoleh 89,6 %, Hasil belajar siswa berdasarkan ketuntasan klasikalnya 95,5 % dan respon siswa terhadap pembelajaran diperoleh 94,2 %. Pada Siklus II aktivitas siswa diperoleh 82,1 %, aktivitas guru diperoleh 89,6 %, Hasil belajar siswa berdasarkan ketuntasan klasikalnya 90,9 % dan respon siswa terhadap pembelajaran diperoleh 95,1 % |
| PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI IKATAN KIMIA DI KELAS X TP-D SMK NEGERI 5 BANJARMASIN | Author : Budi Harso | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan, pertama bagaimana aktifitas peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran discovery learning. Kedua, bagamaina cara guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe discovery learning untuk meningkatkan prestasi peserta didik. Dan ketiga, apakah model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik Kelas X TP-D SMK Negeri 5 Banjarmasin.
Pembelajaran Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada peserta didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu melalui proses penelitian.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan sebanyak 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan 2 kali pertemuan dilaokasikan untuk proses pembelajaran dan 1 kali pertemuan untuk pertemuan akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan pada Siklus I skor aktivitas belajar 36,84 % Model discovery learning sudah berkreteria baik dan sangat baik. Dan hasil belajar peserta didik yang memiliki nilai kategori baik dan sangat baik ada 4 orang (21,05%) sedangkan dari kreteria ketuntasan minimal ada 12 orang yang memiliki nilai < 70 (63,16%). Sedangkan pada Siiklus 2, skor aktivitas belajar meningkat menjadi 85,2% termasuk kreteria sangat baik. Sedangkan hasil belajar peserta didik yang memiliki nilai kategori baik dan sangat baik ada 15 orang (73,68%) sedangkan dari kreteria ketuntasan minimal ada 17 orang yang memiliki nilai > 70 (89,50%). |
| PENGGUNAAN BLENDED LEARNING MENYONGSONG PEMBELAJARAN TATAP MUKA | Author : H.M. Hatta. H.s | Abstract | Full Text | Abstract :Dahulu mungkin kita berfikir bahwa belajar itu dilakukan di sekolah, berada dalam ruang kelas, dan bertatap muka langsung dengan guru atau siswa di kelas. Tetapi proses belajar kini saat pandemik covid-19 menjadi fleksibel karena muncul pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi komunikasi atau digital. Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 kita mengenal empat kompetensi yakni kompetensi pribadi, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, dan kompetensi profesional, akan tetapi setelah wabah covid-19 dan daerah yang memiliki zona oranye, kuning apalagi merah dilarang melakukan pembelajaran dalam bentuk bertatap muka, karena dikhawatirkan akan penularan wabah covid -19 dan akan dapat membentuk kluster baru.
Melihat kondisi di beberapa daerah yang zona tidak sama atau berbeda-beda sehingga dapat menimbulkan perbedaan dalam menanggapi rencana membuka kembali pembelajaran bertatap muka, ada daerah kabupaten/kota yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka kemudian melihat kondisi wabah yang semakin meningkat maka mencabut kembali keputusan yang sudah dilaksanakan selanjutnya pembelajaran diterapkan seperti pembelajaran dari rumah atau pembelajaran daring. |
| PENGGUNAAN SUPERVISI AKADEMIK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU KELAS DALAM PENYUSUNAN RPP PADA SDN SUNGAI ANDAI 3 BANJARMASIN | Author : Sulis | Abstract | Full Text | Abstract :Penelitian ditujukan kepada guru guru semua mata pelajaran yang tidak memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang linier berjumlah 20 orang yaitu : Guru kelas 16 orang, Guru Olah Raga 2 orang, dan Guru PAI 2 orang. Pada siklus I, Penelitian melibatkan 5 orang guru mata pelajaran yang tidak memiliki latar belakang pendidikan keguruan, yang ada di sekolah ini. Penelitian diawali dengan cara menyerahkan rencana pembelajaran yang disusun sendiri sesuai dengan mata pelajaran dan standar kompetensi masing masing kepada supervisor . Berdasarkan data tersebut supervisor melakukan pembinaan kepada guru sesuai dengan kesulitan masing masing guru. Pada Siklus kedua, Kegiatan Perencanaan berdasarkan pada refleksi dari siklus 1, sementara untuk langkah-langkah kegiatan tindakan dan pengamatan sama dengan siklus 1 dengan memperhatikan prioritas permasalahan yang disimpulkan pada siklus 1 dan dilanjutkan dengan kegiatan refleksi.
Hasil penelitian menunjukkan, Pada komponen Perumusan indikator tujuan pembelajaran, meningkat dari 40 % pada awal, menjadi 60% pada siklus 1 dan meningkat menjadi 70% pada akhir kegiatan. Pada Komponen Penentuan bahan dan materi pembelajaran, meningkat dari 65% menjadi 70% setelah siklus 1 dan menguat menjadi 80%. Dalam Komponen Pemilihan Strategi dan metoda pembelajaran, ada peningkatan signifikan dari 40% menjadi 60% pada siklus 1 dan meningkat lagi menjadi 75% setelah siklus 2. Pada pemilihan Media dan alat pembelajaran juga terdapat adanya peningkatan dari 60% pada awal kegiatan dan setelah siklus 1, menjadi 80% setelah siklus 2. Sedangkan dalam segi perencanaan evaluasi pembelajaran. Dari yang semula hanya 40% pada awal kegiatan, menjadi 60% pada akhir siklus 1 dan berhasil mencapai 70% pada akhir siklus 2. |
|
|